Anak Yang Lahir Tanpa Ibu – , Muara Teweh – Bocah 11 tahun bernama Alex Sasandar yang lahir tanpa anus tidak mendapat perawatan medis yang layak karena keluarganya tidak mampu membiayai operasi tersebut.

Bocah yang akrab disapa Alex ini merupakan anak ke-11 dari pasangan Agustinus (60) dan Kurnia yang akrab disapa Lewani (54), kini tinggal bersama keluarganya di Desa Jingah No.46 Rt. 3, Kecamatan Teweh Baru, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah.

Anak Yang Lahir Tanpa Ibu

Arjoni bersama ibunya Alex ditemui pers di rumah keluarganya di Desa Jingah, No.46 Rt. 3, Kecamatan Teweh Baru, Kamis (25.03.2021).

Cara Membalas Ibu Bapa

Paman Alex, Arjoni, saat mendampingi ibunya mengatakan, Alex kelahiran 2011 ini tidak memiliki anus sejak lahir.

“Pada usia 1,5 bulan, Alex direkomendasikan untuk dibawa ke RSUD Banjarmasin untuk dioperasi. Karena ia berusia 1,5 bulan saat itu, operasi anus buatan di sisi tubuhnya bersifat sementara. Menunggu Karena Alex berumur 7 bulan, seharusnya dia dibawa kembali ke Banjarmasin untuk dioperasi.” Operasi anus sebenarnya, kata Arjoni pendamping Kurnia alias Lewan, Kamis (25/3/2021).

Namun karena kondisi keluarganya tidak memungkinkan, maka ayah Alex keluar dari perusahaan yang dibiayai sebelumnya oleh perusahaan tersebut untuk menutupi biaya operasional RS Ulin Banjarmasin, dan keluarganya pun berpisah (bercerai), sehingga ibunya tidak dapat mengambil alih. dan membiayai operasi Alex kembali.direkomendasikan oleh dokter sebelumnya.

“Sampai saat ini Alex berusia sekitar 11 tahun dan belum bisa menjalani operasi. Ibunya ingin Alex dioperasi, namun karena kondisi ekonomi dan keuangan, hingga saat ini ia tidak bisa melakukannya, meski ada keinginan dari ibunya. Alex harus bersikap normal seperti kebanyakan orang lainnya. anak-anak,” katanya.

Psikologis Anak Yang Tumbuh Tanpa Ayah

Ibu Lewan (54) dulunya tinggal di Desa Pendreh, Kecamatan Teweh Tengah, namun kini tinggal bersama keluarganya di Desa Jingah No.46 Rt. 3, Kecamatan Teweh Baru karena faktor ekonomi.

“Kondisi ibunya tidak bisa bekerja. Kalau sendirian di Desa Pendreh, Alex tidak bisa bekerja, tidak punya biaya sehari-hari, makanya dibawa ke keluarga. Di Oranye,” ujarnya. Arjoni yang akrab dengan pengelola RT.02 Kelurahan. Jingah.

Baca Juga  Apa Pendapatmu Tentang Sikap Beni

Ia juga menambahkan, pihaknya tidak pernah meminta bantuan kepada pemerintah daerah atau pemerintah desa setempat. Alex terakhir mendapat perawatan di RSUD Ulin Banjarmasin setelah menjalani operasi sementara, tutupnya.

Pembaca yang budiman, sebelumnya diketahui orang tua Alex sangat ingin anaknya dioperasi, namun terkendala biaya. Ayahnya yang sudah lama berpisah dengan ibunya kini menderita stroke. Sedangkan ibu Alex hanyalah seorang ibu rumah tangga biasa yang hanya menganyam tas rotan (Lanjung). (Iskandar)PURWOREJO, – Kisah sedih seorang anak bernama Muhammad Satria Assidqi yang lahir tanpa anus. Satria yang tinggal berdua bersama ibunya Fitri Ana, 16, di sebuah wisma, Desa Sindurjan, RT 02 RW 08, Kabupaten Purworejo, terpaksa dibuatkan saluran buang air besar sementara di perutnya.

Lahir Tanpa Kedua Tangan, Bantu Perjuangan Rais Untuk Bisa Sekolah

Bayi tersebut harus segera dioperasi sebagai pertolongan medis agar bisa kembali normal. Namun Fitri Ana tidak mempunyai biaya untuk mengoperasi anaknya.

Satria juga tidak bisa menerima layanan BPJS karena terkendala masalah surat. Diketahui, ibunda Satria juga tidak bekerja karena harus mengurus anak tersebut, suami Fitri Ana juga sedang bepergian dan tidak memberikan nafkah. Sehari-harinya, Fitri Ana dan anak-anaknya hanya mengandalkan bantuan tetangga dan relawan untuk kebutuhan pangan dan kateringnya.

Ditemui Senin 10 Januari 2022, Fitri Ana mengatakan Satria kini berusia 19 bulan dan lahir normal di RSUD Tjitrowardojo Purworejo.

Beberapa waktu lalu, Satria juga mengalami radang usus sementara karena tidak dibalut sehingga hanya dibalut dengan kain biasa. Kondisi tersebut kemudian diketahui oleh tetangga asrama dan langsung dibawa ke Puskesmas terdekat.

Nur’s Diary: Pengalaman Jaga Anak Kucing Baru Lahir Tanpa Ibu

Tetangga Fitri Ana, Firdausi Irfan mengatakan, dirinya dan istrinya mulai membantu Fitri Ana dan anaknya. Saat ini, ia juga bekerja keras menggalang dana dan mengorganisir bantuan untuk pemerintah agar Satria bisa segera dioperasi.

Menurut Puskesmas harus segera dioperasikan, ada batasan waktunya, katanya, jika tidak segera dioperasikan menurutnya drainase tidak bisa normal kembali. Sempat dioperasi karena infeksi, tidak mampu karena kendala keuangan. “Kami juga selidiki biaya hingga 15 juta untuk operasinya,” jelasnya.

Diduga hingga saat ini belum ada bantuan dari pemerintah. Relawan dan tetangga hanya butuh sedikit bantuan dalam kehidupan sehari-hari.

“Katanya anggota relawan itu menjaga di Kecamatan Purworejo, kemudian diangkat ke kecamatan, lalu ke dinas sosial. Uang itu dikumpulkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” ujarnya.

Indah Permatasari Dan Arie Kriting Melahirkan Anak Pertama Tanpa Doa Sang Ibu?!

“Saya coba tanya ke Puskesmas, tapi tidak terdaftar karena ada kendala di dokumen. “Ibu bayinya sudah pindah ke Kalimantan, KTP-nya masih di Cap Kalimantan, jadi bayinya belum punya akta, butuh waktu lama untuk pengurusannya, sedangkan bayinya harus segera dioperasi,” he he. dikatakan. menjelaskan.

Baca Juga  Dibawah Ini Yang Bukan Teknik Penyajian Berpidato Yang Baik Adalah

Irfan berharap banyak masyarakat yang terbantu dengan kondisi Satria. Agar Satria bisa segera dioperasi dan kembali normal.Fitri Ana bersama Muhammad Satria Assidq adalah bayi berusia 19 bulan yang lahir tanpa anus di kosnya di desa Sindurjan.

, ()-Seorang anak bernama Muhammad Satria Assidqi harus menanggung penderitaan yang harus ditanggungnya sejak lahir. Pasalnya, anak asal Desa Sindurjani ini lahir dalam kondisi kurang baik, tanpa anus.

Ibu Fitri Ana (16 tahun) menceritakan kisah pilu yang dialami bayi berusia 19 bulan yang sehari-harinya merawat Satria. Menurut Fitri Ana, anak pertamanya harus dipasang selang usus sementara di perutnya.

Dzikir Untuk Ibu Hamil, Bacaan Bacaan Agar Bayi Sehat Dan Lahir Dengan Selamat

Sehingga, anak yang tinggal di rumah kos, Desa Sindurjan, Kecamatan RT.02/RW.08 itu harus segera dioperasi sebagai pengobatan agar bisa kembali normal.

Namun Fitri Ana tidak mempunyai biaya untuk mengoperasi anaknya. Satria juga tidak bisa menerima layanan BPJS karena terkendala masalah surat. Diketahui, ibunda Satria juga tidak bekerja karena harus mengurus anak tersebut, suami Fitri Ana juga sedang bepergian dan tidak memberikan nafkah.

Sehari-harinya, Fitri Ana dan anak-anaknya hanya mengandalkan bantuan tetangga dan relawan untuk kebutuhan pangan dan kateringnya.

“Saat ini anak saya berumur 19 bulan, lahir normal di RSUD Tjitrowardojo, Satria anak pertama,” kata Fitri Ana, Selasa (11/1/2022) saat ditemui di wisma miliknya.

Anak Lahir Tanpa Kaki Terima Kursi Roda Dari Presiden

Fitri Ana menjelaskan, saat lahir belum diketahui apakah kondisi Satria mengalami kelainan pada bagian anusnya. Namun setelah 14 hari diketahui ia tidak bisa buang air besar sehingga ia menjalani operasi pada bagian perutnya untuk buang air besar sementara.

Lanjutnya, beberapa waktu lalu Satria mengalami infeksi usus sementara karena tidak memakai perban sehingga hanya membalutnya dengan kain biasa. Kondisi tersebut kemudian diketahui oleh tetangga asrama dan langsung dibawa ke Puskesmas terdekat.

Sementara itu, tetangga Fitri Ana, Firdausi Irfan (29), mengungkapkan, dirinya dan istrinya pindah untuk membantu Fitri Ana dan anaknya. Saat ini, ia juga bekerja keras menggalang dana dan mengorganisir bantuan untuk pemerintah agar Satria bisa segera dioperasi.

“Menurut Puskesma, operasinya harus segera dilakukan. Menurutnya, ada batas waktunya. Jika operasi tidak segera dilakukan, katanya, drainasenya tidak akan bisa kembali normal. Dia harus menjalani operasi. karena infeksi, karena dia tidak mampu membayar biayanya. Saya sempat menyelidiki hingga 15 juta biaya operasinya,” ujarnya.

Baca Juga  Pelaku Zina Yang Sudah Menikah Disebut

Cara Mengatasi Anak Tantrum Yang Tepat

Diduga hingga saat ini belum ada bantuan dari pemerintah. Relawan dan tetangga hanya butuh sedikit bantuan dalam kehidupan sehari-hari.

“Mereka mengatakan bahwa anggota relawan mengurus distrik dan kemudian mereka dipromosikan ke departemen dan kemudian ke layanan sosial. Dana dikumpulkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” katanya.

“Saya coba tanya ke Puskesmas, tapi tidak terdaftar karena ada kendala dengan dokumennya. Ibu anak tersebut pindah ke kalimantan, KTPnya masih terdaftar di kalimantan, sehingga anak tersebut belum mempunyai akta, namun tetap mengambil. banyak waktu untuk mengurusnya, namun anak harus segera didaftarkan. Dia sudah dioperasi,” ujarnya.

Irfan berharap banyak masyarakat yang terbantu dengan kondisi Satria. Sehingga Satria bisa segera menjalani operasi dan kembali normal. Lampung Timur – Seorang bayi berusia 9 bulan bernama Muhammad Shehan Alfatih menemui nasib malang dari putra ketiga pasangan Suwanto (27) dan Yuli Isma Fatimah (24). , warga Dusun III (Tiga), Desa Mataram Baru, Kecamatan Mataram Baru, Lampung Timur. Bayi Muhammad Shehan Alfatih tidak memiliki anus (saluran ekskresi) sejak lahir.

Baru Dilahirkan, Bayi Ini Bikin Syok Orang Tua Dan Dokter

Ayah bayi tersebut, Muhammad Shehan Alfatih Suwanto, menjelaskan kepada tim, saat ini ia membutuhkan bantuan para dermawan dan pemerintah terkait untuk menanggung biaya operasi lanjutan pembuatan anus (anus), sama seperti anak-anak lain yang menjalani kehidupan normal.

Suwanto mengatakan bayi saya tidak memiliki anus sejak lahir. “Bayi saya ditemukan tidak memiliki anus tiga hari setelah lahir. Saat itu istri saya melahirkan seorang anak bernama Muhammad Shehan Alfatih dengan dibantu oleh bidan di salah satu rumah bidan yang membuka klinik bersalin. Karena kondisinya sehat, ia hanya dirawat oleh bidan selama dua hari. Kemudian pada hari ketiga dia dibawa pulang. “Setelah tiga hari, perut bayi Muhammad Shehan Alfatih membengkak dan membesar, setelah diberi susu langsung muntah,” kata Wanto.

Kemudian keluar susu dan feses berwarna kuning dari mulut bayi Muhammad Shehan Alfatih. Melihat kondisi tersebut, ia langsung dibawa ke bidan setempat. “Sebenarnya bayi Muhammad Shehan Alfatih lahir normal dengan berat badan 3,8kg. “Tetapi saat itu bidan yang membantu saya melahirkan tidak diberitahu bahwa bayi saya awalnya tidak memiliki lubang anus,” jelas Wanto.

Melihat kondisi bayi Muhammad Shehan Alfatih yang memprihatinkan pasca kejadian tersebut, kami segera membawanya ke Rumah Sakit Umum Abdul Moeloek (RSUAM) Bandar Lampung untuk dilakukan operasi pada perut bagian kirinya untuk membuat lubang drainase. Sebentar

Kisah Bayi Usia 3 Bulan Lahir Tanpa Tempurung Kepala

Tempat untuk anak kucing yang baru lahir, makanan untuk anak kucing baru lahir tanpa induk, anak yang baru lahir, kado untuk anak bayi yang baru lahir, cara merawat kucing baru lahir tanpa ibu, susu untuk anak kucing baru lahir tanpa induk, dot untuk anak kucing yang baru lahir, cara merawat kucing yang baru lahir tanpa induk, makanan untuk anak kucing yang baru lahir tanpa ibu, susu buat anak kucing yang baru lahir, hadiah untuk anak yang baru lahir, susu yang bagus untuk anak kucing baru lahir