Tuliskan Sebuah Cerita Pendek Berisi Pengalamanmu Terkait Pandemi Covid 19 – Kisah inspiratif anak muda Baca profil remaja dan dewasa muda yang terlibat dalam catatan harian Covid-19

Sejak buku harian Covid-19 pertama kali diterbitkan, kami telah menerima lebih dari 500 entri dari remaja dan dewasa muda yang berbagi cerita dan pengalaman mereka tentang pandemi.

Tuliskan Sebuah Cerita Pendek Berisi Pengalamanmu Terkait Pandemi Covid 19

Setiap bulan kami memilih profil untuk ditampilkan dalam Cerita untuk Menginspirasi Remaja. Mari kenali mereka dan terinspirasi oleh kreasi mereka!

Akhlak Menuntut Ilmu

Ebenhaezer Gesit Denandrya atau Eben, 11 tahun, adalah siswa kelas 5 SD di Jawa Tengah. Dia saat ini tinggal di Ungaranda, sebuah kota kecil 25 kilometer dari Semarang, ibu kota provinsi Jawa Tengah. Eben suka bermain petak umpet dengan teman-temannya di sekitar rumahnya yang dikelilingi sawah dan ladang yang luas.

Sebelum pandemi, Eben aktif di berbagai kegiatan sekolah seperti Pramuka dan Dokter Kecil. Eben menghabiskan waktu luangnya dengan melukis bersama ibu dan kakaknya. Ibu Eben sering mengikutsertakannya dalam kompetisi seni. Selama epidemi ini, kompetisi menggambar online diadakan. Kadang-kadang para Eben itu menang, tetapi mereka juga kalah sekali. Menang atau kalah Ibu Eben akan selalu mendukungnya.

Eben ingin menjadi seorang arsitek. Ibunya menyuruh Eben untuk belajar matematika dengan giat jika ingin menjadi seorang arsitek. “Ke depan, ketika saya menjadi seorang arsitek, saya ingin membangun rumah untuk ibu saya dengan banyak bunga, sekolah yang indah dan keren untuk anak-anak miskin, dan perpustakaan kota,” jelas Eben. .

Eben menyebut karyanya “Ayo, ayo pakai topeng”. Karya ini ia buat untuk mengingatkan kita semua bahwa memakai masker adalah cara yang efektif untuk mengurangi penyebaran virus Covid-19. Eben merasa masih banyak orang yang lalai memakai masker.

Virus Corona: Tips Terlindung Dari Covid 19 Dan Mencegah Penyebaran Sesuai Petunjuk Who

Eben berharap wabah segera berakhir agar bisa kembali bersekolah dan bermain bersama teman-temannya lagi. Ia juga berharap masyarakat Indonesia tetap sehat dan terhindar dari virus berbahaya lainnya.

Pesan Eben kepada anak-anak di Indonesia adalah teruslah bekerja keras. “Banyak teman kita yang tidak bisa belajar di masa pandemi ini karena tidak ada sinyal, tidak punya handphone, atau harus bekerja membantu orang tua. Oleh karena itu, kita patut bersyukur karena kita masih bisa belajar.

Baca Juga  Tokoh Pemberontakan Andi Azis

“Banyak teman kita yang tidak bisa belajar di masa pandemi ini karena tidak ada sinyal, tidak punya handphone, atau harus bekerja membantu orang tua. Oleh karena itu, kita patut bersyukur karena kita masih bisa belajar” Eben

Intan Rahmawati yang berusia lima belas tahun saat ini sedang belajar di sebuah sekolah menengah pertama di selatan kota Tangerang. Intan tergolong anak yang pemalu dan pendiam. Dia menghabiskan sebagian besar waktunya untuk menulis selama pandemi ini.

Tantangan Belajar Dari Rumah Di Masa Pandemi Covid 19

Menulis adalah hobi yang dikembangkan Intan di rumah. Menulis adalah hal yang sangat ia sukai. Kertas tampaknya menjadi pemainnya. Dia bisa mengungkapkan pikiran dan imajinasinya, dan dia juga bisa menyuarakan banyak hal yang tidak bisa dia katakan. Intan menulis hampir setiap hari, minimal satu paragraf sehari. Tulisan-tulisannya kemudian diunggah ke blog online. Intan senang ketika tulisannya diterbitkan dan bermanfaat bagi orang lain.

Selain menulis, Intan suka berkebun dan membuat kerajinan tangan, seperti yang ia bagikan melalui laman Instagram-nya untuk #COVID19Diaries. Lewat karyanya, Intan berharap meski saat ini berada di rumah, bukan berarti ia hanya bermalas-malasan. duduk-duduk. .Kita bisa melakukan hal-hal produktif dan bermanfaat yang belum pernah dilakukan sebelumnya. “Mari kita manfaatkan masa pandemi untuk membuat kita lebih baik,” sarannya.

Intan ingin agar wabah ini segera berakhir dan agar anak muda Indonesia tidak kehilangan waktu untuk mengembangkan diri lebih baik lagi. Wabah ini telah mengajarkan kita untuk menjadi lebih baik, pentingnya menjaga kebersihan, terutama dari sesuatu yang begitu kecil namun begitu besar, yaitu.

Intan bercita-cita menjadi penulis. Inspirasi baginya adalah Sapardi Joko Demono, seorang penyair terkenal Indonesia yang terkenal dengan berbagai puisinya.

Pandemi Menjadi Ujian Iman Umat Tuhan

Pesan Intan kepada anak muda lainnya: “Percayalah bahwa kesulitan diikuti dengan kemudahan. Kegelapan tidak akan menjadi kegelapan selamanya, karena matahari diciptakan. Semuanya akan baik-baik saja pada waktunya. Jadi jangan mudah menyerah, tetap semangat.”

“Mari kita manfaatkan pandemi ini untuk menjadikan diri kita lebih baik. Ayo, jangan terlambat dan ubah sesuatu. berlian

Hardyanto Satrio, 20, belajar Bahasa Inggris di Universitas Toraja. Sebelum pandemi, RD aktif terlibat dalam percakapan tatap muka. Namun, sejak awal pandemi, RD tetap melanjutkan studinya dari jarak jauh. Meski wabah telah mempengaruhi kehidupan sehari-harinya, terutama kurangnya aktivitas fisik, RD mengaku banyak hal yang diajarkan oleh wabah tersebut. Dia rapi, menjaga kesehatannya, menghabiskan banyak waktu bersama keluarganya dan mencurahkan banyak waktu untuk meningkatkan keterampilan melukisnya.

Baca Juga  Sebutkan Faktor Penyebab

“Mengasah Bakat” adalah judul karyanya untuk catatan harian Covid-19. Melalui karyanya beliau berpesan agar kita semua dapat memanfaatkan waktu dengan lebih baik dengan mengembangkan bakat atau kemampuan kita.

Kisah Inspiratif Anak Muda

RD ingin agar wabah ini segera berakhir dan kita bisa positif keluar dari masa sulit ini. “Seberat apapun kesulitan yang kita hadapi, jika kita masih memiliki harapan dan percaya pada harapan itu, percayalah itu akan menjadi cahaya untuk mengatasi kegelapan rintangan,” kata RD.

RD ingin pemuda Indonesia tetap positif di masa pandemi ini. Dia juga menyarankan, “Pastikan Anda memiliki pikiran yang sehat untuk melihat dan menghadapi setiap situasi. Karena sebagus apapun sesuatu, jika dikonfrontasikan dengan pikiran buruk, maka akan terlihat salah.

Seberat apapun yang kita hadapi, jika kita masih memiliki harapan dan percaya pada harapan itu, percayalah bahwa itu akan menjadi cahaya untuk melewati kegelapan rintangan. Jl

Audi Amritsa Rapsoli atau biasa disapa Audi berusia 15 tahun dan saat ini berdomisili di Kabupaten Majlengka, Jawa Barat. OD mengadakan pelatihan online selama pandemi. Odi mengisi waktu luangnya dengan menggambar dan melukis.

Hal Yang Akan Kamu Dapatkan Saat Mengikuti Pesantren Kilat

Odi memiliki banyak cita-cita, salah satunya adalah menjadi seorang desainer. Odie mengatakan menjadi seorang desainer memungkinkan dia untuk menjadi kreatif dan menciptakan hal-hal baru yang unik.

“Hello New Norm” adalah judul yang dia berikan pada karyanya. Melalui karyanya, Odi ingin kita semua disiplin untuk tetap sehat dan tetap di rumah selama pandemi. Beliau berpesan agar kita jangan malas, tapi tetap produktif meski di rumah. Salah satu caranya adalah mempelajari hal-hal baru yang positif.

OD berharap wabah ini segera berakhir dan keadaan kembali normal. “Pesan saya kepada seluruh anak Indonesia adalah terus berjalan sepanjang hari. Gunakan waktu yang tersedia sebanyak-banyaknya untuk mengasah kemampuan agar menjadi lebih baik.

“Pesan saya kepada seluruh anak Indonesia adalah terus berjalan sepanjang hari. Gunakan waktu yang tersedia sebanyak-banyaknya untuk mengasah kemampuan agar menjadi lebih baik. Od

Membangun Persaudaraan Sejati

Pandu Parmana adalah seorang seniman dari Yogyakarta. Sebelum pandemi, Pandu sering bertemu dengan beberapa temannya untuk mengerjakan lukisan. Namun, Pandu kebanyakan bekerja dengan foto online setelah pandemi. Selain itu, Pandu juga membagikan kreasinya di akun Instagram miliknya.

Karya Pan disebut “Dari rumah ke kami, dari kami ke kami.” Pesan Pandu adalah dimanapun kita berada dan apapun keadaan kita saat ini, kita berusaha semaksimal mungkin untuk bekerja sesuai dengan kemampuan dan minat kita masing-masing. Menurut Pan, kita harus selalu mencari cara untuk bekerja dan memberikan yang terbaik untuk diri kita sendiri, keluarga kita, teman kita dan masyarakat secara keseluruhan.

Baca Juga  Sebutkan Keunikan-keunikan Dalam Seni Tari

Pandu berharap wabah ini segera berakhir dan kita tidak menyerah di masa sulit ini. Pandu memahami bahwa tantangan setiap orang berbeda-beda. Ia percaya bahwa kita selalu bisa belajar dari setiap tantangan. “Selama masih ada secercah harapan, saya percaya kita bisa melakukannya. Jadi, di masa sulit, ada dua cara: tinggalkan situasi, tambah buruk, atau tambah buruk, bangun dan cari cahaya. Ayo pilih yang mana?” kata Pandu.

Pan memiliki banyak mimpi. Salah satu impiannya adalah membuat perusahaan kartun. Pandu suka menonton film kartun sejak kecil. Film-film yang ia tonton seringkali memiliki pesan positif dan mengajarkan tentang pentingnya memiliki mimpi dan bekerja keras untuk mewujudkan mimpi tersebut. Selain itu, Pandu ingin berkeliling dunia dan membuat saluran YouTube tentang perjalanannya. “Saya suka menjelajah dan belajar tentang budaya dari berbagai tempat. Saya ingin membagikan perjalanan saya sehingga orang-orang yang pergi ke sana dapat bersenang-senang dan belajar tentang budaya tempat itu.”

Temukan Berbagai Artikel Pendukung Xl Home Di Sini

“Ketika masa sulit, ada dua pilihan: menyerah dan menjadi lebih buruk, atau berdiri dan menatap masa depan yang lebih cerah, mana yang kita pilih?” panduan

Fadilla Hersanti adalah siswa kelas 10 di wilayah Sumber Kabupaten Cirebon. Fadilla suka menggambar, bermain gitar, memotret dan membaca. Sebelum pandemi, Fadilla lebih aktif di sekolah daripada di rumah. Namun di masa pandemi, Fadilla menghabiskan hari-harinya di rumah untuk belajar, melukis, dan bermain gitar, serta berlatih marching band di daerah saya dengan tetap mengikuti protokol kesehatan. “

Karya Fadilla untuk Covid-19 Diaries berjudul “The New Normal for Children”. Melalui kiprahnya, Fadilla berharap teman-teman yang perlahan mulai beraksi di masa new normal ini bisa tetap menerapkan protokol kesehatan. Semoga kita bisa segera merasakan kebebasan pra-pandemi.

“Saya berharap wabah ini segera berakhir dan kita para pemuda Indonesia dapat kembali beraktivitas seperti semula,” ujar Fadila. Pesan yang ingin disampaikan Fadilla kepada seluruh anak muda di Indonesia adalah mari kita manfaatkan masa pandemi untuk memperbaiki diri, jangan biarkan masa pandemi menjadi malas. Kita bisa mencoba hal baru, bereksperimen, berkreasi, disiplin dan rajin.

Pedoman Bekerja Dengan Organisasi Dan Perubahan Sosial By Doug Reeler

Fadilla memiliki banyak mimpi dan cita-cita. Salah satunya, Fadilla, tertarik meneliti kesehatan mental anak.

Tuliskan tiga judul buku kumpulan cerita pendek dan pengarangnya, buatlah sebuah kerangka pidato persuasif berisi ajakan untuk menjaga kebersihan lingkungan, buku yang berisi kumpulan cerita pendek disebut, buatlah sebuah pantun yang berisi nasihat untuk menjaga kesehatan tubuh, tuliskan enam pihak yang terkait dengan pengolahan limbah b3, tuliskan pengalamanmu saat belajar di rumah, susunlah kalimat kalimat berikut ini menjadi sebuah teks cerita pendek, tuliskan fungsi dari sebuah website, tuliskan pengalamanmu selama belajar di rumah, tuliskan cerita pendek, tuliskan sebuah ayat beserta artinya yang menjelaskan gambaran malaikat, tuliskan sebuah pidato