Terciptanya Integrasi Sosial Dalam Masyarakat Dapat Dilihat Dari – , Jakarta – Integrasi adalah tindakan menggabungkan komponen-komponen kecil menjadi satu sistem yang berfungsi sebagai satu kesatuan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Online (KBBI), integrasi adalah pembaharuan menjadi satu kesatuan yang utuh atau utuh.

Apa itu integrasi? Dari penjelasan singkat di atas dapat dijelaskan bahwa integrasi adalah suatu proses atau tindakan untuk menggabungkan suatu sistem atau bagian-bagian kecil menjadi suatu sistem.

Terciptanya Integrasi Sosial Dalam Masyarakat Dapat Dilihat Dari

Proses ini biasanya merujuk pada keterikatan individu dengan masyarakat luas, berupa peran pekerjaan, organisasi dan komunitas.

Sosiologi Kelas 11 Sma Konflik Dan Integrasi Sosial. Anak Sma Jawab Ini Ya!jawab Ya No.14 Jangan

Integrasi diterapkan secara luas di semua bidang, seperti sosial, politik, budaya hingga ekonomi sehingga bidang-bidang tersebut sebenarnya dapat diperbarui dan menjadi satu kesatuan.

Dalam bidang keilmuan, integrasi diartikan sebagai suatu bentuk yang memadukan unsur-unsur dengan karakter yang berbeda dan mengklasifikasikannya menurut konsep, entitas, dan paradigma.

Contoh ini dapat diambil dari jenis-jenis integrasi yang ada, misalnya integrasi sosial ketika terjadi konflik antara suku Dayak asli dengan suku Madura di Kalimantan.

Akibat permasalahan yang muncul, banyak orang Dayak yang menyerang masyarakat Madura hingga menyebabkan kematian sementara yang lainnya kehilangan tempat tinggal.

Sma Kelas 10

Contoh integrasi lainnya juga dapat dilihat dari jenis persatuan bangsa, misalnya POLRI dan TNI memiliki tugas yang sama untuk menghadapi gerakan separatisme yang mengancam ketentraman NKRI, gerakan separatisme seperti R. MS. Dan organisasi Papua Merdeka yang sedang terjadi di Papua.

Integrasi sosial adalah proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalam suatu masyarakat menjadi satu kesatuan. Unsur-unsur yang berbeda ini termasuk ras, etnis, agama, bahasa, adat istiadat, sistem nilai, dll.

Integrasi nasional adalah proses penyesuaian antara berbagai unsur kehidupan masyarakat pada tingkat nasional sehingga tercipta pola kehidupan yang serasi dan sesuai dengan fungsinya bagi masyarakat tersebut.

Secara politis, persatuan nasional adalah penyatuan kelompok sosial budaya yang berbeda menjadi satu kesatuan wilayah nasional dan membentuk identitas nasional.

Hutan Sosial: Pengertian, Peraturan, Skema Dan Manfaatnya

Penyatuan bangsa-bangsa adalah bahwa ada kelompok-kelompok yang terpisah dan berbeda yang tidak dapat dibuat sama sekali. Kelompok yang berbeda memiliki faktor objektif tertentu, faktor inilah yang membedakan satu bangsa dengan bangsa lain.

Baca Juga  Gerak Cepat Dalam Tarian Biasanya Diiringi Lagu Dengan Tempo

Sebagai contoh, di Indonesia setiap daerah memiliki banyak budaya yang berbeda dan mereka memiliki cara tersendiri untuk melestarikan budaya tersebut.

Proses penggabungan atau pemersatu unsur-unsur dalam masyarakat yang meliputi pranata sosial, kedudukan sosial, dan peran sosial. Tujuan integrasi adalah untuk menyatukan masyarakat, meskipun berbeda status dan peran sosial.

Proses asimilasi dilakukan oleh dua hal yaitu asimilasi dan akulturasi, dengan asimilasi jika dua budaya atau lebih saling bertemu sehingga muncul budaya baru dan meninggalkan ciri asli masing-masing budaya.

B_4a2a0bb2 323e 4b82 A945 234652ea5159

Sedangkan akulturasi terjadi ketika suatu kelompok sosial dengan budaya tertentu bertabrakan dengan budaya asing baru sehingga budaya asing yang muncul dapat diterima bahkan sifat budaya penerima dapat diolah dalam budaya sendiri tanpa meninggalkan budaya.

Perbedaan dalam masyarakat dapat menjadi satu kesatuan jika ada semangat toleransi, tenggang rasa dan saling menghargai dalam masyarakat maupun dalam berbangsa dan bernegara.

Sebagai faktor pendorong persatuan bangsa, fenomena perkawinan silang antar marga menjadikan dua keluarga yang terpisah menjadi satu kesatuan seiring dengan munculnya hubungan kekeluargaan. Dalam pernikahan tersebut, tumbuh rasa saling menghormati antara kedua keluarga.

Pembaharuan untuk menjadi kesatuan Tentu saja ada faktor-faktor yang menyebabkan persatuan. Kecepatan komunikasi dan transportasi antar daerah menjadi faktor pendorong perkembangan zaman, sehingga mewujudkan integrasi itu sendiri.

Integrasi Nasional Adalah: Pengertian, Contoh, Konsep, Dan Manfaatnya

Meningkatnya rasa persatuan yang timbul antara kehidupan masyarakat atau bangsa dan negara. Biasanya hal ini terwujud ketika menghadapi suatu peristiwa bersama, pada dasarnya setiap orang memiliki rasa saling membantu tanpa memandang situasi dan perbedaan.

Six+ 03:45 Video: Stadion Utama Gelora Bung Karno dan 5 Stadion yang Akan Dipakai Piala Dunia U-20 2023

Man of the Match BRI Liga 1, Percita vs PSS Slayman: Raja Gol dan Assist Pendeker Sissaden, Ezequiel Vidal

PSIS melepas bek muda dan pelatih fisik mereka untuk membantu membangun skuat Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2023 Integrasi Sosial – Banyak perbedaan dalam masyarakat yang dapat menyebabkan konflik sosial. . Untuk mendamaikan perbedaan-perbedaan ini, diperlukan upaya bersama menuju kohesi sosial. Ini adalah niat bahwa setiap perbedaan dapat hidup bersama. Konflik merupakan fenomena sosial yang ada dalam setiap aspek kehidupan masyarakat. Itu bisa terjadi kapan saja dan di mana saja. Demikian pula, kohesi sosial akan ada dalam masyarakat, kapan saja dan di mana saja. Oleh karena itu, konflik sosial dan integrasi sosial adalah dua sisi mata uang yang selalu berdampingan. Artinya, di mana ada konflik, di situ ada yang disebut reintegrasi. Konflik sebagai potensi yang dapat muncul dalam masyarakat yang memiliki tingkat keragaman dan stratifikasi yang berbeda. Pada bagian ini, kita akan membahas kemungkinan integrasi dalam masyarakat dengan tipologi tersebut di atas.

Baca Juga  Identifikasi Kebutuhan Pasar Lokal

Faktor Pendorong Dan Penghambat Integrasi Nasional, Apa Saja?

Pengertian integrasi sosial dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menyebutkan bahwa integrasi adalah penyatuan sesuatu sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh dan utuh. Asimilasi berarti masuk ke dalam, menyusun, melebur, atau melebur sehingga menjadi satu. Dengan demikian, integrasi mengacu pada memasukkan, menyesuaikan, atau menggabungkan dua atau lebih hal yang berbeda sehingga menjadi seperti satu. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa integrasi sosial adalah proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalam suatu masyarakat sehingga menjadi satu kesatuan. Unsur-unsur yang berbeda tersebut dapat berupa perbedaan status sosial, suku, agama, bahasa, adat istiadat, sistem nilai dan norma.

Dalam integrasi masyarakat, seluruh anggota masyarakat bekerja sama, mulai dari tingkat individu, keluarga, kelembagaan, dan masyarakat untuk menciptakan konsensus (kompromi) atas nilai-nilai yang menjunjung tinggi keduanya. Akan tetapi, integrasi sosial tidak cukup hanya diukur dari segi menyatukan atau mempersatukan anggota masyarakat dalam artian fisik. Konsensus juga merupakan pengembangan dari sikap solidaritas dan emosi manusia. Perkembangan sikap dan emosi manusia merupakan dasar keharmonisan dalam suatu kelompok atau masyarakat.

Michael Benton mendefinisikan integrasi sebagai suatu pola hubungan yang mengakui adanya perbedaan ras dalam masyarakat, tetapi tidak memberikan fungsi yang berarti bagi perbedaan ras tersebut. Hak dan tanggung jawab yang berkaitan dengan ras seseorang terbatas pada bidang tertentu dan tidak ada hubungannya dengan bidang pekerjaan atau status.

Syarat Kohesi Sosial Kohesi sosial akan terbentuk jika mayoritas anggota masyarakat menyepakati struktur sosial yang telah tercipta meliputi nilai, norma dan pranata sosial. William F. Menurut Ogburn dan Meyer Nimkoff syarat-syarat untuk mewujudkan integrasi sosial adalah sebagai berikut.

Fungsi Integrasi Manajemen Sumber Daya Manusia

1. Anggota masyarakat merasa berhasil dalam memenuhi kebutuhan satu sama lain. Ini berarti bahwa kebutuhan fisik dan sosial mereka dapat dipenuhi oleh sistem sosial. Terpenuhinya kebutuhan tersebut menyebabkan setiap anggota masyarakat saling memelihara keterikatan satu sama lain.

2. Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan bersama (consensus) mengenai norma dan nilai sosial yang dijadikan pedoman dalam hal-hal yang tabu secara budaya.

3. Norma dan nilai sosial sudah mapan, tidak mudah berubah, dan dipraktikkan secara konsisten oleh seluruh anggota masyarakat.

1. Homogenitas Kelompok Pada kelompok atau masyarakat yang tingkat pluralismenya rendah, integrasi sosial akan lebih mudah dicapai. Sebaliknya, dalam kelompok atau masyarakat yang majemuk, kohesi sosial akan sulit tercapai dan membutuhkan waktu yang lama. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa semakin homogen suatu kelompok atau masyarakat maka akan semakin mudah proses integrasi antar anggota dalam kelompok atau masyarakat tersebut. Contoh kelompok atau masyarakat yang homogen adalah kelompok atau komunitas etnis.

Baca Juga  Negosiasi Memprioritaskan Kepentingan

Proses Dan Interaksi Sosial

2. Ukuran Kelompok Pada kelompok Caddy umumnya tingkat kemajemukan anggota relatif rendah sehingga integrasi sosial lebih mudah dicapai. Hal ini mungkin karena dalam kelompok kecil ikatan sosial antar anggota sangat kuat, sehingga komunikasi dan pertukaran budaya dapat berlangsung cepat. Dengan demikian, perbedaan dapat dikonversi lebih cepat. Sebaliknya, tingkat keragaman dalam kelompok besar relatif tinggi, sehingga integrasi sosial akan lebih sulit dicapai.

3. Mobilitas Geografis Anggota kelompok pendatang harus beradaptasi dengan identitas masyarakat sasarannya (komunitas asal/penduduk pendatang). Namun, semakin sering anggota masyarakat datang dan pergi, semakin sulit pula proses integrasi sosial itu terjadi. Sementara itu, dalam masyarakat yang mobilitasnya rendah, seperti di daerah atau suku terasing, integrasi sosial dapat terjadi dengan cepat.

4. Efektivitas Komunikasi Efektivitas komunikasi yang baik dalam masyarakat juga akan mempercepat integrasi sosial. Semakin efektif komunikasi, semakin cepat integrasi anggota komunitas tercapai. Sebaliknya, semakin tidak efektif komunikasi antar anggota masyarakat, semakin lambat dan sulit terwujudnya integrasi sosial.

1. Integrasi Normatif Integrasi normatif dapat diartikan sebagai bentuk integrasi yang terjadi karena norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Dalam hal ini, aturan adalah hal-hal yang dapat mempersatukan masyarakat. Misalnya bangsa Indonesia dipersatukan dengan prinsip Bhakneka Tungal Eka. Bhanneka Tungal Eka merupakan cita-cita yang bekerja untuk mengintegrasikan perbedaan yang ada di masyarakat.

Integrasi Dan Reintergrasi Sosial

2. Integrasi Fungsional Integrasi fungsional terjadi karena masyarakat memiliki fungsi tertentu. Integrasi dapat diciptakan dengan mengutamakan fungsi masing-masing pihak dalam masyarakat. Sebagai contoh, Indonesia yang terdiri dari berbagai suku bangsa mengintegrasikan dirinya dengan melihat fungsi masing-masing suku yang ada, seperti suku Bugis yang gemar melaut berperan sebagai penyedia hasil laut. Suku Minang yang pandai berbisnis berperan sebagai penjual hasil laut tersebut. . Dengan demikian akan terjadi integrasi dalam masyarakat.

3. Integrasi Koersif Integrasi yang terakhir ini dilakukan atas dasar kekuasaan yang diperoleh penguasa. Dalam hal ini aparat menggunakan cara pemaksaan (kekerasan). Contoh pemaksaan integrasi adalah para perusuh yang menghentikan kerusuhannya karena polisi menembakkan gas air mata.

Integrasi sosial adalah proses bertahap. Proses ini dapat dimulai dengan memenuhi kemauan berbagai pihak untuk bekerja sama. Ini mungkin timbul karena kesadaran akan kesamaan minat mereka. Pada saat yang sama, mereka memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk memenuhi minat tersebut. Kemudian, proses dilanjutkan dengan berbagai bentuk kolaborasi. Dalam proses kerja sama, masing-masing pihak berusaha mengatasi perbedaan dan memuaskan keinginan, harapan, atau kebutuhan pihak lain.

Ragam gejala sosial dalam masyarakat, integrasi sosial dalam masyarakat multikultural, contoh struktur sosial dalam masyarakat, keberagaman sosial masyarakat indonesia dapat dilihat dari kegiatan, contoh gejala sosial dalam masyarakat, contoh perubahan sosial dalam masyarakat, contoh penyimpangan sosial dalam masyarakat, contoh dinamika sosial dalam masyarakat, gejala sosial dalam masyarakat, terciptanya integrasi sosial didalam masyarakat dapat dilihat dari, contoh integrasi sosial dalam masyarakat, stratifikasi sosial dalam masyarakat