Pendiri Daulah Abbasiyah Adalah – Kekhalifahan Abbasiyah mencapai puncak kejayaannya ketika dipimpin oleh Harun Ar-Rasyid. Negara ini akhirnya jatuh di bawah kepemimpinan Al-Mu’tashim Billah, khalifah terakhir Bani Abbasiyah.

Yang ditulis oleh Wahyudi dan Khoirun Nisa’, Dinasti Abbasiyah merupakan dinasti terpanjang dalam sejarah peradaban Islam. Sekitar 5 abad, Bani Abbasiyah membawa Islam ke dalam kehidupan sehari-hari.

Pendiri Daulah Abbasiyah Adalah

Pada masa Dinasti Abbasiyah, perhatian terhadap ilmu pengetahuan dan filsafat Yunani berada pada puncaknya. Khususnya pada masa Harun al-Rasyid dan al-Ma’mun. Kegiatan penerjemahan buku telah berlangsung kurang lebih satu abad.

Sejarah Kemunculan Dinasti Bani Umayyah Dan Kemundurannya

Namun, sebagaimana dijelaskan lebih lanjut, tidak dapat dipungkiri bahwa pemerintahan Abbasiyah menghadapi permasalahan politik yang kompleks. Dari kudeta hingga pembentukan dinasti baru.

Oleh Syekh Muhammad Al-Khudhari, nama lengkap Al-Musta’shim Billah Abu Ahmad Abdullah Al-Musta’shim Billah bin Al-Mustanshir bin Azh-Zhahir bin An-Nashir bin Al-Mustathi’ bin Al-Mustanjid bin Al-Muqtafi bin Al-Mustazhhir bin Al-Muqtadi bin Muhammad Adz-Dzakhirah bin Al-Qa’im bin Al-Qadir bin Ishaq bin Al-Muqtadir bin Al-Mu’tadhid bin Thalhah bin Al Mutaangkat bin Al-Mu’tashim bin Ar-Rasyid bin Al-Muhtadi bin Al-Mansur.

Syekh Muhammad Al-Khudhari mengatakan, jika melihat nama belakangnya, Al-Musta’shim Billah memiliki 17 nenek moyang yang menjadi Khalifah. Ia sendiri resmi diangkat menjadi Khalifah pada 10 Jumadil Akhir 640 H/6 Desember 1242 M menggantikan mendiang ayahnya.

Menurut Ibnu Thabathaba, seorang ulama Iran, Khalifah Al-Musta’shim adalah orang yang baik, religius, lemah lembut, santun, dermawan, sangat berhati-hati dalam mulut dan aurat, serta ia hafal Al-Qur’an.

Buku Siswa Kls 8 Pai

Menurut Fathi Zaghrut, beberapa ahli sejarah mengatakan bahwa periode pertama kemunduran Dinasti Abbasiyah adalah masa Al-Mutawakkil, yaitu periode pertama kemunduran Dinasti Abbasiyah yang dimulai sejak jatuhnya. adalah akhirnya pasukan Tatar pada tahun 656 H.

Permasalahan yang dihadapi Dinasti Abbasiyah adalah ketergantungan mereka pada kekuatan asing dan pembangunan pemerintahannya. Kemudian dalam urusan ketatanegaraan mereka bergantung pada rakyat Khurasan sebagai penopang utama dan kemudian pada Turki.

Al-Musta’shim Billah adalah khalifah Abbasiyah pertama yang meminta bantuan dari Turki dan mempercayakan mereka dengan tugas dan posisi penting pemerintahan, memberi mereka juga tanah​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​.

Baca Juga  Kehidupan Manusia Dalam Ruang Dan Waktu

Pendapat dan kebijakan Khalifah Al-Musta’shim Billah mengubah gaya pemerintahan yang sebelumnya bernuansa Arab dan bernuansa Turki. Keadaan ini melemahkan kekuasaan Khalifah, dan membawanya ke jurang keruntuhan dan keruntuhan.

Pendiri Dinasti Abbasiyah Adalah Abdullah As Saffah, Ketahui Profil Singkatnya

Khalifah Al-Musta’shim Billah memang menyadari adanya ancaman dari Turki yang menjadi beban rakyat Bagdad. Karena itu, ia berpikir keras untuk memindahkan mereka ke Samara dan menjauh dari pusat pemerintahan di Bagdad.

Pengaruh dan kekuasaan Khalifah Al-Musta’shim Billah semakin berkembang sehingga masyarakat Arab dan Persia membencinya. Sebab mereka bersekongkol melawan Al-Musta’shim dan orang-orang penting lainnya yang menjadi ancaman bagi Kekhalifahan Abbasiyah.

Bentuk lain dari pengaruh dan intervensi Turki adalah Khalifah Al-Mutawakkil yang meyakini bahwa ia akan mengutamakan Al-Mu’tazz dibandingkan kedua saudaranya Al-Muayyid dan Al-Muntashir untuk menjadi khalifah setelahnya.

Namun Al-Muntashir marah karenanya dan beberapa pendukung Al-Muntashir mencoba membunuh Al-Mutawakkil dengan tipu muslihat di Damaskus. Namun, mereka menyembunyikan niat jahatnya dengan membuat kesepakatan dengan Baghir di Turki untuk membunuh Al-Mutawakkil. Ia membunuhnya dengan pedang, sehingga kekhalifahan dipegang oleh putra Al-Muntashir.

Promo Bangkit Dan Runtuhnya Daulah Muwahidun

“Dari fakta ini terlihat jelas bagaimana subjek khilafah menjadi boneka yang mudah dimainkan oleh orang Turki.” Karena mereka bisa menggulingkan satu khalifah dan menggantikannya dengan khalifah lain. Situasi dan kondisi khilafah semakin buruk, sampai-sampai hanya sekedar nama atau simbol,” jelas Fathi Zaghrut dalam bukunya.

Dijelaskan lebih lanjut bahwa salah satu faktor yang paling jelas menunjukkan lemahnya Dinasti Abbasiyah adalah khalifah kehilangan kewibawaan dan kekuasaan administratif dan politiknya, sehingga kedudukannya hanya sekedar simbol agama.

Bani Buwaihi didisiplinkan oleh guru-guru Syiah mereka, yang tidak mengakui kedudukannya dalam bidang agama. Dalam situasi inilah keluarga Fatimiyah ingin melancarkan serangan terhadap Kekhalifahan Abbasiyah. Padahal, mereka selalu menguasai dan mengendalikannya. Hal ini seperti yang dijelaskan dalam buku tersebut.

Pada akhirnya Khalifah Al-Musta’shim Billah dibunuh oleh Hulagu Khan pada tanggal 20 Muharram 656 H / 27 Januari 1258 M. Pembunuhan Khalifah Al-Musta’shim Billah menandai berakhirnya Kekhalifahan Daulah Abbasiyah.

Pendiri Daulah Abbasiyah Adalah Abu Al Abbas As Saffah, Kenali Sosoknya

Hikmah hari ini “Jika kamu kuatir tidak akan dapat (hak-hak) seorang wanita yatim (kalau kamu mengawininya), nikahilah wanita (lain) yang kamu sukai: dua, tiga atau empat. Jika Tapi kamu khawatir , tidak” Kamu boleh berlaku adil, (menikahi) satu orang saja, atau budak wanita yang kamu punya. Itu akan lebih dekat dengan tidak berbuat zalim.” (QS An-Nisā’: 3) ILUSTRASI Gambar yang memperlihatkan seorang pendiri Dinasti Abbasiyah menerima delegasi.

Baca Juga  Berilah Contoh Pengolahan Kerajinan Limbah Dalam Wirausaha

Abdullah Abul Abbas bin Muhammad adalah seorang revolusioner di akhir Dinasti Bani Umayyah. Ia melanjutkan tekad kakaknya, Ibrahim al-Imam, untuk menggulingkan kekuasaan Damaskus. Menurut garis keturunannya, beliau merupakan generasi keempat dari paman Nabi Muhammad SAW, Abbas bin Abdul Muthalib.

Keberhasilan Abu Muslim al-Khurasani merebut Kufah pada tahun 742 M membuka jalan lebar baginya. Teman-temannya datang bergandengan tangan dari suatu kelompok

Bangsa Persia mempunyai Bani Umayyah dan keduanya. Di kota itu, Abdullah Abul Abbas disambut hangat oleh Abu Salamah, sosok yang disebut-sebut sebagai juru bicara Ahlul Bait Rasulullah SAW.

Jelaskan Secara Singkat Proses Berdirinya Dinasti Abbasiyah​

Tiba-tiba Abu Salamah mengangkat dirinya sendiri, bukan keturunan Ali bin Abi Thalib dan Fathimah az-Zahra, sebagai calon khalifah baru. Yang lebih mengejutkan lagi, masyarakat Kufah menyambut baik penunjukan tersebut. Padahal, selama ini mereka terkesan akan terus mendukung dinasti Ali sebelum kekuasaan Bani Umayyah.

Setelah Abu Salamah dan seluruh masyarakat Kufah berjanji setia kepadanya, Abul Abbas segera mengangkat anggota keluarganya sendiri untuk menduduki berbagai jabatan penting di pemerintahan.

Saat Abu Muslim diberi jabatan gubernur Khurasan, Abu Salamah mulai kehilangan kekuasaannya. “Perwakilan” pembela Ahlul Bait ini nampaknya menyesal telah mendukung tokoh Bani Abbasiyah ini, namun nasi sudah menjadi pori-porinya.

Kabar buruk dari Kufah akhirnya sampai ke telinga Marwan bin Muhammad (Marwan II). Raja Bani Umayyah segera menyiapkan pasukan untuk menyerang kota di wilayah Irak ini.

Dinasti Abbasiyah By Ahmad Syuaebi

Jawaban ini sudah diprediksi sebelumnya oleh Abul Abbas. Pemimpin pemberontakan anti-Umayyah segera mengumpulkan kekuatan tempur. Ia mengangkat Abdullah bin Ali Said sebagai panglima pasukan.

Kubu Marwan II dan Abdullah saling berhadapan di lembah Sungai Zab pada bulan Januari 750 M. Dalam perang ini, raja Bani Umayyah tampak terlalu percaya diri. Tentu saja medan perangnya kurang dikenal. Akhirnya pasukannya kehilangan arah dan kacau balau karena pasukan Abdullah berhasil dipukul mundur. Faktanya, lebih dari 300 anggota keluarganya dibunuh.

Marwan II berusaha melarikan diri ke Damaskus. Namun Abul Abbas memerintahkan para pembantunya untuk mengikutinya. Saat bersembunyi di Yordania, ia akhirnya ditangkap di Mesir saat hendak menyeberangi Sungai Nil. Pada tanggal 6 Agustus 750 M, raja terakhir Daulah Bani Umayyah dieksekusi.

Dampak gerakan revolusi Abbasiyah tidak terjadi secara tiba-tiba. Beberapa dekade sebelum Pertempuran Zab, faksi-faksi anti-Umayyah telah mengumpulkan kekuatan. Mereka juga diuntungkan dengan adanya perpecahan di kalangan elit Damaskus, terutama sejak berakhirnya pemerintahan Khalifah Umar bin Abdul Aziz.

Sosok Al Musta’shim Billah, Khalifah Terakhir Bani Abbasiyah

Kekacauan yang terjadi pada tahun 744 M dapat menjadi contoh kekacauan masa malam pada masa Bani Umayyah. Dalam satu tahun pergantian kepemimpinan terjadi empat kali. Putra mahkota ditangkap oleh para bangsawan yang haus kekuasaan. Ada pula raja yang harus turun tahta karena takut dibunuh oleh lawan politiknya.

Baca Juga  Motivasi Menjadi Pengurus Osis

Pada bulan Februari 743 Khalifah Hisham bin Abdul Malik meninggal. Al-Walid bin Yazid melihat kematian pamannya sebagai peluang untuk merebut kekuasaan. Putra Yazid bin Abdul Malik kemudian memerintahkan pengikutnya untuk menangkap putra almarhum.

Namun kepemimpinan Al-Walid hanya bertahan beberapa bulan saja. Pada bulan April 744 M, Yazid bin al-Walid bin Abdul Malik, kakak sepupunya, memecatnya. Putra Al-Walid, termasuk Utsman dan Hakam, dipenjarakan.

Yazid memerintah sampai kematiannya pada bulan Oktober 744. Sebelum meninggal karena sakit, ia menunjuk saudaranya Ibrahim sebagai penggantinya. Namun angka tersebut hanya bertahan dua bulan pemerintahannya. Pasalnya Ibrahim bin al-Walid sangat prihatin dengan terbunuhnya lawan politik saudaranya yang masih menyimpan dendam.

Sifat Yang Dimiliki Oleh Utsman Bin Ertugrul, Pendiri Daulah Utsmaniyah

Dia paling takut pada Marwan bin Muhammad. Ibrahim kemudian meminta Marwan memastikan keselamatannya setelah meninggalkan jabatannya. Permintaan itu dikabulkan. Jadi dia lari dari istana. Pada bulan Desember 744 M, Marwan bin Muhammad menjadi raja Bani Umayyah yang baru dengan gelar Marwan II. Sejarah menegaskan bahwa beliau adalah penguasa terakhir Bani Umayyah.

CONTOH Sebuah menara di kompleks Masjid Agung Bani Umayyah. Perpecahan umat menjadi salah satu penyebab jatuhnya Dinasti Bani Umayyah. – (DOK WIKIPEDIA)

Dengan meninggalnya Marwan II, Abdullah Abul Abbas merasa berada di atas angin. Ia segera memerintahkan prajuritnya untuk memburu seluruh anggota keluarga Umayyah. Di Damaskus, seluruh anggota keluarga tewas, bersama 50 ribu warga setempat. Pembantaian Bani Umayyah juga dilakukan di Mekkah dan Madinah.

Kekejaman Abbasiyah pada masa kelam ini juga menyasar masyarakat umum. Di Mosul, misalnya, puluhan ribu orang dibunuh secara brutal. Bahkan banyak korban yang terbunuh saat tinggal di masjid. Anak-anak dan perempuan juga menjadi sasaran.

Pustaka Al Kautsar

Pemberontakan yang dilancarkan Abul Abbas memecah belah umat Islam. Beberapa suku, terutama yang berada di Afrika Utara dan Andalusia (Spanyol), bangkit melakukan pemberontakan. Bahkan ada yang mengklaim kedaulatan dengan menciptakan kekhalifahan tandingan.

Abul Abbas memerintah selama empat tahun hingga kematiannya pada tahun 754 M akibat penyakit cacar. Ia digantikan oleh saudaranya, Abu Ja’far Abdullah bin Muhammad. Saat menjabat, ia bergelar Khalifah al-Mansur.

Meski awalnya mengerikan, kekuasaan Daulah Abbasiyah tetap bertahan hingga 500 tahun. Selama lima abad tersebut, dari masa ke masa, kekhalifahan ini dipimpin oleh 37 penguasa. Masa Abu Ja’far hingga tiga atau empat raja berikutnya merupakan masa keemasan negeri ini.

Ia dikenal sebagai Khalifah al-Mansur. Berbeda dengan pendahulunya, karakter kepemimpinannya cenderung bijak meski tetap berapi-api. Dalam sejarah, namanya dikenang bukan hanya sebagai pemimpin kedua Dinasti Abbasiyah, namun juga sebagai pendiri Bagdad. Di kota itu, yayasan

Sejarah Bani Umayyah, Khalifah Pertama Setelah Khulafaur Rasyidin

Sejarah berdirinya daulah abbasiyah, runtuhnya daulah abbasiyah, sejarah daulah abbasiyah, daulah abbasiyah didirikan oleh, makalah daulah abbasiyah, pendiri daulah bani abbasiyah adalah, pendiri daulah abbasiyah, tokoh yang mendirikan daulah abbasiyah adalah, buku daulah abbasiyah, daulah bani abbasiyah, peta daulah abbasiyah, peta kekuasaan daulah abbasiyah