Bela Negara Dengan Pendekatan Militer Dilakukan Untuk Menghadapi Ancaman – SURABAYA – Kakanwil Kemenkumham Krismono memimpin acara Hari Bela Negara (HBN) ke-73 tahun 2021 di halaman parkir Kemenkumham, Senin (20/12). Peringatan HBN tahun ini mengangkat tema “Semangat Bela Negara, Indonesia Tangguh, Indonesia Maju”.

Dalam pesan Presiden RI Joko Widodo yang dibacakan kepala kantor daerah, Presiden meminta seluruh rakyat Indonesia untuk bersama-sama mempertahankan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). untuk melindungi negara. “Melindungi negara adalah tekad, sikap dan perilaku, serta tindakan warga negara, baik secara individu maupun kolektif, dalam menjaga kedaulatan negara,” ujarnya.

Bela Negara Dengan Pendekatan Militer Dilakukan Untuk Menghadapi Ancaman

Ada lima prinsip dasar bela negara yang harus dipraktikkan dalam setiap kesempatan, antara lain cinta tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara, setia pada Pancasila sebagai ideologi negara, rela berkorban bangsa dan negara, dan kemampuan pertama untuk melindungi negara.

Hut Kemenkumham Ke 76, Lapas Sleman Ikuti Upacara Hari Dharma Karya Dhika Tahun 2021 Secara Virtual

“Berikan dorongan HBN ini agar kita bisa meningkatkan semangat kita dengan bahu-membahu menjaga negara dan membangun bangsa,” ujarnya. Mempererat ikatan persatuan dan persaudaraan, saling membantu dan tetap positif dalam menghadapi setiap tantangan yang kita hadapi adalah pesan yang disampaikan dalam pidato tersebut.

Di tengah pandemi Covid-19 ini, Presiden meminta seluruh masyarakat untuk menghadapinya dengan baik, baik lahir maupun batin. “Semua aspek kehidupan kita, suka atau tidak suka, harus siap menghadapi konsekuensi dari wabah ini. Kekuatan, daya tahan, ketangguhan, kerja sama, kecerdasan, dan kecepatan kita diuji dan diasah dalam waktu yang bersamaan,” katanya. (Humas Kemenkumham) Baru-baru ini kita merayakan 71 tahun kemerdekaan Republik Indonesia yang dilakukan dengan penuh kemeriahan dan kreativitas. Dengan merayakan Hari Kemerdekaan, kami ingatkan bahwa kebebasan tidak datang dengan mudah, tetapi melalui perjuangan pengorbanan jiwa dan raga, yang dipimpin dengan tulus oleh para pendahulu kita yang heroik. Indonesia adalah bangsa yang memperoleh kemerdekaan melalui perjuangan, bukan melalui pemberian dari bangsa lain. Kita sebagai generasi penerus harus bangga dan meneladani para pahlawan/pendahulu kita yang berjuang dengan gagah berani melawan penjajah untuk membebaskan diri dari belenggu penjajahan. Para pahlawan dan perintis kita sedang berlatih bela negara dalam perjuangan fisik dan non fisik (diplomatik) untuk memproklamasikan Indonesia dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Baca Juga  Ketika Posisi Bulan Berada Pada Umbra Bumi Maka Terjadi Gerhana

. Konsep Trisakti menjadi landasan kabinet kerja dalam meletakkan landasan pembangunan Indonesia lima tahun ke depan (2015-2019), yang tertuang dalam visi pembangunan yaitu.

) dan semua kekuatannya. Selain dampak positif, globalisasi juga memiliki dampak negatif yang perlu dikelola dan diantisipasi

Revisi Uu Tni Dinilai Perlu Dilakukan Untuk Jaga Kedaulatan Negara Indonesia

Untuk menghadapi berbagai ancaman dan tantangan globalisasi, diperlukan pemahaman seluruh bangsa dalam memperkuat jiwa nasionalisme melalui pendidikan bela negara. Bentuk pendidikan bela negara lainnya di kampus adalah kelompok mahasiswa, pramuka, pecinta alam, dll. untuk membiasakan diri mempelajari tingkah laku, kerja sama dan tanggung jawab, serta memahami kewarganegaraan.

Kehadiran bangsa dalam suatu negara pada dasarnya dilandasi oleh 3 (tiga) unsur dasar, yaitu: “pengetahuan”, “jiwa” dan “tekad” yang kuat dalam pengertian kebangsaan, yaitu:

Pendidikan bela negara bertujuan untuk mewujudkan pentingnya bela negara bagi setiap warga negara, sehingga kesadaran bela negara dapat mendukung sistem global pertahanan dan keamanan nasional.

Dalam konstitusi kita, Bela Negara diatur dengan jelas, diatur dalam Pasal 27 ayat (3), Pasal 30 ayat (1) dan Pasal 30 ayat (2) UUD 1945.

Presiden Sampaikan Lima Nilai Dasar Bela Negara Dalam Upacara Hbn

Bela negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang penuh kecintaan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara (UU No. 3 Tahun 2002 tentang Negara). pertahanan). Oleh karena itu, bela negara bukan hanya menjadi tanggung jawab TNI dan Polri, tetapi menjadi kewajiban seluruh warga negara Indonesia, sesuai dengan kemampuan dan peranannya dalam kehidupan.

Atlet Indonesia yang mengikuti Olimpiade di Rio de Janeiro, Brazil juga menjadi bagian dari pertahanan negara. Guru dan dosen yang bertugas di daerah perbatasan juga ikut menjaga negara. Pelajar dan ilmuwan yang berpartisipasi dalam pengelolaan masyarakat di daerah terpencil juga melindungi negara. Oleh karena itu, mahasiswa baru harus memahami nilai-nilai ketahanan nasional melalui pendidikan formal dan informal di kampus.

Setiap warga negara wajib mencintai tanah air sebagai tempat bermukim dalam memenuhi kehidupannya yang selalu terancam baik di dalam maupun di luar negeri; Antara lain terlihat pada perlindungan lingkungan, pengetahuan akan letak negara dan kecintaan terhadap produk dalam negeri, sehingga tumbuh rasa nasionalisme.

Setiap warga negara perlu menyadari tanggung jawabnya sebagai warga negara yang didukung oleh pengetahuan, keterampilan, kemampuan, dan karakter kepribadian yang jujur, sehat, cakap, kreatif, mandiri, dan demokratis; Hal ini meliputi kedisiplinan, tanggung jawab, rasa hormat dan hormat, menjaga kerukunan, kerja sama, mengutamakan tanggung jawab di atas hak warga negara dan mengutamakan kepentingan negara dan bangsa di atas kepentingan pribadi dan golongan.

Baca Juga  Rawa Pening Termasuk Cerita

Bentuk Dan Contoh Ancaman Militer Dari Dalam Negeri

Setiap warga negara dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara dipanggil dan berdasarkan cita-cita Pancasila; antara lain diwujudkan dengan menghormati Tuhan Yang Maha Esa, menjalankan kewajiban agama, sadar membantu sesama, menjaga persatuan dan kesatuan, mengutamakan dialog untuk mencapai mufakat, dan mewujudkan keadilan sosial.

Setiap warga negara harus dapat mendahulukan kepentingan masyarakat di atas kepentingan individu/kelompok serta mencurahkan tenaga dan pikirannya untuk pemenuhan tugas, hak dan tanggung jawab tanpa kewajiban (dengan ikhlas); Hal ini antara lain ditunjukkan dengan kesediaan membantu sesama warga negara, mendahulukan kepentingan umum, kesiapan menyumbangkan tenaga, pikiran, keterampilan, keahlian, dan materi untuk kepentingan rakyat dan pemerintah, kesiapan melindungi bangsa dan negara. , dan keyakinan. agar pengorbanannya tidak sia-sia.

Setiap warga negara harus memiliki keterampilan mental berupa sikap dan perilaku positif, ketekunan, kerja keras, mengikuti aturan, percaya pada kemampuan, tahan uji dan pantang menyerah serta memiliki keterampilan fisik yang prima untuk mendukung keterampilan mental; antara lain terwujud dalam kesehatan jasmani dan rohani yang baik, keterampilan, integritas pribadi, ketekunan dan moral, serta tanggung jawab atas situasi yang terjadi di masyarakat.

Melindungi negara akan dianggap wajar, jika setiap pemuda/pelajar tahu bahwa masa depan negara ada di tangan mereka. Ya, para pemuda/mahasiswa tidak boleh apatis dan pesimis, tetapi harus optimis dan terpanggil untuk peduli dan mengatasi tantangan bangsa seperti pengangguran, kemiskinan dan ketimpangan.

Makalah Bela Negara

Presiden Republik Indonesia, Bpk. Jokowi, menegaskan bahwa tantangan dan ancaman terhadap kedaulatan negara saat ini berbeda sifatnya, ancamannya tidak umum atau bersifat fisik, tetapi sudah berkembang secara fisik dan fisik. Ancaman semakin multidimensi karena sifat ancaman dapat bersifat ideologis, politik, ekonomi dan sosial. Untuk menghadapi ancaman campuran ini, upaya pertahanan negara kita harus melalui berbagai aspek Ipoleksosbud dan pertahanan keamanan.

Dengan demikian, setiap warga negara, termasuk organisasi masyarakat sipil, memiliki hak dan tanggung jawab untuk melindungi negara dalam segala aspek kehidupan. Pendidikan bela negara harus berusaha membuat peserta/siswa senang dan bersemangat, tidak melupakan kedisiplinan dan tanggung jawab. Selain itu, dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami, agar tidak menimbulkan kesan “rekrutmen” dan/atau “tentara”, menakut-nakuti para peserta, khususnya perempuan. Gunakan percakapan sederhana dan praktik lapangan untuk menemukan dan menikmati pendidikan Bela Negara dengan mudah.

Padahal, upaya menjaga negara di tengah persaingan global tidak lepas dari pemahaman negara yang seharusnya dimiliki oleh generasi baru, khususnya pelajar. Sebagai bangsa yang majemuk, kita sangat bersyukur memiliki Pancasila sebagai pedoman hidup dan dasar negara. Pancasila tidak hanya mampu mempersatukan kita, tetapi mampu secara luwes menggunakan keragaman kita sebagai sumber kekuatan bangsa.

Baca Juga  Banyak Persegi Penyusun Jaring-jaring Kubus Adalah

Pendidikan bela negara bertujuan untuk dapat menciptakan motivasi dan perjuangan yang tinggi bagi para pemuda/pelajar untuk berusaha meningkatkan keterampilannya dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dalam meningkatkan daya saing pemuda Indonesia, karena hanya satu bangsa yang bisa. secara efektif dan efisien mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk pembangunan umat manusia yang dapat maju pesat. Hanya bangsa yang mampu mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mampu mandiri dalam menentukan masa depannya.

Peran Unit Kerjasama Militer Markas Besar Angkatan Darat Dalam Kerjasama Hubungan Luar Negeri Di Bidang Militer

Sejarah menunjukkan bahwa melalui ilmu pengetahuan dan teknologi, umat manusia telah mengalami perubahan besar dalam mencapai kemajuan dan kesejahteraan. Sejarah juga menunjukkan bahwa hanya bangsa-bangsa yang terampil dalam ilmu pengetahuan dan teknologi saja yang berhasil menjadi bangsa yang maju dan sejahtera. Namun itu saja tidak cukup, kita harus meningkatkan kesetiaan kita kepada Pancasila dan UUD 1945. Kita harus menyadari bahwa terlepas dari pentingnya Ketuhanan Yang Maha Esa, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang kita buat sebenarnya dapat menurunkan nilai-nilai kemanusiaan. . Tanpa nilai-nilai persatuan dan kesatuan, kemajuan yang kita buat tidak akan banyak nilainya dan bahkan mungkin akan berujung pada kejatuhan kita. Apalagi tanpa prinsip keadilan sosial, kemajuan yang kita capai akan membuka ketimpangan sosial dan menimbulkan keresahan.

Menjadi ahli iptek terlepas dari sistem nilai yang ada akan menghasilkan ilmuwan yang siap menggunakan iptek, sehingga pengajaran iptek harus konsisten dengan menjunjung tinggi sistem nilai nasional (Pancasila). Keahlian iptek yang diikuti dengan penghayatan Pancasila akan menghasilkan generasi bangsa yang tangguh, berdaya saing, dan tangguh dalam menghadapi persaingan global.

Kami berharap para pemuda/pelajar Indonesia dapat meningkatkan daya saingnya di era global dan berpartisipasi dalam percepatan pembangunan nasional untuk membangun Indonesia yang maju dan sejahtera.

Situs ini menggunakan cookie untuk memberikan pengalaman penelusuran terbaik. Dengan mengakses halaman ini berarti Anda setuju dengan penggunaan cookie kami Privacy Policy Ok Sebanyak 100 siswa SD/MI/SMK se-Kabupaten Karawang menyelesaikan Pembinaan Moral Bela Negara, Wawasan Kebangsaan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah Karawang di kode 0604/Karawang yang difokuskan selama 6 hari di Yonif Para Raider 305/Kostrad.

Strategi Bela Negara Dengan Menyiapkan Generasi Berkualitas Di Era Society 5.0

Pembangunan fundamental bidang pertahanan negara, Wawasan Kebangsaan ditutup dengan acara penutupan yang dilaksanakan di Lapangan Upacara Kodim 0604/Karawang Jl Siliwangi No. 1 Karawang, Senin (18/10/21).

Komandan Kodim 0604/Karawang Lt. Kol. MSc. Medi Hariyo Wibowo memimpin langsung acara terakhir Sosialisasi Bela Negara yang dihadiri oleh Bupati Karawanga diwakili oleh PLT Asda 1 Pemkab Karawanga Ir Hanafi, Ketua MUI Dr. KH Tajudin Mur, Wakapolres Karawang Faisal, kepala sekolah, orang tua siswa peserta Disiplin Bela Negara.

Dalam sambutannya di Dandim 0604/Karawang Letkol Inf Medi Hariyo Wibowo menjelaskan bahwa pelatihan ini

Ancaman militer di indonesia, upaya bela negara terhadap ancaman kebodohan, contoh bentuk ancaman militer, contoh ancaman militer, contoh ancaman militer dan nonmiliter, ancaman non militer bidang politik, bela negara dengan pendekatan militer, bentuk ancaman non militer, ancaman nir militer, ancaman militer dan non militer, ancaman militer indonesia, ancaman bela negara