Komik Biografi Adalah – Komik adalah suatu bentuk seni yang menggunakan gambar terstruktur untuk membuat sebuah cerita. Biasanya komik dicetak di atas kertas dan memiliki teks.
Menurut Lacassine (1971) dan rekannya, humor disebut seni kesembilan. Sebenarnya itu hanya tanda diterimanya komik dalam ruang yang menuntut karya seni yang bagus. Tidak peduli siapa atau apa yang melakukan delapan hal pertama.
Komik Biografi Adalah
Pendidikan Eureka. Umumnya komik digambarkan sebagai novel grafis, dan media pembelajaran online mirip dengan media pembelajaran gambar online. Menurut Scout McCloud (dalam Valuianto, 2005:51), komik dapat mempunyai makna gambar dan simbol-simbol lain yang dihubungkan dalam beberapa cara (berdekatan, bersebelahan) guna memberikan informasi dan mencapai hasil yang lebih baik. pembaca . Komik sebenarnya lebih dari sekedar kartun ringan dan lucu. Humor merupakan salah satu bentuk komunikasi visual yang mempunyai kekuatan untuk menyampaikan informasi dengan cara yang populer dan mudah dimengerti. Hal ini dimungkinkan karena komik memadukan kekuatan visual dan teks untuk membuat gambar visual lebih mudah diserap. Teksnya masuk akal dan mudah diikuti dan diingat.
Seni Budaya: Menggambar Komik Kelas 8
Media humor bersifat sederhana, jelas, mudah dipahami dan bersifat unik, bersifat memberi informasi dan mendidik (Rohani, 1997: 21). Menurut Valuianto (2005:51) humor sebagai metode pembelajaran adalah alat untuk menciptakan informasi pembelajaran. Dalam konteks ini, pembelajaran mengacu pada proses komunikasi antara siswa dan kemampuan belajar (dalam hal ini pembelajaran humor). Komunikasi pembelajaran akan berhasil apabila pesan pembelajaran tersampaikan dengan baik, atraktif dan memikat.
Humor memiliki lima keunggulan bila digunakan dalam pembelajaran, yaitu: Humor dapat memotivasi siswa selama proses belajar mengajar Humor merupakan media yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Humor yang teratur dapat menarik keinginan membaca dan mengarahkan siswa untuk disiplin belajar, terutama bagi mereka yang tidak suka membaca karena humor merupakan bagian dari budaya populer (Jean Yang, 2009).