Energi Alternatif Yang Memanfaatkan Gas Dari Limbah Kotoran Hewan Disebut – Manfaatkan Limbah Kotoran Sapi Sebagai Energi Alternatif Ramah Lingkungan, Mahasiswa KKN FAPERTA Pelatihan Pembuatan Biogas Sederhana – Universitas Juanda

9 Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Juanda (FAPERTA) yang tergabung dalam kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) melakukan operasi produksi biogas sederhana dengan memanfaatkan limbah kotoran ternak sebagai energi alternatif ramah lingkungan. Sipelong Sabtu (20/08/2022). Kegiatan ini merupakan sebuah inovasi dalam menjaga lingkungan bersama dengan limbah kotoran ternak.

Energi Alternatif Yang Memanfaatkan Gas Dari Limbah Kotoran Hewan Disebut

Desa Sipelong merupakan salah satu daerah dengan potensi ternak yang besar di Kabupaten Bogor. Di wilayah tersebut terdapat banyak peternak sapi sehingga limbah peternakan yang dihasilkan juga banyak. Namun para peternak di wilayah Desa Sipelong tidak memanfaatkan limbah peternakan yang ada, padahal jika dimanfaatkan bisa menjadi sumber pendapatan.

Usaha Laundry Gunakan Biogas, Pemdes Sukowidi Kembangkan Kemandirian Energi Limbah Kotoran Sapi

Kegiatan diawali dengan pengenalan biogas, kemudian para mahasiswa melanjutkan pembuatan biogas dibawah bimbingan langsung salah satu karyawan Livestock Embryo Center (BET) yaitu Bapak Jen Abdul Mujeez.

“Untuk pembuatan biogas dibutuhkan pupuk kandang sehari, kemudian kotoran tersebut dicampur dengan air dengan perbandingan 2:1, setelah itu ditambahkan campuran Em4 dan molasses sesuai selera. “Campuran bahan tersebut dimasukkan ke dalam instalasi biogas dan didiamkan hingga gas dihasilkan,” kata Zen.

Wildanul Arifin selaku ketua kelompok peternakan sangat terbantu dengan adanya kegiatan produksi biogas ini. Selain meningkatkan pemanfaatan limbah peternakan, para anggota juga meningkatkan kesadaran terhadap pemanfaatan limbah.

Dalam sambutannya, Ketua Kelompok KKN Desa Sipelang, Muhammad Farhan Kortam dari Dinas Peternakan menyampaikan bahwa biogas merupakan salah satu inovasi pemanfaatan limbah kotoran ternak yang selama ini tidak banyak dimanfaatkan oleh masyarakat, sehingga menjadi limbah yang tersisa. Atau sisa biogas bisa dijadikan pupuk organik yang memiliki banyak manfaat bagi tanaman.

Baca Juga  Sebutkan Contoh Iklan Pendidikan

Distanak Penajam Kembangkan Biogas Dari Kotoran Sapi

“Saya rasa sangat penting bagi kelompok ternak di Desa Sipelong untuk memanfaatkan kotoran sapi (kotoran sapi), salah satunya diolah menjadi biogas agar bisa terlaksana kegiatannya.” Benar-benar. Kita akan mendapatkan ilmu-ilmu baru dari pelaksanaan workshop virtual ini,” ujarnya. Sahabat EBT sudah tahu belum? Dengan memanfaatkan limbah peternakan yang tidak terpikirkan bisa diubah.

Biogas merupakan gas dan bahan bakar yang dihasilkan oleh bakteri metanogenik anaerobik (bakteri penghasil gas metana yang hanya dapat bertahan hidup pada kondisi bebas oksigen) dari proses penguraian bahan organik (kotoran ternak, kotoran manusia, dan sampah). Karena sifat gas metana yang mudah terbakar, biogas dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif bagi masyarakat, misalnya pembangkit listrik terintegrasi pada pembangkit listrik tenaga biogas (PLTBg).

Salah satu kotoran hewan yang banyak dimanfaatkan untuk biogas di Indonesia adalah kotoran sapi, terbukti dari warga Desa Krejengan, Kabupaten Probolingo, Jawa Timur.

Warga mengubah kotoran sapi menjadi listrik dengan proses sederhana. Mereka membuat tabung untuk menampung kotoran serta tabung untuk menampung gas pipa. Semakin banyak kotoran yang diolah maka semakin banyak pula biogas yang dihasilkan.

Program Energi Alternatif Skk Migas

Berkat biogas yang mereka hasilkan, mereka mengaku lebih hemat. Kini mereka tidak perlu mengeluarkan biaya untuk membeli listrik dan gas. Karena selain untuk menghasilkan listrik untuk lampu, setrika, televisi dan kebutuhan listrik lainnya, biogas juga dapat digunakan sebagai alternatif pengganti gas untuk memasak. Dengan begitu, warga Desa Krezengan akan lebih mandiri dan tidak bergantung pada listrik milik pemerintah, hebatnya!

Tahukah kamu Gas metana (CH4) banyak ditemukan pada kotoran hewan seperti sapi. Gas ini memiliki efek pemanasan global 25 kali lipat dibandingkan karbon dioksida (CO2). Dengan mengubah kotoran sapi menjadi biogas, emisi yang berkontribusi terhadap pemanasan global jelas berkurang.

Lalu bagaimana kotoran ternak diolah menjadi energi listrik? Ringkasan singkatnya kami berikan dari situs sumbarprov.go.id di bawah ini.

Gimana sobat EBT, penerapannya cukup mudah kan? Ayo pelan tapi pasti, kita mulai memperbaiki dan melestarikan dunia. Kita semakin mengetahui bahwa potensi energi terbarukan yang dimiliki Indonesia sangatlah beragam.Energi biogas merupakan salah satu sumber energi terbarukan yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan listrik dan bahan bakar kendaraan. Biogas ini mulai dikenal masyarakat luas ketika krisis energi melanda Indonesia dan negara lain. Krisis energi ini telah terjadi dalam beberapa tahun terakhir dan diperkirakan akan terus berlanjut selama bertahun-tahun jika tidak ditangani secara serius.

Baca Juga  Kehidupan Sosial Kerajaan Majapahit

Jual Biogas Terlengkap & Harga Terbaru Maret 2024

Permintaan kebutuhan energi seperti listrik dan bahan bakar minyak akan terus meningkat. Hal ini tidak lepas dari bertambahnya jumlah penduduk, sehingga kebutuhan listrik dan bahan bakar minyak penduduk akan semakin meningkat seiring berjalannya waktu. Penciptaan dan pembangkitan energi terbarukan memerlukan pengelolaan segera.

Ini adalah alternatif ramah lingkungan dan terbarukan yang sedang dikembangkan dan diproduksi oleh banyak negara. Selain menghasilkan listrik, biogas juga dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan kendaraan yang terus meningkat. Dan memproduksinya dalam skala besar merupakan alternatif yang paling tepat untuk mengatasi krisis energi karena bersifat terbarukan. Namun sayangnya, hingga saat ini pemanfaatan biogas belum optimal karena berbagai alasan.

Biogas adalah gas dari produk akhir pencernaan anaerobik atau degradasi bahan organik oleh bakteri anaerob yang terdapat di lingkungan bebas. Dan kita dapat melihatnya pada kotoran manusia, kotoran hewan, sampah rumah tangga, dan sampah yang dapat terbiodegradasi dalam kondisi anaerobik.

Komponen utama energi biogas adalah metana dan karbon dioksida. Namun hal ini juga bergantung pada proses anaerobik yang terjadi hingga mengubah komposisi biogas. Namun dari seluruh kandungannya, metana merupakan faktor penting karena dapat menjadi tolok ukur nilai energi atau nilai kalor biogas. Secara hipotesis, semakin tinggi nilai metana dalam biogas, maka semakin tinggi energi biogas tersebut dan semakin rendah nilai metana maka semakin rendah nilai kalornya.

Ayo, Ganti Gas Alam Dengan Biogas Bermodalkan Sampah Organik

Dengan menghilangkan hidrogen sulfur atau karbon dioksida dan air, kualitas energi biogas dapat ditingkatkan melalui beberapa cara. Biogas berbahaya jika mengandung hidrogen sulfida karena menghasilkan gas yang berbahaya. Jika tidak, hidrogen sulfida mengandung zat korosif dan beracun.

Sebenarnya gas metana ini bukanlah penemuan baru di dunia ini karena masyarakat Mesir sudah menggunakannya sebagai pembangkit panas sejak zaman dahulu. Dan alat produksi biogas ini sudah dibangun sejak tahun 1900, sehingga kemunculan gas metana bukanlah hal baru, masih perlu dikembangkan untuk hasil yang lebih baik.

Proses biogas dilakukan dengan cara dekomposisi tanpa adanya udara. Dan proses penguraian ini sangat menentukan tingkat keberhasilannya. Dan proses penguraian ini memerlukan keberadaan mikroorganisme, yang dapat kita peroleh dari campuran kerja yang dibuat oleh mikroorganisme anaerobik. Setelah proses hidrolisis, fermentasi dan metanogenik oleh mikroorganisme, dihasilkan biogas.

Baca Juga  Makhluk Hidup Biotik Jumlah Makhluk Tak Hidup Abiotik Keterangan

Untuk melakukan proses metanogen diperlukan kotoran sapi. Sebab, perkembangan metanogen sangat menguntungkan jika berada di dalam perut sapi. Namun diperlukan kondisi lingkungan yang baik untuk menghasilkan metanogen agar dapat memperoleh energi biogas. Salah satu tujuan Program Kemitraan – UNAIR adalah untuk mengembangkan atau membentuk kelompok masyarakat yang mandiri secara ekonomi. Tim yang merekomendasikan program ini adalah Shochrul Rohmatul Aziza, SE, . M.Ec, Rumayya, PhD, Ahmad Jayadi, SE, M.Ec.Dev, dan M. Khorul Mubin, SE, M.Ec selaku dosen, Siti Munavaro dan Risa Auliya Mahasiswa Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlanga.

Biogas; Dari Limbah Ternak Gantikan Energi Listrik & Bbm

Tujuan dibentuknya kelompok masyarakat adalah menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat untuk kesejahteraan petani. Kegiatan ini dalam rangka menyelenggarakan program pengabdian kepada masyarakat yang didanai oleh Dana Rencana Aksi Anggaran Tahunan (RKAT) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlanga (RKAT) tahun anggaran 2020.

Pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di Desa Jatinenga, Kecamatan Sugihwaras, Kabupaten Bojonegoro dan telah selesai selama kurang lebih satu bulan pada bulan Agustus 2020. Permasalahan yang dihadapi kelompok tani di desa Jatinenga adalah rendahnya kesadaran terhadap pemanfaatan limbah kotoran sapi.

Sementara itu, banyak limbah kotoran sapi di sekitar rumah warga yang menimbulkan bau tidak sedap. Kemudian, para petani di Desa Jatintenga bahkan belum mengetahui pengoperasian instalasi biogas dan sebagian besar masyarakat masih menggunakan kayu bakar sebagai bahan bakar memasak.

“Mungkin banyak orang yang menganggap limbah kotoran sapi itu menjijikkan. Padahal limbah kotoran sapi banyak manfaatnya,” kata Shochrul.

Pemurnian Biogas Dari Limbah Kotoran Sapi Di Desa Galengdowo Jombang

Ia mengatakan, limbah kotoran tidak hanya dimanfaatkan sebagai pupuk. Melalui teknologi biogas, limbah kotoran sapi juga dapat dimanfaatkan sebagai energi alternatif untuk memasak, menggantikan gas LPG dan kayu bakar.

Program ini akan dilaksanakan dalam beberapa tahap. Tahap pertama adalah koordinasi multimitra Koperasi BMT Muda dan Koperasi Peternakan Sapi Perah (KPSP) Setia Kawan Nongkojajar-Pasuruan. Koperasi Muda BMT Pengurus dalam mengelola uang dengan mengkoordinasikan sistem koperasi untuk penyediaan pipa. Sementara Koperasi Peternakan Sapi Perah (KPSP) Setia Kawan Nongkojajar-Pasuruan bertugas menyediakan tenaga ahli dalam pembangunan instalasi biogas.

Setelah itu, pidato publik diadakan pada hari Minggu tanggal 9 Agustus

Sumber energi listrik alternatif yang berasal dari tanaman disebut, bio gas dari kotoran sapi, pupuk yg berasal dari kotoran hewan disebut, energi alternatif yang berasal dari kotoran hewan adalah, energi alternatif dari matahari, energi alternatif geothermal memanfaatkan, pembangkit listrik tenaga surya memanfaatkan energi alternatif, pupuk dari kotoran hewan disebut, pembangkit listrik tenaga surya memanfaatkan energi dari, energi alternatif disebut juga energi, kopi luwak dari kotoran hewan, energi alternatif yang berasal dari kotoran hewan