Sebagian Besar Teori Yang Menyatakan Bahwa Islam Dibawa Oleh Para – Ada banyak pemikiran yang menjelaskan teori kedatangan Islam. Teori-teori utama yang menjelaskan proses masuknya Islam ke Indonesia beserta sumber pendukungnya adalah teori Gujarat, teori Makki, teori Persia, dan teori Cina.

Oleh Ahmed Fakhri Hutouruk, fakta ini sebenarnya masih menjadi perdebatan. Terkait hal ini, belum jelas kapan dan di mana Islam masuk ke Indonesia.

Sebagian Besar Teori Yang Menyatakan Bahwa Islam Dibawa Oleh Para

Pendapat pertama mengenai teori masuknya Islam ke Indonesia berasal dari teori Gujarat. Dalam teori ini, Islam konon masuk ke nusantara pada abad ke-13 Masehi. Dari pedagang Muslim India.

Teori Masuknya Islam Di Indonesia

Teori ini berkembang dari Pijnapel dari Universitas Leiden yang mengatakan bahwa Islam berasal dari Gujarat dan Malabar. Kemudian orang-orang Arab Syafi’i hijrah ke India dan orang-orang India itulah yang membawa mereka ke india.

Atau Reveu de I’Histoire des Religious bahwa hubungan perdagangan antara Indonesia dan India sudah lama terjalin, maka prasasti tentang Islam paling awal ditemukan di Sumatera yang memberikan gambaran tentang hubungan Sumatera dan Gujarat.

Selain itu, Moket juga mempunyai teori Gujarat yang menyatakan bahwa Islam di Indonesia berasal dari Gujarat pada tahun 1428 M berdasarkan bukti peninggalan arkeologi berupa batu nisan di Pasai, wilayah utara Sumatera.

Sedangkan nisan tersebut mirip dengan makam Maulana Malik Ibrahim di Jawa Timur, yakni mirip nisan dari Cambay, Gujarat, India.

Mengapa Terjadi Beda Pendapat Tentang Sejarah Awal Masuknya Islam Ke Nusantara? Halaman All

Teori masuknya Islam ke Indonesia yang terakhir adalah Persia yang diperkenalkan oleh Hossein Djajdiningrat. Dijelaskan, Islam masuk ke Indonesia dari Persia dan menetap di Gujarat pada abad ke-13. Hal ini terlihat dari kebudayaan Indonesia yang mempunyai kesejajaran dengan Persia.

Morgan juga mengemukakan (1963:139-140) bahwa masyarakat Islam Indonesia mirip dengan masyarakat Persia. Tanggal 10 Muharram atau Asyura menandai hari peringatan kaum Syiah atas syahidnya Husain. Peringatan ini berupa pembuatan bubur syura.

Selain itu, bulan Muharram disebut juga dengan bulan Husain di Minangkabau. Kemudian di Sumatera bagian tengah diperingati prosesi peti mati Husain ke sungai.

Baca Juga  Urutan Peristiwa Dalam Sebuah Cerita Disebut

Lebih lanjut teori ini juga didukung oleh kesamaan ajaran Syekh Salati Jennar dengan ajaran sufi al-Hallaj asal Iran. Ketiga, penggunaan kata-kata bahasa Iran dalam sistem ejaan abjad Arab untuk menandai bunyi gerakan pada tingkat awal pembacaan Al-Qur’an.

Rahmat Islam Nusantara

Kesamaan terakhir adalah makam pada makam Malik Saleh dan Malik Ibrahim dibangun dari Gujarat dan diakui oleh umat Islam aliran Syafi’i di wilayah Malabar.

Cara masuknya Islam ke Indonesia melalui doktrin Arab bertentangan dengan doktrin sebelumnya yaitu doktrin Gujarat. Teori yang kemudian disebut teori Mekkah ini menyatakan bahwa umat Islam yang masuk ke nusantara berasal langsung dari Arab Saudi.

Teori Mekkah awalnya dikemukakan oleh sejarawan Barat seperti Van Leur, Keyser, TW Arnold, Crawfurd, Niemann dan De Hollander. Sedangkan ulama dan sastrawan Indonesia yang aktif mempromosikan doktrin Mekkah adalah Haji Abdul Malik Karim Amrullah atau sering disebut Bua Hamka.

Saat memperkenalkan doktrin Makkah pertama kali pada acara Dies Natalis Universitas Islam Negeri (PTIN) Yogyakarta ke-8, Hamka mengaku proses tersebut sudah berlangsung sejak abad ke-1 Hijrah atau ke-7 Masehi.

Benarkah Islam Masuk Ke Indonesia Pada Abad Ke 13 Masehi? Begini Buktinya

Teori ini mengisyaratkan bahwa Arab Saudi berperan penting dalam masuknya Islam ke Indonesia. Sebab, menurutnya, bangsa Arablah yang pertama kali membawa Islam ke nusantara, disusul Persia dan Gujarat, tulis Adi Sudirman.

Menurut Hamka, awal masuknya orang Arab ke Indonesia juga didasari oleh kampanye penyebaran Islam. Bukan demi nilai ekonomi.

Ia berpandangan bahwa sebagian besar masyarakat Indonesia menganut mazhab Syafi’i, seperti yang banyak dianut oleh penduduk Mesir. Selanjutnya gelar yang digunakan oleh raja-raja pada masa Mediterania adalah gelar raja-raja Mesir yaitu Malik.

Islam dibawa oleh pendatang dari Tiongkok menurut doktrin ini. Dasar argumennya adalah fakta bahwa orang Tionghoa telah hadir di kepulauan tersebut sejak abad pertama Hijriah.

Teori Masuknya Islam

Teori ini dikembangkan oleh ahli Kong Yuanzhi dan didukung pula oleh Hamka. Keduanya bersumber dari buku populer karya sejarawan Barat dan Timur, yakni karya Ma Huan dan Fei Hsin. Buku tersebut meliput perjalanan Cheng Ho Muslim Tionghoa ke berbagai kawasan Asia, termasuk Indonesia.

Lebih lanjut Sumanto al-Qurtubi menyatakan bahwa dalam catatan Dinasti Tang (618-960 M), sudah terdapat pemeluk Islam di Kanton, Zhangzhou, Quanzhou dan wilayah pantai selatan Tiongkok. Beberapa teori sejarah tentang masuknya Islam ke Indonesia seperti teori Gujarat, teori Arab, teori Persia, teori Cina dan teori Coromandel.

Indonesia merupakan negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia. Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), pada akhir tahun 2021, terdapat 238,09 juta jiwa atau 86,93% penduduk Tanah Air yang tercatat beragama Islam.

Namun kemajemukan penduduk muslim di nusantara dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satunya berkaitan dengan sejarah panjang masuknya Islam di Indonesia.

Baca Juga  Almarhumah Disingkat

Teori Masuknya Islam Di Indonesia: Gujarat Hingga Tiongkok

Islam masuk ke kepulauan Indonesia melalui perjalanan yang panjang. Salah satu agama surgawi ini dibawa oleh umat Islam dari berbagai belahan dunia.

Ada beberapa teori yang menjelaskan teori masuknya Islam ke Indonesia. Meski berbeda, masing-masing teori tersebut menunjuk pada satu kesimpulan: Islam dibawa oleh orang-orang dari bangsa yang berbeda.

Ada di antara mereka yang datang ke pulau-pulau tersebut untuk berdagang sambil berdakwah. Ada pula ulama atau ahli agama yang berkunjung ke nusantara untuk menyebarkan ajaran Islam.

Setidaknya ada 5 teori tentang masuknya Islam ke Indonesia. Lima teori sejarah masuknya Islam di india adalah teori Gujarat (India), teori Arab (Mekah), teori Persia (Iran) dan teori Cina. Penjelasan masing-masing teori dapat dilihat di bawah ini.

Warta Ptm Januari Februari 2022 By Wartaptm

1. Teori Gujarat Masuknya Islam ke Indonesia Teori sejarah masuknya Islam ke Indonesia yang pertama adalah Teori Gujarat yang dicetuskan oleh G.W.J. Druze. Hipotesis ini kemudian didukung oleh Snook Hergronje, J. Pijnaple, Willem Frederick Stutterham, JP. Moket dan suscepto virjosuparto. Snook Hergronje, orientalis terkemuka Belanda, menjelaskan teori Gujarati tentang masuknya Islam ke Indonesia melalui buku.

Orang Gujarat lebih dulu membuka hubungan dagang dengan Indonesia dibandingkan pengusaha Arab. Menurut Hurgronje, para pedagang Arab baru datang pada periode akhir. Mayoritas masyarakat Arab merupakan keturunan Nabi Muhammad SAW, baik yang bergelar “Sayyid” maupun “Habib”.

Pada tahun 1912, J.P. Moket yang memberikan konfirmasi terhadap teori Gujarat. Bukti yang ia kemukakan adalah makam Sultan Malik al-Saleh yang wafat pada 17 Zul Hijah 831 H/1297 M. di Pasay, Aceh.

Menurut Mockett, batu nisan Sultan pertama Indonesia ini memiliki pola yang sama dengan yang ada di Kambay, Gujarat.

Ketiga Agama Bawa Damai, Bukan Perang: Belajar Dari

Mockett akhirnya menyimpulkan bahwa batu nisan tersebut diimpor dari Gujarat, atau setidaknya dibuat oleh orang Gujarat atau orang Indonesia yang telah mempelajari kaligrafi Gujarat secara spesifik. Bukti lain dari doktrin Gujarat adalah kemiripannya dengan ideologi Syafi’i yang dianut oleh masyarakat Muslim Gujarat dan Indonesia.

Pandangan Mockett mendapat dukungan dari sejarawan lain, seperti Kern, Winstead, Bousquet, Walleke, Gonda, Schrieke dan Hall. Mereka meyakini Gujarat adalah tempat masuknya Islam ke nusantara.

Namun, teori Gujarat bukannya tanpa kritik. Argumen Moquette, misalnya, dibantah oleh S.Q. kaum Fatimis Ia menilai salah jika mengaitkan seluruh makam Pasai, termasuk makam Maulana Malik al-Saleh, dengan gaya makam Gujarat.

Menurut penelitian Fatimi yang dihimpun dalam Journal of Southeast Asian History Volume 6 Edisi 2 (2009), bentuk dan gaya makam Malik al-Saleh disimpulkan dari batu nisan yang ditemukan di Gujarat dan batu nisan lain yang ditemukan di nusantara. Bentuk dan gaya batu nisan mirip dengan yang ditemukan di Benggala. Jadi semua batu nisan hampir pasti berasal dari Benggala.

Baca Juga  Penyebab Bahasa Sansekerta Tidak Bisa Berkembang Seperti Huruf Pallawa Adalah

Perdebatan Dan Ragam Versi Masuknya Islam Ke Nusantara

2. Teori Arab Masuknya Islam ke Indonesia : Teori sejarah masuknya Islam ke Indonesia berikut ini diyakini berasal dari Timur Tengah, khususnya Arab. Prinsip Arab (mekanis) J.C. Van Leur, Anthony H. Johns, TW Arnold, serta Abdul Malik Karim Amrullah atau Bua Hamka.

Bukti teori Arab yang dikemukakan oleh Hamka adalah sebuah naskah kuno dari Tiongkok yang menyebutkan bahwa sekelompok bangsa Arab tinggal di pesisir barat Sumatera pada tahun 625 Masehi. Terdapat pula nisan kuno di kawasan yang pernah dikuasai Kerajaan Sriwijaya. Ditemukan atas nama Syekh Ruknuddin yang wafat pada tahun 672 M.

Teori dan bukti yang dikemukakan Hamka disusul oleh T.W. Arnold. Sejarawan asal Inggris itu menjelaskan, para pedagang Arab cukup berpengaruh dalam aktivitas perdagangan di nusantara.

Beberapa pedagang Arab ini kemudian menikah dengan warga setempat dan membentuk komunitas Islam. Kemudian bersama-sama mereka melakukan kegiatan Dakwah Islam di berbagai wilayah nusantara.

Teori Masuknya Islam Ke Indonesia: Gujarat, Bangladesh Hingga Cina

3. Teori Persia Masuknya Islam ke Indonesia. Teori sejarah masuknya Islam ke Indonesia yang ketiga adalah teori Persia. Hipotesis yang menyatakan bahwa ajaran Islam pada awalnya dibawa dari nusantara oleh pedagang Persia (sekarang Iran) pada abad ke-13 M, didukung oleh Umar Amir Husain dan Husain Dajadiningrat.

Abdurrahman Misano, diedit oleh Misano Reception: An Anthropology of Islamic Law in Indonesia (2016) menulis, menurut Djajadiningrat, pembuktian teori Persia adalah tradisi dan budaya Islam di Indonesia ada paralelnya dengan Persia.

Contohnya adalah seni kaligrafi yang diukir pada batu nisan dengan desain Islami nusantara. Ada juga budaya

Namun ajaran Islam yang datang dari Persia kemungkinan besar adalah Syiah. Tradisi ini mirip dengan ritual Syiah di Iran. Teori ini cukup lemah karena mayoritas umat Islam di Indonesia adalah Sunni.

Materi Teori Masuknya Islam Di Indonesia

4. Teori Cina Teori masuknya Islam ke Indonesia yang keempat adalah teori Cina. Menurut hipotesis ini, ajaran Islam berkembang di Tiongkok pada masa Dinasti Tang (618-905 M), yang dibawa oleh panglima Islam pada masa Khalifah Madinah Utsman bin Affan, yaitu Saad bin Abi Waqash.

Mengatakan bahwa kontak pertama antara umat Islam Arab dan Tiongkok terjadi pada tahun 713 Masehi. Teori Tionghoa berpendapat bahwa Islam masuk ke Indonesia bersamaan dengan migrasi orang Tionghoa ke Asia Tenggara. Mereka masuk melalui Sumatera di selatan Palembang pada tahun 879 atau abad ke-9 Masehi.

Bukti teori Cina adalah banyaknya pendakwah Islam

Tuliskan hadis yang menyatakan bahwa besar zakat fitrah adalah satu, teori evolusi yang dikemukakan oleh charles darwin, oleh oleh makanan khas bandung yang bisa dibawa pulang, pembangkit listrik di indonesia sebagian besar digerakkan oleh tenaga, jenis cincin yang boleh dipakai oleh lelaki islam, teori atom yang dikemukakan oleh niels bohr, ayat yang menyatakan bahwa yesus adalah tuhan, deklarasi yang ditandatangani oleh para pendiri asean adalah, zakat apa saja yang wajib dikeluarkan oleh umat islam, ayat alkitab yang menyatakan bahwa yesus adalah tuhan, ayat alkitab yang menyatakan bahwa kita harus senantiasa bersyukur, ayat alquran yang menyatakan bahwa yesus adalah tuhan