Kampung Naga Disebut Kampung Adat Lantaran – Tasikmalaya adalah sebuah kabupaten di provinsi Jawa Barat. Sebenarnya ada dua daerah yang bernama Tasikmalaya, yaitu Kabupaten dan Kota Tasikmalaya.

Menurut laman tasikmalayakotappid.kpu.go.id, Kota Tasikmalaya merupakan pemekaran dari Kabupaten Tasikmalaya yang resmi berdiri pada 17 Oktober 2001.

Kampung Naga Disebut Kampung Adat Lantaran

Kali ini kita akan membahas tentang sebuah kota di Kabupaten Tasikmalaya. Kota itu bernama Kampung Naga. Kampung Naga disebut kampung adat karena masih menganut adat karena masih menganut adat.

Apa Adat Istiadat Kampung Naga ?

Kampung Naga (bahasa Inggris: Kampung Naga) adalah sebuah desa wisata yang terletak di desa Neglasari, Kecamatan Salao, Kabupaten Tasikmalaya. Seperti namanya, Kampung Naga dihuni oleh masyarakat yang masih memegang teguh adatnya yaitu adat sunda.

Masyarakat Kampung Naga masih menjaga alam dengan baik agar suasananya tenang dan asri. Tidak hanya itu, karena masyarakatnya masih memegang teguh adatnya, rumah mereka masih terbuat dari kayu dan bambu dengan atap ijuk yang tebal. Anehnya, mereka tidak memiliki perabot seperti sofa, meja, kursi dan lainnya.

Selain itu, masyarakat masih melakukan berbagai hal sederhana seperti hidup tanpa listrik dan memasak dengan kompor dan kayu bakar.

Kota ini juga sering dikunjungi wisatawan yang penasaran dengan konsep kota ini dan ingin menikmati serta berfoto dengan pemandangan yang indah.

Kampung Naga, Oase Tradisi Di Tengah Derap Kehidupan Modern

Kampung Naga yang terletak di Jalan Salau berjarak sekitar 30 km dari kota Tasikmalya dan 26 km dari kota Garot. Jadi letak Kampung Naga tidak terlalu jauh dari kota.

Meski demikian, pengunjung harus mempersiapkan kondisi fisik terlebih dahulu karena harus berjalan jauh dari area parkir. Tentu saja pengunjung harus melewati jalan yang agak terjal dan banyak anak tangga.

Namun demikian, usaha para wisatawan akan terbayar ketika sampai di Kampung Naga karena Kampung Naga menawarkan suasana yang berbeda dari tempat wisata lainnya, banyak keindahan alam yang tersembunyi di Indonesia. Tidak hanya lautan, alam tanah Indonesia juga memberikan kesejukan yang dapat sejenak menghilangkan hiruk pikuk kehidupan kota. Salah satu tempat keren yang layak untuk dijelajahi adalah Kampung Naga.

Baca Juga  Translokasi Adalah Tipe Mutasi Kromosom Dengan Ciri Salah Satunya Adalah

Kampung Naga adalah kampung adat yang terletak di Desa Neglasari, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Nama Kampung Naga berasal dari kata Nagawir yang berarti kampung yang dikelilingi lembah. Benar sekali, kota ini terletak di atas batu karang yang biasa disebut gawir dalam bahasa sunda.

Wisata Glow Kebun Raya Bogor Destinasi Edukasi Cahaya Malam Yang Menarik

“Banyak orang menyebutnya Kampung Nagawir (aliran), dan banyak orang memendekkannya menjadi Kampung Naga,” kata Yodi, warga sekitar yang juga pemandu wisata. Jadi, meski disebut Kampung Naga, di sini tidak ada naga, ya!

Masyarakat di sini masih memegang teguh adat istiadat yang diturunkan dari nenek moyang mereka. Hal inilah yang membuat mereka hidup dalam tatanan yang dijiwai dengan rasa kesusilaan dan kearifan tradisional. Misalnya bangunan rumah di Kampung Naga. Rumah itu dibangun di atas panggung dengan bahan bambu atau kayu.

Atap rumah di Kampung Naga terbuat dari daun lontar, ijuk atau bambu. sedangkan lantainya terbuat dari bambu atau papan kayu. Rumah di sini tidak bisa dicat dan memiliki dua pintu sejajar. Menurut masyarakat, hal ini menyebabkan makanan yang masuk ke dalam rumah melalui pintu depan keluar melalui pintu belakang.

Keistimewaan lain rumah di Kampung Naga ini adalah rumah hanya bisa menghadap utara atau selatan. Tujuannya agar masing-masing rumah bisa saling berhadapan sehingga saling pandang mata dengan tetangga saat keluar rumah.

Media Indonesia 26 Juli 2022

Kampung Naga juga belum ada listrik dan tidak menggunakan gas elpiji. Meski banyak pihak, termasuk pemerintah, menawarkan sumber daya untuk membuat kampungnya gemerlap.

Selain itu, Kampung Naga juga melarang musik dari luar. Ada juga tempat-tempat keramat yang tidak boleh dimasuki atau difoto, seperti rumah adat yang hanya boleh dimasuki oleh sesepuh, atau hutan keramat yang diyakini sebagai kuburan leluhur Kampung Naga.

Ada juga hutan terlarang yang tidak boleh dimasuki siapa pun. “Bukan karena privasi, tapi karena stabilitas. Kalau mereka masuk ke hutan dan buka nanti habis,” kata Yodi.

Bagi yang ingin menginap, Anda bisa membuat janji terlebih dahulu dengan pemandu lokal. Tapi pelancong diperbolehkan tinggal di sini maksimal satu hari.

Panduan Lengkap Wisata Taman Mini Indonesia Indah Jakarta

Berwisata ke tempat wisata belum lengkap tanpa mencoba kulinernya. Kampung Naga juga memahami hal ini dan mereka juga menyediakan kuliner yang layak untuk dicoba.

Salah satunya adalah Pipis, kue khas Bugis yang diisi gula. Hanya bahan baku pipis yang terbuat dari singkong. Hidangan ini paling nikmat jika ditemani bajgur panas dan manis, minuman khas Jawa Barat yang terbuat dari santan, kopi, gula aren, vanili, garam, dan gula manis.

Baca Juga  1 Lakh Berapa Rupiah

Selain kenikmatan memasak, tak ada salahnya membeli oleh-oleh buatan tangan warga Kampung Naga. Karena selain bercocok tanam dengan hasil dua atau tiga kali setahun, pekerjaan utama masyarakat Kampung Naga adalah membuat kerajinan tangan.

Artikel ini dibuat oleh Sahabat GNFI, dengan mengikuti aturan penulisan GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Penulisan Laporan.

Stasiun Kereta Api Grobogan

Terima kasih telah melaporkan penyalahgunaan yang melanggar aturan atau praktik penulisan GNFI. Kami selalu berusaha menjaga agar GNFI bebas dari konten yang tidak termasuk di sini. Pada titik ini, cepatlah dan pasang pita Anda. Ia diminta oleh Uko Suharlan, sesepuh dan perwakilan adat Kampung Naga, untuk memperkenalkan tamu yang datang dari Kota Bogor.

(Permisi) Saat masuk kampung, tolong jaga perilaku untuk menghormati adat masyarakat,” ujarnya sopan dengan nada halus khas Sunda yang mengalir.

Untuk mencapai setting desa, pengunjung harus menaiki 400 anak tangga batu yang dilapisi semen selebar 2 meter. Tempat ini dikelilingi perbukitan tinggi dengan kemiringan 45 derajat yang membujur dari timur ke barat. Pegunungan tersebut terletak di bagian atas sungai Chivlan.

Dari pintu masuk tangga Anda bisa melihat jalan setapak yang terbentang di antara perbukitan hijau. Sungai Ciwulan, yang dianggap sebagai ramuan kehidupan, mengalir dari utara kota ke timur.

Stasiun Kereta Api Prajekan

Dilihat dari atas, tampak townhouse yang tertata rapi. Semuanya sejajar di posisi timur laut. Ada 103 rumah petak, jumlahnya tetap. Tidak bisa ditambah atau dikurangi.

Kampung Naga, secara administratif terletak di Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Ini adalah kota tradisional dan orang-orang masih mengikuti cara hidup mereka

Bagi orang Naga, sangat penting untuk hidup selaras dengan alam. termasuk menjaga amanat kesetiaan terhadap tradisi atau adat leluhur

(leluhur),” kata Irja merujuk pada hutan yang tidak boleh dimasuki siapa pun. Letaknya di sebelah sungai.

Angkong Kini Jadi Mainan Anggota Satgas Setiap Hari

Di pinggiran kota yang dikelilingi kolam ikan terdapat masjid, balai kota, dan bangunan utama yang menyandang nama tersebut.

Irja mengatakan, tempat itu biasanya ramai saat ada upacara yang digelar saat bulan suci. Saat itu, masyarakat Naga dipaksa memakai pakaian adat dan mandi di sungai.

Pasalnya, bangunan berukuran sekitar 3×6 meter beratap rumbia dan berdinding anyaman bambu ini merupakan bangunan keramat. Penggunaan pagar bambu ini sepertinya bersifat indikatif. Semua bangunan suci akan dikelilingi oleh bambu, katanya.

Merupakan tempat penyimpanan senjata adat Kampung Naga berupa tombak dan keris. Setiap hari seorang wanita yang tidak menstruasi mendatangi gedung ini.

Kampung Naga Té Sunda

Sore itu, Sukaya (58), warga Naga, muncul setelah baru saja selesai menumbuk 12 kilogram beras untuk menghidupi keluarganya selama seminggu.

Baca Juga  Karya Kerajinan Yang Memanfaatkan Sisa-sisa Bahan Keras Adalah Kerajinan Dari

, tidak perlu beli, setiap panen dihitung kebutuhan setahun,” kata Sukiya ramah. Orang Naga sudah berswasembada pangan sejak lama.

Sukaya (58), warga Naga, menumbuk padi dengan lesung. Praktek tradisional mereka telah mengajarkan ketahanan pangan sejak berdirinya Kampung Adat Naga. Foto: Donny Iqbal/ Indonesia

Berbagai warisan kearifan lokal telah efektif melindungi kehidupan masyarakat yang tinggal di sekitar sungai. Buktinya, Sungai Chivalan terus mengalir dengan bersih, tanpa polusi, apalagi penuh dengan sampah plastik.

Tolong Dong Kakak Kakak, No 1 6

Bahkan, hanya berjarak sekitar 500 meter dari tempat tinggal mereka, pengaruh peradaban modern sangat terasa. Jalan tol yang menghubungkan Tasikmalaya hingga Garut ini setiap hari dipadati kendaraan bermotor.

Kedekatannya dengan peradaban modern bisa membuat Naga setidaknya berpikir untuk pindah ke kota. Apalagi gaya hidup masyarakat di luar Kampung Naga yang penuh kemewahan. Rumah bata, listrik, kemajuan teknologi, dan dinamisme pengejaran material.

Atau sang penjaga naga, Maon (83) mengaku tak tertarik dengan kehidupan di luar. Dari waktu ke waktu ia tertawa ketika ditanya apa pendapatnya tentang kehidupan tradisional ini.

Inti dari maknanya adalah: jika ingin hidup bahagia, warga Naga harus menjauhi kehidupan kaya, tidak merasa lebih baik dari orang lain dan hidup secukupnya.

Pdf_20230130_221306_0000 Pages 1 48

Gaya hidup nonkompetitif langsung terlihat secara fisik. Rumah di sana terlihat hampir sama setelah purva-nya. Jenis rumah panggung. Dibangun sesuai dengan bentuk bumi. Rumah-rumah tersebut hanya ditopang oleh rangka utama tiang-tiang kayu.

. Ternyata memiliki makna filosofis mengenai kesatuan bumi, langit dan seluruh penghuninya yaitu kesatuan alam semesta.

Di dasar tiang-tiang kayu tersebut, rumah tersebut ditopang oleh batu-batuan yang menjadi pondasinya. Dan di atas batu itu, pada jarak sekitar 60 sentimeter dari tanah, dia membentangkan lantai rumah yang terbuat dari papan kayu dan bambu.

Tata ruang hunian warga Kampung Naga. Aturan rumah Karohun (nenek moyang) Kampung Naga diatur dengan nilai-nilai filosofis dan mempertimbangkan pengurangan bencana. Foto: Donny Iqbal/ Indonesia

Mengenal Kampung Naga Yang Disebut Kampung Adat Di Tasikmalaya

Mereka juga tampaknya memiliki perhitungan dalam bekerja. Alasannya, semua rumah lebih panjang di saluran timur-barat. Arah tersebut dipilih karena sesuai dengan jalur matahari.

Pintu masuk ke selatan dan/atau utara. Pintu masuk rumah ada dua, keuntungannya jika terjadi kebakaran bisa cepat ditemukan. Fungsi lainnya adalah sosial, artinya membantu mereka yang membutuhkan bantuan.

Menurut Sogg Triadi, arsitek dari Institut Teknologi Bandung, kunci bangunan tradisional biasanya terletak pada pondasinya. Penelitiannya menyimpulkan bahwa pondasi yang terbuat dari batu dan tiang kayu cenderung membuat rumah lebih kokoh.

Pada rumah panggung yang pondasinya berada di antara permukaan bumi dan lantai, juga berfungsi untuk mengatur suhu dan kelembaban udara.

Arti Dan Makna Bendera Merah Putih Dan Korelasinya Dengan Falsafah Jawa

Selain itu, atap rumah yang terbuat dari bahan alami memiliki bobot yang sangat kecil pada konstruksi rumah. Biasanya, keduanya beralih ke tempat tinggal untuk mencari konsep terbaik.

“Secara konseptual

Baju adat bali disebut, adat istiadat kampung naga, paket wisata kampung naga, rumah adat kampung naga, kampung adat, kampung adat naga tasikmalaya, baju adat sunda disebut, pakaian adat minangkabau disebut, wisata kampung naga tasikmalaya, kampung naga tasikmalaya, adat kampung naga, baju adat jawa disebut