Pengetahuan Dan Pendengaran Allah Sifatnya – Keadaan wajib Allah adalah keadaan yang benar-benar dimiliki Allah SWT sebagai sarana kesempurnaan kepada-Nya. Sifat-sifat wajib ini hanya milik Tuhan dan tidak ada yang seperti Dia atau seperti Dia.

Menurut Taofik Yusmansyah dalam kitab Aqidah Akhlak, Allah adalah Sang Pencipta, Sang Pencipta yang memiliki sifat-sifat yang tidak sama dengan sifat-sifat makhluk-Nya. Seseorang tidak dapat membayangkan bahwa penampakan, bentuk, atribut dan keserupaan Tuhan dapat dipelajari.

Pengetahuan Dan Pendengaran Allah Sifatnya

Sifat-sifat Tuhan ini hanya dapat dipercaya melalui iman dan akal sehat berdasarkan bukti dari Al-Qur’an dan Hadits. Salah satu argumen ditemukan dalam cerita berikut:

Sifat Wajib Dan Mustahil Bagi Allah (beserta Dalil)

“Saya memohon kepada Anda dengan semua kata yang merupakan nama Anda, apakah Anda telah menamainya atau mengajarkan salah satu makhluk Anda atau mengungkapkannya dalam buku Anda atau memilikinya sebagai pengetahuan magis dari sisi Mu. tersembunyi,” (HR. Ahmad).

Menurut kebanyakan ulama, ada sekitar 20 sifat Allah, tujuh di antaranya memperkuat tujuh sifat lainnya. Berikut ini akan dijelaskan tentang sifat wajib Allah dan ungkapan-ungkapannya.

Rangkuman Buku Pendidikan Agama Islam: Akidah Moral Bagi Madrasah Tsanawiyah Kelas VII Karya Dr. H. Masan AF, sifat wajib Allah beserta penjelasan dan dalilnya sebagai berikut:

Menjadi adalah menjadi. Artinya, keberadaan Tuhan bukan karena seseorang menciptakannya, tetapi dia ada sendiri, sebenarnya kepercayaan akan keberadaan Tuhan berasal dari saat manusia dilahirkan.

Memahami Makna 99 Asmaul Husna Beserta Artinya

Karena secara insting, sejak lahir manusia selalu membutuhkan perlindungan atau pertolongan, yaitu jenis yang sempurna. Kecenderungan untuk mencari perlindungan inilah yang disebut naluri religius.

Tuhan tidak terlihat. Pikiran manusia tidak dapat memikirkan Dia. Karena itu, Rasulullah melarang orang yang mencoba berpikir dan mencari kebenaran tentang keberadaan Tuhan.

Dia berkata, “Pikirkan ciptaan Tuhan dan jangan pikirkan esensi Tuhan, karena kamu tidak akan berhasil.” (HR. Abu Ash-Syekh).

Qidam berkata lebih dulu. Itu berarti bahwa Tuhan adalah yang tertinggi dan tidak ada apa pun di hadapannya. Manusia tidak mengetahui secara pasti kapan alam semesta ini dibuat dan terbuat dari bahan apa serta bagaimana ia dibuat.

Baca Juga  Jelaskan Proses Perpindahan Energi Dari Produsen Ke Konsumen

Sifat Mustahil Bagi Allah Swt Dalam Agama Islam Wajib Diketahui

Yang pasti alam semesta ini ada hanya setelah diciptakan oleh Dia, Sang Pencipta. Sebagaimana Allah berfirman dalam Surat Al-Hadid ayat 3 yang artinya “Dia yang pertama, dia yang terakhir”.

Baqa artinya abadi. Tuhan itu abadi, tidak seperti makhluk-Nya yang semuanya ditakdirkan untuk kehancuran atau kehancuran. Misalnya manusia lahir dari janin dalam kandungan, lalu bayi, lalu anak-anak, remaja, dewasa, tua dan kemudian meninggal.

Begitulah Sunnatullah atau hukum alam. Jadi semua makhluk berubah, mereka menuju kehancuran. Padahal Tuhan sebagai Pencipta ciptaan bersifat kekal dan tidak berubah. Seperti yang dikatakan Firman Tuhan, “Segala sesuatu harus binasa tanpa Tuhan.” (QS. Al Qasas: 88).

Mukhalafatuhu lil-hawadisi berarti sesuatu yang berbeda untuk semua makhluk. Telah ditegaskan dalam berbagai ayat Al-Qur’an dan Hadits bahwa tidak ada satu makhluk pun yang setara dengan Allah SWT.

Mengenal 20 Sifat Wajib Bagi Allah Pages 1 50

Umat ​​Islam harus meyakini bahwa tidak mungkin Tuhan Sang Pencipta menandingi ciptaan-Nya, baik hakikat-Nya maupun sifat-sifat-Nya. Al-Qur’an menegaskan apa artinya: “Tidak ada yang seperti Dia.” (QS. Ash-Shura: 11).

Qiyamuhu bahasahi artinya berdiri sendiri. Artinya adalah bahwa Tuhan tidak membutuhkan bantuan siapa pun. Seperti firman-Nya dalam Surat yang artinya: “Wahai manusia! Andalah yang membutuhkan Allah, dan Allah Maha Kaya (tidak membutuhkan apa-apa), Maha Pemurah. (QS. Fatir: 15).

Wahdaniyyah artinya persatuan. Allah adalah satu-satunya Tuhan dari semua manusia. Tidak mungkin memiliki dua tuhan atau bahkan lebih dari satu karena ini akan menimbulkan bencana. Allah berfirman: Jika keduanya (langit dan bumi) memiliki tuhan selain Allah, pastilah keduanya binasa. (QS. Al-Anbiya: 22).

Kotak berarti kekuatan. Banyak bukti kekuasaan Tuhan, termasuk adanya alam semesta dengan jutaan bintang dan planet yang selalu bergerak teratur tanpa konflik.

Bagaimana Allah Ta’ala?

Sejak zaman Nabi Adam hingga saat ini sudah ada milyaran manusia, namun tidak ada dua manusia yang persis sama. Dua contoh ini adalah bukti bahwa Tuhan mahakuasa.

Karena tidak mungkin menangani peristiwa yang kompleks dan tidak biasa dari orang yang lemah. Firman Allah dalam surat Al-Ahzab ayat 27: “Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. Al-Ahzab: 27).

Iradat artinya mencari. Tuhan bebas menentukan kehendak atau kehendak-Nya tanpa ada yang menyuruh atau melarang-Nya melakukan apapun.

Baca Juga  Berapa Jumlah Populasi Burung Cendrawasih Yang Berkurang

Segala sesuatu yang Tuhan ciptakan terjadi atas kehendak-Nya, bukan karena paksaan atau kebetulan. Al-Qur’an menjelaskan artinya: “Yang Maha Kuasa melakukan apa yang dikehendaki-Nya.” (QS. Al-Buruj: 16).

Konsekwensi Alhamdu (pujian) Paling Besar Adalah Ilmu Tentang Nama Nama Allah Dan Sifat Sifatnya

Mengetahui berarti mengetahui. Untuk menciptakan sesuatu, Tuhan tidak perlu belajar. Karena Allah memiliki pengetahuan yang lengkap. Pengetahuan Allah itu besar, luas dan dalam.

Segala sesuatu, baik yang lahir maupun yang tidak terlihat, tidak terlepas dari ilmu-Nya. Allah Berfirman yang artinya: “Sesungguhnya Allah mengetahui segala sesuatu.” (QS. Al-Mujadalah: 7).

Hidup berarti hidup. Kehidupan Tuhan tidak seperti kehidupan makhluk-makhluknya. Manusia dan hewan membutuhkan jantung yang berdetak, darah yang mengalir, tulang, daging, urat, dan lainnya untuk bertahan hidup.

Allah yang hidup tidak membutuhkan apa pun. Tuhan hidup. Ia hidup sebagaimana adanya, tanpa didahului oleh ketiadaan atau ketiadaan. Dan hidup Tuhan tidak pernah berakhir. Al-Quran menegaskan apa artinya:

Karakteristik Penasihat Yang Baik

“Allah, tidak ada Tuhan selain Dia. Yang hidup Yang selalu menjaga (makhluk-Nya) tidak pernah tidur dan tidak pernah tidur. Kepunyaan-Nya apa yang ada di langit dan di bumi. (QS. Al-Baqarah: 255).

Hal yang sama berarti mendengarkan. Setiap suara, keras atau lembut, bahkan yang tidak terdengar sama sekali oleh manusia, pasti didengar oleh Tuhan. Tuhan tidak mendengar dan tidak membutuhkan alat untuk mendengar seperti manusia atau makhluk lainnya.

Allah berfirman yang artinya: “Allah tidak menyukai perkataan yang buruk (diucapkan secara langsung) kecuali yang tertahan.” Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. An-Nisa’: 148).

Bazaar berarti melihat. Tuhan melihat segala sesuatu, besar dan kecil, bahkan yang tidak terlihat, tanpa bantuan penglihatan.

Arti Allah Maha Mendengar Dalam Daftar Asmaul Husna

Visi Tuhan tidak memiliki batas. Bahkan teknologi manusia yang paling canggih sekalipun tidak dapat melihat Tuhan. Al-Qur’an membuktikan hal ini dalam Surat Al Isra ayat 1 yang artinya: “Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”

Kalam berarti mengatakan atau berbicara. Ya, cara Tuhan berbicara tidak sama dengan cara manusia berbicara. Dengan kualitas ini, Tuhan berbicara kepada hamba yang diinginkannya.

Tuhan akan berkomunikasi dengan bahasa-Nya yang disebut Kalamullah atau Firman Tuhan. Ayat 164 dari Sura An-Nisa mengatakan: “Dan Tuhan berbicara kepada Musa secara langsung. “

Qadiran artinya Yang Maha Kuasa. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Sifat Allah SWT tertulis dalam Al-Quran Surat Al Baqarah ayat 20 yang artinya:

Akidah Akhlak_ma_kelas X_kskk_2020_compresspdf

“Petir hampir menangkapnya. Setiap kali (petir) menyambar, mereka lewat di bawahnya, dan ketika hari gelap mereka berhenti. Jika Tuhan menghendaki, Dia akan menghilangkan pendengaran dan penglihatan mereka.”

Baca Juga  Hak Asasi Politik

Sedikit sarana untuk mencari. Sungguh, Allah adalah Yang Maha Berkehendak. Kehendak Allah SWT itu sempurna dan tidak terbatas. Sebagaimana firman-Nya berikut dalam Surat Hud ayat 107:

“Mereka akan tinggal di dalamnya selama langit dan bumi masih ada, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (jika tidak). Sesungguhnya Tuhanmu adalah Pelaku dari apa yang Dia kehendaki. “

Aliman mengatakan dia tahu segalanya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. Allah SWT mengetahui segala sesuatu tanpa batas dan lebih unggul dari apapun. Atribut ini ada dalam Alquran, Surat An Nisa, ayat 176.

Kebaya, Budaya Atau Kapitalisasi Perempuan Indonesia? Halaman 2

Hayyan berarti hidup. Sesungguhnya Allah Maha Hidup, Dia hidup selama-lamanya dan Dia tidak akan pernah mati. Allah SWT hidup selama-lamanya, Dia tidak dibatasi oleh waktu, kondisi dan ruang karena Allah SWT itu sempurna.

Seperti kata-katanya: “Dan percayalah pada Tuhan, yang hidup dan mati, dan muliakan dia dengan memuji dia.” Dan cukuplah Dia mengetahui dosa-dosa hamba-hamba-Nya. (QS. Al Furqan: 58).

Sami’an berarti orang yang mendengar. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar segala sesuatu. Tidak ada yang merintangi atau merintangi pendengaran Allah SWT.

Allah SWT berfirman: “Tidak ada paksaan (ketaatan) pada agama (Islam), sebenarnya jelas (perbedaan) antara jalan yang benar dan jalan yang salah.” Barang siapa yang tidak beriman kepada Tagut dan beriman kepada Allah maka pasti (teguh) berpegangan pada tali yang sangat kuat yang tidak akan putus. (QS. Al Baqarah: 256).

Jalan Terindah Menuju Allah

Basran artinya Maha Melihat, sesungguhnya Allah Maha Melihat atas segala sesuatu. Tidak ada satu hal pun yang dapat luput dari pengawasan Allah SWT meskipun tersembunyi.

Al-Qur’an menegaskan apa artinya: “Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ghaib di langit dan di bumi. Dan Allah melihat apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al Hujarat: 18).

Mutakalliman artinya semua perkataan. Sesungguhnya Allah adalah Maha Pembicara atau Maha Pembicara. Bukti yang difirmankan Allah SWT adalah adanya Alquran sebagai pedoman bagi umat Islam di seluruh dunia. Ayat 164 dari Sura An-Nisa mengatakan: “Dan Tuhan berbicara kepada Musa secara langsung. “

Sifat-sifat yang wajib pada Allah di atas telah dibagi menjadi empat bagian oleh para ulama Tauhid. Diantaranya seperti yang dijelaskan dalam buku Aqidah Akhlaq karya Taofik Yusmansyah, sebagai berikut: Media Tinta – Sobat. Assamii’u kata ini berulang kali disebutkan dalam Al-Quran di sekitar 50 tempat. As-Samii’u adalah yang mendengar semua kata dalam bahasa yang berbeda dan permintaan yang berbeda, tidak ada bedanya bagi-Nya apakah suaranya lembut atau keras.

Allah Bersifat Sama’ (maha Mendengar)

“Demikianlah (demi Allah) siapa di antara kamu yang merahasiakan ucapannya dan mengumumkan ucapan itu, dan bersembunyi di malam hari dan pergi (muncul) di siang hari.” (

Meningkatkan keimanan kepada allah melalui sifat sifatnya dalam asmaul husna, mengenal allah swt melalui asmaul husna dan sifat sifatnya, pendengaran allah swt tidak sama dengan pendengaran, nama allah dan sifatnya, mengenal allah dengan nama dan sifatnya