Lagu Ondel-ondel Awalnya Bertujuan Untuk – Ondel Ondel merupakan salah satu bentuk seni pertunjukan Betawi yang sering dipentaskan di pesta-pesta umum.Undel Undel seolah selalu berperan sebagai leluhur yang menjaga anak, cucu, atau warga desa.

Ondel-Ondel merupakan boneka berukuran besar dengan tinggi kurang lebih 2,5 meter dan diameter ± 80 cm, terbuat dari anyaman bambu sedemikian rupa sehingga mudah dibawa masuk. Wajahnya berbentuk topeng atau kerudung. Dan rambut di kepala terbuat dari ijuk. Muka ondel-ondel jantan biasanya berwarna merah. sedangkan yang betina berwajah putih. Bentuk pertunjukan ini serupa dengan daerah lain dalam banyak hal.

Lagu Ondel-ondel Awalnya Bertujuan Untuk

Ondel Ondel atau Monster Barongan adalah tokoh yang dihilangkan dari sendratari Reog Ponorogo versi Wonker, sepasang hantu berbadan raksasa. Namun karena menghalangi perjalanan Singo Barong, mereka dikutuk untuk mengubah burung gagak dan burung merak menjadi wujud raksasa juga.Namun pada masa pemerintahan Batara Katong, individu-individu yang sangat tidak penting pun tersingkir.

Article Text 14243 1 10 20180705

Ondel-Ondel tiba di Batavia atau Jakarta pada abad ke-17, ketika terjadi penyerangan Mataram terhadap VOC Batavia. Setelah VOC mampu membakar gudang-gudang gandum di sekitar Batavia, tentara Mataram membalas. Dengan mencemari Sungai Ciliwung yang merupakan sungai air yang dibutuhkan warga Batavia, apalagi dengan VOC.

Prajurit Puno Ruko anggota Tentara Mataram kemudian menciptakan monster Barungan berwajah menakutkan yang dilepaskan pada malam hari.Pasukan VOC baik pribumi maupun Eropa. Masih percaya pada cerita rakyat yang menimbulkan ketakutan. Kecemasan dan kekhawatiran, dan itu ada. Terjadi wabah besar di Batavia. Akibatnya pasukan VOC dan Gubernur VOC Batavia J.P. Coen meninggal dunia karena wabah penyakit dan kegelisahan.

Sejak saat itu, Ondel-ondel digunakan oleh masyarakat Batavia, khususnya masyarakat Betawi, untuk mengusir berbagai kejahatan. Dimulai dengan ritual

Ondel-Ondel pada zaman dahulu digunakan sebagai pengusir nyamuk untuk menambah kekuatan dan sebagai penjaga desa. Biasanya diarak ketika blok berikutnya (epidemi) datang ke desa, saat festival, hari raya penting (dengan gome, dll), atau saat sedekah setelah panen. Maka dari itu, wujud asli andel jantan lebih sangar, dengan mata melotot dan taring. Pada awalnya ia disebut juga dengan “barongan”. Kata “ondel-ondel” semakin populer ketika Benyamin Sueb membawakan lagu “Ondel-ondel” pada tahun 1971 dengan irama gambang kromong karya Joko Subagio. Ndel-ondel sering digunakan untuk membuat kegembiraan di pesta rakyat atau parade musik live. Secepat apa pun trennya, Ondel Ondel tetap hidup dan menghiasi wajah kota metropolitan Jakarta.

Baca Juga  Kain Tenun Merupakan Komoditas Ekspor Berjenis

Travelplus Indonesia: April 2016

Dijelaskan bahwa Undel Undel sebenarnya adalah tokoh yang diangkat dari balet Ryog versi “Wonker” Ponorogo, yaitu sepasang hantu berbadan raksasa. Namun karena mengganggu perjalanan Singu Barong, mereka dikutuk menjadi burung gagak dan Merak yang berwujud raksasa Namun, pada masa pemerintahan Batara Katong, individu-individu yang sangat tidak penting tersingkir.

Kesenian Jatilan disebut Genderuwo Gede, di Pasundan disebut Badawang, yang muncul setelah terjadinya Perang Bobat yang dipimpin oleh petinggi Sundan. yang terus bertahan dengan mendatangkan kesenian lain dari Majapahot seperti Angkalung Rek yang didatangkan ke Bali. Biasa dikenal dengan nama barong landang, yaitu sejenis barong Bali yang dibawa oleh Raja Irlanga saat ia membantu dirinya sendiri. menurut perkiraan Jenis pertunjukan ini sudah ada sebelum penyebaran Islam di Jawa.

Sedangkan di Soarjo terdapat Ondel-Ondel versi lebih kecil yang hanya menggunakan topeng penarinya tanpa bingkai raksasa. Karya seni tersebut diberi nama Reog Cemandi yang merupakan hasil kolaborasi seni topeng Ponorogo sekitar Pondok Tegalsari dengan Reog Kendang dari Tulungagung pada masa penjajahan Belanda.

Soundtrack Undel Undel tidak beraturan, namun biasanya diiringi dengan irama gambang romong dan tanjore. Ada juga yang mengikuti pencak silat Betawi, marawis, hadroh dan rebana ketimpring. Siapa yang tak kenal ondel ondel? Sepasang patung raksasa setinggi sekitar 2,5 meter menghiasi gedung atau kantor pemerintahan di ibu kota. Wajah mereka juga muncul di pesta rakyat. Perayaan masyarakat Betawi dan khususnya perayaan hari jadi kota Jakarta.

Mengenal Sosok Ondel Ondel Halaman 1

Dalam pertunjukan rakyat Ondel-Ondel biasanya diiringi oleh tanjidor atau orkes desa yang terdiri dari berbagai macam alat musik seperti gendang tepak, gendang, kampol, gong, genungkemon, jarak, terompet, bas, dan .sokong, namun ada juga seniman yang meraciknya. dengan instrumen modern. Pertunjukan Ondel-Ondel biasanya diiringi dengan penampilan Pengak Silat Betawi.

Ondel-Ondel mengenakan pakaian adat Betawi yang berwarna cerah. Bodi bagian depan terdapat lubang kecil. Hal ini memberikan ruang bagi pemain untuk melihat, sehingga Andel-Andel tidak kehilangan arah dan dapat berayun mengikuti irama serta melakukan gerakan tubuh yang cepat (engbing).

Tidak diketahui kapan Undel Undel muncul dalam kehidupan masyarakat Betawi. Banyak orang bilang Ondale Ondel awalnya bernama Barungkan. dan dianggap sebagai pusat Desa Danyang Saat menghadapi wabah penyakit Baronage berparade keliling desa untuk melindungi bala bantuan dan memberikan keamanan. Sebelum prosesi dilakukan pengasapan secukupnya untuk memastikan prosesi berjalan lancar.

Baca Juga  Tuliskan Gerakan-gerakan Dasar Tari Kijang

“Barongan tersebut dijadikan sebagai wali leluhur desa Mita Purbasari oleh berbagai instansi yang ada di Ondel-ondel. Memberikan ruang dialog budaya masyarakat Catatan: “Karena tugas suci barongan adalah menjaga desa dan menangkal segala bencana. Baron harus terlihat mengesankan dan mengintimidasi.

Ondel Ondel, Bukan Sekadar Boneka Raksasa

Karena mempunyai efek sebagai penolak. Oleh karena itu, pembuatan Ondel-Ondel biasanya dilakukan melalui proses ritual khusus. Sebelum proses produksi Pengrajin mempersembahkan berbagai sesaji berupa dupa, tujuh macam bunga, dan bubur otak.Tujuannya agar Ondel-Ondel berjalan lancar. Dan roh yang hidup di dalam boneka itu adalah roh yang baik.

“Praktik ondel-ondel dengan menggunakan ritual ini masih berlangsung hingga tahun 1980-an, namun setelah itu proses ritual tersebut dihentikan dan tugas ondel-ondel pun berubah. Kementerian Pendidikan mencatat

Sebab, mereka merupakan etnis yang tinggal di Jakarta. Oleh karena itu, masyarakat Betawi pun tidak luput dari pengaruh asing. nyatanya Akar kebudayaan Betawi berasal dari memeluk budaya berbagai bangsa dan bangsa seperti Jawa, Sunda, Ambon, bahkan Portugis, Cina, dan Arab. Barongan Betawi adalah salah satunya.

Mita Purbasari Wahidyat menunjukkan persamaan Barong Betawi dan Barong Bali. Pengaruh Bali terlihat pada warna wajahnya. Pola dekoratif bunga kelapa dan pakaian berwarna-warni Hal ini juga dipengaruhi oleh barongsai yang berasal dari Tiongkok. Hal ini terlihat dari teknik gerak, alat musik, dan penggunaan petasan yang membuat pertunjukan semakin semarak.

Tari Yapong: Asal Usul, Properti Hingga Pola Lantai Dan Gerakannya

Pengaruh negara lain Hal itu diungkapkan Paramitha Rahayu Abdurachman dalam Bunga Angin Portugis di Nusantara: Jejak Kebudayaan Portugis di Indonesia. Menurutnya, keberadaan Undel Undel di Indonesia mirip dengan festival wayang di Portugal. Boneka-boneka tersebut tampil dalam parade keagamaan bersama rombongan musik (Tangdur) yang membawakan alat musik seperti gendang Turki (Besar), gendang sedang (Pandur), seruling, dan berbagai macam terompet.

“Boneka-boneka itu mengenakan pakaian yang berbeda. Dan bentuknya seperti Ondel Ondel Betawi jaman dulu. dan melompat-lompat mengikuti irama Tanjidor,” tulis Paramita. Baik Tanjidur maupun Undel Undel kemudian menjadi aset budaya Betawi.

Yang pasti banyak pedagang Eropa yang memperhatikan keberadaan boneka raksasa tersebut. Berdasarkan peta budaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), W. Scott, seorang pengusaha asal Inggris, mencatat ondel-ondel sudah ada sejak tahun 1605.

Nama Ondel-ondel dipercaya muncul ketika Benyamin Sueb menyanyikan lagu “Ondel-ondel” pada tahun 1970. Sejak saat itu, kata ondel-ondel menggantikan barongan.

Sejarah Dan Perkembangan Ondel Ondel Di Jakarta

Perubahan juga terjadi pada fungsi ondel-ondel, setelah Gubernur Ali Sadikin memperkenalkan Ondel-ondel sebagai lambang kota Jakarta, Ondel-ondel juga muncul dalam bentuk seni pertunjukan dan dekoratif. Wajah Andel Andel yang awalnya menakutkan dan misterius, Ternyata wajahnya manis dan ramah. Upacara penyalaan dupa ditiadakan. Ondel-Ondel juga mulai menghiasi gedung atau kantor pemerintahan di Jakarta.

Baca Juga  Jelaskan Proses Terjadinya Perpindahan Panas Pada Zat Cair Waktu Dimasak

Pengaruh Islam kemudian mempengaruhi pakaian Ondel-Ondel, misalnya tangan pada Ondel-Ondel pria tidak lagi berbentuk jambul. Tapi itu akan terlihat seperti topi tengkorak. Ikat pinggang dan ikat pinggang warna-warni diganti dengan sarung kotak-kotak yang dikenakan di leher (gokin) dan dililitkan di bawah gaun.

Mita Pourbasari Vahdeyat mengatakan, penggunaan perhiasan ikat pinggang kotak-kotak yang dilakukan Kokin mengingatkan kita pada penampilan remaja pesantren dan jagoan Silat Betawi Si Pitung.

Undel Undel umumnya terbuat dari kayu. Bisa kapuk, randu, cempaka, ylang-ylang atau rambutan dan badannya dipakai dengan keras. (sejenis kandang ayam yang terbuat dari bambu) Diameter badan ondel-ondel kurang lebih 1,5 meter, sedangkan tingginya bisa mencapai 4 meter.

Antropologi Budaya Ondel Ondel Betawi

Wajah Ondel-Ondel terbagi menjadi dua bagian. Wajah pria itu merah. Sebab, fungsi utamanya adalah mengusir setan atau roh jahat. Pada saat yang sama, wajah wanita itu berwarna putih, menandakan sifat lembut seorang ibu. Namun banyak orang yang percaya bahwa warna merah putih dipilih untuk mewakili bendera Indonesia, karena warna merah berarti semangat juang. dan keberanian.Putih melambangkan kesucian. Angin bertiup ke dalam ruangan melalui pintu yang terbuka. Cuaca cerah terjadi Kamis (12/1) di Sekretariat Komunitas Ondel-ondel DKI Jakarta (KOODJA), Kebon Jeruk, Jakarta Barat.Pada kesempatan itu, Yogi Achmed Siyaoqi (41), selaku ketua komunitas, menceritakan tentang asal usul dan penerapan budaya Beta.V Ondel-Ondel dari zaman dulu hingga sekarang

Di tengah ruangan yang dipenuhi berbagai Undel. Yuki menjelaskan bahwa Undel Undel dulunya memiliki wujud yang lebih menakutkan. Ia memiliki sepasang taring dan mata yang menatap. Bentuk dan tampilan Ondel-Ondel juga dipengaruhi oleh budaya Tionghoa dan Inggris yang menyebar ke Indonesia.

Yogi menceritakan bahwa pada tahun 1605, seorang pengusaha Inggris bernama William Scott memperkenalkan boneka raksasa pada pertunjukan komunitas Sundagalapa. Boneka ini digunakan dalam pesta karavan kerajaan dan dikenal dengan nama Barongan.

Yogi menuturkan, “Barokan jaman dulu mempunyai wajah seram, mata melotot, dan gigi bulat. Kemudian pada tahun 1970an, pada masa Gubernur Ali Sadikin, Barokan menjadi lebih berwarna. memiliki wajah yang cantik Dan itu tidak lagi menakutkan.

Asal Usul Helaran Tari Cepet: Dibawa Dari Jawa Tengah, Berkembang Di Sukabumi

Pada tahun yang sama, nama Barungan diubah menjadi ondel-ondel oleh komposer Joko Subagio yang dipopulerkan oleh Benyamin Soeb. Istilah Ondel-Ondel masih digunakan oleh masyarakat Betawi hingga saat ini.

Pada tahun 1974, Ondel masih menjabat sebagai Gubernur Ali Sadikin, yang dianggap sebagai primadona pada zamannya. Masyarakat mengadakan prosesi bersama Undel Undel dan Tanjidor untuk menyambut Ratu Elizabeth II dari Inggris dan suaminya Pangeran Philip setibanya di Jakarta.

Pada mulanya ondel-ondel digunakan pada acara pesta atau resepsi, dalam upacara ini ondel-ondel ditarikan bersama dengan berbagai alat musik. yang bermain bersama dan menciptakan musik berirama

Kegiatan Pesta Duran

Ensiklopedia Islam Nusantara