Teks Eksplanasi Dituliskan Berdasarkan – Apakah kamu suka buku ini? Anda dapat menerbitkan buku Anda online secara gratis dalam hitungan menit! Buat buku flip Anda sendiri

Bahan Ajar Satuan Akademik : SMP Negeri 1 Kismantoro Kelas/Semester : VIII/Luar Biasa Mata Pelajaran : Materi Pelajaran : Bahasa Indonesia Mata Pelajaran Utama : Teks Ekspositori Alokasi Waktu : 2 x 40 (1 x pertemuan)

Teks Eksplanasi Dituliskan Berdasarkan

Pengantar Bab 1 A. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari, kita sebagai pelajar tidak terlepas dari ilmu pengetahuan. Informasi ini dapat diperoleh melalui sumber lisan dan tertulis. Sumber lain yang erat kaitannya dengan kehidupan siswa adalah informasi yang diperoleh dari tulisan siswa. Informasi ini sungguh bermanfaat sebagai alat penilaian, alat pemahaman siswa. Apakah teks siswa berhubungan dengan tujuan pembelajaran? Ya, ada mata pelajaran yang memenuhi kriteria penilaian dan ada mata pelajaran yang masih jauh dari proses penilaian. Masih terdapat siswa yang kurang memperhatikan aspek koordinasi dan koherensi dalam membaca dan menulis. Terkadang mereka merasa bingung dalam menuliskan ide. Ada yang berpendapat bahwa bahasa lisan dan tulisan itu sama, dan ada juga yang tidak bisa mengungkapkan gagasan tertulis secara runtut dan konsisten. Pembelajaran menulis di SMP/MTs menuntut siswa untuk mampu mengungkapkan gagasan dalam bentuk tulisan, dengan memperhatikan struktur dan kaidah yang tepat. Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam berbahasa adalah tuturan. Modul ini akan memperkenalkan materi pengajaran teks ekspositori di Kelas VIII SMP/MTs, khususnya KD 3.9 dan 4.9, menghasilkan teks ekspositori tentang fenomena alam, sosial, dan budaya, dengan fokus pada struktur dan bahasa. Buku-buku ini akan membahas aspek kebahasaan tentang keselarasan dan keselarasan. Melalui modul ini diharapkan siswa dapat membantu siswa mencapai tujuan yaitu mampu menulis teks ekspositori dengan memperhatikan struktur dan kebahasaan. B. Keterampilan Dasar 3.9 Mengenali informasi dari teks ekspositori melalui paparan lingkungan mendengarkan atau membaca. 4.9 Meringkas isi teks ekspositori dalam kaitannya dengan proses terjadinya sesuatu dalam sumber mendengarkan dan membaca yang berbeda.

Generic Stucture Explanation Text & Contoh Explanation Text

C. TUJUAN BELAJAR 1. Siswa kelas VII dapat mengenali informasi teks ekspositori dengan memperhatikan suatu peristiwa/adegan setelah membaca/melihat teks ekspositori. 2. Setelah membaca/menonton teks ekspositori, siswa kelas VIII dapat menentukan ciri-ciri teks ekspositori. 3. Setelah membaca/menonton teks ekspositori, siswa kelas VIII dapat memperoleh gagasan pokok dari informasi teks ekspositori. D. Petunjuk penggunaan modul 1. Membaca dan memahami informasi dalam setiap kegiatan pembelajaran. 2. Menyelesaikan setiap kegiatan penilaian keterampilan terhadap item-item yang dibahas pada setiap kegiatan pembelajaran. 3. Secara berkelompok, siswa mengumpulkan data yang digunakan untuk mengembangkan struktur teks ekspositori. 4. Siswa berdiskusi dan memberikan argumen satu sama lain.

Baca Juga  Serangan Tangan Arah Bawah Meliputi

BAB II PENJELASAN TEKS Pernahkah anda mendengar tentang eksegesis? Teks deskriptif adalah teks yang berisi tentang ‘mengapa’ dan ‘bagaimana’ terhadap fenomena alam, sosial, ilmu pengetahuan, budaya, dan lainnya. Teks deskriptif dapat berupa peristiwa atau peristiwa alam, peristiwa umum atau peristiwa lainnya. Dalam teks deskriptif, suatu peristiwa terjadi karena peristiwa lain terjadi sebelumnya, dan peristiwa ini akan menimbulkan peristiwa lain di kemudian hari. Sebelum kita melanjutkan pembahasan cerita ini, simak dulu teks penjelasannya di bawah ini! Bacalah teks di bawah ini dengan cermat! Letusan Gunung Berapi https://pin.it/4Iw01gj Letusan gunung berapi merupakan fenomena alam yang disebabkan oleh masuknya magma ke dalam perut bumi dan keluarnya gas-gas berenergi tinggi. Letusan gunung berapi merupakan salah satu bencana alam yang paling dahsyat. Namun gunung berapi terbentuk dari letusan yang sangat dahsyat. Gunung berapi lainnya di Indonesia antara lain Gunung Krakatau, Gunung Merapi,

Gunung Toba, Gunung Kerenchi, Gunung Tambora, dan masih banyak lagi yang lainnya. Hampir seluruh aktivitas vulkanik berkaitan dengan zona aktif seismik karena berhubungan langsung dengan batas lempeng bumi. Letusan gunung berapi dipicu oleh aktivitas di perbatasan lempeng bumi sehingga menyebabkan perubahan tekanan dan suhu yang signifikan. Sehingga mampu melelehkan material batuan di sekitarnya yang biasa disebut magma atau cairan pijar. Magma akan meresap ke material sekitarnya melalui retakan di dekat permukaan bumi. Magma terbentuk akibat suhu panas di inti bumi. Pada kedalaman yang terbatas suhunya sangat tinggi sehingga dapat meluluhkan segala sesuatu yang ada di perut bumi. Ketika material tersebut meleleh, maka akan menghasilkan gas yang nantinya akan bercampur dengan magma. Magma dari gunung berapi yang meletus terbentuk pada kedalaman sekitar 60 hingga 160 km di bawah permukaan bumi. Magma yang mengandung gas kemudian diberi tekanan oleh batuan padat yang mengelilingi kawah. Tekanan ini menyebabkan magma meletus dan bergerak keluar menuju permukaan bumi. Gas-gas dan magma ini meletus bersama-sama dan membentuk sebuah kawah yang biasa dikenal dengan Kawah Besar. Sebagian besar magma dan material vulkanik lainnya kemudian mengalir keluar dari kawah besar ini. Setelah letusan berhenti, kawah berbentuk mangkuk ini biasanya terbentuk di puncak gunung berapi. Sementara itu, terdapat lubang besar di dasar kawah. 4 Dampak letusan gunung berapi terhadap lingkungan dapat bersifat positif dan negatif. Dampak negatif letusan gunung berapi berupa bahaya langsung yang dapat dirasakan oleh manusia dan organisme lainnya. seperti awan panas, gas beracun, abu vulkanik, dan dampak piroklastik dari gunung berapi. Sedangkan risiko tidak langsung setelah letusan berakhir antara lain hujan lumpur, kerusakan lahan dan lahan pertanian, serta risiko berbagai penyakit seperti penyakit pernafasan. Dampak positifnya dapat dirasakan melalui lahan yang subur, material yang berasal dari lahan tersebut dapat dimanfaatkan sebagai penghidupan masyarakat, energi panas bumi, kawasan wisata alam dan sumber air. Dari contoh teks ekspositori di atas dapat disimpulkan bahwa gunung berapi masih menjadi momok yang mengerikan bagi masyarakat hingga saat ini. Karena kekuatan letusan gunung berapi, mereka dapat memisahkan pulau-pulau menjadi danau.

Baca Juga  Kegiatan Ekspor-impor Dapat Mengalami Gangguan Besar Jika Terjadi

1 jam. B. Ciri-ciri Teks Ekspositori Ciri-ciri teks ekspositori adalah sebagai berikut: 1. Segala informasi yang diberikan dalam teks didasarkan pada fakta (fakta). 3. Teks jenis ini bersifat membahas dan tidak berusaha mempengaruhi pembaca agar mempercayai hal yang dibicarakan (Heriyanto, 2021:188) C. Menentukan sudut pandang umum pada teks ekspositori merupakan fokus utama dari bagian tersebut. gagasan (gagasan utama). Informasi penting dibahas atau disajikan dalam bacaan. Gagasan pokoknya terdapat pada awal bagian (kontradiksi-masuk), dan pada akhir bagian (masuk), serta pada awal dan akhir bagian (masuk-kontradiksi). D. Tinjauan Isi, Struktur, dan Kaidah Teks Ekspositori 1. Isi Teks Ekspositori Dalam pendahuluan, teks dapat menjawab pertanyaan mengapa dan bagaimana. a Teks eksplanasi merupakan jawaban atas pertanyaan mengapa, suatu penjelasan akan bersifat kausal.

Mengenal Teks Laporan Hasil Observasi: Pengertian, Tujuan, Struktur, Dan Contohnya

B Teks eksplanasi sebagai jawaban atas pertanyaan bagaimana penjelasan tersebut akan dilaksanakan. Perhatikan teksnya! Pembentukan dan pelestarian fosil mengharuskan struktur tertentu direndam dalam lingkungan yang meminimalkan pembusukan. Fosil yang ditemukan seringkali tidak lengkap. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor seperti aktivitas organisme yang membusuk, aktivitas geologi kerak bumi, iklim dan air, serta penggunaan organisme lain. Fosil yang tidak lengkap dan lengkap biasanya terawetkan dalam es atau sebagai akibat dari mineral. Fosil yang berupa jejak dapat berupa jejak kaki, tangan, dan daun tumbuhan. Video ini menjelaskan proses pembentukan dan pelestarian fosil. Berdasarkan perkembangannya, teks disusun dengan menggunakan pola kausalitas. Hubungan antar kalimat menunjukkan pola hubungan sebab akibat. Nah, video ini adalah jawaban dari pertanyaan “Mengapa fosil-fosil ini bisa diawetkan?” 2. Struktur Teks Ekspositori Teks ekspositori terdiri dari bagian-bagian tertentu. a Mengidentifikasi peristiwa, mengidentifikasi sesuatu yang perlu dijelaskan. Hal ini dapat terkait dengan faktor lingkungan, sosial, budaya dan lainnya. b Representasi rangkaian peristiwa, seperti rincian peristiwa yang terkait dengan identifikasi suatu objek tertentu. Bagian ini dapat disusun menurut pola sebab akibat atau kronologis. c Review berupa komentar atau analisis tentang hasil peristiwa yang telah dijelaskan sebelumnya.

Baca Juga  Jurus Merupakan Rangkaian Gerak Perlawanan Atau Pertahanan Tanpa Menggunakan

Mengidentifikasi Struktur Teks Alasan Penjelasan Kronologi Tindakan Urutan Peristiwa Review Struktur Teks Ekspositori 3. Kaidah Tata Bahasa pada Teks Ekspositori Kaidah kebahasaan pada teks ekspositori sangat berbeda dengan kaidah kebahasaan pada teks lainnya. Undang-undang yang dimaksud adalah sebagai berikut. a Menggunakan konjungsi sebab akibat antara lain karena, oleh karena itu, tentu saja. b Menggunakan konjungsi kronologis (hubungan waktu), seperti kemudian, kemudian, setelah itu, akhirnya. c Gunakan kata benda yang mengacu pada jenis peristiwa, bukan kata ganti narator. Kata ganti yang dimaksud misalnya Kabupaten Bonding, Burung, Gerhana Matahari, Kesenian Daerah, Perkembangan Kebudayaan Papua. d Dalam teks, istilah atau istilah teknis sering muncul, tergantung topik yang dibicarakan.

Kaidah Bahasa dalam Penulisan Ekspositori • Ekosistem • Penyebab • Fotosintesis • Karena • Ekologi • Oleh karena itu Konjungsi Kosakata Teknis Konjungsi Kata Benda Tipe Urutan • Lalu • Di Sana • Gerhana • Banjir • Tsunami E. Penulisan Ekspositori Penulisan Penulisan Ada aksi. Sejelas mungkin. Dalam latarnya, teks deskriptif biasanya mempunyai pola kronologis atau sebab akibat. Berikut langkah-langkah menyusun teks deskriptif. 1. Temukan topik atau peristiwa atau fenomena alam yang menarik, cerdas dan benar. 2. Menguraikan teks, yaitu dengan mengembangkan topik utama menjadi rincian topik yang spesifik. 3. Mengumpulkan bahan berupa fakta atau pendapat ahli terkait peristiwa yang tercatat di berbagai sumber. 4. Buatlah diagram struktur pada teks ekspositori secara lengkap dan utuh dengan memperhatikan strukturnya. dan memperhatikan kaidah kebahasaan yang berlaku pada teks ekspositori (E. Kosasih, 2017:150).

F. Langkah-langkah meringkas teks ekspositori adalah dengan merangkum suatu teks atau artikel dengan tetap mempertahankan teks aslinya. Tujuannya adalah untuk mendapatkan inti gagasan.

Teks Eksplanasi Ditulis Berdasarkan Fakta Sehingga Bersifat​

Macam macam teks eksplanasi, teks eksplanasi terjadinya pelangi, teks eksplanasi pelangi, teks eksplanasi global warming, teks eksplanasi tentang, teks eksplanasi tentang pelangi, teks eksplanasi tentang kebakaran, jenis teks eksplanasi, soal teks eksplanasi, teks eksplanasi gempa bumi, kaidah teks eksplanasi, teks eksplanasi