Bentuk Perjuangan Tri Koro Dharmo – IO – Peristiwa terpenting dalam sejarah Indonesia adalah Janji Pemuda 1928. Mengapa? Ini adalah hari ketika gerakan bawah sadar untuk menyatukan Nusantara menjadi gerakan sadar dan disengaja. Hari itu benar-benar hari kebangkitan nasional dan lahirnya jiwa Indonesia. Setelah itu, kelahiran fisiknya tinggal menunggu waktu.

Prof Taufik Abdullah, mantan kepala LIPI atau Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia dan anggota seumur hidup dan kepala Akademi Kesenian Jakarta atau Akademi Kesenian Jakarta di Taman Ismail Marzuki Art Center, mengatakan: “Selama berabad-abad telah terjadi gerakan yang sebagian besar tanpa disadari mengarah ke penyatuan pulau-pulau dan penduduk Nusantara “Nusa” berarti “pulau” dan “antara” berarti “antara”. Antara apa? Kepulauan antara dua benua, yaitu Asia dan Australia.

Bentuk Perjuangan Tri Koro Dharmo

Seiring berjalannya waktu, jaringan perlahan terbangun, semakin menarik warga Nusantara satu sama lain. Sejak awal, mitos tentang asal usul berbagai pulau merupakan jaringan yang menghubungkan orang-orang dari berbagai penjuru Indonesia. Di Tanimbar misalnya, ada mitos asal muasal yang menyebutkan nenek moyang mereka berasal dari Sumatera. Ida Ressi Budjanga Vesnavaya Mongol, seorang pendeta dari Nusa Penida di Bali, menjelaskan: “Gunung Agung adalah gunung paling suci di Bali dan pura Besaki adalah pura paling suci di Bali. Orang pertama yang bermukim di gunung dan membuka kawasan itu adalah orang Minangkabau dari Sumatera Barat. Inilah yang membuat desa pertama di sana – dan hingga saat ini – disebut Desa Minango. Sementara itu, di pulau Tukang Besi di Sulawesi, mereka mengklaim bahwa leluhur mereka adalah seorang raja dari Ambon dan para pengikutnya yang diasingkan di sana – sehingga mitos asal usul mereka menyebar dari pulau ke pulau, menjalin jaringan di sekitar kepulauan Indonesia.

Infografik Serial Presiden: Soekarno

Selama berabad-abad, ketika orang-orang dari berbagai pulau yang tidak mengenal bahasa satu sama lain biasanya bertemu untuk berperang dan berdagang di pasar, mereka berkomunikasi melalui penggunaan bahasa Melayu, bahasa yang telah menjadi “lingua franca” nusantara selama bertahun-tahun. tahun abad. . Ada masa setelah kedatangan Portugis ketika Portugis hampir menjadi bahasa Nusantara, tetapi hal ini akhirnya tidak terjadi dan bahasa Melayu berfungsi sebagai bahasa komunikasi antar kelompok bahasa yang berbeda. Ia juga membuat jaringan untuk mempersatukan masyarakat Nusantara.

Baca Juga  Teknik Aquarel

Gerakan kepanduan berperan penting dalam menyebarluaskan dan mengkomunikasikan Sumpah Pemuda 1928 kepada bangsa. Atas: Indonesische Nationale Padvinderij Organisatie atau Organisasi Kepanduan Nasional Indonesia. (foto: WIKIPEDIA Dok.)

Penyebaran agama seperti Hindu-Budha dan kemudian Islam merupakan jaringan tambahan yang menghubungkan masyarakat Nusantara. Selama masa penjajahan, tanpa disadari Belanda melanjutkan proses pengumpulan masyarakat rantai zamrud kita yang telah berusia berabad-abad yang melingkari garis khatulistiwa. Dulu, mungkin sepuluh atau dua puluh orang naik kapal dan berpindah dari satu pulau ke pulau lain, tapi dengan kapal besar Belanda, apalagi setelah kapal putih besar KPM (Koninklijke Paketvaart-Maatschappij atau Royal Mail) mulai membajak perairan Indonesia. . transportasi antar pulau yang semakin besar di nusantara, puluhan ribu orang mulai berpindah dari satu pulau ke pulau lain, selanjutnya dibantu dengan dibukanya perkebunan besar di Sumatera, Kalimantan dan Indonesia bagian timur. Tentara kolonial dan pegawai negeri merekrut orang Indonesia dari seluruh nusantara dan mengirim mereka ke seluruh nusantara. Seorang Menado mungkin dikirim ke Aceh atau Sumatera Barat dan tinggal di sana selama bertahun-tahun dan mungkin akhirnya menikah dengan orang Aceh atau Minangkabau. Hal yang sama juga berlaku bagi PNS dan khususnya guru. Ketika seseorang hidup selama bertahun-tahun di pulau lain dalam budaya lain, dia secara alami mulai memahami dan merasakan simpati terhadap budaya itu dan orang-orang itu. Seiring waktu, semakin banyak jaringan yang menyatukan nusantara.

Namun, gerakan menuju penyatuan nusantara adalah proses yang diam, hampir bisa dikatakan sebagai gerakan yang tidak disadari. Baru pada tahun 1928 organisasi pemuda dari berbagai pulau bertemu pada Kongres Pemuda Kedua di Batavia dan membuat komitmen mereka: “satu nusa, satu bangsa dan satu bahasa” atau satu bangsa, satu bangsa, satu bahasa, dengan demikian mengartikulasikan alam bawah sadar ini. proses. Begitu ketidaksadaran diartikulasikan, itu menjadi proses sadar, dan ketika itu terjadi, itu mengarah pada kelahiran spiritual Indonesia. Maka tinggal menunggu waktu saja kekuatan persatuan ini mencari bentuk fisik berupa bangsa, dan memang 17 tahun setelah Sumpah Pemuda, Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya dan lahirnya bangsa baru.

Baca Juga  Mufakat Adalah

Semangat Kemerdekaan Manjadi Momentum Pelayanan Optimal

Politik etis membuka peluang pendidikan dan menjadi katalisator gerakan pemuda. Buku Max Havelaar Multatuli pada akhir abad ke-19 dan artikel Pieter Brushuft dalam De Locomotief selama perjalanannya di Jawa menjelaskan banyaknya penyalahgunaan sistem tanam paksa dan sistem pemerintahan melalui aristokrasi Jawa dan banyak kekurangannya. Masyarakat menjadi terkenal karena kemiskinan dan penderitaan para petani Jawa. Ini diikuti oleh tuntutan Baron Van Hoevell untuk pendidikan bagi penduduk asli Indonesia dan artikel Cornelis Theodor van Deventer “Een Eereshuld” atau Hutang Kehormatan, yang menyatakan bahwa Belanda berhutang budi kepada Hindia Belanda atas semua kekayaan yang mereka miliki. yang diterima Belanda dari India. Pada tahun 1901, Ratu Wilhelmina mengumumkan kebijakan etis baru untuk Hindia Belanda dalam pidato resminya di Parlemen Belanda. Salah satu kebijakan politik etis adalah pendidikan bagi pribumi Indonesia. Meskipun sangat sedikit orang Indonesia yang mengenyam pendidikan pada masa penjajahan, pendidikan yang hanya segelintir orang Indonesia ini terbukti menjadi katalis bagi terciptanya gerakan pemuda yang menghasilkan Sumpah Pemuda 1928.

Budi Utomo, didirikan pada tahun 1908, merupakan organisasi politik non-keagamaan pertama yang didirikan di Indonesia. Ini dimulai sebagai organisasi mahasiswa untuk mempromosikan pendidikan dan budaya di Jawa. Budi Utomo menginspirasi lahirnya organisasi kepemudaan lainnya. Yang pertama adalah Tri Koro Darmo pada tahun 1915 yang didirikan untuk pemuda Jawa, Madura dan Bali dan kemudian berganti nama menjadi Jong Java. Ini diikuti oleh Jong Sumatranen Bond pada tahun 1917, Jong Minahasa pada tahun 1918, Jong Ambon, Jong Celebes dan Sekar Rukun, semuanya didirikan pada tahun 1920, Jong Islamieten Bond pada tahun 1925 dan lain-lain. Kongres Pemuda Kedua tahun 1928 dihadiri oleh anggota Jong Java, Jong Ambon, Jong Batak, Jong Sumatranen Bond, Jong Islamieten Bond, Sekar Rukun (untuk pemuda Sunda), Perhimpunan Pelajarr-Pelajar Indonesia, Pemuda Kaum Betawi (untuk pemuda Jakarta) dan Jong Celebes untuk pemuda Sulawesi.

Setelah Kongres Pemuda Pertama tahun 1926, sentimen nasionalis sudah mengemuka, memandang Indonesia secara keseluruhan daripada regional. Perasaan ini semakin kuat pada Kongres Pemuda Kedua, di mana Sugondo Djojopuspito terpilih sebagai Presiden Kongres karena menjadi anggota Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia, atau Perhimpunan Pelajar Indonesia, sebuah organisasi non-daerah, oleh Jong Java. Pilihan itu disetujui oleh Soekarno dan Hatta. Setelah Sumpah Pemuda pada tahun 1928, berbagai organisasi pemuda bergabung menjadi Indonesia Muda pada tahun 1930.

Baca Juga  Aku Bersepeda Bersama Teman Temanku

Pramuka berperan besar dalam Sumpah Pemuda dan menyebarkan pesannya di Indonesia. Tidak banyak orang yang menyadari bahwa gerakan Pramuka berperan sentral dalam menyebarkan prinsip-prinsip Janji Pemuda tahun 1928 ke seluruh Indonesia. Gerakan pramuka tertua adalah “Javaansche Padvinders Organisatie” atau Organisasi Pramuka Jawa pada tahun 1917 di Solo oleh Pangeran Mangkunegara VII sebagai tempat melatih dan merekrut pasukan dan pegawai negeri sipil. Ini diikuti oleh penciptaan gerakan pramuka oleh berbagai organisasi, termasuk Jong Java Padvinderij pada tahun 1926. Jong Islamieten Bond, Jong Sumatranen Bond dan Pemuda Indonesia semuanya memiliki gerakan pramuka sendiri di mana mereka mempromosikan sentimen nasionalis Sumpah Pemuda. Belakangan, berbagai gerakan kepanduan bersatu menjadi “Indonesisiche Padvinderij Organisatie” dan “Jong Indonesisiche Padvinderij Organisatie”. Bahkan saat ini, ketika pemerintah ingin mengajarkan siswa Indonesia untuk memahami Pancasila, atau moto nasional Bhinneka Tunggal Ika, ditemukan bahwa mengajarkannya melalui gerakan Pramuka lebih berhasil daripada mengajarkannya pada pelajaran kewarganegaraan di sekolah. Pertemuan terakhir Kongres Pemuda II diawali dengan parade Pramuka dan pidato tentang Kepramukaan sebelum keputusan pengesahan Sumpah Pemuda 1928. Beberapa anggota seperti Mowardi adalah pemimpin yang sangat aktif dalam gerakan kepanduan. Kasman Singodimejo sebenarnya adalah salah satu pendiri gerakan pramuka di Indonesia.

Jawaban Kisi Kisi Ppkn Pages 1 24

Monumen Jong Sumatranen Bond ini dibangun pada tanggal 6 Juli 1919 saat kongres pertama Jong Sumatranen Bond dengan uang yang dikumpulkan oleh orang Indonesia. Tugu tersebut diresmikan oleh Ibu M.J.J. Ahrends Overgauw, istri Asisten Residen Padang saat itu. (foto: WIKIPEDIA Dok.)

Theosophical Society juga bermain

Tujuan tri koro darmo, bentuk perjuangan bangsa indonesia, tri koro dharmo dipimpin oleh, organisasi tri koro dharmo, sejarah tri koro dharmo, bentuk perjuangan ir soekarno, tujuan tri koro dharmo, sejarah kelahiran tri koro dharmo, tri koro darmo, gerakan pemuda tri koro dharmo, tri koro dharmo, bentuk perjuangan