Kepriye Watake Para Tokoh Ing Teks Sandhiwara Kewirangan – Apakah Anda menyukai buku ini Publikasikan buku Anda secara online gratis dalam hitungan menit! Buat flipbook Anda sendiri

Teks 2: Saya Tidak Bisa Tidur Saat mengawasi ujian promosi, guru memperhatikan bahwa salah satu siswa memiliki mata merah dan berulang kali bangun karena mengantuk. Lembar jawaban di meja siswa masih terlihat bersih, tidak ada apa-apa selain nama dan nomor ujiannya. Seorang guru datang dan bertanya, “Mengapa kepalamu gemetar? apakah kamu mengantuk?” “Maaf saya tidak bisa tidur tadi malam,” jawab siswa itu tanpa ragu. “Jika ini terjadi, ujianmu akan dijadwal ulang minggu depan!” guru menatapnya dengan marah. Bu, siswa itu terkejut karena dia tidak menyangka gurunya mengatakan hal seperti itu. Para siswa bertanya kepada guru, “Mengapa kamu melakukan ini?” “Huh… Bagaimana kalau tidak bisa tidur tanpa memikirkan apapun, apalagi belajar untuk ujian? Tentu saja tidak bisa!” Bausastra : sering, kadang-kadang, sering : disingkapkan, disingkapkan, lahir disingkapkan : Rumereg, lugu, tidak segan Enter : menggambarkan watak atau keadaan orang tersebut : topeng kodok : kalung dengan uang, Kalung kaya akan uang : pandai, hati-hati hati-hati : alasan Pawadhan: membingungkan, tidak jelas, tidak jelas tidha-tidha: aturan, aturan hukum Kedua teks ini berbeda. Untuk mengetahui perbedaannya, lengkapi tabel dan jawab pertanyaan di bawah ini. 1. Lengkapilah tabel ciri-ciri teks yang berjudul “Pentingnya Tembakau”! Linguistik / Kelas 12 41

Kepriye Watake Para Tokoh Ing Teks Sandhiwara Kewirangan

TIDAK. Ciri-ciri teks bukti Kutipan teks/deskripsi 1. …………………………….. …. ………………………………………. . …. ………………………………………. … . ………………………………………. …. ….. …… ……… 1. ………………. …. ….. ….. …… ………………………………………. .. . ….. ………………………………………. … ……………………………………………………… ………………………………………. .. ………… . …………………………… 1. … … .. ………… …… ……… … ……………………………………………………… ………. …. …. 2. Ya, teks apa yang termasuk dalam teks judul “Untuk arti merokok” 3. Lengkapi tabel fungsi kalimat berjudul “Karena saya tidak bisa tidur”! TIDAK. Ciri-ciri teks bukti Kutipan teks/deskripsi 1. …………………………….. …. ………………………………………. . …………… ……… . …………………… ………… 2. ……………………… ……… ………………………………………. ……………………………… . ……………………………………………………… … ….. 3. …. ……………… ………………………… …………. ………………………………………. 4. Dari sini judulnya “Rattles Can’ t Tidur” Jenis teks apa yang terkandung dalam “teks”? Kegiatan 2: Menjelajahi struktur teks anekdot Teks anekdot yang baik dan lengkap meliputi: b) ada struktur atau struktur yang terdiri dari pavadan yang menjadi bagiannya; c) prakara, bagian cerita yang menggambarkan situasi serius, aeng “aneh” atau janggal “tidak normal” d) reaksi berupa pendapat tokoh terhadap situasi tersebut, dan d) Wasana, akhir cerita. 42 Linguistik / Kelas 12

Baca Juga  Gambar Benda

Anekdot Bahasa Jawa

Setelah membaca dengan seksama anekdot Jawa berjudul “Alasan Merokok”, lakukan hal berikut: Perhatikan tabel struktur teks berikut! TIDAK. Struktur teks Mengutip teks Siapa sangka Bandhot (julukan/julukan) menjadi anggota DPR dari partai EDST (Esuk Dhale Sore Tempe) meninggalkan kampung lama dan Bandot baru saja lulus SMA. Tapi entah kenapa Band Hot diganti namanya menjadi DR. Bandot, MM, MSi. Striped Dog Collar Wang menikmati berbelanja di Singapura sementara Frog melakukan penelitian komparatif. Pak Bandot kini menjadi anggota DPR, namun tindakannya seringkali menunjukkan bahwa 2 Pawadan tidak berperilaku sebagai anggota DPR yang disegani. Tak sadar aksinya diikuti polisi, Bandot duduk di bangku pojok taman sambil menghisap rokok. Ini berarti melempar tongkat bambu di sisi kanan kaki Anda setelah selesai merokok. Petugas itu kemudian bertanya kepada Bandhot, “Tidakkah Anda sadar bahwa Anda melanggar peraturan? Pertanyaan 3: “Aturan mana yang tidak dilanggar?” Bandhot menoleh ke Malang Kerik. “Jangan buang sampah sembarangan. Jika Anda melakukannya, Anda akan didenda. Anda akan ditangkap!” jawab polisi itu dengan marah. Di Wit 4 dengan Tresginus Band Hot, reaksinya adalah mengambil kembali rokok yang dibuang dan menghisapnya. 5 Parahnya “Hati-hati jangan sampai garuk lagi!” jawab polisi itu sambil mengukur kepalanya yang bebas gatal. b. Coba lihat apakah teks di atas cocok dengan struktur teks yang ada. Jika tidak, mengapa? Bagian mana dari kutipan dari teks yang dianggap kurang lebih linguistik / cl.12 43

C. Setelah siswa melihat dengan seksama struktur teks anekdot Jawa “Garagalategesan Lokoku”, ulangi anekdot tersebut di depan kelas. Minta seorang teman untuk memeriksa teks pelajaran dan meminta umpan balik. Mari kita bicara dalam diskusi kelas! Kegiatan 3: Mengenal Pokok Bahasa dalam Teks Anekdot Teks anekdot digunakan oleh masyarakat umum sebagai sarana penyampaian layanan publik atau implementasi kebijakan di bidang politik, sosial, dan lingkungan. Alegori dan kritik dapat menjadi alat kritik sosial jika dibungkus dengan cerita lucu dan dibumbui dengan bahasa yang tepat. Banyak orang mengatakan bahwa ketika mereka bertemu satu sama lain, mereka tidak tersenyum dan perilaku mereka bahkan lebih buruk. Pendapat ini tidak sepenuhnya benar, tetapi sangat sulit, mungkin karena metode pencariannya tidak tepat. Oleh karena itu, teks anekdot yang baik harus menggunakan bahasa yang tepat agar perumpamaan tersebut mengarah ke prana. Penyimpangan kebahasaan itu disebut gaya bahasa dalam bahasa Indonesia dan gaya bahasa dalam bahasa Inggris. Sebagai teks yang ditujukan untuk pertemuan dan sindiran, intinya teks anekdot Jawa sering menggunakan bahasa berupa peribahasa, bebasan dan saroka. S. Padmosoekotjo dalam bukunya Nengengrengan Kasususastran Jawa Jilid I menyatakan : , artinya enthal, memiliki pengertian berubah dan berubah sesuai dengan keadaan dan sifat manusia. 3) Saroka, suara yang umum digunakan yang memiliki arti enthallic dan rasa perubahan, tetapi berbeda dari orang ke orang. Amsal, kebebasan berbicara, saroka, ini adalah bunyi yang digunakan secara teratur dan memiliki arti yang berbeda. Kata-kata pesannya tidak berubah, kebebasan pesannya tentang kondisi dan alam manusia, dan pesan Soroka dengan perubahan tentang manusia. Untuk menambah pemahaman siswa tentang hakikat lisan anekdot Jawa, ikuti petunjuk di bawah ini: 1) Lengkapi tabel di bawah ini untuk menemukan hakikat kata dalam anekdot Jawa berjudul “Garagara Tegesan Lokoku”. 44 Linguistik / Kelas 12

Baca Juga  Manakah Alternatif Tindakan Yang Paling Baik Untuk Dilaksanakan

TIDAK. Butir Bahasa Teks Kutipan Arti 1 Pepatah 2 Kebebasan ………………………………………. …. .. .. ………………………………………. …. …………… ….. 3 Sarok ………………… ……. ………………………………………. …… ………………………………………. ….. . ………………. .. ………………………………………………………………………… ……… ………………… ……… ……………… ……………… ………………………… …………….. ……………………………………………………… …. … ………………. …………………… …………. … . ……………………………………………………… . …. … ………………………………………. ……………………………………………………… ………… ………………………………………. ……… … 2) Amsal, peribahasa, kata-kata yang Anda temukan dengan baik dan menghubungkannya dengan kebenaran yang baik baru Bentangkan ke dalam paragraf Kegiatan 4: Menerbitkan konten Teks Anekdot Sebagai teks sastra, teks anekdot mengandung ajaran moral yang diungkapkan pengarang melalui tindakan para tokoh dalam cerita. Ajaran moral dalam teks adalah nasihat atau pernyataan praktis yang dapat diterapkan dalam pernikahan dengan mengubah pengucapan, ucapan, dan perilaku para tokoh dalam teks ke dalam halaman Bengali. Teks anekdot berisi perumpamaan dan sindiran dan digunakan oleh masyarakat sebagai cara menonton tindakan pemimpin (pejabat/orang penting) yang harus melayani masyarakat. Melalui teks anekdot, masyarakat menginginkan PNS dibedakan dengan tata krama yang baik, benar dan benar sesuai dengan norma yang dianut oleh masyarakat. Isi teks anekdot mungkin karena penggunaan bahasa yang digunakan dalam teks (peribahasa, peribahasa, peribahasa dan fabel/hinaan lainnya). Untuk mengetahui isi teks anekdot Jawa berjudul “Alasan Merokok”, ikuti petunjuk dan jawab pertanyaan berikut. 1) Lengkapi tabel perumpamaan di bawah ini. TIDAK. Teks Perumpamaan Arti Isi perumpamaan 1 kambing kambing 2 kambing tali selalu baik. ……………………………………………………… … ……………………. Linguistik / Kelas 12 45

3 Disebut juga Bandhot……………………….. Pertemuan lama dengan seorang pria adalah DR. ………Mereka memiliki ijazah palsu. Bandot, MM, MSi. 4 Katak ……………………………………….. .. …………………………………………. ……… …… …………………… ……………… …………………… … … … … … .. . … …. 5 .. ………… … … … … . ) Dengan menggunakan perumpamaan pada tabel di atas, jelaskan isi teks anekdot Jawa berjudul “Garagala Tegesan Rokuk”!, pokok-pokok kebahasaan dan isi, dalam Pelajaran 2 siswa dihadapkan pada tugas produktif yang inheren. Teks anekdot Jawa. Siswa diharapkan rajin, disiplin, bekerjasama dengan teman sebaya dalam kelompok, dan percaya pada kemampuan sendiri dalam menulis dan menyajikan anekdot. Latihan 1: Menulis teks anekdot Seperti yang telah dijelaskan di atas, menulis teks anekdot harus didasarkan pada kejadian dan kejadian nyata sebagai sumber ide dan gagasan. Dia memperlakukan peristiwa dan kejadian nyata sebagai bahan utama teks anekdot, membumbuinya dengan berbagai representasi bahasa (peribahasa, ucapan, ucapan, fabel/sindiran lainnya) dan kalimat lucu. Untuk memastikan teks anekdot Anda tidak gagal, sebaiknya ikuti langkah atau jebakan berikut. Ide dan sumber ide dapat diperoleh dari pengalaman pribadi atau berita tentang perilaku pejabat (key person/pejabat/tokoh masyarakat) di Aliwarti, Kalawarti, radio, televisi, internet dan media massa lainnya. Kehati-hatian harus diambil dalam pemilihan sumber anekdot. Jangan memilih apa pun yang dianggap keramat oleh masyarakat. Karena dapat menimbulkan konflik (suku, agama, ras dan antargolongan). Jangan gunakan anekdot cabul (lekoh). Ini karena bertentangan dengan norma dan budaya negara ini. Salah satu tujuan dari teks ini adalah

Baca Juga  Gerak Langkah Rapat Dalam Senam Irama Dapat Melatih

Wangsulana Pitakon Pitakon Iki! 1. Teks Ing Dhuwur Nggambarake Kegiatan Apa?2. Sapa Paraga Paraga

Teks biografi tokoh indonesia, tokoh perumus teks proklamasi, tokoh penyusun teks proklamasi, kata bijak para tokoh dunia, tokoh para pahlawan, teks biografi tokoh, kata kata para tokoh, biografi para tokoh, kata bijak para tokoh, kata mutiara para tokoh, para tokoh, contoh teks biografi tokoh