Bagaimana Upaya Yang Dilakukan Sultan Hasanudin Dalam Melawan Penjajahan Belanda – Tentunya anak sekolah akan mengetahui berbagai peristiwa protes terhadap rakyat belanda yang dilakukan para pahlawan nasional khususnya kelas 5 SD/MI tema 7.

Kerajaan Goa-Dallo dikenal sebagai kerajaan yang mendominasi perdagangan rempah-rempah di wilayah kepulauan Indonesia bagian timur.

Bagaimana Upaya Yang Dilakukan Sultan Hasanudin Dalam Melawan Penjajahan Belanda

Pada tahun 1666, Belanda berusaha menaklukkan kerajaan-kerajaan kecil di wilayah tersebut. Salah satunya ingin memperluas monopoli perdagangan rempah-rempah.

Biografi Sultan Hasanuddin: Latar Belakang Keluarga Dan Riwayat Perjuangannya

Kerajaan Goa terletak di sekitar Makassar dan Somba Obu, tepatnya di provinsi Sulawesi Selatan. Goa merupakan sebuah kerajaan besar yang menguasai perdagangan di wilayah timur Indonesia.

Terdapat sebuah pelabuhan strategis di jalur perdagangan internasional bernama Pelabuhan Somba Obu, Pelabuhan ini digunakan sebagai pusat perdagangan minyak wangi, beras, kayu, sutra dan porselen.

Lalu upaya apa saja yang dilakukan untuk melawan kolonialisme Belanda di kerajaan Goa-Dallo? Nah, kali ini anak-anak diajak untuk mengenal lebih jauh sejarah salah satu pahlawan nasional Makassar ini.

Sultan Hasanuddin lahir pada tanggal 12 Januari 1631 dan merupakan seorang kepala suku dari Makassar, Sulawesi Selatan. Ia merupakan Raja Goa ke-16 yang memerintah Kerajaan Islam Goa-Dallo yang berlangsung pada tahun 1653 hingga 1669.

Kadin Dan Kementrian Bumn Gelar Vaksinasi Gotong Royong Di Universitas Panca Budi Kota Medan

Sultan Hasanuddin adalah putra kedua Sultan Malikuzaid dari Kesultanan Goa. Pada tahun 1653, ayahnya meninggal, setelah itu Sultan Hasaniddin menggantikan ayahnya dan kemudian naik takhta.

Ketika VOC (Belanda) mencoba memonopoli perdagangan rempah-rempah di Kerajaan Goa, Sultan Hasanuddin melakukan perlawanan.

Namun sejak masa pemerintahan Sultan Malikusaid (1639-1653) hingga masa pemerintahan Sultan Hasanuddin, VOC tidak pernah diperbolehkan melakukan kegiatan perdagangan di sekitar provinsi Makassar.

Berbagai cara digunakan VOC untuk memonopoli perdagangan ini, salah satunya dengan licik dan menimbulkan banyak penderitaan bagi masyarakat Goa.

Baca Juga  Sebutkan Aba Aba Dalam Start Jongkok

Biografi Sultan Hasanuddin

Perilaku VOC ini ditentang keras oleh Sultan Hasanuddin yang awalnya menyambut Kerajaan Goa dengan tangan terbuka dan menganggap mereka sebagai pedagang pendatang.

Kerajaan Goa berada di bawah pimpinan Sultan Hasanuddin, namun Belanda tidak mampu menaklukkan kerajaan Goa-Tallo. Berikut ini inisiatif Sultan Hasanuddin melawan penjajahan Belanda.

Sultan Hasaniddin mengerahkan kekuatan warga untuk menyerang V.U.C. Hal ini dimaksudkan untuk memperkuat pertahanan kerajaan terhadap serangan Belanda, dan kemudian benteng dibangun di sepanjang pantai.

Pada tanggal 21 Desember 1666, terjadi perang terbuka antara VOC dengan Kerajaan Goa yang dipimpin langsung oleh Sultan Hasanuddin.

Bentuk Perlawanan, Hasil Perlawanan Pahlawan

Pada saat yang sama, tentara VOC yang menyerang dari darat dan laut tidak memaksa masyarakat Goa-Dallo mundur, dan akibatnya pertempuran terus berlanjut, pertahanan Goa semakin melemah.

Namun sayang sepuluh bulan kemudian Benteng Borombong direbut oleh VOC pada tanggal 23 Oktober 1667. Kekalahan ini memaksa Sultan Hasanuddin menandatangani Perjanjian Bongaya pada tanggal 18 November 1667.

Kerajaan Goa seolah tertinggal, sehingga Sultan Hasanuddin kembali protes. Akhirnya Belanda (dipimpin Spielman) meminta bantuan militer kepada Batavia.

Namun perlawanan ini tidak berhasil hingga Somba Opu, benteng terkuat di Goa, jatuh ke tangan VOC pada 12 Juni 1669 dan berganti nama menjadi Benteng Rotterdam.

Arung Palakka Di Antara Gelar Pahlawan Dan Pengkhianat

Demikian informasi sejarah tentang sejarah perlawanan Sultan Hasaniddin terhadap penjajahan Belanda. Semoga informasi ini bermanfaat untuk memperluas wawasan anak anda ya?

Saran dan pertanyaan langsung dijawab oleh ahlinya secara gratis. Jadi pastikan kamu punya akun untuk mulai bertanya, ya! Sultan Hasaniddin yang dikenal dengan julukan Ayam dari Timur adalah pahlawan nasional. Bagaimana itu terjadi? Yuk simak kisah perjuangannya melawan Belanda sebagai pemimpin Kerajaan Goa! —

Siapakah pahlawan Makassar yang dijuluki Ayam Jantan dari Timur? Ya! Jawaban : Sultan Hasaniddin. Julukan ini pasti kita ketahui pada pelajaran sejarah di sekolah! Namun tahukah Anda kenapa Sultan Hasaniddin disebut sebagai Ayam Jantan dari Timur?

Oleh karena itu, Sultan Hasanuddin berasal dari Goa, Makassar, Sulawesi Selatan dan dikenal kegigihannya dalam memukul mundur penjajah. Belanda memberinya julukan karena tekadnya

Pdf) Penjelasan Sejarah Atas Keluarnya Arung Palakka Dari Barisan Sultan Hasanuddin Menjelang Perang Makassar

Nah, pada artikel kali ini kita akan mengenal kehidupan Sultan Hasaniddin dan perjuangannya melawan penjajah. Datang dan lihat!

Sultan Hasanuddin lahir pada tanggal 12 Januari 1631 di Makassar, Sulawesi Selatan dengan nama Mallombasi Muhammad Bakir Teng Mattawang Gareng Ponto Mangepe. Meski Sultan Hasaniddin lahir dari keluarga bangsawan, namun ia senang berkomunikasi dengan teman-temannya yang biasa-biasa saja.

Saat Hasanuddin berusia 8 tahun, ayahnya, Sultan Muhammad Said, naik tahta sebagai Raja Goa ke-15. Rasa kepemimpinannya terlihat jelas sejak usia muda. Selain itu, Hasanuddin adalah anak yang cerdas dan pandai bekerja. Hasanuddin sudah memiliki jaringan bisnis di Makassar dan luar negeri.

Baca Juga  Apa Yang Dimaksud Dengan Melodis

Sultan Hasaniddin yang lebih muda belajar di masjid Botola. Ayahnya sering diundang ke pertemuan penting kerajaan. Ayahnya ingin Hasanuddin mempelajari diplomasi dan strategi perang. Semasa muda, Hasanuddin beberapa kali dipercaya mewakili kerajaan Goa dalam mengirimkan pesan ke berbagai kerajaan.

Perang Makassar 1666 1669: Hasrat Voc Runtuhkan Hegemoni Kerajaan Gowa

Saat usianya masih 21 tahun, Hasanuddin sudah bekerja di Departemen Pertahanan Goa lho! Ia menerima pendidikan pemerintahannya dari Gareng Pattingalong, yang merupakan ayahnya dan Mangubum dari Kesultanan Goa.

Ayahnya, Sultan Muhammad Said, turun tahta pada tahun 1653 dan mewariskan Hasanuddin untuk melanjutkan kepemimpinan kerajaan Goa. Sultan Muhammad Said Hasaniddin menghembuskan nafas terakhirnya pada usia 22 tahun. Dengan demikian, Sultan Hasanuddin naik tahta sebagai raja Goa ke-16.

Selain kedua versi tersebut, ada yang menarik dari pengangkatan Sultan Hasanuddin sebagai raja Goa. Padahal, jika melihat adat istiadat, Hasaniddin tidak berhak naik takhta sebagai raja. Sebab, ayahnya belum menjadi raja ketika ia dilahirkan.

Namun saat itu putra mahkota Dang Matawang dan bangsawan lainnya sepakat mengangkat Sultan Hasaniddin sebagai raja.

Faktor Penyebab Gagalnya Perjuangan Bangsa Indonesia Dalam Mengusir Penjajah

Kerajaan Goa terletak di ujung selatan Pulau Sulawesi, dengan ibu kotanya Somba Obu di pesisir Selat Makassar. Di bawah kepemimpinan Sultan Hasanuddin, kerajaan Goa mencapai puncak kejayaannya. Kerajaan ini menjadi pusat perdagangan terbesar di wilayah Indonesia bagian timur.

Kerajaan Goa menjadi penghubung antara wilayah barat seperti Jawa, Kalimantan, Sumatera dan Semenanjung Malaka dengan wilayah timur seperti Kepulauan Maluku dan Nusa Tenggara.

Di bawah kepemimpinan Sultan Hasanuddin, Kerajaan Goa berhasil memperluas wilayah kekuasaannya hingga Ternate dan Sumbawa. Hal ini tentu membuat Belanda senang dengan kehadiran keluarga kerajaan Goa, khususnya Sultan Hasanuddin. Menurut Belanda, kebijakan perdagangan yang diterapkan kerajaan Goa tidak sesuai dengan VOC.

Dengan demikian, saat itu VOC sudah memonopoli perdagangan rempah-rempah. Upaya VOC untuk memonopoli perdagangan di Indonesia bagian timur membuat marah Sultan Hasanuddin dan memancing perlawanan.

Sultan Agung: Antara Ambisi Dan Islamisasi

Mulai tahun 1616, VOC berusaha memonopoli perdagangan rempah-rempah dengan Spanyol dan Portugis di Indonesia bagian timur. VUC memaksa masyarakat untuk menjual rempah-rempah mereka dengan harga yang mereka tetapkan.

Selain itu, VUC juga melakukan penebangan pohon pala dan cengkeh di banyak tempat. Tujuannya adalah untuk membatasi jumlah bumbu. Dengan cara ini harga meningkat. Sayang sekali, bukan?

Hal ini tentu saja melemahkan perekonomian nasional dan pemerintah. Saat itu, hanya Kerajaan Goa yang menolak keras monopoli yang dilakukan VOC.

Baca Juga  Sebutkan Dua Faktor Yang Perlu Diperhatikan Setelah Melakukan Lempar Roket

Perlawanan kerajaan Goa terus berlanjut di bawah pimpinan Sultan Hasanuddin. Menurut prinsip yang dianut oleh kerajaan Goa, Tuhan menciptakan daratan dan lautan khusus untuk umat manusia. Menurutnya, hal tersebut bertolak belakang dengan apa yang dilakukan Belanda.

I Gusti Ngurah Rai

Dalam usahanya melawan Belanda, Sultan Hasaniddin terpaksa memperluas wilayah kekuasaannya. Pada bulan Februari 1660, Sultan Hasaniddin Topala mengundang Arung Danet. Ia meminta Arung Thanet memimpin Rakyat Bone untuk memperkuat pertahanan Makassar melawan Belanda.

Tobala Arung Tanette mengaku siap melawan Belanda bersama Sultan Hasanuddin selaku pemimpin masyarakat Bugis Bone. Hal ini demi menjaga harkat dan harga diri masyarakat Bugis Bone.

Topala kemudian memimpin orang Bugis Bone untuk menduduki wilayah belakang Makassar. Topala mengutuk upaya Belanda yang memaksa suku Bugis berperang dengan Makassar.

Singkatnya, Topala Arung Thanet menemukan sekitar 10.000 kerangka dan membawa orang-orang melewati pegunungan tinggi hingga Makassar. Sesampainya di Makassar, mereka dibagi menjadi beberapa kelompok dan ditugaskan untuk menggali garis pertahanan di sepanjang tepi pelabuhan Makassar. Dari Benteng Borombong Selatan hingga Benteng Ujung Thana Utara.

Bagaimana Upaya Yang Dilakukan Sultan Hasanudin Dalam Melawan Penjajahan Belanda

Penggalian parit dilakukan secara paksa. Manusia kerangka terpaksa menggali parit siang dan malam. Perlakuan ini membuat marah Arung Balaka, pemimpin Kerajaan Tulang, dan memberontak.

Dari sinilah Belanda mulai merasakan adanya percikan konflik internal antara Kerajaan Goa dan Kerajaan Suyak. Belanda tidak menunggu lama dan memanfaatkan celah tersebut.

Akhirnya Kerajaan Bone yang semula berada di bawah kekuasaan Kerajaan Goa berhasil dibujuk Belanda untuk membantu VOC.

Perang Makassar berlangsung pada tahun 1666 hingga 1669. Dalam perang tersebut, Kerajaan Bones membantu Belanda melawan pemerintahan yang dipimpin oleh Sultan Hasanuddin.

Profil Sejarah Budaya Dan Pariwisata Gowa

Arung Balaka yang dikejar pasukan Goa dalam pemberontakan ini berhasil berlayar ke Batavia untuk mencari bantuan ke Batavia. Pada tanggal 31 Desember 1666, VOC dipimpin Laksamana Cornelis Jansoon Spielman mengunjungi Bhutan. Ternyata Kerajaan Bhutan dikepung oleh pasukan Kerajaan Goa. Hal itu tentunya diyakini untuk melindungi Sultan Bhutan, Arung Balaka, dan sekutunya.

Sekitar 15.000 tentara Goa sedang mengepung kerajaan Bhattan saat itu. Mereka terdiri dari masyarakat Makassar, Bugis, dan Mandar. Nah, sebenarnya kekuatan tersebut berasal dari wilayah jajahan Kerajaan Goa.

Mendengar kedatangan Arung Balaka, masyarakat Bugis yang berjumlah ribuan berasumsi akan dibebaskan. Jadi mereka justru menyerang kerajaan Goa. Perang saudara dimulai di sana.

Kekuatan kerajaan Goa sedang kacau balau. Selain itu, masyarakat Mantar juga tidak berkewajiban mempertahankan kerajaan Goa dari serangan orang Bugis.

Keraton Abal Abal Mengganggu Dan Merusak Tatanan’

Keadaan ini tentu saja mengakhiri kekuasaan Kerajaan Goa oleh pihak luar seperti Belanda. Jadi sebenarnya kegagalan Goa bukan sepenuhnya pada Belanda, melainkan pada konfliknya

Upaya yang dilakukan untuk mencegah varises adalah, sultan trenggono gugur dalam upaya untuk, pahlawan banten yang melawan belanda, bagaimana upaya kita menciptakan nkri yang lebih aman dan damai, mengevaluasi perang melawan penjajahan kolonial hindia belanda, perjuangan yang dilakukan sultan hasanudin, jelaskan upaya yang dilakukan pemerintah dalam penegakan ham di indonesia, sebutkan tiga upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya penyakit pada sistem reproduksi, sultan trenggono gugur dalam upaya, perang melawan penjajahan kolonial hindia belanda, jelaskan upaya yang dilakukan pemerintah dalam menegakkan ham di indonesia, pahlawan yang melawan belanda