Karena Kejujurannya Nabi Muhammad Mendapat Gelar – Arti Gelar Al-Amin Rasulullah dan Teladannya – Bagi umat Islam tentunya sangat dekat dan mengenal sosok Nabi Muhammad SAW, nabi dan rasul terakhir yang menjadi teladan bagi umatnya.

Karena sosoknya yang menjadi teladan bagi umatnya, tak heran jika Nabi Muhammad SAW banyak diberi gelar, salah satunya adalah gelar Al-Amin. Apa arti gelar Al-Amin yang diberikan kepada Nabi?

Karena Kejujurannya Nabi Muhammad Mendapat Gelar

Al-Amin artinya dapat dipercaya. Nabi Muhammad SAW menyandang gelar Al-Amin karena keteladanan Nabi, sikap amanah, amanah dan terhormat.

Rasulullah Dijuluki Al Amin

Gelar ini diberikan langsung kepada Nabi oleh penduduk Mekkah. Keteladanan dan sikap baiknya menjadi teladan dan sangat dihormati oleh masyarakat Mekkah sehingga mereka yakin Nabi Muhammad SAW adalah orang yang tepat untuk menyandang gelar tersebut.

Sikap keteladanan Nabi ditunjukkan dalam berbagai situasi. Masyarakat menyadari bahwa Rasulullah adalah sosok yang jujur, ketika berdagang, beliau akan mengatakan yang sejujurnya tentang kondisi barangnya.

Selain itu Nabi Muhammad SAW juga tidak mengambil keuntungan atau keuntungan apapun dalam menentukan harga jualnya. Ia juga sangat handal dalam mengirimkan barang sesuai kualitas yang diinginkan pelanggan dan dikenal sangat baik dalam bertransaksi.

Hal ini menjadi kebiasaan Nabi yang selalu bersikap baik, amanah dan jujur ​​sehingga membuat banyak orang beriman dan meneladaninya.

Arti Al Amin, Gelar Untuk Nabi Muhammad Saw Lengkap Dengan Sejarahnya

Suatu ketika, ketika Nabi Muhammad berusia 35 tahun, terjadi peristiwa yang cukup besar dan merugikan di Mekah. Saat itu terjadi banjir yang cukup besar di Masjidil Haram dan merusak Ka’bah. Oleh karena itu, masyarakat Quraisy ingin memperbaiki Ka’bah yang rusak tersebut.

Pasca perbaikan Ka’bah, terjadilah perselisihan yang cukup sengit di antara kaum Quraisy mengenai siapa yang layak menempatkan batu hitam tersebut. Perselisihan ini pun menemukan titik sakral ketika salah satu orang tertua di sana yaitu Abu Umayyah bin Mughirah akhirnya memberikan solusi.

Dikatakannya, siapa pun yang memasuki pintu as-Shofa terlebih dahulu, nantinya akan menentukan lokasi Hajar Aswad. Seolah sudah takdir Allah SWT, orang pertama yang melewati pintu itu adalah Nabi Muhammad SAW.

Baca Juga  Bagaimana Cara Penulisan Ringkasan Isi Dalam Wawancara

Segera setelah perjalanan tersebut, pihak Quraisy mengatakan bahwa dialah Al-Amin yang ditakdirkan dan mendapat amanah untuk meletakkan batu hitam. Kaum Quraisy juga mengatakan bahwa mereka akan senang jika Rasulullah menempatkan batu hitam tersebut.

Faidah Dari Pentingnya Kejujuran Menurut Islam

Bersama para suku, Nabi Muhammad SAW dibantu untuk mengembalikan Hajar Aswad ke tempat asalnya. Sejak saat itu, Nabi SAW diberi gelar Al-Amin yang diakui umat.

Salah satu sifat dan keteladanan Nabi Muhammad SAW yang wajib ditiru umatnya adalah sidiq yang artinya benar. Dalam hal ini berarti segala sesuatu yang dilakukannya adalah benar, jujur ​​dan tanpa kedok. Perilaku Nabi Muhammad SAW selalu sesuai dengan perkataannya, sehingga Nabi selalu menjadikan teladan bagi orang-orang disekitarnya.

Selain akhlaknya yang shaleh, Nabi juga merupakan sosok yang memiliki sifat amanah atau amanah. Sifat ini merupakan sifat yang wajar dimiliki oleh semua nabi dan rasul karena mereka adalah panutan bagi para pengikutnya. Hendaknya ia menjadi sosok yang amanah, melaksanakan tugasnya dengan baik dan jujur ​​sesuai dengan apa yang diperintahkan kepadanya.

Tabligh mempunyai arti menyampaikan, artinya Tabligh Nabi Muhammad mempunyai ciri-ciri sebagai penyampai pesan-pesan Allah SWT kepada umat Islam. Keberadaan Nabi Muhammad SAW sebagai jembatan wahyu Allah kepada para sahabat dan umat menjadikannya sebagai sosok Tabligh.

Meneladani Kejujuran Nabi Muhammad Saw

Memiliki kualitas ini tidak hanya membutuhkan komunikasi tetapi juga disertai dengan kualitas keteladanan lainnya seperti dapat dipercaya dan jujur.

Seorang nabi tentunya harus memiliki sifat fathonah yang artinya cerdas, karena dengan kecerdasan ia dapat menjadi teladan yang baik. Kecerdasan Nabi mampu membantunya melawan orang-orang yang tidak berada di jalurnya dan melawan orang-orang yang mempunyai niat jahat terhadap dirinya dan kaumnya.

Contoh lain dari Nabi Muhammad SAW adalah beliau dikenal sebagai sosok yang sangat rendah hati. Sifatnya inilah yang membuat banyak orang menyukainya karena kebaikannya dan kurangnya kesombongan.

Rasulullah mengajarkan dan memberi contoh untuk hidup jauh dari kesombongan karena sadar bahwa Allah SWT jauh lebih baik dari dirinya. Maka sebagai manusia ia menunjukkan sifat rendah hati dan mengajak umatnya untuk selalu berperilaku sama, agar hidup menjadi lebih mudah dan tenang.

Pernikahan Nabi Muhammad Shallalahu ‘alaihi Wa Sallam Dengan Khadijah Radhiyallahu ‘anha

Nabi Muhammad juga merupakan orang yang sangat taat terhadap segala perintah Allah SWT. Oleh karena itu, banyak umat Islam yang menjadikan nabi sebagai teladan dalam kehidupan beragamanya. Perilaku terpuji Nabi Muhammad SAW sangat patut ditiru.

Baca Juga  Pada Peristiwa Mengembun Terjadi Titik-titik Kalor

Nabi adalah sosok yang sangat baik dan selalu memberi dan menyayangi sesama manusia. Meski orang-orang mempunyai niat buruk terhadapnya, ia tetap menunjukkan perilaku yang baik.

Nabi SAW dikenal sebagai sosok yang gemar bersedekah. Suatu ketika ia menitipkan sejumlah uang kepada istrinya, Aisyah. Maka ketika Nabi Muhammad SAW mulai jatuh sakit, beliau bertanya di mana uangnya.

Saat mengetahui uang itu masih ada pada Aisyah, ia meminta Aisyah untuk membagikan uang tersebut di jalan kepada orang-orang yang lebih membutuhkan. Ketika ditanya mengapa Nabi Muhammad mengambil keputusan tersebut. Nabi menjawab bahwa ia akan malu jika ia masih mempunyai harta yang banyak.

Jangan Salah Ya Nanti Aku Jadikan Yang Tercerdas​

Berakhlak baik merupakan sesuatu yang diabadikan Nabi SAW. Kesopanan Nabi Muhammad tidak mengurangi kewibawaannya. Sifatnya yang konsisten dan sopan ketika berbicara dengan orang lain membuatnya sangat disegani dan juga disegani oleh rakyatnya.

Tidak hanya keteladanan yang dijelaskan pada ulasan di atas, sebenarnya masih banyak keteladanan Nabi Muhammad SAW lainnya yang bisa dijadikan contoh dan perlu kita terapkan dalam kehidupan kita saat ini. Baca selengkapnya kisah Al-Amin di buku ini.

Nabi Muhammad SAW lahir sekitar tahun 570 Masehi. di Mekah. Ia merupakan anak dari pasangan Abdullah dan Aminah yang merupakan keluarga terhormat suku Bani Hasyim. Namun ayahnya meninggal saat Nabi Muhammad masih dalam kandungan dan ibunya meninggal saat Muhammad berusia 6 tahun.

Muhammad tumbuh dan dibesarkan oleh kakeknya, Abdul Muthalib, dan sejak usia 8 tahun ia diasuh oleh pamannya Abu Thalib hingga ia mencapai usia dewasa. Terlahir dari keluarga baik-baik dan dibesarkan dengan ajaran agama yang begitu nyambung, Muhammad menjadi sosok yang sangat baik hati, rendah hati dan patut diteladani.

Lkpd 3 Pai Kelas 9 Online Exercise For

Muhammad, seorang remaja, bekerja sebagai saudagar yang dikenal baik dan jujur ​​dalam menjalankan tugasnya. Dalam kesehariannya, Muhammad selalu mempelajari dan memperdalam ilmu agamanya, melatih bela diri, dan sering berlatih memanah. Hingga akhirnya kabar keteladanan Muhammad mempertemukannya dengan Khadijah yang kemudian menjadi istrinya.

Muhammad hidup dalam masyarakat yang pada saat itu gemar kekerasan dan segala macam perkelahian, yang sedikit banyak membuat Muhammad menjadi dewasa. Sejak remaja hingga usia sekitar 40 tahun, ia semakin banyak menghabiskan waktu sendirian di gua Hira di sisi timur Mekah.

Di sana, Muhammad sering bermeditasi berhari-hari untuk mencari kedamaian. Aksi tersebut rupanya berbanding terbalik dengan budaya Arab masa lalu yang gemar berkumpul.

Baca Juga  Karakteristik Bambu

Hingga akhirnya Muhammad menerima wahyu pertamanya pada tanggal 17 Ramadhan yang disampaikan oleh malaikat Jibril. Surat pertama yang diturunkan adalah Al-Alaq. Segera setelah itu, dia akhirnya diangkat menjadi rasul.

Bab 3 Mempertahankan Kejujuran Sebagai Cermin Kepribadian.

Nabi Muhammad SAW menerima mukjizat berupa diturunkannya Kitab Suci Al-Quran secara bertahap atau satu per satu. Setiap ayat dan surah disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW secara bertahap selama 23 tahun, sesuai dengan situasi yang terjadi saat itu.

Keadaan bangsa Arab yang pada saat itu mempunyai kebudayaan yang bertentangan dengan ajaran Islam membuat Nabi Muhammad SAW tidak bisa melaksanakan dakwahnya secara terbuka. Untuk meminimalisir keresahan, selama tiga tahun pertama masa kerasulan Nabi Muhammad SAW, ia menyebarkan Islam hanya kepada sahabat dan keluarga terdekatnya.

Dapat dikatakan bahwa Nabi Muhammad SAW sepertinya menggunakan jalur bawah tanah, beliau menyebarkan ajaran Islam secara perlahan dan sembunyi-sembunyi. Maka bukan hal yang aneh bagi mereka yang masuk Islam setelah Nabi Muhammad SAW, orang terdekat beliau.

Tiga tahun kemudian, Nabi Muhammad SAW mulai menyebarkan Islam secara terbuka di Mekkah. Namun, hal ini tidak diterima dengan baik oleh masyarakat saat itu. Sebab, ajaran agama yang dibawa Nabi Muhammad SAW sangat bertentangan dengan budaya dan pandangan hidup masyarakat Arab saat itu.

Nabi Muhammad Saw., Mendapat Gelar … Karena Kejujurannya.5 Poinal Aminal Furqanal Anshoral Faruq​

Nabi Muhammad bahkan dianggap telah merusak tatanan dan budaya mereka, sehingga sebagian pemeluk agama Islam pertama dan Nabi Muhammad disiksa, dianiaya bahkan dikucilkan. Abu Jahal sebagai pemimpin bangsa Arab sangat menentang Nabi dan membuat seluruh umat membencinya.

Penolakan besar-besaran terhadap masyarakat Jahiliyah di Mekkah tidak menyurutkan semangat Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya untuk tetap teguh menjalankan amanahnya. Ajaran agama Islam yang didengar membuahkan hasil, Nabi Muhammad SAW mendapat banyak pengikut yang pada saat itu menjadi pengikut agama Islam.

Umat ​​Nabi Muhammad SAW lah yang akhirnya ikut menyebarkan agama Islam ke seluruh pelosok melalui perdagangan luar negeri. Beberapa di antaranya adalah Persia, Suriah dan juga Jazirah Arab.

Segala keteladanan Nabi Muhammad SAW yang terdengar di seluruh wilayah pun membuat banyak orang bersimpati kepadanya dan penasaran untuk mengetahui dan mempelajari ajaran agama Nabi Muhammad SAW secara langsung. Salah satu tokoh besar yaitu Umar bin Khattab yang merupakan pemimpin terhormat kaum Quraisy akhirnya memutuskan masuk Islam mengikuti ajaran Nabi Muhammad SAW.

Contoh Ceramah Maulid Nabi Muhammad Saw

Meningkatnya jumlah pengikut Nabi Muhammad SAW yang ikut menyebarkan agama Islam menyebabkan semakin banyak umat Islam bahkan dari luar negeri. Kebanyakan masyarakat Arab yang masuk Islam mempunyai kebiasaan selalu mengunjungi Mekkah untuk menunaikan ibadah haji ke Ka’bah.

Beberapa di antaranya adalah orang-orang Yatsrib yang tertarik dengan agama Islam. Hal ini membuka peluang bagi Nabi Muhammad SAW untuk lebih memperluas penyebaran Islam bersama kaum Yatsrib lainnya. Mereka bertemu Nabi Muhammad di Aqabah dan masuk Islam.

Pada tahun berikutnya, masyarakat Yatsrib kembali datang ke Mekkah untuk mengundang mereka