Perkembangan Islam Di Asia – Cap waktu pada batu nisan Fatimah binti Maimun merupakan bukti arkeologi tertua yang masih menunjukkan jejak Islam di Pulau Jawa. Agus Sunyoto dalam karyanya yang berjudul Atlas Walisongo menjelaskan dengan cukup detail berbagai kemungkinan narasi sejarah yang terjadi jika diambil dari prasasti Fatimah binti Maimun.

Ayat Al-Quran ini mempunyai korelasi yang kuat dengan agama Islam awal di Indonesia. Dari kajian epigrafi makam Fatimah binti Maimun terlihat bahwa jenis huruf Kufi dan bahan batu nisan mirip dengan makam kuno di Pandurangga (Panh-Rang) di wilayah ‘Champa di Vietnam selatan. . Dua batu nisan bertulisan Kufi merupakan bukti arkeologi tertua kehadiran Islam di Asia Tenggara pada abad ke-5/11. abad H.

Perkembangan Islam Di Asia

Jika kita membingkai momen sejarah tersebut secara lebih luas, maka tahun wafatnya Fathimah binti Maimun (475 H atau 1082 M) merupakan masa berdirinya Kerajaan Perlak di Aceh. Kerajaan Perlak dianggap sebagai kerajaan Islam pertama di nusantara. Perlak diperintah pertama kali oleh seorang raja Islam pada tahun 225 H. Prof. A. Hasjmy merujuk pada naskah Kitab Idharul Haqq karya Abu Ishak Makarani Al Fasy mengatakan bahwa

Jual Buku Sejarah Islam Asia Tenggara Karya Prof. Dr. H. Syamruddin Nasution, M.ag

1. Muharram 225 H. Kerajaan Islam Perlak dinyatakan berdiri, Saiyid Abdul Aziz putra keturunan Campuran Arab-Perlak dilantik menjadi raja pertama dengan gelar Sultan Maulana Abdul Aziz Syah.

…pada tahun 173 H, kapten Khalifah bersama sekitar 100 anggota Pasukan Dakwahnya berlabuh di Bandar Perlak, menyamar sebagai “kapal dagang”. Khalifah sendiri adalah “kapten” sebuah “kapal muatan”, sehingga dalam kitab Idharul Haqq Fi Mamlakah Ferlak karangan Abu Ishak Makarani Al Fasy disebut dengan “kapten khalifah” (kapten artinya nahkoda kapal). mengirimkan). Anggota Dakwah berjumlah 100 orang yang terdiri dari Arab, Persia dan Hindu. Idharul Haqq mencatat bahwa Kapten Khalifah sangat bijaksana, sehingga karena kebijaksanaannya, dalam waktu kurang dari setengah abad, Meurah (Raja) dan seluruh masyarakat Keeurahan Perlak yang beragama Budha/Hindu dan Perbegu dengan sukarela masuk Islam. Pada masa proses Islamisasi belum lama ini, para anggota Master Dakwah Khalifah menikah dengan seorang perawan asal Perlak, dan salah satu anggota generasi Arab suku Quraisy menikah dengan seorang putri istana kerajaan Perlak, sehingga pada ‘ Dari pernikahan ini lahirlah anak laki-laki blasteran pertama yang diberi nama Saiyid.Abdul Aziz.

Baca Juga  Pakaian Tenun Atau Rajutan Dibuat Menggunakan Serat Tanaman Yang Berupa

Belum jelas apakah gelombang Islam generasi pertama yang menyebar di Asia Tenggara menurut Agus Sunyot atau Hasan Muarif Ambary artinya sama dengan kelompok”.

Apa yang dilakukan Prof. Kami meninggalkan. Namun terdapat dugaan kuat dari informasi tersebut bahwa pada awal Abad Pertengahan, Islam telah menjadi agama yang dianut secara luas oleh masyarakat di Asia Tenggara dan Asia Timur.

Fatimah Binti Maimun; Jejak Islam Pertama Di Pulau Jawa (2)

Mengenai cara menjelaskan keberadaan makam Fatimah binti Maimun di Grešík, Prof. Dr. H. Aboebokar Aceh dalam karyanya yang berjudul “

Mengingat jalur masuknya para pelaut muslim ke nusantara harus melalui Selat Malaka atau menyusuri pantai barat Sumatera. Jalan menuju pantai barat Sumatera baru dibuka ketika Portugis memilih jalur ini setelah kekalahan di Malaka.[4] Sedangkan jika dilihat dari tahun masuknya, makam Fatimah binti Maimun merupakan makam tertua kedua di nusantara, setelah makam Mahligai di Barus, yaitu bertanggal 48 H. Rangkaian informasi seperti bukti-bukti arkeologi atau naskah-naskah yang dapat menjelaskan proses sejarah terciptanya makam Fatimah Binti, tidak ditemukan.

Dalam kerangka tersebut, berdasarkan beberapa temuan terkini, Agus Sunyoto menilai pada Abad Pertengahan terjadi kontak komersial yang intens di nusantara antara penduduk nusantara dengan dunia internasional. Apa yang disampaikan Agus Sunyoto sesuai dengan fakta sejarah bahwa pelaut Indonesia pra-Islam adalah pelaut yang aktif dalam perdagangan global. Hasil penelitian terbaru jalur kayu manis (

), telah berlayar sampai ke Madagaskar selama ribuan tahun.[5] Bentuk kapal pelaut asal nusantara ini terlihat pada relief candi Borobudur yang dibuat pada abad ke 8 M dan digunakan hingga kerajaan Majapahit berkuasa.

Dosen Thailand Bahas Perkembangan Islam Asia Tenggara

Masih dalam buku yang sama, Charles E.M. Pearce & Frances M. Pearce mengatakan pengetahuan Indonesia terhadap sirkulasi angin muson menjadi faktor terpenting dalam jalur pelayaran ini. Rute Jalan Kayu Manis sangat berbeda dengan Jalur Sutra Maritim yang ada pada abad setelah kita. Jalur Coklat menggunakan jalur selatan, dari Halmahera, menyusuri selatan Pulau Jawa, langsung melintasi Samudera Hindia hingga Madagaskar. Jalur ini bertahan hingga era Jalur Sutra Tiongkok, dan jalur rempah-rempah berlanjut hingga abad 21. Dengan kata lain, anggapan bahwa jalur perdagangan dunia ke nusantara harus melalui Selat Malaka adalah terbantahkan. Ingatlah bahwa segala kesenjangan komunikasi dan pelayaran global di nusantara ribuan tahun lalu terbuka dari segala penjuru. (AL)

Baca Juga  Jelaskan Potensi Keberagaman Bangsa Indonesia Sebagai Sumber Kekayaan Negara

Ini adalah pertemuan jalur perdagangan dunia yang dimulai dengan Jalur Sutra, Jalan Rempah, dan Jalan Coklat. Sumber: https://spiceislandsblog.com/2014/10/06/the-cinnamon-route/, Diakses 14 Oktober 2017

[2] Lihat Prof. A. Hasjmy, Sejarah Masuk dan Perkembangan Islam di Indonesia, Medan, PT. Al Ma’arif, 1993, hal. 1462 Islam di Asia Tenggara Brunei Darussalam Indonesia Timor Timur Laos Thailand Myanmar Kamboja Vietnam Singapura Filipina Malaysia

Tercatat pada abad ke-7 dan ke-8, banyak pedagang Muslim Persia dan Arab yang berlayar dan berdagang di Selat Malaka. Selat Melack merupakan tempat strategis yang menghubungkan Asia Timur, Asia Tenggara, dan Asia Barat. Melalui jalur perdagangan ini, umat Islam Persia dan Arab mulai menyebarkan Islam di Asia Tenggara. Faktanya, penyebaran agama Islam mulai menyebar di Asia bagian timur, tepatnya di Tiongkok, pada abad ke-12.

Wajah Islam Di Asia Timur

4 Indonesia Islam di Indonesia merupakan mayoritas umat Islam terbesar di dunia. Berdasarkan seminar pada tahun 1963 M di kota Medan, Islam pertama kali masuk ke Indonesia pada paruh ke-1/abad ke-7. abad Masehi langsung dari negara-negara Arab.

5 Thailand Thailand adalah negara Asia Tenggara yang terletak di utara Malaysia. Merupakan salah satu negara Asia yang belum pernah dijajah oleh negara lain. Negara ini menganut sistem monarki. Agama resmi kerajaan adalah Buddha Theravada. [6] Dari sudut pandang demografi, jumlah umat Islam relatif kecil. Mayoritas penduduk Thailand beragama Budha, sekitar 95%, 4% beragama Islam, dan sisanya beragama Kristen dan Konghucu. Sebagian besar umat Islam tinggal di wilayah selatan, khususnya Pattani, Yala dan Marathiwat.

6 Vietnam Vietnam berarti negara selatan. Negara ini adalah republik sosialis dengan ibu kota Hanoi, agama utamanya adalah Budha. 10% penduduk Vietnam Selatan beragama Katolik. Selain itu, terdapat juga penganut agama Hoa Hoa, agama Cao Dai, dan minoritas Muslim.

7 Muslim Filipina Warga Filipina adalah kelompok agama minoritas, berjumlah 4 hingga 7 persen di negara Asia Tenggara yang mayoritas penduduknya beragama Kristen. Moro (Moor) Ini adalah istilah yang digunakan untuk Muslim Filipina.

Kesultanan Islam Di Asia Tenggara

8 Malaysia Islam adalah agama resmi negara federal Malaysia. Persentase umat Islam sebesar 56% dari 22 juta penduduk, umumnya penganut Sunni. Kristen 20%, selain itu ada juga yang Budha dan Konghucu.[3] [3] Ahmad Al-Usairy… h

9 Singapura Singapura telah menjadi jalur masuknya para pedagang muslim dari Timur Tengah sejak abad ke 15. Cara Islam masuk ke Singapura tidak jauh berbeda dengan cara Islam masuk ke negara-negara Asia Tenggara lainnya. . Islam masuk ke Singapura melalui perdagangan yang dipimpin Arab melintasi wilayah perairan Singapura. Perkawinan para pedagang Arab dengan penduduk setempat dan akhirnya tinggal dan menetap di Singapura membantu Islam berkembang di daerah tersebut. Belakangan, mereka membentuk komunitas terpisah dan mendirikan desa di sana.

Baca Juga  Corak Kain Batik Yang Mempunyai Arti Simbol Yaitu Batik

10 Kamboja Kamboja, atau Kamboja, atau Kamboja, atau disebut juga Kamboja, adalah negara berbentuk republik dengan ibu kota di Phom Penh. Dahulu Kamboja dikenal dengan nama Kerajaan Khmer. Agama utamanya adalah Budha. Penduduk Kamboja adalah Khmer, selebihnya adalah Campa, Melayu, Cina dan India.

11 Laos Mayoritas komunitas Muslim di Laos terdiri dari pedagang asal Arab, Asia Selatan, Melayu, dan Campanian. Ketika krisis politik terjadi di Kamboja, banyak warga Muslim di Campa yang menyeberang ke Laos dan menetap di sana. Ada juga banyak Muslim Huihui (Muslim Tionghoa) di Laos. Meski jumlah mereka sangat sedikit dan tergolong miskin, mereka tetap berpegang teguh pada agamanya. Mereka umumnya adalah penganut mazhab Syafi’i.

Islam Di Indonesia

12 Brunei Darussalam Islam masuk ke Brunei pada tahun 977 melalui jalur timur Asia Tenggara oleh para pedagang dari Tiongkok. Islam menjadi agama resmi negara sejak Raja Awang Alak Betatar (Sultan Muhammad Syah) masuk Islam, diikuti oleh masyarakat Brunei dan masyarakat luas.

13 Timor Timur Masuk dan berkembangnya Islam di Timor Timur tidak jauh berbeda dengan masuknya Islam di pulau-pulau lain. Diawali dengan kedatangan para pedagang Arab dari Yaman dan Hadramaut ke nusantara. Para pedagang Arab datang dari Selat Malaka, Aceh, Pulau Jawa, lalu ke Kepulauan Maluku, Sorong, Kepala Burung (Irian Barat), hingga Morotai dan terakhir ke Timor.

14 Myanmar Negara Myanmar dulunya bernama Burma atau Burma. Namun mulai 18 Juni 1989, negara tersebut resmi berganti nama menjadi Myanmar. Negara Myanmar memiliki luas km2, dihuni oleh 45 juta jiwa, dimana 10,7% diantaranya beragama Islam dari total penduduk Burma. Mayoritas penduduk Myanmar beragama Burma dan beragama Budha. Selain itu juga terdapat etnis minoritas seperti Karen, Chin, Khacin, Shan dan umat Islam yang dikenal dengan nama Rohingya, mayoritas umat Islam tinggal di Arakan.

Agar situs web ini dapat berfungsi, kami mencatat data pengguna dan membaginya dengan pemroses. Untuk menggunakan situs web ini, Anda harus menyetujui Kebijakan Privasi kami, termasuk kebijakan cookie kami. Waktu WIB | Sabtu, 6 Ramadhan 1445

Sejarah Perkembangan Islam Di Kawasan Asia Tengah

REPUBLIKA.CO.ID, Proses Islamisasi di kawasan Asia Tenggara tidak bisa dipisahkan

Perkembangan sejarah islam, perkembangan musik di asia, perkembangan ekonomi di indonesia, biaya ponpes sinar islam asia pasific, perkembangan agama islam, perkembangan nasionalisme di asia afrika, hubungan perang vietnam dengan perkembangan politik di asia tenggara, perkembangan peradaban islam, perkembangan hukum islam di indonesia, perkembangan islam, kemunculan dan perkembangan nasionalisme di asia tenggara, soal essay tentang perkembangan islam di indonesia