Tingkat Kekerasan Pensil Dinyatakan Dengan Kode Huruf – Apakah Anda menyukai buku ini? Anda dapat mencetak buku Anda online secara gratis dalam hitungan menit! Buat Flipbook Anda sendiri.

Gambar 3-32. Gambar Teknik Dasar 48 26. ELLIPSE a. Gambarlah sebuah oval jika Anda mengetahui lingkaran besar dan kecil. Suatu elips dengan dua diameter dapat digambar dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Tentukan pusat lingkaran O. 2) Buatlah lingkaran kecil berjari-jari r dan lingkaran besar berjari-jari R yang titik pusatnya berada di titik O’ . Gambar 3-32. www.akademia.edu

Tingkat Kekerasan Pensil Dinyatakan Dengan Kode Huruf

Teknik dasar menggambar 49 3) Bagilah lingkaran menjadi 10 bagian sehingga lingkaran besar mempunyai perpotongan A, B, C, …, P dan lingkaran kecil mempunyai perpotongan 1, 2, 3, 4, 4, 5, 6,…, 16. 4) Gambarlah garis mendatar dari perpotongan 2, 3, 4 ke kanan Garis mendatar dari perpotongan 6, 7, 8 ke kiri 10, 11, 12 ke kiri dan 14, 15 , 16 ke kanan Kanan. 5) Tariklah garis vertikal dari I, E dan K hingga berpotongan antara garis mendatar pada 1′, 2′ dan 3′. 6) Tarik garis vertikal dari M, G, dan O hingga berpotongan di 6′, 7′, dan 8′ hingga 5 = 5′. 7) Tariklah garis vertikal dari titik j, F, dan L serta titik N, H, dan P hingga memotong garis mendatar 9 = 9′, 10′, 11′, 12′, 13 = 13′, 14 ‘, 15′ dan 16′. 8) Hubungkan titik A’ dengan 2′, 3′, 4′,…, 16′ menggunakan busur hingga diperoleh bentuk oval yang diinginkan.

Soal Pilihan Ganda Gambar Teknik

Gambar teknik dasar 50 b. Gambarlah sebuah oval menggunakan lingkaran tiga busur mendekati Gambar 3-34. www.academia.edu Sebuah elips dengan pendekatan lingkaran tiga busur dapat direpresentasikan dengan langkah-langkah berikut: 1) Membuat sumbu horizontal. 2) Buatlah sumbu tegak lurus pada titik potong 0. 3) Tentukan panjang sumbu pendek OA terhadap sumbu vertikal. 4) Tentukan sumbu panjang OB terhadap sumbu horizontal. 5) Putar OA ke kiri hingga memotong sumbu horizontal di titik C dan memotong sumbu vertikal di D. 6) Putar kompas dari C dan D (dengan jari-jari sembarang) sehingga busur berpotongan di titik E lalu gambarlah garis OE. . 7) Ukur dengan kompas BC = a dan pindahkan ke garis OE sehingga berpotongan di titik F. 8) Tarik garis tegak lurus OF hingga memotong sumbu di titik G dan H. 9) Lingkari dengan kompas BH = R1 fokus pada H sehingga memotong garis tambahan DH di J.

Baca Juga  Aspek Lain Yang Perlu Diperhatikan Dalam Penentuan Materi Pameran Adalah

GAMBAR TEKNIK DASAR 51 10) Diukur dengan kata OG = IG. 11) Tarik garis sepanjang I dan F, lalu perluas. 12) Lingkari kompas berjari-jari FJ dan berpusat di F hingga memotong perpanjangan IF di titik K. 13) Lingkari busur berjari-jari IK = IA berpusat di I hingga diperoleh elips parsial. 14) Putar dengan kompas untuk mendapatkan pusat lingkaran OH = OP, OG = OR, OI = OQ dan OF = OS = OU = OL. 15) Gambarlah sebuah busur yang berpusat di P dengan jari-jari R1. Kemudian gerakkan kompas yang titik pusatnya D, S dan U berjari-jari R2. 16) Lingkari kompas dari pusat Q dengan jari-jari R3. 17) Perpanjang busur lingkaran berjari-jari R1 ke bawah hingga memotong jari-jari jari-jari R2 di T. 18) Bulatkan busur dari pusat S berjari-jari R2 hingga memotong jari-jari jari-jari R2, di Titik V sehingga diperoleh elips yang diinginkan diperoleh.

Gambar Teknik Dasar 52 c. Lukisan oval menggunakan metode dua lingkaran. Untuk membuat elips kira-kira dua lingkaran, masing-masing berjari-jari r dan R, kita dapat menggunakan langkah-langkah berikut: Gambar 3-35. 1) Gambarlah garis mendatar dan tegak lurus yang berpotongan di titik O 2) Tentukan sumbu panjang OC = OA. 3) Tentukan sumbu pendek OB = OD. 4) Tarik garis kemiringan dari A ke B. 5) Putar kompas berjari-jari OA ke kanan dengan titik pusat di 0 hingga memotong sumbu vertikal di titik E. 6) Putar kompas berjari-jari BE dengan titik Pusat di B sampai memotong garis AB di F. 7) Buatlah garis tegak lurus dengan cara memutar busur dari pusat A dan F hingga berpotongan di titik G dan H. 8) Hubungkan titik G dengan H hingga memotong sumbu mendatar di titik J dan tidak berpotongan dengan sumbu vertikal di titik IU. 9) Putar kompas berjari-jari r = AJ dengan titik pusat di J hingga memotong garis GH di titik K. www.akademia.edu

IK = IB berpusat di H. 11) Untuk mendapatkan titik pusat lainnya, putar dengan kompas yang berpusat di O dengan OJ = OL dan OI = OM. 12) Hubungkan garis dari I ke L dan panjangkan hingga memotong jari-jari R di titik N. 13) Hubungkan titik M ke L lalu panjangkan. 14) Lingkari kompas berjari-jari r = LN hingga memotong garis panjang ML di titik P. 15) Lingkari kompas berjari-jari R = MP = MD dan titik pusat di M. 16) Hubungkan garis dari titik M ke titik Dan diperpanjang sehingga di titik Q memotong jari-jari r dan R maka diperoleh elips yang diinginkan.

Baca Juga  Sasmita Tegese

Buku Teknik Pemesinan (1)

54 27. Parabola Jika titik sudut parabola (A) dan sembarang titik C diketahui, kita dapat menggambarkan parabola tersebut sebagai berikut: Gambar 3-36. A. Membuat garis AB (vertikal) b. Gambarlah garis EC yang tegak lurus AB di B. c. Buatlah garis DF yang tegak lurus AB di A atau EC // DF dan DC // EF. D. Bagilah garis BC menjadi n bagian (n = 7). E. Bagilah saluran DC menjadi beberapa bagian n (n = 7). F. Hubungkan titik A dengan 1, 2, 3, 4, 5, 6 dan 7 pada saluran DC. Tariklah garis tegak lurus melalui 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 pada garis BC sampai berpotongan di 1′, 2′, 3′, …, 6′. h Hubungkan titik O dengan titik 1, 2, 3, …, 6′ menggunakan busur (kurva) hingga diperoleh sebuah kurva. Saya membuat kurva OE simetris dengan OC sampai diperoleh kurva parabola. Teknik pencitraan dasar www.academia.edu

28. Hiperbola Jika kedua simpul P dan P’ serta Q dan R diketahui, maka parabola dapat digambarkan dengan: a. Tentukan terlebih dahulu titik P, P, Q, dan R. b. Buatlah RSTU kuadrat dengan RS = VTU dan QR = PU = PS = QT. C. Buat garis RS sebagai bagian n (n = 8) hingga diperoleh 1, 2, 3, …, 8 pada garis RS. D. Bagilah garis QR menjadi beberapa bagian n (n = 8) seperti di atas. E. Hubungkan 1, 2, 3, …, 8 pada garis RS dengan titik P. f. Hubungkan 1, 2, 3, …, 8 pada garis QR di titik P’. Sampai berpotongan di 1′, 2′, 3′ dan seterusnya. Hubungkan dengan las busur (kurva) hingga diperoleh lengkungan. Adalah membuat kurva PT simetris dengan kurva PR sehingga diperoleh kurva hiperbolik yang diinginkan. 55 Gambar 3-37. Teknik pencitraan dasar www.academia.edu

29. SIKLOID Siklon adalah kurva yang diperoleh dari lingkaran yang berputar lurus. Adapun penerapannya adalah sebagai berikut: a. Gambarlah sebuah lingkaran OA dan lingkaran A sebagai pusatnya. B. Buatlah garis singgung lingkaran dengan titik singgung di O.C. Tentukan titik A’ yang panjangnya sama dengan keliling lingkaran (0-A = 2.π.r) dimana r = OA. D. Bagilah garis OA’ menjadi 12 bagian hingga diperoleh 1′, 2′, 3′,…, 12′. Jari-jari OA dibagi menjadi 12 bagian yang sama hingga diperoleh titik P, Q, R, …, Z. Tariklah garis tegak lurus O – A’ atau OA sejajar melalui titik 1′, 2′, 3′, …, 12′ hingga memotong perpanjangan sumbu mendatar di B, C , D, …, M.g. Gambarlah garis mendatar dari titik Z dan gambarlah busur lingkaran berjari-jari OA di pusat B hingga memotong garis mendatar di 1″ h. Gambarlah busur lingkaran berjari-jari OA dan berpusat di C. i. Tariklah garis mendatar melalui Titik Y sampai berpotongan di 2″. J. Buatlah busur lingkaran dengan jari-jari OA dan berpusat di D. k. Tariklah garis mendatar melalui titik X hingga berpotongan pada 3″. 56 Gambar 3-38. Teknik dasar menggambar www.academia.edu

Baca Juga  Gambar Sel Hewan Dan Tumbuhan

57 Gambar 3-39. Lingkaran berputar di dalam lingkaran l. Ulangi langkah diatas (j dan k) diatas dengan titik tengah di E, F, G, H, I, J, K, L dan M sehingga didapat skor 4″, 5″, 6″, 7″, 8 “, 9″, 10″, 11″ dan 12″ m. Hubungkan O ke 1”, 1 “ke 2”, dan seterusnya hingga diperoleh kurva. Busur ini disebut busur siklo. 30. HYPOCYCLOID Hiposiklin adalah kurva yang diperoleh dari suatu lingkaran yang menggelinding ke dalam lingkaran yang lain. Jika titik P berada pada lingkaran A dan lingkaran A kembali ke lingkaran B, maka titik P bergerak dan hasilnya disebut kurva hiposikloid. Untuk menggambar hiposikloid, Anda dapat melakukan hal berikut: a. Gambarlah sebuah lingkaran atau busur dengan jari-jari O-O’ dan O’ sebagai pusatnya. B. Gambarlah sebuah lingkaran lagi yang berjari-jari O-P menyentuh lingkaran O ‘di O’ dan titik pusatnya di P. TEKNIK GAMBAR DASAR www.academia.edu

Arti Kode H, Hb, B, F Pada Pensil Serta Kegunaannya

Gambar Teknik Dasar 58 Gambar 3-40. Epoksida. C. Sebuah lingkaran berjari-jari O = P dibagi menjadi 12 bagian sama besar hingga diperoleh titik potong dengan lingkaran di 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11 dan 12.

Tingkat kekerasan batu, tabel tingkat kekerasan logam, tingkat kekerasan logam, tingkat kekerasan, tingkat kekerasan batu topaz, tingkat kekerasan batu mulia, tingkat kekerasan batu ruby, tempat pensil kode tingkat 5, tingkat kekerasan mineral, tingkat kekerasan batu permata, tingkat kekerasan besi, tingkat kekerasan batu bacan