Jelaskan Pengertian Tokoh Sampingan – Oleh: Sita Bland Lestari, – 1 Maret 2021 07:17 WIB. | Diperbarui pada 6 Jan 2022 14:30 WIB
Berbagai bentuk prosa, baik cerpen, novel, lakon, maupun puisi, mempunyai unsur-unsur pembentuk cerita luar dan dalam. Unsur-unsur pembentuk cerita dari dalam disebut unsur intrinsik, sedangkan unsur-unsur pembentuk cerita dari luar disebut unsur ekstrinsik.
Jelaskan Pengertian Tokoh Sampingan
Unsur internal dikatakan mampu menciptakan sebuah cerita karena pengarang mengandalkan unsur internal untuk menciptakan cerita tersebut. Berbeda dengan unsur ekstrinsik, unsur ekstrinsik mengambil nilai dalam konstruksi sosial yang beredar di masyarakat
Apa Itu Unsur Intrinsik, Unsur Ekstrinsik Dalam Cerpen Dan Novel
Sudut pandang adalah cara pengarang melihat peristiwa yang ada dalam cerita Ada empat jenis perspektif sebagai berikut
Dengan sudut pandang orang pertama pemain utama, penulis menceritakan kisah sebagai tokoh “aku” yang menceritakan berbagai peristiwa yang terjadi dan tindakan yang dilakukannya.
Tokoh “aku” menjadi fokus cerita prosa tertulis Tokoh “Aku” juga merupakan tokoh utama Perspektif ini dapat dengan mudah ditemukan dalam penulisan cerita di buku harian atau jurnal
Berbeda dengan sudut pandang orang pertama pemain utama, sudut pandang orang pertama pada karakter sampingan menggunakan gaya naratif dengan menggunakan gambar karakter “aku”. Namun, dalam sudut pandang orang pertama pemain sampingan, karakter “Saya” ada untuk menceritakan kisah karakter lain. Tokoh “Aku” tampil sebagai pemain tambahan yang tugasnya menceritakan kisah
Pengertian Naskah Drama, Ciri, Unsur, Kaidah Penulisan, Dan Cara Penyusunannya
Tokoh tambahan adalah tokoh utama dalam cerita yang diceritakan oleh tokoh “aku”. Contoh konsep naratif ini adalah ketika seseorang mengalami ketertarikan atau penolakan dan mencatat pengalaman tersebut dalam buku harian. Catatan penulis buku harian tentang pria ini disebut sudut pandang orang pertama sahabat karib
Sudut pandang orang ketiga menunjukkan apa yang dialami tokoh dalam cerita Namun karakter yang ditentukan dibatasi hanya pada satu karakter saja
Contoh sudut pandang orang ketiga adalah ketika pengarang menggambarkan suatu peristiwa yang dialami oleh salah satu tokoh cerita tanpa menceritakan isi hati tokoh tersebut.
Sudut pandang orang ketiga mahatahu menceritakan segala sesuatu yang dilihat, dirasakan, dipikirkan, dan didengar oleh tokoh-tokoh dalam cerita. Berbeda dengan sudut pandang orang ketiga, sudut pandang orang ketiga mahatahu memungkinkan seorang penulis mengatakan sesuatu tentang watak “nya”. Penulis tahu segalanya