Wacan Kang Surasane Pangajak Marang Kang Maca Diarani – Kata-kata yang Anda cari ada di dalam buku ini. Untuk informasi lebih tepat sasaran, silakan lihat artikel lengkapnya dengan klik di sini.

Bahasa Jawa Menengah Kelas X SMA/MA/SMK Pengenalan Semester Genap Isi Kurikulum Kata Benda Mandiri Pelajaran 1 Puisi ………………….. ….. . ….. ……… 2 A. Pengertian Puisi ……….. Pelajaran 1 ………… …. .. .. 14 Pelajaran 2 Kisah Wayang (Oleh Madeg Senapati) ………………………… …. … .. 18 A. Kisah Kuda ………….. … .. ……. . ………. 32 Pelajaran 3 Percakapan dan Penanganan Bahasa …………………… 37 A. Percakapan Tertulis . ……………… 38 B. Pembahasan Membaca dan Menulis …… 41 Kegiatan Pelajaran 3 ………. …. .. …. 44 Pelajaran 4 Aksara Jawa ……………………………… 49 A .Memahami Huruf Jawa . .. ………. 50 B. Huruf dan Angka ……………… 55 Pelajaran Kerja 4 …. . … ….. …… …… 58 Latihan Akhir Semester 2 ……………. ……. . …. …. 61 Buku . ………………………………………… .. 64 Penulis mengucapkan terima kasih kepada para pendengar Tuhan SWT yang telah memberikan rahmat kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penyusunan buku ini. Tahun ajaran baru 2022/2023 diawali dengan penerapan kurikulum baru Kurikulum Merdeka di sekolah mengemudi. Kurikulum merupakan rancangan pendidikan untuk mempercepat penerapan keterampilan mengajar guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia. Untuk mendukung implementasi Kurikulum Indende, penting untuk mengupayakan kolaborasi antara berbagai pihak yang terlibat dalam proses belajar mengajar. Penulis seperti penyedia buku teks atau dinas pendidikan juga harus beradaptasi dengan kurikulum baru. Kontribusi yang dapat penulis berikan berupa penyediaan buku atau modul pembelajaran yang berkualitas dan relevan dengan pengembangan pendidikan Kurikulum Merdeka. Pada dasarnya muatan Kurikulum Mandiri memerlukan adanya lingkungan belajar yang mandiri. Istilah merdeka belajar merupakan suatu konsep yang bertujuan agar siswa dapat menggali minat dan bakatnya. Memiliki tujuan jangka panjang yaitu mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia. Dalam pembelajaran Merdeka ada tiga hal yang dipelajari, yaitu studi proyek untuk mengembangkan soft skill dan nilai-nilai sesuai sifat pancasila siswa, fokus pada hal-hal penting, dan keluwesan guru dalam pembelajaran. Oleh karena itu, penulis mencoba menghasilkan sebuah buku yang berkualitas sesuai Kurikulum Merdeka yang memuat hal-hal seperti keberhasilan akademik, cerita mahasiswa Pancasila, kegiatan individu, kegiatan kelompok, latihan soal dan untuk HOTS (Keterampilan Berpikir Sistem Tinggi), Numerik. Kuis tes, tes bakat setiap unit dengan kombinasi yang sesuai dan pertanyaan benar/salah, informasi tambahan dalam format kode QR, serta profil Satu Siswa Pancasila yang menyoroti kegiatan proyek. Harapan kami, dengan diterbitkannya buku ajar ini dapat membantu mewujudkan manusia Indonesia yang tinggi dan bermartabat sesuai nilai-nilai Pancasila. Masih banyak kritik terhadap struktur buku tersebut. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan masukan yang baik dari pengguna. Sang penulis

Wacan Kang Surasane Pangajak Marang Kang Maca Diarani

2 Bahasa Jawa Tengahan Kelas X SMA/MA/SMK Semester 2 Puisi 1 Pelajaran Menyimak: Siswa mampu mengapresiasi dan memahami informasi berupa petunjuk atau pesan yang benar dengan menyimak teks tekstual berupa cerita wayang (Mahabharata). Membaca: Siswa mampu memahami kaidah penulisan teks bahasa Jawa melalui tugas membaca teks bahasa Jawa (misal: pasang kaki/baju/angka/kata/kata/teman/lain-lain). Siswa mampu menganalisis informasi berupa konsep, gagasan, teori, petunjuk, atau pesan dalam berbagai jenis teks nonsastra (misalnya: deskripsi/narasi/penjelasan/pembahasan, atau lainnya) untuk menemukan metafora tertulis. Siswa mampu memahami dan menganalisis informasi berupa konsep, ide, teori, petunjuk, atau pesan dalam teks sastra berbentuk puisi untuk menemukan makna tertulis dan simbolik. Siswa mampu mengenal penggunaan bahasa Jawa menurut kaidah tata bahasa (paramasastra) dan menggunakan bahasa tersebut untuk berbagai tujuan logis, kritis, dan kreatif. Berbicara: Siswa mampu menggunakan bahasa Jawa sesuai kaidah tata bahasa (paramasastra) dan menggunakan bahasa tersebut secara santun untuk menyampaikan informasi berupa pikiran, gagasan, perasaan, pendapat, petunjuk, atau pesan yang benar dalam teks non literal. (misal: berita/laporan/lainnya) . Menulis: Siswa mampu menuliskan pemikiran dan gagasannya dalam tulisan bahasa Jawa dengan tetap mengikuti kaidah penulisan bahasa Jawa. Siswa dapat menuliskan pemikiran, gagasan, pendapat, gagasan dalam bentuk puisi. Siswa mampu menuliskan pemikiran, ide, teori, petunjuk dalam berbagai jenis teks nonsastra (misalnya: uraian/deskripsi/penjelasan/argumen/lainnya) untuk berbagai tujuan secara logis, logis, dan kreatif. Siswa mampu mengorganisasikan dan mengungkapkan pikiran, gagasan, perasaan, pendapat, instruksi, atau pesan faktual dengan menggunakan materi non tekstual dalam format naratif. Hasil Pembelajaran Setelah mempelajari teks-teks pada bagian ini, siswa diharapkan mampu: 1. mengenal dan menafsirkan kata-kata sulit dalam teks puisi; Tujuan Pembelajaran Puisi, Harmoni, Simbol di Awal Relipta Kata Kunci 1. Setia, Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Baik. 2. Keberagaman global. 3. Kerja Sama. 4. Kemerdekaan. 5. Alasan penting. 6. Kreativitas. Peta Pikiran Siswa Pancasila Memahami Puisi Membaca, Menulis, dan Mengembangkan Puisi 2. menjawab pertanyaan tentang tema puisi; 3. memberikan tanggapan atau tanggapan terhadap isi puisi; dan 4. memahami isi dan kajian teks puisi.

Baca Juga  Perahu-perahuan Dari Botol Bekas Adalah Contoh Kerajinan Tangan Berapa Dimensi

Modul Basa Jawa

Puisi Jawa Tengah X SMA/MA/SMK Semester 2 Di Indonesia puisi disebut dengan pantun. Puisi dikenal juga dengan puisi Jawa. Puisi merupakan salah satu karya sastra Jawa. Dalam menulis puisi sebaiknya menggunakan bahasa dering atau kata-kata bahasa jawa yang baik. Membaca puisi saja tidak cukup. Pembacaan puisi harus sesuai dengan puisi yang ditulis. Dari suaranya, sikapnya, suasana yang ia ciptakan. Puisi dikatakan sukses, apabila pesan puisi dapat dipahami oleh pendengarnya. Gambar Prewaka sedang membaca puisi. Panduan Belajar 1. Bagaimana cara menulis puisi yang baik? 2. Apa saja bagian puisi? 3. Bagaimana cara membaca puisi yang baik? Rangkuman Puisi A. Pengertian Puisi Geguritan merupakan bentuk puisi Jawa baru yang tidak terikat kaidah tertentu. Puisi dapat mengungkapkan atau mengungkapkan isi hati, serta dapat memberikan pelajaran, peringatan dan nasehat kepada pembacanya. Jumlah baris pada setiap pada, jumlah pada, pilihan bahasa yang digunakan, yaitu apakah penyair boleh menggunakan kata depan atau tidak. Puisi yang menggunakan kata depan lebih menarik untuk disimak. Untuk membuktikannya, bacalah teks puisi di bawah ini. 1. Arti Puisi Menurut kamus, puisi adalah puisi atau lagu yang mirip dengan lagu, namun kata, lagu, dan angkanya tidak bersesuaian. Menurut Ramnah Baribin, puisi terikat pada bahasa sebagai puisi. Karena itulah sebagian orang menyebutnya puisi jawa baru. Sajak kata lingga ‘gurita’ menggantikan kata ‘gerita’. Dan kata ‘gerita’ berasal dari kata Lingga ‘gita’ yang berarti lagu atau puisi. Ada pula yang berpendapat bahwa puisi ini berasal dari kata lingga ‘gurit’ yang artinya nyanyian, nyanyian, puisi. Berdasarkan berbagai makna puisi, dapat disimpulkan bahwa puisi merupakan produk sastra Jawa baru yang beraliran puisi yang tidak menggunakan kaidah/bidang tertentu. 2. Jenis-Jenis Puisi Dalam puisi Jawa Kuno, kata “Sun Anggurit” atau “Sun Nggegurit” selalu diawali. Dalam puisi Jawa modern, semua aturan tersebut tidak ada. Angka, angka, dan lagu gratis. Puisi tidak dinyanyikan, melainkan diulang-ulang dalam rima, rima dan rima sesuai suasana hati. Jenis puisi terbagi menjadi dua (2) yaitu puisi tradisional dan puisi modern.

Baca Juga  Kombinasi Gerakan Yang Dilakukan Dengan Aktivitas Gerak Berirama Yaitu

4 Bahasa Jawa Tengah Kelas X SMA/MA/SMK Semester 2 a. Puisi tradisional Puisi tradisional adalah puisi yang menggunakan kaidah-kaidah tertentu seperti ini. 1) Jumlah huruf tidak konstan, tetapi empat huruf sekaligus. 2) Jumlah kata (paragraf) pada setiap kalimat atau baris harus sama. 3) Suara (guru menyanyi) harus diperbaiki. 4) Awal puisi diawali dengan kata “Sun Anggurit” atau “Sun Nggegurit”. Lagu daerahnya antara lain lagu parikan, wangsalan, lagu macapat, lagu tengah, dan lagu utama. Contoh puisi adat: Sun Nggegurit Keadaan Saat Ini Tokoh Pemuda Srawung Saya seakan terdiam mendengarkan Tan kadi ketika berada di Srawung sarwa zalga b. Puisi modern Puisi modern tidak mengikuti aturan dan ketentuan yang sama seperti puisi tradisional. Puisi baru (geguritan) artinya puisi yang tidak terikat aturan, namun makna puisi tergantung pada kata-kata dan pilihan yang menarik. Artinya setiap pada (ayat) tidak muncul dengan sejumlah baris. Setiap kalimat tidak ditentukan oleh jumlah kata dan jumlah bunyi (rima). Pencipta bebas mengatakan apa yang diinginkannya. Jadi, puisi kontemporer disebut juga dengan puisi bebas atau puisi. 3. Nama puisi Berdasarkan predikatnya dan bila digabungkan maka nama puisinya bermacam-macam, sebagai berikut. A. Gita dwi gatra sapada Gita dwi gatra sapada merupakan puisi yang setiap baitnya terdiri dari dua baris. B. Gita tri gatra sapada Gita tri gatra sapada adalah puisi yang setiap bagiannya terdiri dari tiga suku kata. C. Gita catur gatra sapada Gita catur gatra sapada merupakan puisi yang setiap pada memiliki empat baris. D. Gita Panca Gatra Sapada Gita Panca Gatra Sapada adalah puisi yang setiap baitnya terdiri dari lima suku kata. e. Gita sad gatra sapada Gita sad gatra sapada adalah puisi dengan enam suku kata di setiap baitnya. F. Gita sapta gatra sapada Gita sapta gatra sapada adalah puisi yang setiap bagiannya mempunyai tujuh suku kata. 3. Makna Puisi Arti puisi adalah sebagai berikut. A. Bukan berdasarkan kata guru, guru angka, dan guru puisi. B. Utamakan yang menarik, yang bagus, yang bagus, dan yang bagus. C. Untuk meningkatkan kualitas bahasa, gunakan beberapa preposisi. D. Artikel nasihat, saran, kritik, pertentangan, ejekan, keprihatinan, keberatan, dan sejenisnya. e. Gunakan kata-kata yang Anda pilih. F. Batas kecepatan tidak ditentukan. G. Gunakan kata penutup dengan hemat.

Baca Juga  Buatlah Sebuah Pantun Nasihat

Kelas X Bahasa Jawa Tengah SMA/MA/SMK Semester 2 5

Apa kang diarani sesorah