Para Pemuda Membangun Komitmen Untuk Senasib Sepenanggungan Sebagai Satu Bangsa – Tanggal 28 Oktober 2019 merupakan peringatan 91 tahun Sumpah Pemuda yang diumumkan pada tahun 1928. Pada hari itu, organisasi kepemudaan yang sebagian besar masih bersifat kedaerahan seperti Jung Java, Jung Batak, Jung Sumatranan Bond mendeklarasikan diri mereka satu bangsa, satu bahasa, dan satu darah: Indonesia.

Jika ditilik dari konteks waktu dan latar belakang peristiwa ini, janji pemuda sebenarnya merupakan hal yang sangat revolusioner. Bayangkan pada tahun 1928, ketika negara belum ada, anak-anak muda yang jelas-jelas berbeda penampilan, bahasa dan budayanya bisa menyatakan diri sebagai satu bangsa. Hal itu didasari oleh semangat kesamaan nasib pada masa penjajahan Belanda dan kesadaran bahwa persatuan adalah hal yang mutlak untuk mencapai kemerdekaan. Namun, pada saat itu, pemuda Sumatera mungkin lebih berbeda dengan pemuda Jawa dibandingkan pemuda Malaysia, dan pemuda Sulawesi mungkin lebih berbeda dengan pemuda Bali dibandingkan pemuda Filipina.

Para Pemuda Membangun Komitmen Untuk Senasib Sepenanggungan Sebagai Satu Bangsa

Pada masa itu, kemajuan teknologi tentu saja masih jauh dibandingkan sekarang. Teknologi komunikasi dan informasi masih terbatas. Hal yang sama juga berlaku pada transportasi dan infrastruktur. Namun segala pembatasan tersebut tidak menghalangi mereka untuk menyelenggarakan pertemuan, berdiskusi, dan mengkolaborasikan gagasan, yang pada akhirnya menjadi tonggak sejarah gerakan pemuda menuju kemerdekaan.

Rpp Kelas 8 Ririn Hidayati

Di era kemajuan teknologi, generasi muda bisa meraih kesuksesan puluhan kali lipat dibandingkan para pendahulunya di awal abad ke-20. Tingginya akses terhadap teknologi informasi dan komunikasi, serta kemudahan berpindah dari satu tempat ke tempat lain memudahkan berkumpul, berdiskusi, dan bertukar pikiran. Hal yang sama berlaku untuk kolaborasi dan implementasi ide-ide ini. Dalam iklim seperti ini, pergerakan dapat terjadi secara massal di berbagai wilayah di nusantara.

Baca Juga  Sikap Keseimbangan Dikenal Dengan Istilah Sikap

Perubahan zaman dan kemajuan teknologi, selain memberikan peluang baru, juga membawa serta ancaman. Ketersediaan ruang publik di dunia maya memudahkan bertemunya orang-orang yang berbeda nilai dan pandangan. Hal ini rentan memicu konflik antar kelompok sosial, termasuk generasi muda. Selain itu, keberadaan game online dan konten-konten menarik di Internet, seperti video, lagu, dan lain-lain, dapat menurunkan minat anak muda untuk bersosialisasi dan melakukan aktivitas bersama anak muda lainnya di dunia nyata. Jika hal ini tidak diharapkan, kemajuan teknologi, bukannya menjadi katalisator, malah bisa menjadi ancaman bagi persatuan pemuda dan gerakan.

Di tahun politik ini, kita mungkin melihat media sosial membuka ruang konflik bagi orang-orang yang memiliki preferensi politik berbeda. Dulu, ketika media sosial belum tersedia secara luas untuk semua lapisan masyarakat, hal tersebut tidak terjadi. Konflik berbasis kebijakan biasanya hanya terjadi antar elite, baik secara nasional maupun regional. Saat ini, pergulatan politik dapat terjadi dari lapisan masyarakat terendah hingga tertinggi. Mulai dari remaja hingga orang tua. Mulai dari ibu rumah tangga hingga pengusaha. Dalam beberapa tahun terakhir, perdebatan virtual antara keluarga, teman, dan bahkan suami-istri mengenai masalah politik sudah menjadi hal yang lumrah. Jika hal ini dibiarkan, maka ikatan antar anak bangsa ini akan menjadi rapuh, dan hanya tinggal menunggu waktu saja bangsa ini benar-benar terpecah belah.

Generasi muda setidaknya memiliki 3 keunggulan yang bisa dimanfaatkan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Pertama, tingkat pendidikan generasi muda saat ini biasanya lebih tinggi dibandingkan kelompok umur lainnya. Berkat tingkat pendidikan tersebut, generasi muda bisa lebih mudah mengenali berita palsu (hoax) dan berbagi ilmu dengan kelompok sosial lainnya. Pendidikan tinggi juga membuat generasi muda lebih peka terhadap pihak-pihak yang mencoba memprovokasi mereka.

Baca Juga  Satu Juta Kali Satu Juta

Materi Pembelajaran Pp Viii Bab 4

Kedua, generasi muda masa kini lebih melek teknologi, yakni lebih cerdas dalam menghadapi perkembangan teknologi. Setiap kali perangkat dengan spesifikasi lebih baru dirilis, anak muda pasti akan menjadi yang pertama berlomba-lomba untuk memilikinya. Setiap kali aplikasi baru dirilis, generasi mudalah yang pertama menggunakannya. Dengan mengadopsi teknologi terkini terlebih dahulu, generasi muda dapat mengantisipasi potensi konflik apa saja yang mungkin muncul ketika isu-isu tersebut muncul. Jika generasi muda lebih peka membaca potensi-potensi tersebut, maka mereka akan mampu mencari solusi atas permasalahan tersebut dan melakukan sesuatu sebelum benar-benar muncul.

Ketiga, generasi muda di seluruh dunia lebih terbuka dibandingkan kelompok usia yang lebih tua. Generasi muda cenderung lebih menerima perbedaan dan ide-ide baru karena sebagian besar generasi muda belum mempunyai pendapat yang kuat terhadap suatu hal. Jika semua berjalan lancar, hal ini akan memudahkan diskusi antar pihak yang berbeda pandangan, baik karena perbedaan suku, agama, politik, atau perbedaan lainnya.

Di tahun politik ini, momen sumpah pemuda merupakan momen yang tepat untuk menghidupkan kembali semangat persatuan yang terpecah pasca pemilu. Pemuda, dengan kelebihan yang tidak dimiliki oleh kelompok sosial lainnya, dapat berperan sebagai agen perubahan, mengembalikan semangat persatuan yang digalakkan oleh para pendahulu kita pada tahun 1928.

Peringatan sumpah pemuda tahun ini bertepatan dengan terbentuknya pemerintahan baru. Saya menghimbau kepada para pemuda untuk membangkitkan kembali semangat pemuda dengan ikut serta dalam pembangunan bangsa sesuai dengan bidangnya. Meningkatkan diskusi publik dan kerjasama antar kelompok pemuda. Mendorong gerakan-gerakan kreatif dan inovatif yang mampu menyelesaikan permasalahan bangsa. Manfaatkan kemajuan teknologi yang ada untuk menciptakan terobosan-terobosan baru yang akan mengguncang dunia.

Baca Juga  Diskusi Tugas Kelompok Mencerminkan Pengalaman Sila Ke-3 Pancasila Karena

Sumpah Pemuda Dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika 2

Saya yakin generasi muda Indonesia saat ini mampu melakukan perubahan yang luar biasa dan mengharumkan nama para pendahulu kita sembilan puluh tahun yang lalu. Selamat anak muda!

Pemuda membangun, peran pemuda sebagai generasi penerus bangsa, komitmen organisasi menurut para ahli, membangun komitmen dalam wirausaha, mengapa sumpah pemuda dikatakan sebagai salah satu puncak pergerakan nasional, satu bangsa, patung pemuda membangun, pemuda sebagai generasi penerus bangsa, pemuda bangsa, membangun komitmen, peran pemuda dalam membangun bangsa, pidato peran pemuda dalam membangun karakter bangsa