Abu Bakar Lahir Pada Tahun – Artikel ini menggunakan pernyataan yang berlebihan dan berlebihan tanpa memberikan informasi yang jelas. Harap buang istilah-istilah hiperbolik ini. (Pelajari bagaimana dan kapan mengambil pesan ini di template)

Artikel ini memerlukan referensi tambahan untuk memastikan kualitas. Bantu kami menyempurnakan artikel ini dengan menambahkan referensi ke sumber terpercaya. Pernyataan yang tidak bersumber dapat ditentang dan dihapus. Temukan Sumber: “Abu Bakr ash-Shdiq” – Berita · Surat Kabar · Buku · Ulama · JSTOR

Abu Bakar Lahir Pada Tahun

Abdullah bin Abu Quhafah (Arab: عبد الله بن ابي قحفة وثمان بن عامر ; 573 – 23 Agustus 634/21 Jumadil Akhir 13 H) atau lebih dikenal dengan Abu Bakar ببAr Bakrب كر السديق ), adalah salah seorang para pemimpin Islam awal. . salah satu sahabat terpenting Muhammad, dan khalifah pertama yang bai’at setelah wafatnya nabi Islam Muhammad. Melalui putrinya, Aisyah, Abu Bakar adalah ayah mertua Muhammad.

Hadirilah Dengan Cinta ! Haul Syekh Abu Bakar Bin Salim 2022 » Majelis Info

Ash-Shdiq adalah julukan Muhammad untuk Abu Bakar dan salah satu gelar yang paling dikaitkan dengannya.

Bersama ketiga penerusnya (Umar bin al-Khaththab, Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib) Abu Bakar termasuk dalam jajaran Khulafaur Rasyin.

Abu Bakar mengambil berbagai peran penting. Melalui ajakan beliau, Abu Bakar berhasil membuat banyak orang masuk Islam yang kemudian menjadi orang-orang penting dalam sejarah agama Islam, termasuk ‘Utsman bin ‘Affan yang kemudian menjadi Khalifah ketiga. Abu Bakar juga ikut serta dalam berbagai pertempuran seperti Perang Badar (624 M/2 H) dan Perang Uhud (625 M/3 H).

Kedekatan dan kesetiaannya kepada Muhammad merupakan hal yang sangat erat kaitannya dengan Abu Bakar, apalagi saat ia mendampingi Muhammad dalam hijrah ke Madinah dan ketaatannya dalam menerima keputusan Muhammad dalam Perjanjian Hudaibiyah, padahal banyak sahabat Nabi saat itu. . awalnya enggan menyetujui kesepakatan tersebut karena dinilai hanya sepihak.

Baca Juga  Menempati Seluruh Ruangan Dan

Sosok Habib Abu Bakar Assegaf Yang Haulnya Di Gresik Dibanjiri Lautan Jemaah

Abu Bakar dinyatakan sebagai khalifah setelah kematian Muhammad. Abu Bakar menjadi Khalifah pertama umat Islam yang merupakan awal berdirinya Kekhalifahan Rasyin.

Masa kekuasaannya yang singkat difokuskan untuk menumpas pemberontakan keluarga Arab yang menentang kekhalifahan Abu Bakar dan membantu penerbitan Al-Qur’an untuk pertama kalinya.

Dalam keputusannya, Abu Bakar mencoba menerapkan kebijakan yang tidak berbeda dengan Muhammad, seperti penolakannya untuk mencopot Khal bin Wal dari jabatan panglima.

Nama lengkap Abu Bakar adalah ‘Abdullah bin ‘Utsman bin Amir bin Amru bin Ka’ab bin Sa’ad bin Taim bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ay bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin An-Nadhar bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma’ad bin Adnan at-Taimi al-Qurasyi.

Keteladanan Abu Bakar As Siddiq: Ikhlas Hidup Miskin Demi Islam

Dan ibu Abu Bakar adalah Umm al-Khair Salma binti Shakhr bin Amir bin Ka’ab bin Sa’ad bin Taim, artinya ayah dan ibunya sama-sama berasal dari suku Bani Taim.

Muhammad memberinya gelar Ash-Shdiq (artinya ‘yang menyampaikan kebenaran’) setelah Abu Bakar membenarkan peristiwa Isra Mi’raj yang diceritakan Muhammad kepada kaumnya, sehingga ia lebih dikenal dengan sebutan “Abu Bakar ash-Shdiq”.

Abu Bakar menghabiskan masa kecilnya sebagai anak Arab sejak saat itu di antara suku Badui yang menyebut dirinya Ahl-i-Ba’eer atau masyarakat unta.

Di masa kecilnya, Abu Bakar sering bermain dengan unta dan kambing, dan kecintaannya pada unta membuatnya mendapat julukan “Abu Bakar” yang berarti ayah unta.

Santri Sederhana Mbah Hasyim Asy’ari, Kh Abu Bakar Wafat

Ketika berusia 10 tahun, Abu Bakar pergi ke Syam bersama ayahnya dengan kafilah dagang. Muhamad, yang saat itu berusia 12 tahun, juga berada di dalam karavan tersebut. Pada tahun 591, Abu Bakar yang saat itu berusia 18 tahun, terjun ke dunia bisnis dan bekerja sebagai pedagang kain, yang kemudian menjadi bisnis keluarga.

Pada tahun-tahun berikutnya, Abu Bakar sering bepergian dengan kafilahnya. Perjalanan bisnis membawanya ke Yaman, Suriah dan tempat-tempat lain. Perjalanan bisnis ini membuatnya semakin kaya dan berpengalaman dalam perdagangan.

Bisnisnya berkembang pesat sehingga mempengaruhi status sosial Abu Bakar. Meski ayahnya Abu Quhafah Utsman masih hidup, namun Abu Bakar diakui sebagai pemimpin sukunya.

Seperti putra-putra keluarga saudagar kaya Mekah lainnya, Abu Bakar adalah seorang terpelajar (melek huruf) dan ia menyukai puisi. Abu Bakar sering menghadiri pameran Ukaz tahunan dan mengikuti simposium puisi.

Baca Juga  Nama Peralatan Elektronik Peralatan Tik/bukan

Profil Abu Bakar Ash Siddiq

Beliau mempunyai ingatan yang baik dan pemahaman yang baik tentang silsilah atau asal usul suku-suku Arab, sejarah dan politik mereka.

Dikisahkan ketika Abu Bakar masih kecil, ayahnya membawanya ke Ka’bah dan meminta Abu Bakar untuk berdoa kepada berhala. Setelah itu, ayahnya pergi untuk mengurus urusan bisnis lainnya, meninggalkan Abu Bakar sendirian bersama para berhala. Abu Bakar kemudian berdoa kepada berhala tersebut, “Ya Tuhanku, aku butuh pakaian, berikan aku pakaian.” Berhala itu tetap cuek dan tidak menanggapi permintaan Abu Bakar. Kemudian Abu Bakar berdoa kepada berhala yang lain dan berkata “Ya Tuhanku, berikanlah aku makanan yang lezat, lihatlah aku sangat lapar”. Sang idola masih tidak menjawab dan acuh tak acuh. Melihat permintaannya tidak dikabulkan, kesabaran Abu Bakar pun habis lalu ia mengangkat sebuah batu dan berkata kepada sang dewa. “Di sini aku mengangkat batu dan mengarahkannya padamu, jika kamu adalah Tuhan, lindungi dirimu sendiri.” Kemudian Abu Bakar melemparkan batu itu ke arah berhala tersebut dan meninggalkan Ka’bah. Setelah itu Abu Bakar tidak lagi pergi ke Ka’bah untuk menyembah berhala Ka’bah.

Bab atau bagian ini tidak memiliki referensi atau sumber terpercaya, sehingga isinya tidak dapat diverifikasi. Bantu sempurnakan artikel ini dengan menambahkan referensi yang relevan. Bab atau bagian ini akan dihapus jika tidak ada referensi sumber terpercaya berupa catatan kaki atau link luar.

Abu Bakar berkulit putih, berbadan kurus, berambut tebal, berwajah tirus, keningnya terlihat, dan selalu memakai hina dan katm.

Abu Bakar Ash Shiddiq

Sepulangnya dari perjalanan bisnis dari Yaman, Abu Bakar menceritakan kepada teman-temannya bahwa ketika dia tidak berada di Mekah, Muhammad menyatakan dirinya sebagai Utusan Allah. Ibnu Jarir ath-Thabari, sejarawan Muslim paling terkenal, dalam bukunya Tarikh ath-Thabari mengutip perkataan Muhammad bin Sa’ad bin Abi Waqqash yang berkata:

Aku bertanya kepada ayahku apakah Abu Bakar adalah orang pertama yang masuk Islam. Beliau menjawab: “Tidak, lebih dari 50 orang masuk Islam sebelum Abu Bakar, namun beliau lebih banyak seorang muslim. Umar bin Khattab masuk Islam setelah 45 laki-laki dan 21 perempuan. Seperti salah satu cikal bakal Islam dan iman, yaitu Ali bin Abi Thalib.

Baik Muslim Sunni maupun Muslim Syiah meyakini bahwa orang kedua yang secara terang-terangan menerima Muhammad sebagai Rasulullah dan menerima dakwahnya adalah Ali bin Abi Thalib yang saat itu masih muda, dan wanita pertama yang diyakini adalah Khadijah.

Ibnu Katsir dalam bukunya Al-Bayah wan Nihayah mempunyai pendapat yang berbeda dengan pendapat di atas. Ia meyakini bahwa wanita pertama yang masuk Islam adalah Khadijah. Za bin Haritsah adalah budak pertama yang masuk Islam. Ali bin Abi Thalib merupakan anak pertama yang masuk Islam karena saat itu Ali belum dewasa. Orang dewasa dan bebas pertama yang masuk Islam adalah Abu Bakar.

Baca Juga  Alat Negara Yang Bertugas Menanggulangi Ancaman Non Militer Dilakukan Oleh

News: Berita Duka Al Habib Abu Bakar Al Adni Bin Ali Al Masyhur 27 July 2022 » Majelis Info

Sejak masa jahiliah, Abu Bakar adalah sahabat Muhammad. Suatu hari dia ingin bertemu Muhammad, ketika dia bertemu Muhammad, dia berkata, “Wahai Abul Qosim (nama Nabi), ada apa denganmu sehingga kamu tidak terlihat di majelis umatmu dan orang-orang menuduhmu? berbicara buruk tentang nenek moyangmu dan sebagainya?” Muhammad berkata: “Sesungguhnya aku adalah Utusan Allah dan aku mengajakmu kepada Allah.” Setelah Muhammad berbicara, Abu Bakar langsung masuk Islam. Melihat dirinya masuk Islam, ia begitu bahagia, tak seorang pun di antara dua gunung Mekkah yang merasa lebih bahagia darinya. Kemudian Abu Bakar menemui Utsman bin Affan, Thalhah bin Ubaillah, Zubair bin Awwam dan Sa’ad bin Abi Waqqas, dan mengajak mereka masuk Islam. Kemudian mereka masuk Islam.

Abu Bakar kemudian menyebarkan ajaran Islam kepada Utsman bin Affan, Thalhah bin Ubaillah, Zubair bin Awwam, Sa’ad bin Abi Waqqas dan orang-orang penting Islam lainnya.

Istri pertama Abu Bakar, Qutailah binti Abdul Uzza, tidak menerima Islam dan Abu Bakar menceraikannya. Istri keduanya, Ummi Ruman, masuk Islam.

Semua putra Abu Bakar menerima Islam kecuali Abdurrahman bin Abi Bakr, yang menyebabkan perpisahan mereka, meskipun Gus Dur akhirnya menjadi Muslim setelah Perjanjian Hudaibiyyah.

Kedermawanan Abu Bakar Sidiq Buku Cerita Sahabat Nabi Untuk Anak

Masuknya Abu Bakar ke Islam menyebabkan banyak orang masuk Islam. Ia membujuk teman-teman dekatnya untuk masuk Islam sehingga banyak temannya yang menerima ajakan tersebut.

Usia mereka sama dan hanya lebih muda 2 tahun 1 bulan dari Muhamad, seorang pengusaha dan ahli perdagangan.

Hal serupa juga dialami umat Islam pada masa-masa awal. Ia juga mengalami penyiksaan terhadap masyarakat Mekkah yang banyak di antara mereka masih menyembah berhala nenek moyang mereka. Namun penyiksaan terburuk dialami oleh mereka yang berasal dari golongan budak. Sementara itu, pengikut non-budak seringkali masih dilindungi oleh keluarga dan teman. Hal ini mendorong Abu Bakar untuk membebaskan para budak dengan cara membeli mereka dari majikannya dan kemudian memberikan kebebasan kepada mereka. Salah satu budak yang dibelinya lalu dibebaskan adalah Bilal bin Rabah.

Pada masa Hijrah, ketika Muhammad hijrah ke Madinah (622 M), hanya Abu Bakar yang menemaninya. Abu Bakar juga memiliki hubungan keluarga dengan Muhammad. Putrinya, Aisyah, menikah dengan Muhammad beberapa waktu setelah Hijrah.

Aisyah Binti Abu Bakar

Pada masa Muhammad sakit menjelang kematiannya, konon Abu Bakar diangkat menjadi imam shalat menggantikannya, banyak yang menganggap hal ini sebagai pertanda bahwa Abu Bakar akan mengambil alih jabatannya. Bahkan setelah wafatnya Muhammad, Abu Bakar Ash-Shdiq dianggap sebagai sahabat Nabi yang paling kuat menghadapi wafatnya Muhammad. Segera setelah kematiannya, diadakan musyawarah oleh para pemimpin Ansar dan Muhajirin Tsaqifah Bani Saah yang