Fiktif Belaka – Cerita ini murni fiksi. Jika ada kesamaan nama tokoh, lokasi atau cerita, itu murni kebetulan dan tidak ada unsur kesengajaan.

Kisah Negeri Tapai, di mana tokoh-tokoh agama diduga terlibat dalam aktivitas “perantara” jual beli jabatan, menunjukkan bagaimana korupsi dan budaya jual beli jabatan menciptakan gambaran statistik yang suram. Selain itu, posisi jual beli mempunyai konstruksi identitas ganda. Posisikan calo dan pemimpin yang berpakaian simbol-simbol agama, namun sekaligus menerima rayuan dan godaan yang dilarang oleh ajaran agama.

Fiktif Belaka

Bagi sebagian masyarakat di negeri Tapai, tahta dan kekayaan bisa diraih dengan cara melanggar hukum, termasuk jual beli jabatan. Penulis memaparkan tentang jual beli posisi antara broker posisi dan calon pembeli posisi. Perbincangan antara calo posisi dan calon pengelola PAUD (Caka-PAUD) diuraikan di sini.

Jika Ada Kesamaan Nama Tokoh, Tempat Kejadian Ataupun Cerita, Itu

Dan kerabat penguasa, karena tidak mau harga 300 juta, berusaha mencarinya

100 juta, ada kontraktor yang siap membantu mengamankan pinjaman. Ya, tentu saja

Broker: Kalau saya calon kepala PAUD, saya memang harus berkembang, tidak masalah kalau hanya soal uang

300 juta berarti punya 200 juta, 100 juta ada yang mau memberi

Sekedar Cerita Pendek

Pinjaman, atau proyek masa depan, menjamin bantuan kontraktor

Broker: Saya mulai bergumul dengan masalah jual beli posisi tersebut secara diam-diam.

Broker: Jadi tidak ada kandidat lain. Saya tidak akan punya 300 juta besok

Baca Juga  Guru Wilangan Gatra Pungkasan Tembang Sinom Cacahe

Penyelesaian tunai sebesar 300 juta akhirnya tercapai, diikuti dengan pawai untuk menerima posisi tersebut, tidak peduli siapa Anda, sampai harga bahan bakar tepat dan Anda membayar harganya. Jabatan tersebut harus dibayar lunas sebelum kontrak diberikan, setelah itu kepala PAUD dapat mengangkat jabatan tersebut. (*)

Bangun Girls! Ada Pangeran Kaya Raya‼️

Igen Post mempunyai istilah “Warta Untuk Indonesia” dalam materinya, isi (content) media online pada umumnya sama dengan media massa, yaitu karya jurnalistik (berita, artikel, opini) berupa teks dan foto. /images Beberapa waktu lalu kami rekan penulis nongkrong di grup WA, bertukar pengalaman. Beberapa dari kita pernah mengalami “kutukan penulis”. Oleh karena itu, kata tersebut adalah tentang semacam ujian di mana penulis sendiri mengalami apa yang telah ditulisnya. Seringkali ini merupakan pengalaman yang tidak menyenangkan, oleh karena itu disebut kutukan. Siapa yang menguji? Yang hidup!

Hal ini bisa diibaratkan dengan kutukan gaun Vera Wang, dimana siapa pun yang menikah dengan gaun Vera Wang dikatakan tidak akan menyelamatkan pernikahannya. Apakah itu terbukti? Tak semua, namun beberapa selebritis yang menikah dengan gaun Vera akhirnya bercerai. Bagaimana hal itu terjadi. Tapi, gaun Vera Wang itu lucu banget dipakai!

Kembali ke kutukan penulis. Saya yakin ini juga suatu kebetulan. Kami menjadi penulis. Kami menulis secara tidak sengaja. Kami kebetulan mengalaminya sendiri. Kami menyadari bahwa kami telah menulis tentang pengalaman itu sebelumnya. Kami menyebutnya kutukan penulis.

Lalu, apakah kita berhenti menulis untuk menghindari makian atau kita menulis dengan baik? Tentu saja tidak. Pssstttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt….. .. .. .. .. . Misalnya, seseorang menulis “bertindak seperti jutawan” dan setelah beberapa waktu orang A menjadi jutawan sejati, dapatkah orang tersebut bertindak seperti yang dia tulis? melihat? Menjadi jutawan juga merupakan sebuah kutukan. Lagi pula, jika Anda seorang penulis fiksi, bagaimana Anda bisa menulis dengan baik? Ceritanya gak lucu kan?

Baca Juga  Nada Semakin Menurun Pada Not Balok Menunjukkan Suara Semakin

Tulisan Ini Hanyalah Fiktif Belaka On Tumblr

Namun, setiap pilihan profesional memiliki risikonya masing-masing. Sekalipun Anda tidak ingin menjadi penulis karena takut dikutuk, ubah karier Anda menjadi penjual gorengan dan berisiko terkena cipratan minyak panas atau oven Anda meledak. Daripada khawatir dengan kata-kata makian yang asal-asalan, yuk menulis dari hati. Jika Anda mengalami “kutukan penulis”, anggaplah itu sebagai ujian sebelum masuk kelas.

Cerita fiktif, umbrella ramalanku benar belaka, fiktif adalah, gojek fiktif, kredit fiktif, cerpen fiktif, cerita fiktif belaka, fiktif, arti fiktif, arti belaka, order fiktif, belaka