Buatlah Skenario Pembelajaran Singkat Tentang Bilangan Prima – Apakah kamu suka buku ini? Anda dapat menerbitkan buku Anda online secara gratis dalam hitungan menit! Buat buku flip Anda sendiri

Beberapa contoh skenario pengajaran yang berbeda. Situasi 1: Taman Kanak-Kanak Ibu Seria adalah seorang guru di Taman Kanak-Kanak A. Meski di masa pandemi, beliau tetap ingin siswanya mendapat dukungan yang baik dalam enam bidang perkembangannya. Salah satunya adalah aspek perkembangan kognitif. Saat ini, Ibu Seria ingin siswanya memperdalam pemahaman mereka tentang konsep korespondensi 1-1. Materi ini sebenarnya dia sampaikan kemarin. Namun saat melakukan sesi tanya jawab singkat, ia masih melihat keempat siswa tersebut sepertinya belum memahaminya dengan baik. Maka hari ini Bu Seriya mengatur pengajarannya sebagai berikut: 1. Pagi harinya beliau akan mengadakan pertemuan online selama 30 menit melalui Zoom dengan seluruh siswanya. Pada sesi kali ini beliau akan mengulas secara singkat konsep korespondensi 1-1 beserta contohnya. Mengapa penampilannya? karena Bu Seria sebenarnya melihat sebagian besar muridnya memahami konsep tersebut. 2. Di akhir pertemuan online, Bu Seria menjelaskan apa saja yang harus dilakukan siswanya di rumah secara asynchronous. Karena ingin agar siswa dapat menerapkan konsep-konsep yang telah dipelajari sebelumnya, maka beliau memberikan petunjuk sebagai berikut: – Mintalah siswa untuk mencari benda sebanyak-banyaknya yang ditugaskan kepadanya kemudian menggambarnya. Misalnya: a. 5 sendok di rumah b. 7 lembar daun kering di dekat rumah c. 8 kerikil di sekitar rumah d. 10 tutup botol untuk dapur e. dll. 3. Untuk memudahkan murid-muridnya, Bu Series menyajikan instruksi dalam dua cara. A. secara tertulis, yang kemudian dikirimkan kepada orang tua siswa melalui WhatsApp. B. dengan audio yang juga ia kirimkan sebagai pesan suara di WhatsApp. 4. Saat siswa sedang mengerjakan, Ibu Seriya meminta siswa (dengan bantuan orang tua) untuk memotret pekerjaannya dan mengirimkannya melalui Whatsapp agar dia dapat menilainya. 5. Karena tugas yang diberikan Bu Seria tidak sinkron, maka Bu Seria memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan waktunya sendiri, sehingga orang tua yang tidak dapat membantu karena alasan tertentu dapat membantu.

Buatlah Skenario Pembelajaran Singkat Tentang Bilangan Prima

Anak-anak mereka pada waktu yang paling cocok bagi mereka. Namun Ibu Seriya tetap memberikan batas waktu kepada siswa untuk menyelesaikan pekerjaannya. 6. Untuk membantu keempat siswanya yang masih membutuhkan bantuan ekstra, Bu Seria mengatur pertemuan dengan orang tua keempat siswanya untuk bertemu secara online dan memberikan penjelasan lainnya. Ibu Seria menghabiskan beberapa menit untuk menguji pemahaman konseptualnya tentang korespondensi 1-1 dengan empat anak. Ketika Bu Seria merasa siswa mulai memahami konsep tersebut, beliau memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencoba kegiatan tersebut. Ibu Seria juga merekam penjelasannya dalam sebuah video pendek yang ia kirimkan kepada orang tua keempat siswa tersebut agar siswanya dapat menontonnya kembali jika masih bingung.

Baca Juga  Pada Setiap Paragraf Selain Gagasan Pokok Kita Juga Dapat Mencari

Pdf) Profil Keterampilan Menyusun Skenario Pembelajaran Mahasiswa Calon Guru Biologi Perguruan Tinggi Keagamaan

Situasi 2.S.D. Pak Dermawan adalah seorang guru sekolah dasar. Minggu depan, ia akan mengajari murid-muridnya tentang fungsi salah satu sistem organ tubuh manusia, yaitu sistem pencernaan. Dalam merencanakan pembelajarannya, Pak Dermawan menyiapkan beberapa sumber belajar yang diyakininya akan membantu siswanya belajar sesuai dengan kebutuhannya. Bahan ajar yang disiapkannya antara lain: 1. Poster bagian-bagian organ pencernaan yang diambil dari perpustakaan. 2. Berbagai materi berisi pembahasan tentang fungsi organ pencernaan, dari beberapa sumber. Terdapat: – Beberapa buku bacaan dengan berbagai tingkat kesulitan (yang juga dipinjamnya dari perpustakaan) yang berisi informasi tentang fungsi sistem pencernaan. – artikel yang diambilnya dari majalah anak-anak (ngomong-ngomong, ada pembahasan tentang sistem pencernaan dengan cara yang lebih sederhana). – Komik sains milik salah satu muridnya (minggu lalu dia bertanya kepada murid-muridnya apakah ada yang punya sumber belajar yang berhubungan dengan sistem pencernaan. Kebetulan salah satu muridnya punya komik sains dan mereka memintanya untuk membawanya ke sekolahnya. ). 3. Tidak ada komputer di kelas Pak Dermawan. Namun Pak Dermawan mencoba mengunduh video pendek di ponselnya yang menjelaskan cara kerja organ pencernaan. Dia kemudian mempratinjau video tersebut (untuk memastikan kontennya akurat dan apa yang dia ingin anak-anak pahami) dan kemudian menyimpannya ke ponselnya. Rencananya video tersebut hanya akan ditayangkan melalui ponsel jika beberapa siswa masih membutuhkan bantuan tambahan. 4. Pak Dermawan juga telah membuat kartu soal yang dapat Anda gunakan untuk membantu siswa membangun pemahaman mereka sendiri tentang cara kerja sistem pencernaan (dengan menjawab pertanyaan). 5. Pak Dermawan kemudian menyiapkan daftar kegiatan beserta petunjuknya. Misalnya: – membaca buku/artikel/komik/dll; – melihat poster/diagram, mendiskusikannya lalu merangkumnya untuk menunjukkan pemahaman terhadap isi poster; – melakukan wawancara dengan petugas kepolisian UKS; – jawab kartu pertanyaan. Meskipun kegiatan ini berbeda, namun tujuannya adalah untuk membantu siswa memahami cara kerja sistem pencernaan. Pak Dermawan bersedia mengajar.

Baca Juga  Salah Satu Perbedaan Olahraga Jalan Cepat Dengan Olahraga Lari Yaitu

6. Di awal pembelajaran Pak Dermawan menjelaskan kepada seluruh siswa di kelasnya tujuan pembelajaran dan konsep-konsep kunci yang ingin dikuasai anak-anak. Melalui tanya jawab, dan contoh, ia juga memastikan siswanya memahami apa yang dimaksud dengan “sistem”. 7. Setelah itu beliau meminta siswanya untuk mulai bekerja dalam kelompok. Untuk kegiatan ini Pak Dermawan membagi siswa ke dalam kelompok berdasarkan tingkat kemampuan membaca mereka. Hal ini dikarenakan tugas pertama yang harus dilakukan setiap kelompok adalah membaca terlebih dahulu bahan bacaan. Pak Dermawan menyesuaikan teks yang dibaca setiap kelompok dengan kemampuan membacanya. 8. Pak Dermawan menjelaskan kepada murid-muridnya bahwa setiap kelompok akan diberikan target waktu satu minggu untuk menyelesaikan tugas-tugas yang disiapkan oleh Pak. Dermawan. Terserah sepenuhnya kepada siswa untuk memutuskan tugas mana yang harus diselesaikan terlebih dahulu. Yang jelas, mereka berkesempatan melakukan kegiatan tersebut pada kelas sains minggu ini. 9. Saat siswa mengerjakan tugas, Pak. Dermawan memastikan mereka mengamati dan memantau pemahaman siswanya. Dia mendekati setiap kelompok dan mengajukan pertanyaan serta memberikan pertanyaan lanjutan kepada siswa yang membutuhkan bantuan atau membutuhkan tugas yang lebih menantang. Misalnya, ia memperlihatkan video di ponselnya kepada beberapa anak yang tampak masih kesulitan. Dia membantu mereka memahami konsep-konsep kunci melalui kosa kata sederhana, yang kemudian dia tunjukkan di kelas. Pak Dermawan juga membuat catatan evaluasi selama proses ini. Ia memperhatikan setiap jawaban siswa, pada setiap pertanyaan siswa. Ia menggunakan informasi ini untuk menyesuaikan tingkat bantuan yang diberikan kepada siswa. 10. Pak Dermawan kemudian melakukan penilaian untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap materi. Beliau kemudian melakukan penilaian bertingkat dimana beliau meminta siswa yang kurang mampu untuk menjelaskan sistem pencernaan dengan menggunakan diagram alir sederhana yang dilanjutkan dengan penjelasan singkat menggunakan kosakata sederhana sesuai dengan apa yang telah dipelajari atau bahkan belum dipelajari. keberagaman. – Beliau meminta siswa berkemampuan rata-rata untuk menulis cerita naratif tentang saluran pencernaan dengan menggunakan kosa kata yang lebih bervariasi. – Beliau meminta siswa berkemampuan tinggi untuk menulis cerita kreatif dari sudut pandang seorang ilmuwan nutrisi manusia tentang saluran pencernaan. Tugas ini pasti akan menyulitkan dalam menyusun kalimat dan memilih kosakata yang akan digunakan.

Situasi 3. SMA Pak Dudidam, seorang guru SMA, ingin mengajarkan materi tentang periklanan kepada siswanya. Tujuan pembelajarannya adalah agar siswa dapat memahami makna kontekstual yang terkait dengan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan iklan produk dan jasa. Pak Doudidam kemudian mengembangkan skenario pengajaran sebagai berikut: 1. Diskusi seluruh kelas di awal pembelajaran. Pak Dudidam memimpin diskusi untuk mengenalkan topik periklanan kepada siswa dengan beberapa pertanyaan pengarah seperti: – Apa perbedaan periklanan dengan bentuk tulisan lainnya? – Jenis iklan apa yang benar-benar Anda minati? – Apakah membuat iklan bernilai uang? – Jenis lowongan apa yang tersedia di iklan? 2. Individu/pasangan/kelompok kecil. Setelah itu Pak Dudidam meminta siswa mengerjakan tugas tertulis — Berbagi dengan pasangan — Berbagi dengan pasangan lain. – Siswa harus secara individu menulis tiga sampai lima iklan yang menarik minat mereka. – Kemudian mereka membagikan apa yang telah mereka tulis kepada teman lainnya (berpasangan). Mereka dapat menambahkan pendapat dengan berbagi. – Setiap pasangan kemudian berbagi dengan pasangan lainnya. – Setelah itu Pak Dudidam berdiskusi dengan seluruh kelas. Mereka akan menggunakan daftar iklan yang ditulis oleh masing-masing kelompok sebagai contoh dan kemudian mendiskusikannya, dengan fokus pada: ● target audiens ● pesan-pesan utama ● mengapa beberapa iklan lebih efektif dibandingkan iklan lainnya. – Pak Dudidam kemudian menjelaskan konsep dan istilah periklanan sesuai kebutuhan. 3. Bekerja dalam kelompok kecil. – Siswa harus membentuk kelompok yang terdiri dari empat hingga lima orang untuk mendiskusikan kelebihan dan kekurangan berbagai jenis iklan. – Setiap kelompok akan mendapatkan selembar kertas dan akan bekerja di mejanya masing-masing. – Setiap lembar kertas grafik mempunyai T-karbon untuk mencatat kelebihan dan kekurangan masing-masing jenis iklan (misalnya radio, televisi, internet, media cetak, papan reklame).

Baca Juga  Kesatuan Pertahanan Keamanan Yang Digariskan Dalam Wawasan Nusantara Mengandung Arti

Setiap kelompok akan bertukar pikiran tentang dua kelebihan dan dua kekurangan dari setiap jenis iklan. Mengikuti petunjuk guru, masing-masing kelompok berpindah ke meja kelompok lain. – Mereka membaca materi yang ditulis sebelumnya dan menambahkan dua kelebihan dan kekurangan lagi. – Lanjutkan cara ini hingga masing-masing kelompok mempunyai kesempatan mendiskusikan semua jenis iklan. 4. Pak Dudidam kemudian mengumpulkan kembali siswa menjadi satu kelompok besar. Dia kemudian memimpin diskusi yang diperlukan untuk memperjelas dan/atau memperluas pemahaman konsep-konsep seperti: target audiens, kejelasan pesan, dan penggunaan fitur bahasa dan desain seperti pilihan judul, teks.

Pdf) Pelaksanaan Bimbingan Berkelanjutan Dalam Upaya Meningkatkan Kompetensi Guru Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Di Sdn 01 Popayato

Bilangan prima, contoh skenario pembelajaran, skenario pembelajaran tematik, skenario pembelajaran sd, skenario pembelajaran, skenario pembelajaran ipa sd, contoh skenario pembelajaran sd, skenario pembelajaran paud, skenario pembelajaran bahasa indonesia, pembelajaran bilangan, contoh skenario singkat, skenario pembelajaran fisika