Pengrajin Tradisional Biasanya Menggunakan Alat Putar Dengan Tangan Disebut – Keramik – Perlukah Keluarga Gramed mengetahui tentang keramik? Atau mungkin Grameds pernah melihat seperti apa tembikar itu, tapi tidak tahu apakah benda itu disebut demikian. Ini pada dasarnya adalah kerajinan tradisional yang dibuat dari tanah liat. Meski disebut tradisional atau berasal dari zaman dahulu, namun tetap eksis hingga saat ini, apalagi proses pembuatannya juga menjadi sumber penghidupan masyarakat.

Keberadaan gerabah ini tidak hanya berasal dari Indonesia lho, tapi juga dari banyak negara, salah satunya adalah China dan Malaysia. Kalau di Malaysia secara umum hampir sama dengan di negara kita, mulai dari corak hiasan, bentuk, hingga filosofinya karena sama-sama berasal dari budaya Malaysia. Jadi, apa itu keramik? Seperti apa Tiongkok dan Malaysia dan apa filosofinya? Benarkah gerabah bisa dijadikan sumber pembelajaran sejarah? Apa perbedaan keramik dan gerabah sehingga banyak orang yang belum bisa membedakan keduanya?

Pengrajin Tradisional Biasanya Menggunakan Alat Putar Dengan Tangan Disebut

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), keramik adalah barang yang terbuat dari tanah liat atau porselen yang dibakar dan diberi lapisan kaca. Masyarakat Jawa pada umumnya menyebutnya dengan “gerabah”, walaupun sebenarnya ada perbedaan antara gerabah dan gerabah, walaupun bentuknya hampir sama.

Pdf) Nilai Estetis Kerajinan Keramik Di Minahasa Desa Pulutan

Oleh karena itu, keramik dapat dianggap sebagai produk hasil perpaduan antara pasir kuarsa, batu mineral, dan tanah liat murni yang dibentuk kemudian dipanaskan pada kisaran suhu kurang lebih 1100 hingga 1250 derajat Celcius. Keramik biasanya akan dilapisi dengan bahan porselen sehingga tampilannya tampak lebih halus dan enak dipandang. Tak jarang pula keramik dibarengi dengan patung yang mempunyai filosofi tersendiri.

Pada dasarnya kerajinan tradisional ini merupakan suatu bentuk hasil karya manusia yang mempunyai nilai estetis dan fungsional, oleh karena itu merupakan bagian dari kegiatan kebudayaan manusia yang ada sejak dahulu kala hingga saat ini. Menurut Koentjaraningrat (1990), gerabah termasuk dalam teknologi budaya fisik tradisional yang berbentuk bejana.

Keberadaan kerajinan tradisional ini diyakini sudah ada sejak zaman prasejarah, tepatnya setelah masyarakat berhasil hidup menetap (non-nomaden) dan mulai bertani. Banyak situs arkeologi di Indonesia yang telah menemukan gerabah dari zaman ini, dan sebagian besar fungsinya adalah sebagai peralatan rumah tangga, untuk upacara keagamaan, dan upacara penguburan jenazah. Dibandingkan dengan produk kebudayaan manusia lainnya, benda-benda seperti gerabah terbuat dari tanah liat dan melalui proses pembakaran sehingga menjadikannya artefak yang mampu bertahan lama, baik di dalam ruangan maupun terkubur di dalam tanah.

Baca Juga  Dari Segi Bahasa Salat Memiliki Arti

Pada masa itu kerajinan tradisional ini dikerjakan dengan tangan sehingga adonannya masih kasar dan penuh bekas sidik jari pembuatnya, serta bentuknya sering kali tidak simetris. Kemudian seiring berjalannya waktu, alat untuk membuatnya pun ikut berkembang, yakni tidak lagi dibuat dengan tangan, melainkan dengan cara menekan batu dan memutar roda. Perkembangan kerajinan tradisional ini tidak hanya terletak pada alat yang digunakan saja, namun juga pada bentuk, corak dan warna yang digunakan.

Studi Literatur Pusat Usaha Kerajinan Tradisional

Di Indonesia, kerajinan tradisional ini konon masuk melalui budaya Sa Huynh, sebuah budaya kuno yang berasal dari Vietnam Selatan atau Champa, yang terkenal dengan seni kuno keramik dan tembikar.

Sebenarnya cara pembuatan kerajinan tradisional ini dari satu daerah ke daerah lain hampir sama. Perbedaan yang mencolok terdapat pada tambahan bentuk, corak, corak dan warna yang digunakan. Diantara teknik dasar pembuatan keramik yang telah diuraikan sebelumnya, akan dijelaskan lebih detail sebagai berikut:

Langkah pertama dalam pembuatan gerabah adalah dengan membuang langsung tanah liatnya, terutama yang berwarna merah coklat atau putih coklat. Tanah liat yang digali kemudian dikumpulkan di satu tempat.

Langkah kedua basahi tanah liat dengan air hingga basah merata, lalu diamkan selama 1-2 hari. Setelah itu tanah liat dapat digiling agar struktur tanah menjadi lebih lengket. Penggilingan tanah liat ini ada dua cara yaitu manual dan mekanis.

Merdeka Berkarya Dengan Tanah Liat

Penggerindaan tangan dapat dilakukan dengan cara menghentakkan tanah liat dengan kaki hingga strukturnya menjadi lebih halus dan kuat. Sedangkan penggilingan mekanis dapat dilakukan dengan menggunakan mesin penggilingan. Namun jika ingin mendapatkan hasil yang bagus dan berkualitas, sebaiknya gunakan cara pengamplasan tangan.

Setelah tanah liat dihancurkan, proses pemodelan dimulai, yang dapat disesuaikan dengan keinginan Anda. Biasanya para perajin tradisional ini ahli dalam bentuk dan corak tertentu. Semakin rumit bentuk dan desainnya, maka waktu pelatihannya pun semakin lama.

Pengrajin akan menggunakan alat berupa alat pemutar (perbot), yang penggunaannya dengan cara memutar kedua tangannya untuk membentuk tanah liat sesuai rancangannya, sedangkan kedua kakinya memutar roda alat tersebut. Meski terkesan mudah, ternyata membuat gerabah memang memerlukan konsentrasi yang matang, terutama pencocokan gerakan tangan dan kaki.

Baca Juga  Hal Yang Menentukan Pemilihan Pemain Dalam Pertunjukan Teater Adalah Faktor

Peralatan yang dibutuhkan untuk membuat kerajinan tradisional ini tidak hanya perkakas saja, melainkan juga palu, batu bulat, kain kecil dan air dalam wadah.

Bahan Alami Dan Buatan

Setelah keramik sudah dibentuk sesuai gambar, langkah selanjutnya adalah menghaluskan keramik terlebih dahulu dengan air dan kain kecil, terutama pada bagian yang agak mengeras. Lalu jemur di bawah sinar matahari hingga benar-benar kering. Lamanya penjemuran tergantung kondisi cuaca dan panas matahari.

Langkah selanjutnya adalah membakar gerabah di atas api dalam tungku pembakaran selama beberapa jam hingga gerabah benar-benar keras. Hal ini memastikan keramik tidak mudah pecah dan berkualitas baik. Umumnya pembuat tembikar menggunakan jerami kering, daun kelapa kering dan kayu bakar dalam proses pembakaran gerabah ini.

Langkah terakhir adalah menyempurnakan keramik sesuai desain yang ada, termasuk mengaplikasikan cat atau pernis khusus agar hasilnya lebih indah dan menarik. Semakin unik corak pada keramik maka harga jualnya akan semakin tinggi.

Banyak orang yang mengira keramik dan keramik adalah satu hal yang sama, padahal sekilas keduanya terlihat mirip. Namun ternyata jika dilihat dari sudut pandang tertentu, keramik dan gerabah memiliki beberapa perbedaan lho…

Kerajinan Anyaman Bambu

Sadarkah Grameds bahwa tembikar yang ditemukan para arkeolog dapat dijadikan sumber pembelajaran sejarah? Ya, benar, karena tembikar kuno yang ditemukan terkubur di dalam tanah selama bertahun-tahun ternyata memiliki nilai sejarah pada masanya. Biasanya kerajinan kuno yang terkubur bertahun-tahun di dalam ruangan sudah tidak utuh lagi dan seringkali hanya tersisa beberapa bagian saja.

Tembikar sebenarnya merupakan bentuk peninggalan sejarah nenek moyang, sehingga tentunya akan dikaitkan dengan sejarah atau peristiwa masa lalu. Tembikar kuno hasil temuan para arkeolog ini selanjutnya akan dipajang di museum, yang tentunya dapat dimanfaatkan oleh generasi mendatang sebagai sumber pembelajaran sejarah. Guru khususnya sebagai tokoh harus mempunyai pemikiran yang cerdas untuk mengajak siswa mempelajari nilai-nilai sejarah keramik kuno.

Meski terlihat seperti mesin kuno karena terkubur jutaan tahun di dalam tanah, namun nilai sejarah yang dikandungnya sangat beragam. Oleh karena itu, banyak pelaku yang harus ikut serta dalam pelestarian peninggalan sejarah berupa keramik. Selain itu, guru dan siswa harus berkontribusi dalam pembelajaran nilai-nilai sejarah yang kemudian dapat diajarkan kepada siswa di sekolah. Banyak temuan tembikar kuno telah dilestarikan di museum.

Sungai Janiah merupakan kawasan di Sumatera Barat yang telah lama dikenal sebagai penghasil gerabah. Oleh karena itu tidak heran jika banyak kerajinan tradisional kuno yang ditemukan di kawasan ini. Ciri yang paling mencolok dari gerabah Sungai Janiah adalah pada saat proses pembuatannya, pengrajin akan memegang gerabah yang sudah “dikerjakan” dalam pelukannya sambil duduk telentang. Ditambah lagi, setiap langkahnya bahkan diberi nama, seolah-olah itu adalah aktivitas mengasuh anak.

Baca Juga  Memahami Dan Menghargai Perbedaan Jumlah Bilangan Rakaat

Yara Pottery, Tempat Self Healing Sekaligus Belajar Gerabah Di Bogor

Sama halnya dengan fungsi kerajinan ini pada umumnya, gerabah Sungai Janiah juga berfungsi sebagai wadah alat atau perangkat upacara ritual, mulai dari acara syukuran, upacara tabur benih padi, panen kolektif, ziarah jenazah, dan lain-lain. Kerajinan tembikar Sungai Janiah mencapai puncaknya pada awal tahun 1950-an dan 1960-an, menjadikan setiap penduduknya adalah pembuat tembikar.

Sebelumnya telah dijelaskan bahwa gerabah Sungai Janiah ini memiliki cara pembuatan yang unik, karena setiap tahapannya diberi nama seolah-olah merupakan kegiatan mengasuh anak. Berikut beberapa langkah dalam pembuatan keramik ini:

Tahapan ini berupa latihan awal yaitu menempelkan tanah liat pada rangka. Rangka ini umumnya berbentuk lingkaran, terbuat dari anyaman batangan yang berbentuk cakram.

Pada tahap ini, produk olahan akan disadap secara perlahan pada pemeluk, menggunakan balok kayu bertekstur dan alas dari batu bulat. Langkah ini biasanya menggunakan teknik menghadap sehingga salah satu sisinya cembung.

Menelusuri Kreativitas Pengrajin Sangar Seni Gerabah Di Kota Langsa

Pada tahap ini produk yang sudah kering akan dikocok kembali khususnya pada bagian pangkal dengan teknik tatap muka.

Pada tahap ini produk akan dijemur di bawah sinar matahari. Setelah agak kering, rangka anyaman dibuka dan bagian sampingnya dipukul kembali dengan teknik muka. Hal ini bertujuan agar dapat mencapai kecembungan yang diinginkan sekaligus memadatkan partikel tanah liat. Jangan lupa untuk meratakan ketebalan dan ketebalan permukaannya dengan menggunakan pisau.

Disebut langkah ini karena melibatkan pembuatan bibir dengan tanah liat baru. Biasanya dibentuk bulat memanjang dengan diameter 1 inci dan kemudian dipasang pada cincin mulut. Kemudian bentuk dengan jari agar bibir menjadi tipis dan haluskan dengan cara mencubit daun talas.

Langkah terakhir adalah menghaluskannya terutama bagian luarnya agar tampak mengkilat. Alat yang umum digunakan berbentuk batu palinyang yang terbuat dari marmer putih.

Pdf) Penerapan Teknologi Meja Putar Dan E Commerce Untuk Optimalisasi Produksi Dan Penjualan Gerabah Di Sanggar Asri

Tiongkok merupakan salah satu negara yang meninggalkan produk budaya berupa keramik dalam jumlah besar. Bahkan di Indonesia banyak dijumpai hasil perpaduan budaya Tionghoa. Menurut salah satu sumber, sejarah asal usul kerajinan ini di Tiongkok sudah ada sejak sekitar

Orang yang bercita cita tinggi biasanya disebut dengan istilah, musik tradisional biasanya digunakan untuk, animasi tradisional juga sering disebut, pengrajin mainan tradisional, pengrajin tanah liat disebut, polis asuransi jiwa tradisional memungkinkan pemegang polis untuk mendapatkan bonus biasanya bonus ini disebut sebagai, cara menggunakan alat pel putar, musik tradisional disebut juga musik, menggoreng tanpa menggunakan minyak biasanya disebut dengan istilah, buang air besar dengan tinja encer atau berair dengan frekuensi lebih sering dari biasanya disebut, permulaan sepak bola biasanya disebut, makanan tradisional dari surabaya berbahan lontong dan kecambah disebut dengan