Kodifikasi Weda – 6 Februari 2021 06:18 6 Februari 2021 06:18 Diperbarui: 6 Februari 2021 06:31 5130 5 1

Weda dianggap memiliki dua bagian: Karma-Kanda (bagian tentang tindakan atau pengetahuan) dan Jnana-Kanda (bagian tentang pengetahuan). Samhita dan Brahmana seharusnya menggantikan Karma-Kanda atau tahap pengetahuan, sedangkan Upanishad terutama menggantikan Jnana-Kanda atau tahap pengetahuan. Upanishad yang termasuk dalam Sruti adalah kitab suci Veda yang paling populer dan banyak dibaca.

Kodifikasi Weda

Upanishad adalah bagian terakhir dari Weda, puncak kebijaksanaan Weda. Upanishad adalah ekstrak Weda atau unsur-unsur Weda dan mewakili dasar filosofis Veda. Buku-buku ini dianggap sebagai salah satu teks filosofis terpenting tidak hanya di India tetapi juga di dunia. Upanishad Sejati 108 Jenis Teks Upanishad. 

Agama Hindu Petemuan 4

Dari jumlah tersebut, sepuluh pertama atau Dashopanishad dianggap sebagai Mukhya Upanishad dan secara umum diterima sebagai yang paling penting. Adi Shankaracharya telah mengatakan dan menjelaskan hal ini. 

Menurut tradisi Muktika atau Muktopanishad, selain Upanishad induk, terdapat 98 Upanishad lainnya, totalnya ada 108. Kemudian, antara abad ke-15 dan ke-19, teks-teks tersebut disusun lain dan dikatakan sebagai Upanishad. 

Hal ini menyebabkan berbagai buku memberikan nomor yang berbeda pada Upanishad, ada yang mencapai 300. Namun, teks Upanishad yang sebenarnya mewakili 108 Upanishad.

Kajian Upanishad : bertujuan untuk mengasah dan mempertajam mekanisme kecerdasan manusia serta mengembangkannya menjadi manusia yang berakal budi, tinggi dan bersifat ketuhanan. Dalam tradisi Sanatana Dharma (yang kemudian dikenal dengan agama Hindu), kebijaksanaan merupakan hal yang penting dalam pengembangan kebijaksanaan. 

Rpp Kls 5 6

Upanishad menekankan pentingnya kebijaksanaan manusia, akal dan kebijaksanaan baik (Buddhi). Apa yang diinginkan Upanishad adalah masyarakat bawah sadar yang tidak hanya memahami makna pengetahuan tetapi juga pemikiran tingkat tinggi dan kehidupan praktis. Penyebaran kebencian melindungi harkat dan martabat, kekuatan serta upaya memprovokasi dan merendahkan harkat dan martabat orang-orang berpangkat tinggi.

Sebagian besar ajaran Hindu di Indonesia diambil dari Upanishad, dan banyak Upanishad Mahavakya yang sangat populer di Indonesia. Widhi Wasa melalui Maha Rsi. Weda adalah ruh yang meresapi seluruh ajaran Hindu, ibarat sumber air yang mengalir dalam aliran yang panjang sepanjang berabad-abad. Veda adalah firman suci atau wahyu Tuhan Yang Maha Esa.

Baca Juga  Teks Deskripsi Bahasa Jawa

Secara etimologis Weda berasal dari kata “Vid” (Sansekerta) yang berarti pengetahuan, pengetahuan. Weda merupakan ilmu yang paling suci dan abadi serta berasal dari Hyang Widhi Wasa. Kitab suci Weda dikenal sebagai Sruti, yaitu wahyu yang diterima melalui pendengaran surgawi melalui intuisi yang berkembang dari para Resi agung. Disebut kitab mantra karena berisi lantunan keagamaan. Jadi Veda artinya Sruti, kitab karya Hyang Widhi Wasa yang kebenarannya tidak dapat diragukan lagi.

Bahasa yang digunakan dalam Weda disebut Sansekerta, dan dipopulerkan oleh Maharsi Panini, penulis Sensekrit Grammar bernama Astadhyayi, yang merupakan panduan utama mempelajari bahasa Sanskerta.

Materi Kitab Suci Weda

Sebelum nama Sansekerta populer, bahasa yang digunakan dalam Weda dikenal dengan nama Daiwi Wak (Bahasa/Firman Tuhan). Rsi Panini-lah yang mulai menggunakan kata Sansekerta. Rsi Patanjali kemudian melanjutkan karyanya, kitab Bhasa. Jejak Patanjali pun diikuti oleh Rsi Wararuci.

Weda merupakan kitab suci yang membahas berbagai aspek kehidupan yang bermanfaat bagi umat manusia. Ada berbagai jenis kitab Veda ditinjau dari isi, isi dan ruang lingkupnya. Maha Rsi Manu membagi aspek ilmu Weda menjadi dua kelompok besar: Veda Sruti dan Veda Smerti. Pembedaan ini digunakan untuk menyebut semua jenis kitab, kitab-kitab Weda yang tumbuh dan berkembang seiring dengan penafsiran yang dibuat dari generasi ke generasi menurut tradisi, atau bukti untuk digunakan secara ilmiah dan kreatif. Pengetahuan kelompok Veda Sruti hanya sekedar bukti, sedangkan pengetahuan kelompok Smerti berasal dari Veda Sruti sehingga bersifat manual, buku panduan yang isinya tidak bertentangan dengan Sruti. Sruti dan Smerti merupakan sumber ajaran agama Hindu yang tidak dapat diragukan kebenarannya. Sloka ini sepertinya membenarkan pernyataan di atas.

Memang Sruti adalah Weda dan Smriti adalah kitab dharma. Satu sisi atau sisi lain tidak perlu dipertanyakan lagi, karena keduanya merupakan kitab suci, dasar ajaran agama Hindu. (Dharma)

Artinya: Weda yang utuh merupakan sumber utama agama Hindu (Dharma), dan setelah Sila (kebiasaan baik orang yang menganut Weda) adalah Smerti. Lalu ada ritual yaitu ritual orang suci dan terakhir atmasturi (kesenangan diri).

E Modul Kitab Suci Weda Kelas Vii

Artinya: Ketahuilah bahwa Sruti adalah Veda dan Smerti adalah dharmastra yang sesungguhnya. Untuk menjadi sempurna dalam hukum, Anda harus percaya bahwa keduanya benar, dan Anda harus bertindak dan mengikuti suatu jalan.

Baca Juga  Jelaskan Alasan Nabi Yahya Melarang Pernikahan Raja Hirodus

Dari ayat-ayat di atas jelas bahwa Sruti dan Smerti merupakan sumber utama ajaran Hindu yang kebenarannya tidak dapat disangkal. Sruti dan Smerti adalah prinsip yang harus diikuti untuk mengikuti ajaran dalam segala aktivitas. Untuk memudahkan sistem pembahasan isi Weda, maka masing-masing bagian Weda dijelaskan di bawah ini:

Sruti merupakan kitab wahyu yang diturunkan langsung oleh Tuhan (Hyang Widhi Wasa) melalui Maha Rsi. Sruti adalah Weda (kitab asli) yang sebenarnya yang diterima melalui pendengaran dan disajikan dalam empat kelompok atau susunan menurut periodisasi. Oleh karena itu Veda Sruti disebut Catur Veda atau Catur Veda Samhita (Samhita artinya susunan). Kitab Catur Veda :

Ini adalah wahyu pertama dan karenanya merupakan Weda tertua. Rig Veda terdiri dari 10.552 mantra yang terbagi dalam sepuluh mandala. Mandala II hingga VIII, alih-alih menguraikan wahyu, malah menyebut Sapta Rsi sebagai pemilik wahyu. Naskah Rg Veda dikumpulkan dan diedit oleh Rsi Pulaha.

Peninggalan Sejarah Hindu Di Asia

Weda merupakan kumpulan mantra dan berisi ajaran tentang musik religi. Sama Veda berisi 1.875 mantra. Wahyu Sama Veda diedit oleh Rsi Jaimini.

Veda-lah yang memuat mantra-mantra yang sebagian besar berasal dari Rg. memotong rumput. Yajur Veda berisi ajaran tentang prinsip dasar Yajus. Jumlah mantranya adalah 1.975. Ada dua aliran Yajur Veda: Yayur Veda Putih dan Yayur Veda Hitam. Pemaparan Yayur Veda yang disusun oleh Rsi Waisampayana.

Kumpulan mantra yang mengandung ajaran magis. Atharwa Veda memuat 5.987 mantra yang sebagian besar berasal dari Rg. memotong rumput. Isinya adalah doa untuk kehidupan sehari-hari, termasuk pencarian kesembuhan. Eksposisi Atharwa Veda diedit oleh Rsi Sumantu.

Sama dengan nama tempat yang disebutkan dalam Rg. Weda Kita dapat berasumsi bahwa wahyu Rig Veda berlatar di wilayah Punjab. Pada saat ini, ketiga Weda (Sama, Yayur, Attar dan Weda) dicatat di wilayah Doab (tempat pertemuan lembah dua sungai, Sungai Gangga dan Yamuna).

Pang Pada Nawang: Kodifikasi Veda

Setiap bagian Catur Veda memiliki kitab Brahmana yang berisi petunjuk penggunaan mantra dalam ritual. Selain kitab Brahmana, Catur Veda juga memuat Aranyaka dan Upanishad. Isi Kitab Aranyaka adalah penjelasan mantra dan brahmana. Di sisi lain, Upanishad berisi petunjuk tentang cara menghilangkan Avidya (ketidaktahuan), menjelaskan hubungan antara Atman dan Brahman, serta menemukan rahasia perlindungan alam semesta dan segalanya. Kitab Brahmanis diklasifikasikan sebagai Karma Kandha dan Upanishad diklasifikasikan sebagai Jnana Kanda.

Baca Juga  Nama Lain Dari Headstand Adalah

Smerti adalah Weda yang direkonstruksi dari ingatan. Persiapan ini didasarkan pada seperangkat materi yang sistematis seperti bidang ilmu. Secara umum Smerti dapat dibagi menjadi dua kelompok utama: kelompok Wedanga (Sadanga) dan kelompok Upaweda.

Ini adalah tambahan pada teks Veda dan dianggap sangat penting dan komprehensif. Karena tidak mungkin memahami dan mengevaluasi Veda Sruti tanpa pemahaman dan bantuan bahasa yang tepat.

Merupakan cabang Weda yang secara khusus membahas aspek komunikasi linguistik yang disebut musik. Dari sejarah kesusastraan Veda, karya Chanda sangatlah penting. Karena dengan Chanda, semua syair tersebut bisa dilestarikan secara turun temurun layaknya sebuah lagu yang catchy.

Jual Gramedia Bali

Merupakan pelengkap kitab Weda, memuat ajaran dasar ilmu astronomi, wajib menjadi pedoman amalan Yadnya, dan membahas tentang tata surya, bulan, dan benda langit lainnya yang diyakini mempunyai kekuatan mendunia. Kinerja yadnya. (6). kalpa

Ini adalah kelompok wedanga (sadanga) terbesar dan terpenting. Kalpa terbagi menjadi beberapa bidang menurut jenis ilmunya, yaitu bidang Srauta, bidang Grhya, bidang Dharma dan bidang Sulwa. Srauta memuat berbagai petunjuk tentang tata cara melaksanakan yajna, tapa, dan lain-lain, terutama yang berkaitan dengan kegiatan keagamaan. Di sisi lain, kitab Grhyasutra memuat berbagai petunjuk tentang aturan pelaksanaan yajna yang harus dilakukan oleh orang yang sudah menikah. Selain itu, pada bagian teks hukum dibahas mengenai berbagai aspek kaidah kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Dan Sulwasutra memuat aturan tentang tata cara pembuatan tempat keagamaan seperti candi, candi dan bangunan suci lainnya berdasarkan ilmu arsitektur.

Ada dua jenis epos: Ramayana dan Mahabharata. Kitan Ramayana ditulis oleh Rsi Valmiki. Materinya dibagi dalam tujuh kandas dan ditulis dalam bentuk puisi. Jumlah lagunya sekitar 24.000. Tujuh kanda tersebut adalah Ayodhya kanda, Bala kanda, Kiskinda kanda, Sundara kanda, Yudha kanda dan Uttara kanda. Setiap kanda merupakan peristiwa yang menceritakan kisah menarik. Di Indonesia Ramayana sangat populer, digubah dengan gaya Kekawin dan bahasa Jawa Kuno. Kakawin ini merupakan kakawin tertua yang disusun sekitar abad ke-8 Selain Ramayana, Mahabharata adalah epos besar lainnya. Buku tersebut diedit oleh Maharsi Wyasa. Menggambarkan kehidupan keluarga Bharata dan menggambarkan perang saudara yang terjadi di kalangan bangsa Arya. Dalam arti Itihasa (dari kata “Iti”, “ha” dan “asa”, yang berarti “benar-benar dilakukan”)

Bagan kodifikasi weda, kodifikasi alquran, weda cita, pengertian kodifikasi, kodifikasi hadits, arjuna weda batik, kodifikasi hadis, kodifikasi weda secara lengkap, weda resort, kodifikasi adalah, kodifikasi, weda