Faktor Fisika Yang Mempengaruhi Kualitas Air Ditunjukkan Oleh Nomor – Dalam kajian ekologi, dikenal faktor-faktor yang mempengaruhi keberadaan dan keadaan organisme di alam, yaitu faktor nonbiotik dan faktor biotik. Faktor nonbiotik sendiri terbagi menjadi dua faktor, yaitu faktor fisik dan faktor kimia. Faktor fisik meliputi suhu, kelembaban, intensitas cahaya, komposisi substrat sebagai fungsi substrat dan arus. Sedangkan faktor kimia meliputi salinitas, pH, DO, BOD dan COD. Diantara ketiga media yang ada di alam yaitu air, tanah dan udara ada yang memiliki parameter yang sama, ada pula yang spesifik untuk media dan habitat yang berbeda, yang dipengaruhi oleh faktor-faktor diatas (Hariyanto, et al., 2008).

Suatu organisme hidup tidak pernah lepas dari pengaruh parameter fisika dan kimia. Parameter fisik dan kimia saling mempengaruhi. Salah satu faktor fisika yaitu suhu mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap keberadaan dan aktivitas organisme. Karena pada umumnya organisme memiliki kisaran suhu tertentu untuk melakukan aktivitas optimalnya, maka batas kisaran tertentu tersebut biasa disebut batas toleransi (Burhan, Latief, 2003).

Faktor Fisika Yang Mempengaruhi Kualitas Air Ditunjukkan Oleh Nomor

Tinggi rendahnya suhu dipengaruhi oleh posisi matahari terhadap bumi (sudut datangnya sinar matahari), serta lama penyinaran matahari. Selain itu, bentuk permukaan bumi (daratan, lautan, gunung, kota, hutan, dll) dan ketinggian suatu tempat, yaitu semakin tinggi suatu tempat, semakin rendah suhunya, begitu pula sebaliknya, perubahan suhu biasanya terjadi terpengaruh. tergantung pada cuaca, udara, musim, tekanan atmosfer, aliran air dan geomorfologi, garis lintang, ketinggian dan angin. Alat untuk mengukur suhu adalah thermometer. Untuk mengukur suhu di dalam ruangan dan suhu di udara terbuka biasanya digunakan termometer maksimum-minimum (Hariyanto, et al., 2008).

Sebutkan Faktor Fisika Yang Mempengaruhi Kualitas Air​

Kelembaban juga merupakan faktor fisik yang terkait erat dengan suhu. Kelembaban menunjukkan banyaknya uap air yang ada di udara, bila di dalam tanah biasa disebut kadar air. Alat untuk mengukur kelembaban udara adalah sling psychrometer. Biasanya, pada alat pencatat suhu basah dan kering, disediakan meja dengan kelembaban. Alat ini ada yang dipasang di dinding, ada yang harus diputar (Sling Psychrometer). Asumsinya adalah bola basah menunjukkan suhu pada 100% atau kelembaban mutlak, sedangkan bola kering menunjukkan suhu pada kelembaban sedang. Jika suhu bola kering sama dengan suhu bola basah, berarti kelembabannya 100%. Tampaknya ada hubungan antara suhu dan kelembaban (Hariyanto, et al., 2008).

Baca Juga  Selain Sebagai Seni Gerakan Pencak Silat Juga Menjadi Gerakan

Kelembaban bervariasi dengan suhu dan cuaca, sehingga pada musim hujan kelembabannya lebih tinggi dan pada musim kemarau kelembabannya menurun. Hal ini dapat terjadi karena kelembapan merupakan fungsi dari jumlah dan lama presipitasi, keberadaan genangan air, dan temperatur (Hariyanto, et al., 2008).

Untuk mengetahui hubungan suhu dan kelembaban pada tempat yang berbeda (indoor dan outdoor), dilakukan perhitungan praktis dan analisis karakter statistik untuk menentukan parameter fisik dan kimia lingkungan.

Parameter adalah ukuran apa saja yang dapat menggambarkan keadaan atau kondisi sesuatu, misalnya untuk menggambarkan kalor suatu benda kita menggunakan parameter kalor yaitu Celcius, Kelvin dll. Untuk membandingkan dua objek atau dua objek, percobaan harus menggunakan parameter yang sama. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara suhu dan kelembaban pada suatu tempat dan pada kondisi tertentu, digunakan parameter fisika dan parameter kimia dalam percobaan. Parameter fisik meliputi suhu, kelembaban, intensitas cahaya, komposisi substrat sebagai fungsi substrat, dan arus. Sedangkan parameter kimia meliputi salinitas, pH, DO, BOD dan COD (Hariyanto, et al., 2008).

Krisis Air Bersih

Parameter fisik adalah parameter yang terlihat atau dirasakan secara langsung. Suhu, kelembaban dan intensitas cahaya merupakan parameter fisik (P., Michael, 2007).

Suhu merupakan parameter yang sangat mempengaruhi keberadaan dan aktivitas organisme, karena organisme biasanya memiliki kisaran suhu tertentu untuk melakukan aktivitas secara optimal. Batas jangkauan maksimum makhluk hidup ini biasa disebut batas toleransi. Suhu tidak dapat disimpan, sehingga harus diukur di lapangan. Sampel yang dibawa ke laboratorium untuk dianalisis seringkali harus diukur suhunya kembali di laboratorium karena diduga ada pengaruh lain terhadap hasil analisis yang telah dilakukan. Alat untuk mengukur suhu disebut termometer (Hariyanto, et al., 2008).

Saat mengukur suhu, akurasi yang diperlukan biasanya hingga 0,1°C. Satuan suhu yang paling umum digunakan adalah Celcius (

Perubahan suhu dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti cuaca dan udara. Suhu juga memegang peranan yang sangat penting dalam mengendalikan keadaan ekosistem perairan. Peningkatan suhu menyebabkan viskositas, reaksi kimia, penguapan dan penguapan, yang menyebabkan penurunan larutan gas dalam air, misalnya O2, CO2, N2, CH4, dll. Selain itu, peningkatan suhu menyebabkan peningkatan metabolisme dan respirasi organisme akuatik dan selanjutnya meningkatkan konsumsi oksigen (Durmishi, et al., 2008).

Bimilllah_naskah Ujiaa Kelayakan

Kelembaban menunjukkan banyaknya uap air atau air yang ada di udara, bila di dalam tanah biasanya disebut kadar air (moisture, water content). Alat untuk mengukur kelembapan udara disebut hygrometer, namun kelembapan juga dapat diketahui dengan membandingkan suhu yang ditunjukkan oleh termometer normal atau kering dengan suhu yang ditunjukkan oleh termometer yang dibungkus kain lembab atau disebut termometer lembab. Unit wet bulb dan dry bulb ini merupakan rangkaian alat ukur kelembaban udara yang biasa disebut sling psychrometer. Biasanya, pada alat yang mencatat suhu basah dan kering, disediakan grafik kelembaban. Alat ini ditempelkan pada dinding (Hariyanto, dkk., 2008).

Baca Juga  Antonim Nisbi

Saat mengukur dengan sling psychrometer, asumsikan bahwa bola basah menunjukkan suhu pada 100% atau kelembaban absolut, sedangkan bola kering menunjukkan suhu pada kelembaban minimum. Jika suhu bola kering sama dengan suhu bola basah, berarti kelembabannya 100%. Tampaknya ada hubungan antara suhu dan kelembaban (Hariyanto, et al., 2008).

Intensitas cahaya tentunya memiliki pengaruh terhadap suatu lingkungan dan komponen penyusunnya. Besarnya intensitas cahaya ditentukan oleh letak matahari, cuaca, dan letaknya relatif terhadap benda atau organisme lain, yaitu dalam naungan atau tidak.Satuan intensitas cahaya adalah lux dan alatnya disebut luxmeter. Semakin tinggi intensitas cahaya maka suhu akan semakin tinggi sehingga menurunkan nilai kelembaban (Hariyanto, et al., 2008).

Parameter kimia adalah parameter yang tidak dapat dilihat atau dirasakan secara langsung. Kekeruhan dan pH merupakan parameter kimia (P., Michael, 2007).

Telaah Kualitas Air Pdf

Kekeruhan adalah ukuran seberapa jauh cahaya menembus air, dimana cahaya yang masuk ke dalam air dipantulkan oleh zat tersuspensi dan zat koloid. Satuannya adalah unit kekeruhan nephelometric (NTU). Di danau atau perairan lain yang relatif tenang, kekeruhan perairan ini terutama dipengaruhi oleh bahan koloid dan bahan halus yang terdispersi di dalam air. Di sungai yang mengalir, kekeruhan terutama disebabkan oleh bahan kasar yang tersebar, kekeruhan penting untuk kualitas air permukaan, terutama dalam hal estetika, kemampuan menyaring dan konsekuensi disinfeksi. Secara umum, dengan meningkatnya kekeruhan, nilai estetika menurun, penyaringan air menjadi lebih sulit dan mahal, dan efektivitas disinfeksi menurun. , L.W., 1977).

Kondisi asam atau basa ditentukan berdasarkan nilai pH (kekuatan hidrogen). Nilai pH berkisar antara 0 hingga 14, dimana pH 7 merupakan pH normal, pH di bawah 7 menandakan air bersifat asam, sedangkan pH di atas 7 menandakan pH rambut bersifat basa. Pencemaran juga dapat ditunjukkan dari pH yang berhubungan dengan konsentrasi oksigen (pH rendah pada konsentrasi oksigen rendah) pH suatu zat diukur dengan kertas pH universal dan pH meter (Deekae, et al., 2010).

Penelitian ini dilakukan di ruang 124 tempat magang biologi, di kolam renang depan sekretariat Himbio dan di kolam renang Fakultas Sains dan Teknologi Kampus C Universitas Airlangga. Pengukuran dilakukan tiga kali sehari, tahu di pagi hari. antara pukul 05.00 WIB-07.00 WIB, siang antara pukul 12.00 WIB-13.00 WIB, sore antara pukul 18.00 WIB-19.00 WIB selama 24 hari, sejak tanggal 22 Maret 2012 sampai dengan tanggal 14 April 2012.

Baca Juga  Berikut Ini Bukan Merupakan Fungsi Rangka Manusia Adalah

Alat yang digunakan di laboratorium ini adalah termometer maksimum-minimum, termometer air raksa, luxmeter, psychrometer sling, pH meter dan turbidimeter. Sedangkan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah air ledeng dari laboratorium R.124, air dari bak lanjutan Sekretariat Himbio dan air dari kolam renang Fakultas Sains dan Teknologi.

Ketentuan Umum Dalam Farmakope Indonesia

1. Suhu udara pagi, siang dan sore hari diukur setiap hari selama 24 hari dengan thermometer maksimum-minimum 2. Kelembaban udara pagi, siang dan sore hari diukur setiap hari selama 24 hari dengan sling psychrometer (termometer basah-kering) 3. D Intensitas cahaya diukur pada pagi, siang dan sore hari selama 24 hari dengan luxmeter 4. Kekeruhan diukur pada pagi, siang dan sore hari setiap hari selama 24 hari dengan turbidimeter 5. Hasil pengukuran dicatat dan dianalisis pengukuran data

Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa koefisien korelasi (r) adalah 0,5494 (r = 0), menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara intensitas cahaya dengan kekeruhan. Sedangkan koefisien determinasi (r2) sebesar 0,3019, menunjukkan bahwa kekeruhan sangat dipengaruhi oleh faktor lain sebesar 0,6981.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa koefisien korelasi (r) sebesar 0,308 (r = 0), menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara intensitas cahaya dengan kekeruhan. dari 0,9046.

Oleh karena itu kita dapat mengatakan bahwa koefisien korelasi (r) adalah 0,5191 (r = 0) yang menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara intensitas cahaya dan kekeruhan. Sedangkan koefisien determinasi (r2) sebesar 0,2695 menunjukkan bahwa hal tersebut sangat dipengaruhi oleh faktor lain sebesar 0,7305.

Perhitungan Beban Pencemaran Dari Parameter Total Pengaruh Perilaku Masyarakat Terhadap Kualitas Air Sungai Percut

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa koefisien korelasi (r) adalah 0,556 (r=0) yang menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara intensitas cahaya dan kekeruhan. Sedangkan koefisien determinasi (r2) sebesar 0,3094 menunjukkan bahwa hal tersebut sangat dipengaruhi oleh faktor lain sebesar 0,6906.

Dengan demikian dapat dikatakan koefisien korelasi (r) sebesar 0,428 yang menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara intensitas cahaya dengan kekeruhan.

Pada percobaan ini dilakukan pengamatan parameter fisik dan kimia pada tiga lokasi yang berbeda yaitu di Laboratorium 124 Fakultas Sains dan Teknologi dan Kolam Sekresi Himbio Parameter fisik dan kimia yang diamati adalah intensitas cahaya, suhu, kekeruhan dan kelembaban. Namun analisis kami fokus pada intensitas cahaya dan kekeruhan (turbidity) serta hubungan antara kedua faktor tersebut Sebelum kolam Sekre Himbio tidak diamati data intensitas cahaya, sehingga analisis kami tidak hanya di dua tempat yaitu Laboratorium 124 dan Kolam kolam Pengamatan Fakultas Sains dan Teknologi pada 3 waktu yang berbeda, pagi, siang dan sore.

Faktor mempengaruhi kualitas limbah, faktor yang mempengaruhi kualitas limbah, faktor yang mempengaruhi belajar, faktor yang mempengaruhi kecepatan, faktor yang mempengaruhi penawaran, faktor faktor yang mempengaruhi, faktor faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan, faktor yang mempengaruhi kebutuhan, faktor yang mempengaruhi kesehatan, faktor yang mempengaruhi permintaan, faktor yang mempengaruhi perkembangan, faktor yang mempengaruhi kualitas pendidikan