An Nafs Artinya Kecuali – Suka buku ini? Anda dapat menerbitkan buku Anda online secara gratis dalam hitungan menit! Buat buku flip Anda sendiri

SUBJEK Q.S. al-Hujurat (49): 10 dan 12 serta hadis-hadis yang berkaitan dengan perilaku pengendalian diri (mujahadah an-nafs), penilaian yang baik (husnuzzhan), dan persaudaraan (ukhuwah) KOMPENSASI 1.1 Biasakan membaca Al-Qur’an dengan beriman DASAR SI bahwa pengendalian diri (mujahadah an-nafs), budi pekerti yang baik (husnuzzan), dan persaudaraan (ukhuwah) merupakan perintah agama. 2.1 Menunjukkan perilaku pengendalian diri (mujahadah an-nafs), itikad baik (husnuzzan), dan persaudaraan (ukhuwah) sebagai implementasi perintah Q.S. al-Hujurat/49: 10 dan 12 dan Hadits terkait. 3.1 Analisis Q.S. al-Hujurat/49: 10 dan 12 serta hadis tentang pengendalian diri (mujahadah an-nafs), akhlak yang baik (husnuzzan), dan persaudaraan (ukhuwah). INDIKATOR  Biasa membaca Al-Qur’an dengan pandangan bahwa pengendalian diri (mujahadah an-nafs), penilaian yang baik (husnuzzan), dan persaudaraan (ukhuwah) adalah perintah agama.  Menunjukkan perilaku pengendalian diri (mujahadah an-nafs), itikad baik (husnuzzan), dan persaudaraan (ukhuwah) dalam pelaksanaan perintah Q.S. al-Hujurat/49: 10 dan 12 dan Hadits terkait.  Menganalisis Q.S. al-Hujurat/49: 10 dan 12 serta hadis tentang pengendalian diri (mujahadah an-nafs), akhlak yang baik (husnuzzan), dan persaudaraan (ukhuwah).  Menjelaskan maksud isi Q.S. al-Hujurat/49:12 dan Q.S. al-Hujurat/49:10 tentang pengendalian diri (mujāhadah an-3

An Nafs Artinya Kecuali

Nafs), penilaian yang baik (husnużżhan), dan persaudaraan (ukhuwwah) dengan menggunakan IT. Nantikan cerita selanjutnya. Jalani kehidupan yang mulia atau mati syahid! Ungkapan yang bermakna ajakan untuk hidup mulia atau mati syahid. Kalau dipikir-pikir, kalimat ini mempunyai makna yang sangat dalam. Kehidupan yang mulia merupakan dambaan setiap insan yang hidup di dunia. Kesyahidan merupakan salah satu cara untuk memperoleh rahmat Allah SWT. di akhirat yaitu surga yang penuh kenikmatan. Oleh karena itu, menjalani kehidupan yang mulia dan mati syahid merupakan kalimat yang memberikan semangat kepada orang beriman untuk selalu berada di jalan Allah SWT. Untuk memahami kalimat ini lebih jelas, 4

Pai Kls X

Perhatikan baik-baik pengalaman hidup Nabi Yusuf as. jumlah berikut. Ketika ia masih kecil, saudara-saudaranya dengan sengaja membuangnya ke dalam sumur. Dia selamat setelah ditemukan oleh karavan. Namun, mereka membawa Yusuf kecil ke Mesir dan menjualnya sebagai budak. Untuk sementara ia menjadi pelayan di rumah seorang pejabat Mesir. Seiring bertambahnya usia, begitu pula cobaan. Istri pegawai itu bersekongkol untuk merayu dan merayu Yusuf yang tampan. Ini merupakan persidangan yang sangat sulit karena pada akhirnya Yusuf dituduh melakukan tindakan tidak senonoh terhadap majikannya. Yusuf berkata: “Ya Tuhanku, aku lebih memilih penjara daripada memenuhi undangan mereka…” (Q.S. Yusuf/12:33). Seperti yang anda ketahui, Nabi Yusuf AS. dan berakhir di penjara. Ini adalah kejadian yang memilukan dalam kehidupan manusia. Apa yang terjadi selanjutnya pada Nabi Yusuf AS, apakah ia terpuruk dan mendapat masalah? TIDAK! Tapi lihatlah, penjara adalah batu ujian bagi Nabi Yusuf. Yang membuatnya lebih bahagia adalah melalui kejadian itu, Allah SWT. menyatukan kembali Yusuf dengan orang tua dan saudara-saudaranya. Perhatikan tiga istilah kunci ini, yaitu pengendalian diri, niat baik, dan persaudaraan. Nabi Yusuf AS. Ia merupakan sosok yang patut diacungi jempol karena kemampuannya mengendalikan diri agar tidak memenuhi keinginan setan istri pejabat Mesir. Sekali lagi, ia berhasil mengendalikan diri tanpa semena-mena membalas dendam kepada saudara-saudaranya yang telah berbuat kejam padanya. Padahal, jika ingin menjadi perwira senior, akan sangat mudah baginya untuk membalas dendam. Selama menjalani penderitaan dengan cara dibuang ke dalam sumur, kemudian dilelang sebagai budak, dan dipenjarakan karena dituduh melakukan pemerkosaan, ia tidak pernah menaruh dendam kepada Allah SWT. karena nasib yang menimpanya. Ini jam 5

Baca Juga  Bagian Struktur Dari Teks Ulasan Di Atas Adalah

Dan dia tidak mempunyai prasangka buruk terhadap saudara-saudaranya yang rendahan. Bahkan Nabi Yusuf AS. memilih untuk mengumpulkan mereka menjadi satu keluarga Persaudaraan yang utuh. KEGIATAN 1 Setelah membaca cerita di atas, apa pendapat Anda tentang cerita tersebut? Apa yang akan Anda lakukan jika hal ini terjadi pada Anda? Maukah kamu menuruti “ajakan setan” untuk memenuhi hawa nafsumu atau akankah kamu melawannya dengan sekuat tenaga dan usahamu? RAPAT 1 A. Pengertian Makna Pengendalian Diri, Akhlak Baik, Husnużan dan Persaudaraan (Ukhuwah) 1. Pengendalian Diri (Mujāhadah an-Nafs) Pengendalian diri atau pengendalian diri (Mujāhadah an-Nafs) adalah pantang berperilaku yang mungkin merugikan diri sendiri dan orang lain juga, seperti keserakahan atau keserakahan. Dalam literatur Islam, pengendalian diri disebut aś-śaum, atau puasa. Puasa adalah salah satu metode pengendalian diri. Hal ini berdasarkan hadis Nabi Muhammad SAW. yang artinya : “Anak-anak muda! Siapa yang mau menikah diantara kamu, hendaklah dia menikah, maka dia akan mengurangi penglihatannya dan menjaga kehormatannya dengan baik, tetapi siapa yang tidak mampu, hendaklah dia berpuasa, karena (puasa) membatasi kegembiraannya. ” (H.R. Bukhari) 2. Prasangka baik (�usnużzan) Prasangka baik atau khusnużzan berasal dari bahasa Arab yaitu khusnu yang berarti baik, dan żan yang berarti prasangka. Jadi, kerugian yang baik 6

Atau berpikir positif dalam terminologi Islam disebut khusnużzan. Istilah khusnużzan adalah sikap seseorang yang selalu berpikir positif terhadap apa yang dilakukan orang lain. Kebalikan dari sifat ini adalah prasangka (su’użzan), yaitu menganggap orang lain berbuat buruk tanpa adanya bukti yang nyata. Dalam ilmu akhlak, khusnużzan dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu khusnużzan kepada Allah SWT. khusnużzan untuk diri sendiri, dan khusnużzan untuk orang lain. Kebaikan merupakan sifat yang sangat penting bagi setiap mukmin. Sebaliknya, kerugian merupakan suatu sifat yang harus dihindarkan dan dihindari. 3. Persaudaraan (ukhuwwah) Persaudaraan (ukhuwwah) dalam Islam tidak hanya dimaknai sebagai hubungan kekerabatan karena faktor keturunan, namun yang dimaksud dengan persaudaraan dalam Islam adalah persaudaraan yang terikat oleh ikatan aqidah (lengkap) dan persaudaraan karena fungsi (lengkap) ) kemanusiaan. dari Allah SWT.). Kedua persaudaraan ini ditunjukkan dengan sangat jelas oleh Rasulullah SAW, yaitu persaudaraan antara kaum Muhajirin dan Anșar, serta menjalin hubungan persaudaraan dengan suku lain yang tidak seiman dan bekerjasama dengan mereka. 7

Baca Juga  Sandal Bakiak Merupakan Kerajinan Berbasis Media Campuran Dengan Bahan

B. ayat al-qur’ān tentang pengendalian diri, akhlak yang baik,) dan persaudaraan (Ukhuwah a.Q.S. al-ḥujurāt/49: 12 a. Pengucapan dan Arti Ayat ْْْْْْْْْْْٖٖٖٖٖ ِن َب ۡ إِ ٱٱٱ ٱ ٱ ٱ ٱ ٱ ٱ ٱ ٱ ِن ِم َن َكِي ٗر ٱ ٱ ٱ ٱ ٱ ٱ ِن ِم َن َكِي ٗر ْب وا َءا َم ُنواْ َم ُنواْ َن ََذَ ََّّٓٓ َل َ ٓ َ ل َ ل َ ل ‌ Membaca Hukum 8

Apakah Ruh Dan Nafs Sama? Halaman 2

C. Diterjemahkan oleh Q.S. al-Ḥujurāt/49:12 Artinya: Hai orang-orang yang beriman, jauhilah sebagian besar prasangka (keraguan), karena sebagian di antaranya adalah dosa. Dan janganlah kamu mencari keburukan pada diri manusia dan jangan membicarakan satu sama lain. Adakah di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah meninggal? Lalu tentu saja Anda merasa jijik padanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Tobat lagi Maha Penyayang. D. Subyek Q.S. al-Ḥujurāt/49:12 Dalam Q.S. Terdapat larangan dalam al-Hujurat/49:12 terhadap prasangka buruk (su’uzhan) terhadap orang lain, melakukan tajassus, dan (ghi-bah). Tajassus artinya mencari-cari kesalahan orang lain, dan cara-cara memfitnah orang lain. Prasangka dilarang karena prasangka merupakan sikap/karakter yang tidak berdasarkan fakta yang benar. Tampaknya tidak pintar membaca berita di media yang memberitakan hal-hal buruk tentang orang lain. Bahkan kita diingatkan untuk menjauhi prasangka dan melihat kesalahan orang lain. Sebaliknya, kita disuruh sibuk mencari kesalahan dan kelemahan diri sendiri agar bisa introspeksi kekurangan diri. Tentunya agar kita bisa memperbaiki kekurangan dan kesalahan kita. 9

Artinya: “Dari al-A’raj dia berkata; Abu Hurairah berkata; Salah satu warisan dari Nabi SAW, dia berkata: “Karena prasangka, karena kalimat itu paling salah. Dan janganlah kamu mencari aib orang lain, jangan saling menebar kebencian dan bersaudara.” (H.R. Bukhari) Selain itu Rasulullah Saw. menjelaskan apa itu fitnah sebagaimana disebutkan dalam Hadits berikut: Artinya: “Dari Abu Hurairah r.a. itulah Rasulullah. katanya, “Tahukah kamu apa itu fitnah?” Para sahabat menjawab: “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui.” Nabi melihat. bersabda: “Artinya, kamu menyebutkan sesuatu yang tidak disukai saudaramu,” Nabi SAW. Ditanya: “Bagaimana pendapatmu jika hal ini benar mengenai dia? Nabi SAW. Dijawab: “Jika memang demikian, berarti kamu telah menipunya, tetapi jika jumlah yang tidak kamu katakan benar, berarti, kamu (H.R. Muslim) Hadits tersebut menjelaskan bahwa fitnah adalah menyebut orang lain yang tidak hadir di hadapan orang tersebut dengan menyebut sesuatu yang tidak disukai orang yang bersangkutan. Bisa juga dikatakan bahwa pencemaran nama baik adalah berbicara dan mengatakan hal-hal buruk tentang orang lain. Tentu saja tidak ada seorang pun yang suka diremehkan oleh 10 orang.

Baca Juga  Sebut Dan Jelaskan Langkah-langkah Pembuatan Mobil Dari Kardus

Para pemfitnah lainnya tidak bermaksud mencari kebenaran, melainkan keluar dan memuaskan hasratnya untuk berbicara dengan orang sakit lainnya. Dengan maksud untuk mempermalukan seseorang di depan orang lain. Dan orang yang memfitnah berarti sombong. Merasa dirinya lebih baik dari orang lain Diantara penyebab utama terjadinya kerugian, mencari-cari kesalahan orang lain, dan fitnah adalah kebencian atau kerugian terhadap orang tertentu. Oleh karena itu, perilaku tersebut harus dihindari karena meskipun keburukan tersebut nyata, namun sangat berbahaya dan dapat bersifat fitnah. Pencemaran nama baik membawa berita bohong (penipuan) atau berita bohong, tidak sesuai kenyataan. Pencemaran nama baik lebih kejam daripada pembunuhan. Oleh karena itu, pencemaran nama baik merupakan tindakan yang keji

Hadits tentang mujahadah an nafs, contoh perilaku mujahadah an nafs, mujahadah an nafs, makalah mujahadah an nafs, contoh mujahadah an nafs, tazkiyah an nafs, arti mujahadah an nafs, hadis tentang mujahadah an nafs, hadits mujahadah an nafs, pengertian mujahadah an nafs, manfaat mujahadah an nafs, hadits tentang kontrol diri mujahadah an nafs