Fans Fanatik Adalah – Kamu atau teman kamu penggemar berat atau istilah K-pop love slave saat ini? Ini harus diperiksa agar tidak melukai Anda.

-Apakah kamu atau teman kamu penggemar berat atau istilah K-pop love slave (bucin) saat ini? Kalau iya, kamu pasti nggak pernah ketinggalan fangirling setiap saat, kan?

Fans Fanatik Adalah

Kegiatan fangirling seperti mengikuti media sosial bias atau idola, streaming video mereka, hingga pergi ke konser, pasti sering kamu lakukan. Tidak hanya sampai disitu, kamu pasti akan mengoleksi segala sesuatu yang berhubungan dengan idola, seperti stik, album, poster, photobook dan apapun yang mengandung unsur idola kamu. Tapi karena terlalu sering fangirling, jadi lupa tujuan hidup dan malas melakukan aktivitas lain.

Sepakbola Menjelma Agama: Fanatisme, Agresi, Dan Sabtu Nelangsa Aremania

Musik K-Pop atau Korean pop merupakan musik yang digandrungi oleh generasi milenial di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Milenial sangat mencintai boy band atau girl group K-Pop sehingga mereka rela melakukan hal-hal yang tidak masuk akal.

Psikolog Ratih Zulhaqqi, MPsi mengatakan, seseorang dikatakan penggemar fanatik hingga menjadi K-Pop “beech” ketika sudah mencapai tahap yang sangat disukainya. “Jadi mereka rela melakukan hal-hal untuk idolanya, mengikuti gayanya atau bahkan membeli barang dagangan mahal. Benar-benar ingin melihat konser dan rela menyimpan yang ekstrem dan sebagainya,” kata Ratih, seperti dilansir detikcom baru-baru ini.

Menurut Ratih, kecanduan K-Pop ini bisa mengalahkan logika pola pikir seorang penggemar. Jika hal ini terjadi, menurutnya perlu diwaspadai.

“Selama seseorang dapat mengontrol reaksinya, perilakunya ketika menyukai sesuatu masih baik-baik saja. Tetapi jika, misalnya, mengalahkan logika dan kemudian tidak dapat mengontrol reaksinya hingga akhirnya melakukan semua metode yang mungkin dan membenarkannya, maka itu hanya perlu diinvestigasi lebih lanjut,” jelasnya.

Suporter Fanatik Sepakbola Paling Berpengaruh

Menjadi preman K-Pop karena melakukan hal-hal yang bertentangan dengan logika, tambah Ratih, bisa merusak identitas seseorang. “Karena dia akan hidup dalam bayang-bayang sesuatu yang disukainya dan menjadi sibuk dengan selalu fokus pada hal yang disukainya tanpa fokus pada perkembangan dirinya sendiri,” kata psikolog anak yang berpraktik di RS Mitra Keluarga Depok itu.

Baca Juga  Lama Permainan Bola Basket Ditentukan Dengan

Ratih melihat aksi para penggemar K-Pop itu seperti orang yang sedang jatuh cinta. Begitu pun logika bisa dikalahkan oleh keinginan untuk bertemu sang idola. “Seperti orang yang sedang jatuh cinta. Misalnya jatuh cinta tanpa menggunakan mata, perasaannya akhirnya menguasai pikirannya. Nah, sama halnya ketika mencintai dan memuja sesuatu, terkadang dia lupa diri,” ujarnya.

Ratih menambahkan, kegemaran seseorang terhadap artis ini tidak hanya terjadi pada penggemar K-Pop. Menurutnya, ada artis lain yang memiliki penggemar fanatik. Dan Ratih mengatakan bahwa adalah hal yang wajar ketika di fase remaja memiliki seorang idola.

“Setiap remaja memiliki fase di mana mereka mencintai sesuatu. Seperti aku sangat menyukai salah satu band dan pergi ke konser. Kamu hanya tidak bolos sekolah, tidak makan, membeli tiket. Jadi aku mencoba untuk tetap realistis dalam, bahwa ketika saya menyukai sesuatu, itu disesuaikan dengan batas kemampuan kita,” nasehatnya.

Penggemar Harus Punya Batasan Agar Tidak Jadi Fanatik

Untuk itu, simak tips berikut ini, seperti dilansir dari berbagai sumber pada Jumat (27/3/2020), agar aktivitas fangirling Anda tidak berdampak negatif.

Apakah Anda memperhatikan bagaimana sikap Anda berubah sebelum dan sesudah Anda menjadi seorang fangirl? Pikirkan tentang apa yang telah berubah dalam diri Anda. Apakah cinta yang kamu rasakan masih dalam tahap wajar atau malah sudah tahap obsesi? Apapun itu, segala sesuatu yang berlebihan pasti tidak baik bukan?

Faktanya, jika Anda menyadari perubahan sikap yang Anda alami sejak menyukai seorang idola, ini bisa menjadi awal yang baik untuk belajar mengurangi fangirl. Karena sebagian besar penggemar tetap percaya bahwa fangirling itu wajar. Mereka biasanya tidak mau mendengar komentar dari perubahan sikap yang telah melewati batas.

Setelah menyadari perubahan sikap yang memakan waktu lama, kini Anda perlu menyeimbangkan diri. Tidak perlu terburu-buru dan langsung berubah drastis. Memang tidak mudah, jadi lakukan secara perlahan dan bertahap.

Pengertian Fanatik Dan Faktor Yang Memengaruhinya

Misalnya mulai dari hal-hal kecil seperti membatasi koleksi semua foto dan video Oppa (panggilan dari wanita yang lebih muda ke pria yang lebih tua) yang dapat memenuhi memori ponsel Anda, kemudian mulailah mengurangi hal-hal tersebut.

Menjadi fangirl atau mungkin fanboy adalah sebuah pilihan, namun meninggalkan dunia K-pop juga sebuah pilihan. Jika Anda merasa belum siap untuk berhenti, tidak ada salahnya mengubah aktivitas fangirling Anda menjadi lebih positif. Anda melakukan ini dengan berpartisipasi dalam kegiatan amal di bawah nama fandom Anda (sekelompok penggemar yang memiliki preferensi yang sama).

Baca Juga  5 Kg Berapa Liter

Acara amal ini biasanya diadakan ketika mereka mendekati ulang tahun atau hari spesial Idol favorit mereka. Tidak hanya itu, kamu juga bisa mendapatkan uang dari kegiatan fangirling. Misalnya, jika Anda menyukai boy group BTS, Anda bisa menulis novel yang menceritakan tentang perjalanan karir BTS hingga mencapai kesuksesan yang mereka miliki saat ini.

Tidak hanya itu, kamu juga bisa mulai menjual merchandise K-pop seperti lightstick, album, poster, photo card dan lain sebagainya. Mulailah dengan mengambil kesempatan, ya.

Fans Fanatik, Nih? Hati Hati Kena Bias Gender!

Tidak jarang sebagian besar fangirl kesulitan membicarakan obsesi ini. Biasanya, mereka akan menganggap nasihat orang-orang terdekatnya hanya sebagai angin lalu. Sebenarnya tidak ada salahnya mendengarkan pendapat atau saran dari non-K-popers. Bisa jadi dengan mendengarkan pendapat orang lain akan membantu Anda memahami sikap dan menjadi lebih dewasa.

Anda dapat membagikan perubahan sikap yang Anda alami dan meminta bantuan mereka untuk menemukan solusi untuk mengurangi obsesi Anda. Siapa tahu mendengar pendapat orang lain membuat kegiatan fangirling lebih terarah dan tidak serta merta mengidolakannya.

Menyukai idola ibarat kata seperti hidup di dunia imajiner. Semua fangirl pasti percaya bahwa idol adalah pacar, suami, dan masa depan mereka. Tapi fangirl yang cerdas harus tahu bahwa idol tetaplah idol dan fans tetaplah fans.

Fans ada hanya untuk mendukung idolanya, meski terlihat dekat, namun ada jarak yang sangat jauh di antara mereka. Jadi lebih baik simpan imajinasi dan fokus pada dunia nyata yang sedang Anda hadapi.

Camp Nou Fans Hi Res Stock Photography And Images

Semua orang tua pasti menginginkan anaknya menjadi anak yang baik dan bertanggung jawab dalam pendidikannya. Jangan sampai pendidikanmu terbengkalai hanya untuk memikirkan idola yang belum tentu memikirkanmu.

Di sisi lain, orang tua juga berperan dalam membimbing anak agar perbuatan fanatik tersebut lebih bermanfaat. “Misalnya kalau dia bilang fisiknya cantik atau suaranya bagus. Tapi nilai apa yang saya dapat? Oh, sepertinya mereka sudah bekerja keras untuk mendapatkan kesuksesan yang dimilikinya sekarang. Jadi ada hal positif yang bisa dilihat dari orang-orang yang digandrungi para remaja atau milenial,” kata psikolog Ratih Zulhaqqi, MPsi.

Menurut Ratih, anak-anak tidak boleh percaya bahwa mereka dapat mempercayai orang tua mereka untuk memenuhi keinginan mereka yang berhubungan dengan idola. “Karena ada anak yang gampang mikir: Aduh gampang beli tiketnya nanti, pasti dibeliin mama atau papa. Aduh gampang, padahal tiket ke luar negeri murah, kenapa ibu bapak,” kata Ratih.

Baca Juga  Hasil Yang Diperoleh Dari Pekerjaan Sebagai Nelayan Adalah

Di sisi lain, orang tua harus bisa mengerem atau mengendalikan keinginan anaknya jika sudah keterlaluan. Orang tua juga harus menyediakan ruang terbuka untuk membahas masalah ini.

Urawa Reds Fans Chant Wave Flags Editorial Stock Photo

Daftar untuk buletin kami dan dapatkan pembaruan di kotak masuk Anda. Kami tidak akan mengirim spam kepada Anda dan menghormati privasi Anda. JABODETABEK BANTEN JAWA BARAT JAWA TENGAH & DIY JAWA TIMUR KALIMANTAN SULAWESI SUMATRA BALI NUSA TENGGARA Berita Daerah MALUKU PAPUA

Penggemar sepak bola Indonesia dikenal sangat fanatik dengan tim kesayangannya. Tak jarang terjadi keributan antara suporter tim atau pihak penyelenggara yang berujung pada jatuhnya korban jiwa.

Kejadian tewasnya dua suporter Persib Bandung akibat sepakan tersebut menjadi contoh betapa antusias dan fanatiknya suporter sepak bola Indonesia.

Menurut sosiolog, pemerhati dan penggiat sepak bola nasional Mohammad Ghofur S.Sos, M.Sc, suporter cenderung melakukan tindakan kolektif yang tidak terkendali dibandingkan dengan tindakan mereka sebagai individu.

Budaya Fans Culture Pada Fandom Justin Bieber

Fanatisme suporter, bisa muncul karena faktor daerah, klub yang didukung atau bisa juga preferensi individu untuk kemudahan berpartisipasi dalam sel budaya tertentu, seperti gaya ultras atau gaya hooligan

Faktanya tidak hanya di Indonesia, menurut penelitian Martha Newsom, antropolog dari Universitas Oxford, fanatisme sepakbola terjadi di seluruh dunia.

Fanatisme ini semakin kuat seiring dengan kondisi pandemi yang membuat fans tidak bisa melihat tim kesayangannya di stadion.

Menurut Geoff Pearson, seorang dosen senior di Universitas Manchester, ada pelepasan energi yang terpendam saat para penggemar akhirnya bisa melihat pertandingan di stadion.

Menggapai Ikatan Cinta Angkat Kisah Fans Fanatik Sinetron Fenomenal

Ketepatan dan antisipasi sangat penting, baik dari segi infrastruktur dan sistem keamanan, serta mekanisme untuk memindahkan kelompok suporter keluar masuk stadion yang lebih baik.

60 MENIT LAPORAN KHUSUS Tukang parkir pemeras dibebaskan polisi, Kapolres: Tidak terbukti, uang tidak diterima pelaku Jum’at 16 Juni 2023 | 20:31 WIB

DUNIA menelan uang untuk menghilangkan bukti korupsi, polisi Kolombia bergegas ke keadaan darurat Jumat, 16 Juni 2023 | 20:30 WIB

Kasus Hit-Run Moise Jabodetabek Bukan Sekedar Kecelakaan, Psikolog Forensik: Bisa Terlibat Pembunuhan Jumat 16 Juni 2023 | 20:25 WIB

Fanatisme Suporter Indonesia Dan ‘agama’ Kedua Bernama Sepak Bola

Polda Sumbar Selidiki Kematian Kapolsek Paminal Musi Rawa Dengan Luka Tembak Di Kepala Jumat 16 Juni 2023 | 20:03 WIB

Dokter Sri Lanka yang Ditakuti Dunia Angkat Hampir 1 Kg Batu Ginjal, Rekor Terbesar dan Terberat di Dunia Jumat 16 Juni 2023 | 20:00 WIB

VOD Presiden Jokowi Panggil Menteri LHK Siti Nurbaya ke Istana Bahas Pencemaran Udara Jumat, 16 Juni 2023 | 19:54 WIB

VOD KPK tolak somasi ke Mentan sarat unsur politik, tuntas proses hukum! Jumat, 16 Juni 2023 | 19:49 WIB Suporter Persita menyaksikan Persita Tangeran vs PSM Makassar dalam laga Shopee Liga 1 di Stadion Sport Center, Tangerang, Jumat (6/3). Persia

Lusail, Catar. 18th Dec, 2022. Argentina Fans During The Match Between Argentina And France Valid For The 2022 Fifa World Cup Final Held At The Lusail International Stadium, Ad, Qatar Credit: Richard

Jaket fanatik, fans fanatik, fans fanatik jkt48, fanatik adalah, arti kata fanatik, teror fans fanatik, fans, contoh sikap fanatik, gambar fanatik, fanatik, fanatik 66, kata kata suporter fanatik