Orang Yang Menyampaikan Khutbah Disebut – Agama “Dakwah dan Dakwah” Sub-A. Pengertian khutbah dan ajakan b. Tata Tertib Khutbah Jum’at c. Aturan undangan d. Pertanyaan yang diajukan oleh: Muhammad Noor Ehsan Zakaria Noorhadi Ananda Putra Mahardika Musa Al Kazem Iyer Adli Muhammad Farizky Aryapradana KELOMPOK 3 XI- IPA-1

Kata khutbah dari bahasa arab (ختبة) berarti ucapan atau wacana yang akan disampaikan oleh seorang khatib, sebelum dimulainya sholat Jum’at, khutbah termasuk kegiatan seruan. Kata Dakwah dari bahasa arab (Dakwah, ) berarti seruan, seruan, seruan, sedangkan dalam istilah “Sira” adalah perbuatan yang mengajak untuk beriman dan taat kepada Tuhan. Menurut ajaran Islam disebut dai (laki-laki), sedangkan orang benda disebut tamu.

Orang Yang Menyampaikan Khutbah Disebut

Hukum berdakwah (termasuk khutbah jumat), adalah wajib kifayah, Allah berfirman: “Jadilah di antara kamu suatu kaum yang menyeru kepada kebaikan, dan Kami mengetahui hal-hal yang diketahui, dan mereka menjauhi orang-orang yang zalim.” mencegah kesalahan; Merekalah orang-orang yang beruntung” (Q: Ali Imran/3: 104)”.

Khutbah Jumat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam

Khotbah jumat dibacakan terlebih dahulu sebelum shalat jumat, khutbah jumat disebut khutbah jumat. Inti dari khutbah jumat adalah memberikan kabar gembira kepada orang-orang yang durhaka, tujuannya adalah agar jamaah jumat menjadi muslim yang benar-benar bertakwa. Persyaratan Khatib: Pengetahuan tentang ajaran Islam, terutama tentang iman, ibadah dan etika, mengetahui berbagai hal tentang khutbah Jumat. Dapat membaca Hamdalah, Aqidah, Shalawat, Quran dan Hadits dengan benar. Mereka dewasa dan takut akan Tuhan, memiliki akhlak yang baik, tidak terlibat dalam prostitusi dan kemunafikan, hormat dan hormat dan hormat.

2. Syarat khutbah Jumat dua kali: a. Khotbah diberikan setelah matahari terbenam (siang). Khotbah diberikan sebelum shalat Jumat. Pengkhotbah meninggikan suaranya agar unsur-unsur khotbah dapat didengar oleh jemaat. Setidaknya 40 orang yang telah memenuhi persyaratan wajib hari Jumat akan dapat mendengarnya. D. Saat membaca kalimat khotbah dan memberikan 2 khotbah, Anda harus berdoa. Jika salah satu kalimat khotbah terputus, meskipun karena usia tua, khotbah dibatalkan. e. Khatib harus menutupi ketelanjangan. F. Pengkhotbah harus bersih dan najis badan, pakaian dan tempatnya. G. Selama khotbah, pengkhotbah harus berdiri (jika memungkinkan). Satu jam setelah khotbah pertama, sebelum khotbah kedua dimulai, pengkhotbah harus duduk sebentar. Saya Unsur khutbah harus bahasa arab.

Baca Juga  Petani Dan Peternak Adalah Usaha Usaha Yang Menghasilkan

Mengenai bahasa yang digunakan dalam khutbah Jumat ada dua pendapat, apakah harus berbahasa Arab seluruhnya atau tidak. Karena Nabi dan para sahabatnya selalu menggunakan bahasa Arab, kedua, mereka menegaskan bahwa khutbah Jumat tentu saja dalam bahasa Arab, tetapi nasihat dan ajaran Islam digunakan dalam bahasa yang dipahami jemaah Jumat.

Adapun dalilnya: Jika khutbah Jum’at seluruhnya dalam bahasa Arab dan tanpa penjelasan dengan bahasa yang dapat dipahami jamaah Jum’at, maka niatnya adalah agar jamaah Jum’at senantiasa menjaga dan meningkatkan ketakwaan. Ketika pengkhotbah berkhotbah, jemaat harus mendengarkan sebanyak mungkin dan kemudian mengikuti nasihat pengkhotbah.

Agama “khutbah Dan Dakwah” Sub Bab A. Pengertian Khutbah Dan Dakwah B

3. Rukun Khutbah 1. Pilar pertama: Hamdalah Khotbah Jumat harus diawali dengan Hamdalah. Inilah retorika yang memuji Tuhan Yang Maha Esa. Misalnya mengucapkan Alhamdulillah atau Enalhamda Allah atau Ahmadullah. Singkatnya, setidaknya kata Al-Hamd dan kata Allah hadir dalam khotbah pertama dan kedua. Contoh bacaan: إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا و مِنْ َسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ 2. Rukun Kedua: Shalawat kepada Nabi SAW Shalawat kepada nabi Muhammad SAW harus dilafadzkan dengan jelas, paling tidak Ada kata shalawat. Misalnya, Oshali Ali Muhammad, atau Al Salwa Ali Muhammad, atau Anna Mashlai Al Muhammad. Sepuluh

3. Pilar ketiga: Washi’at untuk taqwa berarti “Washi’at”, perintah atau ajakan atau perintah untuk bertakwa atau takut kepada Allah. Dan menurut Ziadi, ini adalah perintah untuk mengikuti perintah Allah dan menjauhi jalan-Nya. Sedangkan menurut Ibnu Hajar cukup dengan mengajak manusia menunaikan perintah Allah. Sedangkan menurut Al-Ramli, wahyu harus berupa seruan untuk taat kepada Tuhan. Pengucapannya sendiri bisa lebih bebas. Misalnya berupa kalimat: “Takutlah akan Tuhan”. Atau ungkapan: “Marilah kita menjadi hamba yang saleh dan taat”. Contoh bacaan: Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan bertakwalah kepada Allah, dan kamu tidak akan mati kecuali untuk dirimu sendiri. Ini bukan hanya kesalahpahaman. Menurut isi ayat tersebut bebas, tidak ada kalimat wajib mengenai perintah dan larangan atau undang-undang. Mungkin juga ada ayat-ayat Al-Qur’an tentang kisah-kisah orang-orang masa lalu dan lain-lain. Maju cepat untuk Anda

Baca Juga  Manakah Faktor Faktor Yang Tepat Dalam Menentukan Rangkaian Gerak Irama

5. Pilar Kelima: Doa bagi Umat Islam dalam Khotbah Kedua Pada bagian akhir, khatib harus membacakan doa yang pada dasarnya memohon kebaikan kepada Allah bagi umat Islam. Misalnya kalimat: “Allahmmamghafir lil Muslimin wa al-muslamat” atau kalimat “Allahmmama Ajarna Mannar”. Contoh bacaan do’a penutup: اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ. رَبّنَا لاَتُؤَاخِذْ نَا إِنْ نَسِيْنَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلََى اّلذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا رَبّنَا وَلاَ تًحَمّلْنَا مَالاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلاَنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ. Tuhan kami telah memberi kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan menghindari siksa api. Tuhan memberkati Anda, Tuhan semesta alam.

6. Rukun Keenam : Membaca Syahadat, yaitu akidah tauhid dan akidah kerasulan. 4. Tradisi Khutbah Jum’at 1. Khutbah harus dibacakan di mimbar yang ada di sebelah kanan altar. 2. Pengkhotbah harus memberi hormat setelah berdiri di mimbar (sebelum berkhotbah). 3. Khatib harus duduk sambil melantunkan adzan Bilal. 4. Pengkhotbah harus memegang tongkat dengan tangan kirinya. 5. Khotbah harus disampaikan dengan suara yang baik dan jelas sehingga audiens dapat dengan mudah memahami dan mengambil manfaat darinya. 6. Khotbah tidak boleh terlalu panjang.

Orang Yang Menyampaikan Khutbah Jum’at Disebut…

5. Mendengarkan Khutbah Saat khutbah Jum’at sedang berlangsung, seseorang dilarang melakukan kegiatan yang mengalihkan perhatiannya dari mendengarkan khutbah. Sebagamana sabda sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, Jika kamu berkata kepada sahabatmu di hari Jum’at: (Dengarkan) dan Imam berbicara, dia berkata: “Jika kamu berkata kepada temanmu: “Diamlah” sementara Imam memberikan Khotbah Jumat, vastat ia telah melakukan sia-sia.” (Al-Mutafqun, saw) Ajakannya kepada para sahabatnya untuk diam sementara Imam berkhotbah adalah larangan penyangkalan yang terkenal. Namun karena dilakukan pada waktu yang salah, tindakan tersebut tidak mendapat imbalan. Ini sebenarnya memiliki efek buruk pada penjahat. Karena di akhir hadits, jelas bahwa Nabi, semoga Tuhan memberkatinya dan memberinya kedamaian, mengatakan: “Faqd Lagut” artinya: “Kamu belum melakukan apa-apa.” Apalagi bila hukum asal usulnya diperbolehkan. Hal itu tentu masih lebih terlarang. Artinya: “Sesungguhnya dia telah melakukannya dengan sia-sia”), disebutkan dalam hadits sebelumnya bahwa dia melalaikan pahala shalat Jum’at. Dalam kisah Tirmidzi ada tambahan kalimat: Waman Lagha Fala Jummah Lah “… barang siapa yang sia-sia, maka shalat Jum’at tidak ada pahalanya baginya.” (Imam Tirmidzi mengatakan: Hadits ini Hassan Sahih. Ulama lain menganggap hadits ini lemah, hanya artinya Sahih).

Baca Juga  Tembung Panyendhu

6. Fungsi khutbah Sebenarnya khutbah memiliki banyak fungsi baik bagi umat Islam maupun bagi masyarakat, di antaranya yang menonjol adalah sebagai berikut. 1. Mengajarkan jamaah untuk mengaji khutbah, terutama bagi jamaah yang tidak mengerti bahasa arab. 2. Mendorong jemaat untuk meningkatkan kesalehan yang saleh. 3. Menyerukan jamaah untuk selalu berupaya mengaktifkan dan membudayakan Syariat Islam di masyarakat. 4. Menyeru jamaah untuk selalu berusaha meningkatkan yang baik dan melarang yang buruk 5. Memberi informasi tentang kemajuan ilmu dan urusan nyata kepada jamaah 6. Kesempurnaan shalat Jum’at karena hanya shalat Jum’at. Dua putaran 7. Mengingatkan umat Islam untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah 8. Mengingatkan umat Islam untuk memperbanyak amal shalih dan memperhatikan yang kurang mampu. Secara pribadi, sosial, kebangsaan dan 11. Mengingatkan umat Islam untuk meningkatkan kemauan mereka untuk memperoleh ilmu dan pengetahuan agama. 12. Mengingatkan umat Islam untuk memperbanyak syariat Islam dan membantu umat Islam. Kehidupan yang lebih baik di dunia dan akhirat yang lengkap

7. Menulis Teks Khotbah 1. Mulailah menulis dengan pendahuluan atau pembukaan yang sesingkat mungkin, namun langsung pada intinya. Hindari presentasi yang terlalu lama dan gaduh hingga melelahkan jemaah. 2. Mulailah menulis dengan kalimat yang langsung menarik perhatian pembaca. Misalnya, hal ini dapat dilakukan dengan mengangkat topik-topik umum di surat kabar dan majalah. 3. Mulailah menulis konten dengan gambar menarik contoh kehidupan nabi, sahabat, orang tua, orang shalih, sufi, dll. Setelah itu, kami memasukkan pesan atau pesan yang ingin kami kemas dalam teks. Pesan dikemas sedemikian rupa, begitu halus, hingga sampai ke hati pembaca. 4. Apakah dia mulai menulis dengan kalimat yang terlihat seperti pertanyaan atau pertanyaan? Contoh ungkapan seperti itu sering ditemukan dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah.

5. Isi materi tertulis dengan contoh-contoh hidup peristiwa yang terjadi sehari-hari di masyarakat. 6. Mulai konten

Khutbah, Tabligh, Dakwah

Orang yang meriwayatkan hadits disebut, upaya menyampaikan kebenaran dari allah kepada orang lain disebut, orang yang menyampaikan khotbah jumat adalah, orang yang menerima sedekah disebut, malaikat yang bertugas menyampaikan wahyu dikenal dengan nama jibril nama lainnya disebut dengan, orang yang mewakafkan disebut, orang yang berzakat disebut, orang yang beriman disebut, orang yang berwakaf disebut, orang yang berqurban disebut, orang yang meminjam uang disebut, orang yang diwawancarai disebut