Mengurangi Penggunaan Kendaraan Bermotor Di Jalan Raya Dapat Mengurangi – Audi Nuuraisa mulai rutin berkendara selama pandemi COVID-19. Wanita berusia 31 tahun yang bekerja di sebuah perusahaan swasta di Jakarta ini serius membiasakan diri bersepeda ke tempat kerja.

Kontras dengan Noel Cholik. Bersepeda sudah menjadi bagian dari kehidupan pria berusia 38 tahun itu sejak 2009, jauh sebelum pandemi.

Mengurangi Penggunaan Kendaraan Bermotor Di Jalan Raya Dapat Mengurangi

Dia selalu mengendarai sepedanya saat pergi ke kantor, toko di pasar, mini market atau warung di dekat rumahnya. Ia pun bergabung dengan komunitas Bike To Work.

Sepuluh Tahun Penantian Jalan Khusus Batubara Di Jambi

“Sepeda justru bisa membawa lebih banyak orang dan mencegah polusi udara semakin parah,” ujarnya saat ditemui di Yogyakarta.

Kualitas udara Jogja sebenarnya tidak seburuk Jakarta, ujarnya. “Udara di masa pandemi ini lebih segar dibanding sebelum pandemi.

Pencemaran udara merupakan masalah yang tidak pernah ada habisnya, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memperkirakan bahwa 70% polutan perkotaan, termasuk nitrogen oksida (NOx), karbon monoksida (CO), sulfur dioksida (SO2), dan partikulat (PM), berasal dari kendaraan bermotor. .

Berdasarkan data inventori Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, polusi udara menyumbang 75% transportasi darat, 8% industri, 9% listrik dan utilitas pemanas, dan 8% pembakaran rumah tangga. Berdasarkan data statistik lalu lintas di Jakarta, jumlah kendaraan listrik yang melintasi jalan-jalan ibu kota terus meningkat setiap tahunnya. Foto: Lusia Arumingtyas/Indonesia

Insentif Kendaraan Listrik Untuk Umkm, Akademisi: Tidak Tepat Sasaran

Berbeda dengan kota Yogyakarta, permasalahan baru muncul di awal tahun 2020. Sebagai kota wisata dan pelajar, risiko polusi udara masih membayangi seiring bertambahnya jumlah mobil dari tahun ke tahun.

Sebuah studi tahun 2015 oleh Pusat Penelitian Transportasi dan Logistik di Universitas Gadjah Mada menemukan bahwa kendaraan listrik menyumbang lebih dari 60% dari total emisi jalan raya.

Jakarta hanya memiliki 19 hari kualitas udara yang baik sepanjang tahun 2020, menurut Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) Badan Lingkungan Hidup Jakarta. Kualitas udara sedang sebanyak 255 hari, kualitas udara tidak sehat 89 hari, dan kualitas udara sangat tidak sehat 3 hari.

Baca Juga  Daerah Yang Memiliki Ragam Hias Khas Dari Bahan Kayu Adalah

Untuk Yogyakarta, tahun 2020 akan memiliki 67 hari ringan (18%), 5 hari tidak sehat (1%) dan sisanya hari baik.

Larangan Sepeda Listrik Di Jalan Raya, Inilah Aturan Yang Harus Dipatuhi Sebelum Berkendara

Hingga September 2019, Kota Yogyakarta hanya memiliki stasiun pemantauan kualitas udara. Dari 1 September hingga 31 Desember 2019, kualitas udara baik hanya 40 dari 122 hari, tidak sehat pada 13 hari sisanya, dan rata-rata 69 hari. Meski kami yakin data tahun 2019 ini masih dalam tahap pengujian alat.

“Memang kondisi udara di Jogja disebabkan oleh kendaraan listrik. Buruknya kualitas udara ini karena parameter karbondioksida masuk kategori sedang hingga tidak sehat, terutama pada Januari hingga April 2020.” Tn. Sutomo, Kepala Bidang Pelaksana Teknis, Balai Penelitian Lingkungan Hidup, Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta.

Di Yogyakarta, pada tahun 2021, UGM dan Purpose Climate Institute meluncurkan gerakan Yogyakarta More Bike untuk mengelola kualitas udara di Jogja. Koalisi juga memasang sensor kualitas udara Airly. Perangkat terhubung ke aplikasi Breathe, sebuah aplikasi yang memantau kualitas udara secara online

Kota Yogyakarta memiliki lima titik kendali, antara lain Kecamatan Umbuluharjo, Kecamatan Gondolayu, Kecamatan Saidan, Kecamatan Sorowajan dan Kabupaten Suleman di Universitas Gadjah Mada (Kabupaten Sleman).

Ancaman Di Jalan Raya

Sejak tahun 1990, motorisasi di Provinsi Yogyakarta terus meningkat, meningkat sebanyak 9.000 kendaraan bermotor dan 76.000 mobil penumpang setiap tahunnya. 004: Hanya karena langit di provinsi Yogyakarta berwarna biru, bukan berarti kualitas udaranya bagus. Pada tahun 2019, pra-epidemi, dari 122 hari, hanya 40 hari yang baik dan sisanya hari sedang hingga tidak sehat. Foto: Lusia Arumingtyas/Indonesia

“Berdasarkan apa yang kami lihat, bahkan dalam pandemi, rata-rata hariannya sedang.” Faktanya, kualitas udara pada waktu-waktu tertentu seringkali tidak sehat bagi orang yang sensitif. kata Dionardi Permana, aktivis dari Purpose Climate Institute di Yogyakarta.

Alat ini baru dipasang pada tahun 2021 dan menjelaskan bahwa kualitas udara rata-rata bulanan Yogyakarta dari Januari hingga Mei berkisar antara 70 hingga 113 μg/m3. Artinya, kualitas udara sedang hingga tidak sehat berdampak pada kesehatan manusia dan kelompok rentan.

Lokasi Airy memang dekat dengan sumber emisi bergerak yang berkontribusi terhadap penurunan kualitas udara di Yogyakarta. Menurut data KLHK, hanya ada 24 hari rata-rata dan 210 hari baik dari 1 Januari hingga 22 Agustus 2021.

Solusi Dalam Menangani Polusi Udara Dari Asap Kendaraan

Alda mengatakan, ancaman pencemaran udara masih ada di Jogja kecuali jika pengendalian pencemaran udara yang disebabkan oleh sumber pencemaran dilakukan secara serius. Situasi itu bisa mengancam wabah penyakit serius dan penurunan kualitas hidup masyarakat, katanya.

Polusi udara memiliki efek yang mematikan. Sebuah studi WHO melaporkan bahwa polusi udara bertanggung jawab atas sekitar 7 juta kematian dini setiap tahun.

Pada tahun 2015, Greenpeace dan Universitas Harvard merilis laporan yang menunjukkan efek nyata polutan dari pembangkit listrik tenaga batu bara di Indonesia. Pada tahun yang sama, 6.500 orang meninggal sebelum waktunya akibat polusi udara dari pembangkit listrik tenaga batu bara yang ada.

Baca Juga  Tari Tradisi Yang Berkembang Di Kalangan Bangsawan Adalah

Misalnya, Istu Prayogi menderita penyakit paru-paru kronis sejak 2016. Pria berusia 56 tahun yang lahir di Purwolejo dan pindah ke Jakarta pada 1989 ini tidak merokok dan memakai masker saat keluar rumah.

Menjaga Keselamatan Diri Sendiri Dan Orang Lain Di Jalan Raya

“Dokter saya bilang saya sensitif dengan udara kotor. Sakit kepala juga saya rasakan saat ke Jakarta. Mungkin karena polusi yang berat,” ujarnya yang kini tinggal di Depok, Jawa Barat. Dia mengatakan itu.

Di awal April 2020, kawasan Senayan di Jakarta Selatan sepi, sepi, dan udaranya bersih. Foto: Andreas Harsono/Indonesia

Putra saya yang berusia 10 tahun memiliki alergi dan mimisan. Diagnosis dokter adalah kekentalan darah 1,5 lebih tinggi dari normal. Mimisan berulang dapat berlangsung dari satu jam hingga tiga kali sehari, kata Allin, lebih dikenal sebagai Allin.

Menurut analisis Center for Energy and Clean Air Research (CREA), kualitas udara Jakarta buruk dari 2017 hingga 2020. Misalnya, pada 2017, kualitas udara ibu kota hanya 40 hari. Periode dengan udara yang baik terus menurun setelah itu, tercatat hanya 8 hari di tahun 2019 dibandingkan 25 hari di tahun 2018.

Kebijakan Insentif Kendaraan Listrik Tidak Tepat Sasaran

Memasuki masa pandemi dan Pembatasan Sosial Masif (PSBB) diberlakukan, masyarakat mungkin berpikir bahwa polutan semakin berkurang. Media sosial pun heboh dengan penampakan Gunung Panlango di Provinsi Bogor yang jarang terlihat akibat polusi. CREA mencatat bahwa tidak ada satu hari pun udara bersih di langit Jakarta akibat debu dari pembangkit listrik tenaga batu bara terdekat selama pandemi.

Mirip dengan Yogyakarta, sebuah studi tahun 2015 oleh Pusat Penelitian Transportasi dan Logistik UGM menemukan bahwa kendaraan menghasilkan lebih dari 60% dari total emisi jalan raya.

Sumber emisi berupa konsentrasi karbondioksida ini termasuk gas yang berkontribusi terhadap penurunan kualitas udara Yogyakarta. Ditambah konsentrasi PM2.5, PM10, SO2, O3, NO2.

PPKM menjadi keadaan darurat sejak 3 Juli 2021, di tengah kebijakan pembatasan pergerakan penduduk, dan CO, salah satu parameter kualitas lingkungan, turun signifikan hingga 40% dalam seminggu, kata Sutmo. sawah

Electronic Road Pricing (erp), Jalan Berbayar Yang Siap Diterapkan Tahun Depan

“Biasanya kami rata-rata 1.000 ppm per hari, tapi saat darurat PPKM rata-rata turun menjadi 400 ppm. Kualitas udara lebih baik dari sebelumnya di bulan Juli dan kami memiliki beberapa kualitas udara,” ujarnya.

Namun, dengan jumlah kendaraan yang terus meningkat dari tahun ke tahun, risiko pencemaran udara tetap ada. Statistik Norwegia mengumumkan bahwa jumlah kendaraan listrik telah meningkat. Pada 2017, terdapat 1,1 juta sepeda motor dan 1.589.721 mobil. Pada tahun-tahun berikutnya rata-rata meningkat masing-masing sebesar 9.000 dan 76.000 unit per tahun. Saat ini, total jumlah kendaraan di Jogja mencapai 1,8 juta.

Saduddin, peneliti Pusat Penelitian Transportasi dan Logistik (Pustral) UGM, khawatir kualitas udara Yogyakarta akan memburuk jika hasilnya tidak diterapkan sesuai kebijakan. Apalagi, hampir 88% warga Jogja masih sangat mengandalkan kendaraan listrik, khususnya sepeda motor, ujarnya.

Baca Juga  Berat Lembing Untuk Putra Adalah

Studi ini didukung oleh pemerintah setempat. Tercatat bahwa analisis lanjutan menunjukkan adanya kecenderungan variasi parameter CO dari aktivitas kendaraan bermotor di jalan raya. Biasanya pada sore dan pagi hari.

Keselamatan Anak Di Jalan Raya Perlu Disesuaikan Dengan Usia

Ini adalah konsep mobilitas yang berpusat pada manusia dan mengutamakan keberlanjutan di mana fokus utama pada jalan adalah pejalan kaki, pengendara sepeda, angkutan umum, dan mobil pribadi.

“Tidak hanya polusi yang menjadi perhatian, tetapi juga kemacetan lalu lintas. Selain memperburuk kualitas udara, kemacetan meningkatkan stres dan menurunkan kualitas hidup,” ujarnya.

Kampanye untuk mengembalikan Yogyakarta menjadi kota bersepeda terus dilakukan untuk mengurangi penggunaan kendaraan listrik. Hal ini juga didukung oleh infrastruktur seperti tempat penyeberangan pejalan kaki, peningkatan kualitas dan kuantitas angkutan umum serta perbaikan jalur sepeda.

“Kami berencana membangun jalur sepeda di seluruh kabupaten dan kota. Meski tantangan ruas jalan terbatas, akan banyak kendaraan yang melewatinya,” kata Dwipanty.

Euforia Kendaraan Listrik, Apakah Sehijau Yang Kita Pikirkan?

Pemprov DKI telah meresmikan jalur sepeda permanen sepanjang 11,2 kilometer di Jalan Sudirman Thamrin pada April 2021. Gambar: Materi dari Dinas Perhubungan DKI Jakarta

Juru bicara Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Yogi Ikwan mengatakan, Pemprov DKI telah mengambil berbagai langkah untuk menekan polusi udara. 5 dalam 1 tersedia

Dari tahun 2009 hingga 2020, tiga gerbong stasiun dengan penganalisis PM2.5 tambahan dipasang di semua stasiun pemantauan kualitas udara.

Ia juga memiliki vegetasi untuk mengontrol kualitas udara di Jakarta dengan lebih baik. “Oleh karena itu, sejak 2019, pemerintah pusat telah mengoptimalkan penanaman sarana dan prasarana publik dengan penanaman tanaman yang memiliki daya serap polutan yang tinggi dan mendorong penerapan prinsip ini.”

Penolakan Jalan Berbayar Di Jakarta Terus Meluas

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga mengumumkan kebijakan uji emisi kendaraan dan revitalisasi angkutan umum. Melalui Dishub Jakarta, Yogi mengatakan, 4.032 Jaclingko telah dibangun kembali. Per 10 Mei 2021, ada 3.251 unit yang beroperasi.

“Pemerintah juga meningkatkan pemeriksaan emisi untuk semua mobil pribadi mulai 2019 untuk memastikan mobil pribadi di atas 10 tahun tidak bisa melaju di Jakarta pada 2025,” ujarnya.

Pemerintah juga berencana untuk mempercepat koneksi ke 25 jalan tol, jalan utama dan angkutan umum untuk meningkatkan kenyamanan berjalan kaki dan mendorong warga beralih ke angkutan umum. Mereka juga membebankan biaya parkir yang mahal untuk kendaraan yang tidak lulus emisi.

Terkait kebijakan sepeda khususnya, Agnès Baswedan, Gubernur Jakarta, berambisi membangun jalur sepeda sepanjang 500 kilometer. Sejauh ini baru terwujud 63 kilometer di sisi kiri jalan ibu kota. Jalan Sudirman Thamrin juga memiliki jalur sepeda permanen sepanjang 11,2 km.

Inovasi Mobil Listrik Terbaru Mengurangi Penggunaan Tembaga, Dampak Pada Permintaan Logam

Deliani Poetriayu Silleger, Perwakilan Perencanaan Kota, Gender dan Inklusi Sosial di Institut Kebijakan Transportasi dan Pembangunan (ITDP), berpendapat bahwa sekalipun pemerintah

Meningkatnya minat bersepeda komunitas bisa menjadi insentif bagi pemerintah untuk menyediakan tempat. Misalnya infrastruktur, kewajiban keselamatan seperti batas kecepatan kendaraan dan penyediaan sistem transportasi yang lebih andal.

“Sebenarnya, kami selalu bersepeda

Kredit kendaraan bermotor di pegadaian, contoh surat jalan kendaraan bermotor, gadai kendaraan bermotor di pegadaian, kode kendaraan bermotor di indonesia, data kendaraan bermotor di indonesia, asuransi kendaraan bermotor terbaik di indonesia, surat jalan kendaraan bermotor, syarat gadai kendaraan bermotor di pegadaian, plat kendaraan bermotor di indonesia, cara melihat pajak kendaraan bermotor di stnk, jumlah kendaraan bermotor di indonesia, sebutkan manfaat penggunaan bahan bakar alternatif bioetanol untuk kendaraan bermotor