Bahasa Daerah Akan Terjaga Dan Tidak Punah Jika Kita – Keanekaragaman bahasa daerah merupakan salah satu ciri khas Indonesia Namun meski memiliki ratusan bahasa daerah, nampaknya beberapa di antaranya terancam punah atau terancam punah. Hal itu terungkap dalam Penelitian Pemetaan dan Perlindungan Bahasa Daerah di Indonesia yang dilakukan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada 1991-2017.

Abstrak dari data penelitian menunjukkan bahwa setidaknya ada 4 bahasa daerah di Indonesia yang statusnya kritis atau terancam punah. Keempat bahasa tersebut adalah bahasa Reta Kabupaten Alor, Tenggara Timur Kemudian bahasa Saponi Kabupaten Warupen, Papua Kemudian bahasa Ibo di Kabupaten Halmehera Barat dan bahasa Meher di Pulau Kisur, Maluku.

Bahasa Daerah Akan Terjaga Dan Tidak Punah Jika Kita

Dari laporan penelitian selanjutnya ini, setidaknya ada 18 bahasa daerah yang terancam punah. 9 bahasa daerah di Papua (Mandar, Namla, Usku, Makleu/Makleu, Baku, Mansim Borai, Dubu, Irarutu, Podena), 4 bahasa daerah di Sulawesi (Ponosakan/Ponosokan, Konjo, Sangihe Talaud, Minahasa/Gorontalo ).

Revitalisasi Bahasa Sebagai Upaya Menjaga Eksistensi Bahasa Daerah

Kemudian ada dua bahasa daerah di Sumatera yang terancam, yaitu bahasa Baja Tangal dan bahasa Lematang. Kemudian ada juga 2 bahasa daerah di Maluku yang terancam punah yaitu bahasa Hulung dan bahasa Samasuru. dan satu (1) tambahan bahasa lokal yang terancam punah adalah bahasa Nedebang di USA Tenggara Timur

Lewis et al., (2015) mengklaim bahwa ada dua dimensi dalam mengkarakterisasi risiko bahasa, yaitu jumlah penutur yang menggunakan bahasa dan jumlah serta sifat penggunaan atau tindakan bahasa. Suatu bahasa dikatakan terancam punah jika semakin sedikit orang yang mengenal bahasanya dan karena itu bahasa tersebut tidak pernah digunakan atau diajarkan kepada anak-anaknya. Selain itu, suatu bahasa tergolong terancam punah jika bahasa tersebut digunakan sangat sedikit dalam kegiatan sehari-hari sehingga kehilangan fungsi sosial atau komunikatifnya.

Baca Juga  Apa Kesulitan Dari Penggunaan Angin Bayu Sebagai Sumber Energi Alternatif

Sedangkan pada tahun 2003, UNESCO mengklasifikasikan enam (6) tingkatan status bahasa berdasarkan penilaian kualitas atau vitalitas bahasa. Dua tingkat Terancam dan Sangat Terancam Punah. Bahasa yang terancam punah konon akibat anak-anak tidak lagi menggunakan bahasa sendiri di rumah sebagai bahasa ibu Saat ini, bahasa sangat berbahaya karena hanya digunakan di kalangan generasi yang lebih tua tetapi tidak di kalangan anak-anak

Sifat kemagnetan sebuah magnet tidak akan hilang jika magnet tersebut, jika kita bersyukur maka nikmat allah akan, sedekah tidak akan membuat kita miskin, jika bersepeda secara rutin kesehatan jantung kita akan terjaga karena, layanan google play tidak akan berjalan jika, jika kita tidak bayar pinjaman online, apa yang akan terjadi jika ginjal tidak berfungsi, jika kita bersyukur maka allah akan, apa yang akan terjadi jika tubuh kekurangan protein dan vitamin, jika pemasangan kampas kopling dan plat kopling tidak sesuai akan berakibat, youtube tidak akan berjalan jika layanan google play tidak diperbarui, jika kita tidak membayar pinjaman online