Rumah Adat Tongkonan Berasal Dari – Rumah adat Tongkonan merupakan rumah panggung yang terbuat dari papan dan kayu uru dan merupakan lambang kehormatan keluarga masyarakat Toraja.

Rumah adat Tongkonan sebagai rumah adat dari Toraja, Sulawesi Selatan dengan ide Aluk Todolo. Rumah Tongkonan merupakan lambang kehormatan keluarga masyarakat Toraja yang tidak dibangun. Mulai dari gaya desain, hingga posisi atap dan tiang penyangga, nilai dan makna rumah adat ini berbeda-beda.

Rumah Adat Tongkonan Berasal Dari

Pertama adalah posisi rumah di utara yaitu letak Puang Matua Mana Loa yang berada di utara. Saat ini rumah adat tidak banyak digunakan sebagai rumah, karena dibangun seperti rumah biasa. Rumah adat ini telah dialihfungsikan menjadi museum bagi masyarakat Toraja.

Fakta Dan Keunikan Rumah Adat Tongkonan

Rumah adat ini juga menjadi pusat berbagai kegiatan sosial dan tempat kegiatan keagamaan bagi keluarga pemilik rumah. Selain rumah adat, rumah ini bisa digunakan untuk menyimpan beras.

Rumah adat Tongkonan merupakan rumah berdiri yang terbuat dari papan dan bambu. Rumah ini merupakan simbol kehormatan keluarga masyarakat Toraja. Tongkonan terletak di atas pohon yang terbuat dari susunan dahan pohon di atas dahan besar.

Tongkonan sendiri berasal dari kata “Tongkon” yang berarti kebersamaan. Dahulu, rumah Tongkonan digunakan sebagai tempat pertemuan para pemimpin Tana Toraja untuk berdiskusi. Tongkonan juga merupakan pusat pemerintahan, kekuasaan umum dan pusat kebudayaan masyarakat Toraja. Namun seiring berjalannya waktu rumah ini digunakan sebagai tempat tinggal, kegiatan sosial bahkan tempat kegiatan adat.

Tak lupa masyarakat Toraja memasang gambar kepala kerbau di rumahnya. Tidak hanya itu, masyarakat Toraja juga menggunakan gambar naga atau gambar kepala ayam. Gambar-gambar ini adalah tanda bahwa pemilik rumah sudah tua.

Rumah Adat Tongkonan: Rumah Tradisional Dari Toraja Yang Unik!

Sebaliknya rumah adat ini memiliki corak yang berbeda yaitu Tongkonan Pekamberan yang dibangun untuk orang-orang yang memiliki kekuasaan tinggi. Tongkonan layuk digunakan sebagai pusat pemerintahan dan Tongkonan batu ariri digunakan sebagai tempat berkeluarga.

Baca Juga  Pada Waktu Merampas Bola Pandangan Diarahkan Ke

Rumah adat Tongkonan terdiri dari berbagai jenis. Setiap rumah beroperasi secara berbeda tergantung pada peran pemimpin. Dahulu, rumah Tongkonan diperuntukkan bagi raja, kepala suku dan keturunannya. Bangunan tradisional Tongkonan memiliki bentuk yang mirip dengan kapal Kerajaan Cina. Berikut beberapa bangunan tradisional Tongkonan yang patut Anda lihat:

Jenis rumah adat Tongkonan yang pertama adalah Tongkonan Pekamberan. Jenis rumah adat Tongkonan ini khusus dibangun untuk keluarga besar tokoh masyarakat yang memiliki pengaruh tinggi di masyarakat.

Rumah Adat Tongkonan Pekamberan masih digunakan oleh para penguasa untuk mengatur proses pemerintahan adat Toraja. Dengan adanya Tongkonan Pekamberan, maka perlu bagi keturunan keluarga untuk meneruskan tugas melestarikan budaya tersebut dan kemudian mewariskannya kepada generasi berikutnya.

Rumah Adat Di Indonesia Dan Asalnya Dengan Bentuk Unik

Tongkonan Layuk sebagai tipe selanjutnya dari Rumah Adat Tongkonan. Tongkonan Layuk merupakan bangunan tradisional yang dulunya merupakan pusat pemerintahan. Keajaiban dan keajaiban pun dilakukan di rumah Tongkonan Layuk ini.

Selain itu, Rumah Tongkonan Layuk merupakan salah satu simbol masyarakat Toraja seperti yang diyakini nenek moyang mereka. Rumah Adat Tongkonan Batu A’riri sering digunakan oleh masyarakat Toraja sebagai rumah keluarga biasa dan digunakan sebagai tempat tinggal yang tidak jauh lebih besar dari rumah Tongkonan lainnya.

Tongkonan Batu Ariri merupakan rumah Tongkonan ketiga. Walaupun merupakan tempat menghimpun keluarga dalam keluarga Toraja yang baru pertama kali ingin membangun rumah Tongkonan, namun rumah adat Toraja ini tidak memiliki wibawa.

Selain mirip dengan rumah adat dari segi belakang, rumah ini berbeda karena arah rumah selalu ke utara. Hal ini diyakini oleh masyarakat Toraja bahwa di sisi utara terdapat Ulunna Langi atau sebaliknya Puang Matua adalah nama Tuhan bagi masyarakat Toraja.

Rumah Adat Tongkonan

Mereka juga percaya bahwa nenek moyang mereka berasal dari utara. Oleh karena itu, masyarakat Tana Toraja membangun Tongkonan dengan membuat bagian atas rumah menghadap ke atas. Atap rumah Tongkonan berbentuk seperti perahu, dan kedua sisinya berbentuk seperti gapura.

Menurut legenda Toraja, nenek moyang mereka datang dari utara melalui laut dan menghadapi badai. Oleh karena itu, mereka menggunakan perahu sebagai bentuk struktur rumah mereka dengan arah selalu ke utara.

Di bawah lift, orang Toraja meletakkan tanduk kerbau. dijadikan sebagai simbol banyaknya pemakaman keluarga Tongkonan karena biasanya orang Toraja yang meninggal tidak langsung dimakamkan, melainkan disimpan di rumah Tongkonan.

Mereka percaya bahwa orang tersebut sakit dan disimpan di peti mati sebelum dimakamkan. Tanduk kerbau ini juga sebagai simbol semakin tinggi status keluarga, semakin banyak tanduk kerbau maka semakin tinggi pula status sosialnya.

Baca Juga  Write Down Three Adjectives

Tongkonan, Warisan Suku Toraja Yang Sarat Akan Makna Dan Keunikan

Rumah Adat Tongkonan memiliki gaya dekorasi yang unik. Warna yang mendominasi dekorasi adalah hitam dan merah. Pada dinding dan atap pelana terdapat motif spiral dan geometris, serta alas kepala kerbau dan ayam yang dicat putih, merah, kuning dan hitam.

Warna-warna yang digunakan oleh masyarakat Toraja mewakili berbagai festival Aluk To Dolo atau Jalan Leluhur, yang merupakan agama utama Toraja.

Warna hitam melambangkan kegelapan dan kematian, warna kuning melambangkan berkah dan kekuasaan Tuhan, warna putih melambangkan warna baru yang suci dan merah atau daging melambangkan warna darah dan kehidupan manusia.

Bagian rumah hanya memiliki satu ruangan dan tidak ada pemisah antar ruangan. Ruangan ini digunakan untuk kegiatan dengan banyak orang. Rumah ini sering dibangun untuk perwakilan raja adat.

Ekspedisi Gerakan Anak Negeri Tana Toraja (4)

Bagian rumah ini memiliki dua tipe kamar, yaitu Sali dan Sumbung. Sumbung adalah ruangan di sisi selatan yang digunakan sebagai tempat bersantai.

Talung lunta dibagi menjadi tiga bagian, yaitu sali yang digunakan sebagai ruang tamu utama kemudian ruang palu di sisi kanan rumah yang digunakan sebagai kamar tidur untuk wanita yang belum menikah dan kantor sumbung yang digunakan sebagai satu. di mana barang-barang berharga ditempatkan di keranjang atau keranjang besar yang disebut ‘batutu’.

Secara umum Banua Talung Lanta merupakan rumah adat milik Tongkonan Kaparennggesan (Pekaindoran atau Pekambaran) yang berarti kerajaan adat Toraja.

Banua Patang Lanta terbagi menjadi dua bagian, yaitu Banua Patang Lanta di Lalang Tedong dan Banua Patang Lanta di Salembe. Banua Patang Lanta terbagi menjadi empat ruangan, yaitu Inan Kabusungan yang terletak di sisi selatan rumah dan merupakan ruangan utama tempat penyimpanan perabot dan benda pusaka lama.

Mengulik 3 Keunikan Rumah Tongkonan, Warisan Adat Dari Tanah Toraja

Selain itu, terdapat sumbung yang digunakan sebagai kamar tidur dan sali tanga yang lebih panjang dari ruangan lainnya dan digunakan sebagai tempat kegiatan keluarga di Rumah Adat Tongkonan.

Ada juga ruang duduk yang merupakan ruang bawah dan sering digunakan sebagai tempat tamu keluarga sebagai tempat istirahat para pembantu.

LABEL: Kabar baik Indonesia Kabar baik dari Indonesia Pelajari lebih lanjut tentang sains dan teknologi Indonesia Bangunan tradisional Indonesia.

Jika Anda tertarik untuk membaca artikel Rizky Phyar Saiputra lainnya, klik link ini arsip artikel Rizky Phyar Saiputra.

Baca Juga  Tingkat Kekerasan Pensil Dinyatakan Dengan Kode Huruf

Nama Rumah Adat Maluku Utara, Gambar Dan Keunikannya Budayanesia

Terima kasih telah melaporkan penyalahgunaan yang melanggar aturan atau pedoman di GNFI. Kami mencoba membersihkan GNFI dari konten yang tidak diperlukan di sini. Jika Anda berwisata ke Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Anda pasti akan melihat Tongkonan dengan gaya rumah panggung yang unik. Berasal dari kata tongkon yang berarti duduk atau diam. Meskipun ma’ tongkon berarti hidup bersama.

Dari situlah kata Tongkonan berasal. Oleh karena itu, Tongkonan merupakan tempat tinggal kepala suku yang biasanya menjadi tempat berkumpulnya masyarakat Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Tongkonan didasarkan pada keluarga atau marga.

Awalnya, sepasang suami istri membangun rumah bersama anak dan cucunya. Rumah menjadi tongkonan bagi setiap orang dalam garis keturunan suami istri.

Oleh karena itu, Tongkonan tidak dapat dibeli oleh siapapun, melainkan diwariskan secara turun-temurun oleh masyarakat Toraja. Tongkonan merupakan pusat kegiatan sosial dan keagamaan bagi kelompok keluarga ini.

Rumah Unik Penuh Makna Dari Tana Toraja

Jenis kayu yang digunakan adalah kayu Uru yang merupakan tumbuhan lokal dari Sulawesi. Kayu uru sangat bagus.

Meski belum diampelas atau dipoles, pohon uru bisa bertahan hingga ratusan tahun. Bagian bawah kuburan digunakan sebagai tempat berlindung kerbau.

Atapnya berupa tumpukan alang-alang yang dilapisi ilalang, rumbia, ilalang atau seng. Ada juga tongkonan batu tua.

Pada tiang utama di depan terdapat tanduk kerbau. Tanduk kepala kerbau disusun berjajar dari atas ke bawah.

Rumah Adat Tongkonan Berasal Dari Provinsi Apa? Ini Jawabannya

Banyaknya tanduk kerbau menandakan kemampuan ekonomi pemilik rumah. Ini juga menunjukkan status tinggi keluarga yang tinggal di rumah tersebut. Salah satunya adalah rumah tua suku Toraja yang disebut Tongkonan. Gaya dan ketinggian bangunan yang unik menjadi daya tarik utama kunjungan ini.

Tongkonan kaya akan kepercayaan, tradisi kuno, budaya dan kebanggaan masyarakat Toraja. Maka tak heran jika rumah ini tidak bisa dibangun sendiri.

Menurut situs Info Toraja, masyarakat Toraja memandang dirinya memiliki dua tipe rumah. Banua Tongkonan atau rumah adat dan Banua Barung-Barung yang berarti rumah pribadi dan rumah adat.

Tongkonan berasal dari kata tongkonan yang berarti “duduk” atau “duduk”. Dinamakan demikian karena pada awalnya rumah adat ini digunakan sebagai tempat pertemuan para pemuka Tana Toraja untuk berdiskusi.

Menjaga Keaslian Budaya Toraja

Rumah tongkonan terbuat dari kayu uru. Atap rumah Tongkonan yang terbuat dari bambu juga unik berbentuk seperti perahu. Ini menjadi pengingat bahwa nenek moyang orang Toraja menggunakan perahu untuk mencapai Sulawesi.

Di setiap rumah Anda akan menemukan kepala kerbau dan tanduknya di tiang utama setiap rumah. Semakin besar tanduk kerbau, semakin tinggi tinggi keluarga tersebut. Di beberapa rumah terdapat patung ayam dan kepala naga yang menunjukkan apakah pemilik rumah sudah tua.

Tongkonan

Rumah adat tongkonan berasal dari daerah, rumah tongkonan berasal dari, rumah adat tongkonan toraja, rumah tongkonan berasal dari provinsi, rumah adat tongkonan, baju adat beskap berasal dari, keunikan rumah adat tongkonan, sketsa rumah adat tongkonan, miniatur rumah adat tongkonan, baju adat bodo berasal dari, pakaian adat ulos berasal dari daerah, gambar rumah adat tongkonan