Tuliskan Tiga Peninggalan Sejarah Di Kota Tangerang Yang Kamu Ketahui – Pada masa penjajahan Belanda, kawasan ini termasuk dalam Karesidenan Batavia dan masih mempunyai ciri khas tiga suku, Sunda, Batawi, dan Tionghoa.

Pembentukan daerah sebagai kota otonom diawali dengan peningkatan kesejahteraan penduduk Daerah Kesejahteraan Selatan. Pada tahun 2000, beberapa kabupaten mulai menyebut Sipasera sebagai daerah otonom. Warga menilai Pemda Tangerang kurang memperhatikan sehingga banyak fasilitas yang terabaikan.

Tuliskan Tiga Peninggalan Sejarah Di Kota Tangerang Yang Kamu Ketahui

Pada tanggal 27 Desember 2006, Dewan Perwakilan Daerah (DRP) Kabupaten Tangerang menyetujui pembentukan Kota Tangsel Selatan. Calon kota otonom ini mencakup tujuh kabupaten, yakni Siputat, Siputat Timur, Pamulang, Pondok Aren, Serpang, Serpang Kaler, dan Setu.

Menyusuri Situs Situs Kuno Kota Petra

Pada tanggal 29 Oktober 2008, Kota Tangerang Selatan diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri RI Mardianto, dan Kabupaten Tangerang disahkan oleh DPRD pada tanggal 27 Desember 2006, sehingga terjadi pemekaran Kabupaten Tangerang menjadi tujuh kabupaten.

Simak postingan di Instagram ini: Condong ke arah matahari tandanya sudah waktunya minum kopi Lokasi: Telaga Jintung, tepat melewati pintu masuk makam, bertemu dengan area adu burung, tepat setelah warung. . #dolanae #situgintung #tangsel #danausitugintung #tangerangselatan #kelanapesonaindonesia #dusk #coffee #coffeeplacefulindonesia #amazingplace #travelphoto. #travelphotography #indotravellers #instanusantarajakarta #enjoyjakarta #geonusantara 11 Februari 2018 pukul 11:19 WIB PST

Pada masa penjajahan Belanda, kawasan ini termasuk dalam Karesidenan Batavia dan masih mempunyai ciri khas tiga suku, Sunda, Batawi, dan Tionghoa.

Struktur awal telaga (danau) ini seperti waduk yang digunakan sebagai tempat penampungan air hujan dan air untuk lahan pertanian di sekitarnya. Didirikan antara tahun 1932-1933 dengan luas awal 31 hektar dan kapasitas tampungan 2,1 juta meter kubik, sebelah selatan Kabupaten Tangrang) yang mengalir hingga ke Pulau Jawa. laut Panjang sungai ini sekitar 80 km dan bendungannya merupakan saluran keluar dari sungai Pesanggrahan, di tengahnya terdapat pulau kecil yang terhubung dengan daratan sekitar 1,5 ha Pulau Situ Jintung dan hutan tanaman disekitarnya .

Baca Juga  Tuliskan Tiga Contoh Alat Musik Yang Dipukul Dalam Memainkannya

Benteng Anoi Itam, Bangunan Sejarah Peninggalan Tentara Jepang Di Kota Sabang

Sejak tahun 1970-an, pulau dan salah satu pantai di Situ Jintung ini dijadikan sebagai destinasi wisata alam dan air dengan restoran, kolam renang, dan area outdoor.

Mulai tahun 2011, Situ Jintung berubah nama menjadi Bendungan Jintung (sesuai PP No. 37 Tentang Bendungan Tahun 2010).

Lihat postingan ini di Instagram Jika Anda kalah, dapatkan apa yang ingin Anda dapatkan dengan pertarungan! . Foto: onjonasiagianmoto #stasiunsudimara #ciputat #tangsellife #guetangsel #ilovetangsel #initangsel #tangsel #tangerangselatan Oleh Tangsel Life (@tangsel.life) pada 23 Okt 2018 pukul 18:20 PDT

Stasiun Kereta Api Sutimara (SDM) atau yang kemudian disebut Stasiun Sudimara, merupakan salah satu stasiun kereta api yang berada di bawah pengelolaan PT. Kereta AP Indonesia (Persero) Daerah Operasi (DAP) 1 Jakarta yang berada + 28 meter di atas permukaan tanah dan merupakan stasiun kereta api Kelas III. Stasiun Sudimara terletak di Jalan Ray Jombang, Kelurahan Jombang, Kecamatan Siputat, Kota Tangsel, Provinsi Banten. Lokasi stasiun ini berada di sebelah selatan Pasar Jombang

Tempat Wisata Di Tangerang Bersejarah Dan Unik Banget

Gedung Stasiun Sudimara Lama merupakan bangunan peninggalan Hindia Belanda, meskipun pada bagian fasad bangunannya mengalami sedikit perubahan, dengan penambahan ruangan di sisi kanan depan. Pembangunan stasiun ini bertepatan dengan pembangunan jalur KA Duri-Rangkasbitong sepanjang 76 km. Pekerjaan perkeretaapian dilakukan pada tahun 1899 oleh Staatspoorwegen (SS), perusahaan kereta api milik pemerintah Hindia Belanda, saat mengerjakan jalur kereta api Duri-Tangrang. Stasiun ini diresmikan pada tanggal 1 Oktober 1899

Proyek Kereta Api Duri-Rangkasbitong merupakan bagian dari Proyek Kereta Api Jalur Barat Jilid 2 (Westerligen-2) yang lebih besar hingga Merak. Pengerjaan proyek kereta api dilakukan satu arah, setelah selesainya jalur kereta api Duri-Rangkasbitong dilanjutkan jalur kereta api Rangkasbitong-Serang-Cilegon (1900) dan Cilegon-Merak (1914).

Pada awalnya Stasiun Sudimara hanya digunakan sebagai stasiun kereta api (stopplats), namun kemudian diubah menjadi stasiun kecil untuk melayani warga sekitar yang menjual hasil perkebunannya ke Batavia Zuid (Jakarta Kota sekarang) dan Tana Abang. Pada tanggal 16 Maret 1954, Direktur Kereta Api meningkatkan stasiun Sudimara menjadi stasiun Kelas IV.

Baca Juga  Sebelum Membuat Tarian Langkah Kita Menentukan

Kini stasiun ini menjadi stasiun kelas tiga. Namun, dengan beroperasinya KRL (Kereta Listrik) atau dalam bahasa daerah disebut Commuter Line, hingga Stasiun Maja di Tangerang, Stasiun Sudimara menjadi stasiun yang padat, padat dan padat jadwal. Hal ini juga tidak lepas dari berkembangnya pemukiman di sekitar stasiun, karena Siputat merupakan kawasan penyangga kota Sukabumi.

Tempat Bersejarah Di Bandar Lampung

Lihat postingan ini di Instagram Palagan Lengkong Mas Monumen ini terletak di kawasan Lengkong Wetan, Serpong, Kota Tangrang Selatan, Banten, tempat ini memerlukan banyak usaha untuk mencapainya karena tidak berada di jalan utama yang menghubungkan Tangrong Kota dan Sarpong, berada di kawasan perumahan Bumi Serpong Damai. . Sesampainya di tempat itu, hal pertama yang dilihatnya adalah sebuah rumah dengan papan informasi di halamannya, yang menandakan bahwa tempat tersebut merupakan kawasan cagar budaya. Di rumah ini, pada tanggal 25 Januari 1946, diadakan pertemuan antara Mayor Dan Mogot, direktur Akademi Militer Tangrang, dengan tentara Jepang yang tujuannya untuk melucuti senjata tentara Jepang agar tidak dapat berperang. Belanda. Diskusi dengan pihak Angkatan Darat Jepang yang dipimpin oleh Kapten Angkatan Darat Abe dilakukan oleh Kadet Mayor Dan Mogot, Mayor Waibo dan Kadet Alex Sazoeti dari Akademi Militer Tengrang. Dalam perundingan tersebut tiba-tiba terjadi ledakan senjata dan beberapa senapan mesin ringan serta terjadilah pertempuran yang tidak seimbang dimana Mayor Dan Mogot, Lt. Sobianto dan Letjen. Sotopo terbunuh. Sementara itu, Mayor Waibo dan lebih dari 20 taruna lainnya ditangkap oleh tentara Jepang. Sayangnya, kini rumah tersebut tidak dijadikan museum, hanya sebagai penanda lokasi, lalu di bagian belakang rumah baru terlihat sebuah tugu di sisi kanan rumah. Dinding peringatan tersebut diukir dengan emas dengan catatan sejarah singkat tentang peristiwa Lengkong dan nama-nama orang yang meninggal dalam peristiwa tersebut, dan situs tersebut disembunyikan oleh dinding rumput jauh dari pintu masuk. . . #Peringatan Acara Lengkong #Peringatan PalaganLengkong

Baca Juga  Berikut Yang Bukan Merupakan

Monumen Palagan Lengkong terletak di Jl Bukit Teluk Utara No. 2, Lengkong Wetan, Serpong, Kota Tangsel, Banten 15310

Dan Mogott adalah seorang prajurit kecil berpangkat Maine Pada tanggal 25 Januari 1946, seorang kepala suku bernama Elias Daniel Mogot ditugaskan untuk melucuti senjata pasukan Jepang di Tangerang. Saat itu Jepang dinyatakan kalah oleh Sekutu pada Perang Dunia II. Misi pasukan Mayor Dan Mogot adalah melindungi senjata Jepang dari tangan Belanda.

Mayor Dan Mogot membawa 70 taruna tentara ke daerah Lengkong tempat penempatan pasukan Jepang. Setibanya di sana, Mayor Dan Mogot menjelaskan tujuan kunjungannya kepada Kapten Abe, panglima pasukan Jepang. Proses perlucutan senjata yang awalnya damai berubah menjadi peperangan, pasukan Mayor Dan Mogot berhasil dipukul mundur dalam bentrokan di Lengkong Lengkong. Mayor Dan Mogot, dua perwira dan 34 taruna tewas.

Morfologi, Etnisitas, Lingkungan Dan Pembangunan: Kampung Pekojan Dalam Perspektif Sejarah By Architecture Universitas Indonesia

Untuk mengenang perjuangan Dan Mogot, dibangunlah Monumen Palagan Lengkong di lokasi pertempuran sebelumnya. Bangunan yang kadang disebut Tugu Lengkong ini terletak di depan komplek perumahan BSD. Tugu di kawasan Lengkong ini berbentuk persegi panjang dengan tinggi lebih dari dua meter, seluruh bangunan didominasi warna gelap

Bagian muka Tugu Lengkong berupa ruang melengkung yang terbuat dari marmer berwarna hitam, beberapa kata ditulis dengan menggunakan tinta emas yang berbunyi sebagai berikut: “Pada hari Jumat tanggal 25 Januari 1946 terjadi peristiwa berdarah di Lengkong/Serpong, dimana terjadi peristiwa berdarah di Lengkong/Serpong. Pasukan Akademi Militer Tangerang dipimpin Mayor Dan Mogot untuk perundingan. penyerahan senjata. pasukan Jepang dari Di Lengkong, pasukan TRI tiba-tiba diserang oleh pasukan Jepang sehingga mengakibatkan tewasnya 34 taruna Akademi Militer Tangrong dan 3 perwira TRI, termasuk Mayor Dan Mogot sendiri. (Sumber: Artikel gpswisataindonesia.info foto tangselmedia.com)

Ingin berwisata di musim hujan? Takut kenapa! Traveling memang menjadi salah satu kegiatan yang menyenangkan bagi semua manusia. Bukan hanya sekedar gaya hidup, namun travelling kini menjadi salah satu cara untuk menyegarkan pikiran dari kejenuhan rutinitas sehari-hari. Saat ini traveling bahkan menjadi sebuah hobi, apalagi bagi kita yang tinggal di kota besar Viajando…travel…baik budget, pengunjung maupun akomodasi yang dipesan. Hujan deras tidak menjadi kendala dalam perjalanan kita, rencana perjalanan anda bisa lancar jika semua persiapan dilakukan dengan benar, khawatir Berikut ini kami berikan tips berwisata saat musim hujan, agar anda tetap aman dan nyaman selama perjalanan. Dan inilah beberapa di antaranya tips : 1. Tentukan tujuan.