Ruang Dalam Meletakkan Ketukan Disebut – “Waalaikumsalam, silahkan masuk” kata Bu Eka. Farhan memasuki kelas sambil menundukkan kepala. Dia memiliki kertas di tangannya yang memungkinkan piket masuk. Bu Eka menggelengkan kepalanya.

“Sudah kesekian kalinya Ibu terlambat masuk kelas, Bu,” kata Bu Eka lembut. Guru yang satu ini dikenal sangat baik kepada murid-muridnya. Hampir tidak pernah marah, selalu sabar ketika menghadapi perilaku siswa. Tak heran Bu Eka selalu mendapat predikat guru favorit di sekolahnya. Semua siswa menyukai Bu Eka, karena dia terlalu sabar menghadapi kenakalan siswa.

Ruang Dalam Meletakkan Ketukan Disebut

“Hmm… yah, kamu tidak keberatan. Kamu duduk di sana, kamu langsung membuka buku teks, oke?” Bu Eka menyuruh Farhan duduk.

Seni_rupa Bg Kls_i(1)

Farhan berjalan ke kursinya dengan gelisah. Ia duduk di samping Andi. Baru saja saya meletakkan kursi di kursi, suara Bu Eka terdengar lagi menjelaskan pelajaran.

“Sekarang, anak-anak, mari kita lanjutkan pelajaran kita tentang pewarisan sifat pada makhluk hidup. Sebelumnya anda perhatikan bentuk wajah, bentuk rambut, warna kulit, postur tubuh dan ciri-ciri lain yang berbeda antara anda dan teman anda. Mari kita bicara tentang bagaimana sifat seseorang diwarisi dari orang tuanya,” jelas Bu Eka dengan lantang.

“Bu, kalau badan orangnya gendut, berarti orang tuanya juga gendut ya? Misalnya Mamat ya mbak. Dia gendut seperti ibunya, hahaha…” Irsyad tertawa sambil menunjuk Mamat. Seisi kelas pun tertawa. Mamat terlihat galak. Wajahnya memerah karena marah dan malu.

“Mama jangan tersinggung. Malah kita akan mempelajari ciri-ciri semua makhluk hidup yang disebut gen. Melalui gen ini, ciri-ciri tubuh kita mirip dengan ciri-ciri orang tua kita,” sambung Bu Eka lagi.

Pengertian Birama, Ketahui Fungsi Dan Jenis Jenisnya

Ya, Irsyad benar. Itu sebabnya kita harus selalu bersyukur kepada Tuhan atas keberadaan gen tersebut. Ketiadaan gen tunggal dapat menyebabkan kelainan pada karakteristik tubuh kita. Apakah Anda tahu di mana gen itu? Bagaimana proses transmisi gen dari orang tua ke anak? Bisakah kita mengubah gen makhluk hidup seperti padi untuk meningkatkan produksinya? Apakah Anda yakin Anda benar-benar tertarik untuk tidak mengetahui jawabannya? Bu Eka menjelaskan dengan semangat.

Baca Juga  Penentuan Bentuk Tari Akan Sangat Berpengaruh Terhadap

“Sekarang, mari kita bentuk kelompok. Kelas ini kamu bagi menjadi enam kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 5 siswa. Mari kita mulai menghitung dari 1 sampai 6. Dimulai dari kamu, Indra,” perintah Bu Eka. Indra mulai menghitung. Saat giliran dia giliran Farhan yang bercerita, tiba-tiba suara sang earl menghilang, Bu Eka tertawa dan melihat ke meja Farhan, ternyata Farhan sudah tertidur lelap.

“Jauh!” panggil Bu Eka dengan suara agak keras. Farhan tidak menjawab. Marah, Bu Eka mendatanginya. Bahu Farhan bergetar karena putus asa.

“Bangun Farhan,” Bu Eka berbicara lagi. Farhan mengejutkannya. Dia menggosok matanya dan melihat sekeliling. Semua temannya menertawakannya. Bu Eka menghela nafas mencoba bersabar seperti biasanya.

Pemeriksaan Jantung Paru

“Nah, yang nomor 1 sekarang duduk sama yang nomor 1 ya. Begitu juga yang nomor 2, 3, 4, 5, dan 6. Masing-masing duduk sama temannya yang nomornya sama,” ujarnya. dijelaskan kepada Nyonya. Eka, membagi kelompok.

Semua siswa bergerak membentuk kelompoknya masing-masing. Farhan dengan mengantuk menelusuri kembali langkahnya untuk mengejar rekan-rekannya. Setelah bergabung dengan grup, Farhan melanjutkan tidurnya yang terganggu sebelumnya.

“Aahh,… biarkan saja. Aku sangat mengantuk. Bu Eka tidak akan marah, dia adalah guru terbaik di dunia,” kata Farhan sambil menguap lalu kembali meletakkan kepalanya di atas meja.

“Oke anak-anak. Pada pertemuan yang lalu, ibu menyuruh kalian untuk membawa foto anggota keluarga masing-masing. Sekarang tugas kalian adalah memperhatikan foto anggota keluarga kalian dan foto anggota keluarga teman kalian yang satu grup. Tulislah fiturnya bisa ketemu sanak saudara dan teman di meja yang saya bagikan minggu lalu. Waktunya 30 menit,” kata Bu Eka.

Julak (jurnal Pembelajaran Dan Pendidik) Volume 1 Nomor 2 November 2021 By Julakjulak

Semua siswa bekerja keras. Bu Eka sedang berkeliling mengawasi pekerjaan siswanya. Saat sampai di rombongan Farhan, Bu Eka menghentikan langkahnya. Farhan terlihat tertidur pulas. Bu Eka sudah tidak tahan lagi dengan kelakuan Farhan. Jengkel, dia menampar bahu Farhan. Farhan terbangun tiba-tiba. Nyonya Eka terlihat berdiri dengan tangan di pinggul di depannya. Wajah Bu Eka terlihat marah. Farhan belum pernah melihat wajah Bu Eka segugup itu.

“Farhan, kamu keluar sekarang untuk cuci muka, lalu kamu pindah duduk di kursi ibu,” kata Bu Eka sedikit keras. Farhan menuruti perintah Bu Eka, lalu keluar kelas dan menuju kamar mandi siswa di dekat kantin.

Baca Juga  Pengertian Kompetisi Dalam Kebaikan

Ketika Farhan kembali dari kamar mandi, tampaknya teman-temannya telah menyelesaikan pekerjaannya. Tidak lama setelah bel istirahat berbunyi, Bu Eka langsung mengemasi tasnya untuk keluar kelas. Tapi sebelum dia meninggalkan kelas, dia pergi ke Farhan.

“Farhan, kamu melakukan dua kesalahan sekaligus saat di kelas, bunda,” kata Bu Eka menatap wajah Farhan. Penonton hanya menundukkan kepalanya karena bersalah.

Butuh Bangun Rumah Dengan Memakai Cermin Besar?

“Kesalahan pertama adalah terlambat. Kesalahan kedua adalah tidur di kelas. Jadi untuk menebus kesalahanmu, kamu harus menyerahkan tugas yang sama dengan yang dilakukan temanmu sebelumnya, tetapi kamu mengerjakannya sendirian, bukan berkelompok. Hapus? ” kata Bu Eka dengan tegas. Farhan menganggukkan kepalanya.

“Lakukan saat istirahat ini, nanti saat bel berbunyi, segera berikan pada ibumu. Manfaatkan waktu istirahat 30 menit ini, atau akan kutelepon orang tuamu,” kata Bu Eka setengah hati. Farhan kaget mendengarnya. Bu Eka tidak menghukumnya seperti ini, mungkin karena kali ini kesalahannya bisa dibiarkan lagi, gumamnya dalam hati.

Farhan harus kembali ke tempat duduknya, tidak mau ke kantin untuk jajan. Semua temannya meninggalkannya, yang meninggalkannya sendirian di kelas. Dia mengeluarkan pulpen dan lembar kerja siswa yang telah dibagikan Bu Eka minggu lalu dan kemudian mencoba untuk fokus pada tugasnya.

Dengan sisa waktu istirahat tinggal 5 menit lagi, Farhan hampir menyelesaikan tugasnya. Dia tidak ingin orang tuanya disalahkan atas kesalahannya. Ibu yang malang, yang sudah tua dan sakit, harus datang menemui gurunya karena kesalahannya.

Suasana Kampung Di Padang Darat (bagian Ii)

Saat hendak memasukkan pulpen dan buku pelajarannya ke dalam laci, matanya tiba-tiba tertuju pada tas Nadia yang berada di laci meja tak jauh dari mejanya. Ritsleting tas sedikit terbuka, dan dompet merah muda sedikit menonjol. Farhan melihat sekeliling, belum ada satupun temannya yang masuk ke kelas. Dia perlahan berjalan ke tas dan membuka dompet di dalamnya. Awalnya, saya penasaran ingin melihat apa yang ada di dalamnya. Seketika matanya yang melotot melihat isi sebuah dompet yang terdiri dari ribuan dollar. Tanpa sepengetahuannya, tangannya mengambil beberapa lembar uang sepuluh ribu, lalu buru-buru mengembalikan dompet itu ke tempat asalnya, lalu bergegas keluar ke kantor dewan fakultas.

Keesokan harinya berita bahwa Nadia kehilangan uang dengan cepat menyebar ke seluruh kelas. Farhan yang datang ke kelas belakangan tepat saat bel berbunyi, tampak berusaha bersikap senormal mungkin. Sambil bersiul gembira ia meletakkan tasnya di atas meja lalu bergabung dengan rombongan Andi yang sedang mengobrol.

Baca Juga  Gaya O'brien Pada Tolak Peluru Dikenal Juga Dengan Gaya

“Nadia kehilangan lima puluh ribu rupiah di dompetnya,” kata Andi, teman duduknya. “Walaupun uang tunai dari kelas saya rencananya akan berikan pada Bu Zahara,” lanjut Andi.

“Gimana kabarnya” kata Dina. “Siapa yang mengambilnya. Kasihan Nadia, sebagai bendahara kelas dia harus bertanggung jawab atas kehilangan uang itu”, lanjutnya.

Bic V1020 10 Inci Down Firing Powered Subwoofer Owner’s Owner’s Manual

“Ah, mungkin dia terpeleset atau salah perhitungan,” jawab Farhan dengan ucapan Dina. Dina yang mendengar jawaban Farhan hanya mengangkat bahu. Beberapa saat kemudian, Bu Zahara, guru kelas 9C, masuk untuk mengajar bahasa Inggris.

“Oke, kelas, hari ini kita akan mempelajari teks naratif. Siapa yang mempelajari teks tersebut?” Bu Zahara bertanya dengan lantang. Tidak ada yang menjawab, para siswa masih sibuk membisikkan uang Nadia yang hilang. Nyonya Zahara mengerutkan kening. Otaknya dengan cepat menyadari bahwa ada yang tidak beres di kelas, tetapi dia berusaha mengabaikannya.

“Apakah kamu pernah membaca tentang kisah Malinkundang?” Bu Zahara melanjutkan pertanyaannya lagi. Kali ini tidak ada siswa yang menjawab juga. Bu Zahara melihat ke sudut kelas. Beberapa anak tampak asyik mengobrol dan mendiskusikan sesuatu.

“Sulastri, apa yang kamu bicarakan. Tampaknya sangat penting dan sangat menarik. Kalau bisa, saya juga mau dengar,” Bu Zahara berjalan menghampiri tempat duduk Sulastri dan teman-temannya. Bu Zahara semakin curiga ada yang tidak beres.

Husqvarna 150bt Gas Backpack Leaf Blower Dalam Panduan Pengguna Gas

“Apa? Menurutmu ada apa di kelas ini? Ada apa Siska?” Bu Zahara bertanya pada Siska si sekretaris kelas.

Siska terlihat bingung dan malu. Matanya menatap Nadia. Saat itulah Bu Zahara mengerti ketika melihat mata Nadia yang merah seperti habis menangis.

“Nadia kehilangan uang, Bu,” kata sebuah suara dari belakang. Bu Zahara menoleh ke sumber suara. Kebetulan Aldi, ketua kelas, berbicara.

“Baiklah, mari kita tinggalkan masalah ini sebentar, mari kita fokus sekarang pada mata pelajaran yang akan kita pelajari hari ini,” pungkas Bu Zahara mengakhiri pembicaraan.

Cerpen: Anisa Dan Kisahnya

Para siswa 9C baru saja melakukan beberapa latihan. Beberapa siswa pergi ke kantin sementara yang lain mengganti seragam mereka di ruang ganti. Farhan, Andi dan Yuda berjalan beriringan menuju kelas sambil menyimpan raket bulutangkisnya di dalam tas masing-masing.

Begitu melihat kedua temannya menghilang di balik pintu kelas, Farhan langsung beraksi memeriksa tas teman-temannya satu per satu. Alasannya, dia terlalu malas untuk pergi ke kantin padahal dia punya rencana lain, yaitu ingin mengambil uang temannya. Kali ini sasarannya adalah tas Mayang, salah satu anak orang kaya di kelasnya.

Setelah aksi selesai, Farhan langsung keluar kelas seperti tidak terjadi apa-apa. Sambil bersiul

Tempat meletakkan preparat pada mikroskop disebut, alat pengukur tekanan udara dalam ruang tertutup disebut, pengangkutan air melalui ruang antar sel akar disebut, meletakkan cermin di ruang tamu