Air Hujan Digunakan Para Petani Untuk – Ketua DPR RI Puan Maharani turut serta melakukan penanaman tanaman padi saat melakukan kunjungan kerja ke Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Ia mendorong para petani untuk terlatih secara teknologi agar hasil pertanian menjadi lebih produktif dan meningkatkan kesejahteraannya. Puan mengunjungi Sawah Sendangmulyo, Slayman, DIY pada Kamis (10/11/2021). Meski hujan deras, Puan tetap berangkat menanam padi di sawah bersama sejumlah perempuan petani di tengah lahan pertanian seluas 6 hektar. Sembari menanam bibit padi, perempuan pertama yang menjabat Ketua DPR RI ini berinteraksi dengan para petani. Puan memakai topi dan sepatu khas petani dan terkadang berbicara bahasa Jawa. “Piro-nek pak (panen berapa?), apakah bapak menjual neng-endi (dijual dimana?),” tanya Puan kepada para petani. Petani pun menjawab pertanyaan Puan. Mereka juga membahas kendala yang dihadapi petani selama ini, antara lain pupuk dan jalur distribusi saat panen. Kemudian Puan juga berbincang dengan kelompok tani dan petani milenial di sawah. Ditemani Wakil Bupati Slayman Danang Maharsha, Puan mendengarkan sapaan berbagai petani sambil menikmati kacang rebus dan ubi. “Kali ini saya di sini dan saya berkonsentrasi menanam padi agar masyarakat bisa memanennya nanti.” Hingga saat ini banyak yang fokus pada hasil panennya. Padahal, sebelum kita panen, prosesnya panjang dan dimulai dari penanaman, kata Puan. “Saya ingin tahu apa saja kebutuhan dan permasalahan petani di sini. Cara menanam padi, memanennya dan dimana menjual atau membelinya setelah panen. “Itulah yang membuatku khawatir,” lanjutnya. Seorang petani bernama Tusiran mengungkapkan berbagai keluh kesah yang dihadapi petani di Sendangmulyo. Mulai dari rendahnya harga gabah hingga seringnya keterlambatan pengiriman pupuk bersubsidi, termasuk harga yang sangat mahal. “Semoga kunjungan Ibu Puan dapat memberikan semangat kepada para petani di Sendangmulyo. Karena sebagian besar petani sekarang sudah tua. “Mudah-mudahan kalau ibu datang, ada generasi muda petani yang menjadi penerus kita,” jelas Tuseeran. Bagaimana panduan harga gabah, karena banyak petani yang belum tahu. Kami juga berharap jalan pertanian diperbaiki karena jalan rusak saat musim hujan dan sepeda motor. atau “Pengangkutan gabah dengan mobil sering terpeleset,” tambahnya. Para petani juga berharap ada saluran induk air, karena air yang mengalir melalui sawah tidak mudah mengalir saat musim kemarau.Puan menanyakan kepada Wakil Bupati apakah Harapan para petani bisa segera terwujud. Setiap tahun akan kita selesaikan secara bertahap,” jawab Wakil Bupati Danang. Puan pun bertanya kepada Kepala Desa Sendangmulyo, Budi Susanto, apakah dana desa digunakan untuk membangun infrastruktur pertanian. Kepala Desa Budi mengatakan dana desa saat ini sedang digunakan. digunakan untuk mendukung pembangunan pertanian. Tidak bisa diberikan karena anggarannya difokuskan untuk bantuan langsung Covid-19 kepada masyarakat. “Mengapa dana desa sebelum Covid digunakan?” tanya Ibu “Untuk dukungan sosial masyarakat, pembangunan jalan desa. “Kami juga membangun shelter,” kata kepala desa. Puan kemudian bertanya kepada para petani milenial yang hadir, termasuk Lingarsari Ayu, apa yang diinginkannya. Wanita bernama Ayu itu mengungkapkan, dirinya memilih menjadi petani karena ingin membantu orang tuanya yang sudah lanjut usia. “Saya berharap kedepannya akan ada generasi muda petani yang menggarap lahan pertanian orang tuanya agar lahan pertaniannya tidak dijual atau ditanami beton di rumah,” kata Ayu. Puan juga mendukung munculnya banyak petani milenial. Ia menegaskan, Indonesia tidak bisa mencapai kedaulatan pangan tanpa petani. Oleh karena itu, DPR RI terus mementingkan upaya peningkatan kesejahteraan petani. “Sebab tangan-Nyalah yang memberi makan kita semua. Kita perlu bekerja sama untuk menemukan solusi komprehensif terhadap berbagai permasalahan klasik pertanian. Misalnya pertanyaan tentang mahalnya harga pupuk, harga jual dan beli, perkiraan gagal panen, dan lain-lain, kata Puan. Mantan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan ini juga angkat bicara mengenai pertanian digital yang perlu digali dan dikembangkan karena dapat membantu petani. Untuk itu, Puan mengapresiasi adanya aplikasi berbasis website sebagai pasar kecil produk pertanian yang diluncurkan Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Kabupaten Slayman. Aplikasi ini merupakan wadah dimana petani dan calon pembeli dapat bertemu secara online. “Situs web ini adalah contoh yang baik dalam menggunakan teknologi untuk mendukung petani. Ia perlu memperluas jangkauannya dan memenuhi fungsinya. “Petani memang harus teknis,” kata Puan. Diakhir kegiatan, Puan memberikan dukungan kepada kelompok tani Sendangmulyo. Mulai dari 20 traktor tangan, 20 pompa air, 1.000 bibit, dan 100 paket sembako untuk petani setempat. Cucu Harald Bung Carno ini juga kerap diminta berfoto bersamanya saat menyapa warga. Dalam kunjungannya, Puan didampingi Ketua DPR RI Banggar Said Abdullah, Wakil Ketua Komisi X DPR RI Agustina Wilujeng Pramesthuti, Wakil Ketua Komisi M Idham Samvi dan Anggota Komisi X DPR RI My Esti Vijayanti. Ia didampingi Bupati Slayman Kustini Puan, Karik Sendangmulyo Wawan Gunawan dan Panevu (Bupati) Minggir, Rasid Ratnadi Sosiawan serta pejabat Forkopimda lainnya. (RO/OL-09)

Baca Juga  Berguling Ke Depan Tercipta Dari Rangkaian Gerak

Ketua DPR RI Puan Maharani turut serta melakukan penanaman tanaman padi saat melakukan kunjungan kerja ke Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Ia mendorong para petani untuk terlatih secara teknologi agar hasil pertanian menjadi lebih produktif dan meningkatkan kesejahteraannya.

Air Hujan Digunakan Para Petani Untuk

Puan mengunjungi Sawah Sendangmulyo, Slayman, DIY pada Kamis (10/11/2021). Meski hujan deras, Puan tetap berangkat menanam padi di sawah bersama sejumlah perempuan petani di tengah lahan pertanian seluas 6 hektar.

Manfaat Air Hujan Bagi Kelangsungan Hidup Kita Semua

Sembari menanam bibit padi, perempuan pertama yang menjabat Ketua DPR RI ini berinteraksi dengan para petani. Puan memakai topi dan sepatu khas petani dan terkadang berbicara bahasa Jawa.

Petani pun menjawab pertanyaan Puan. Mereka juga membahas kendala yang dihadapi petani selama ini, antara lain pupuk dan jalur distribusi saat panen.

Kemudian Puan juga berbincang dengan kelompok tani dan petani milenial di sawah. Ditemani Wakil Bupati Slayman Danang Maharsha, Puan mendengarkan sapaan berbagai petani sambil menikmati kacang rebus dan ubi.

“Kali ini saya di sini dan saya berkonsentrasi menanam padi agar masyarakat bisa memanennya nanti.” Hingga saat ini banyak yang fokus pada hasil panennya. Padahal, sebelum kita panen, prosesnya panjang dan dimulai dari penanaman, kata Puan.

Baca Juga  Mengapa Perbedaan Tidak Menghalangi Untuk Berteman

Asuransi Dan Kincir Air Jadi Amunisi Petani Hadapi Perubahan Iklim

“Saya ingin tahu apa saja kebutuhan dan permasalahan petani di sini. Cara menanam padi, memanennya dan dimana menjual atau membelinya setelah panen. “Itulah yang membuatku khawatir,” lanjutnya.

Seorang petani bernama Tusiran mengungkapkan berbagai keluh kesah yang dihadapi petani di Sendangmulyo. Mulai dari rendahnya harga gabah hingga seringnya keterlambatan pengiriman pupuk bersubsidi, termasuk harga yang sangat mahal.

“Semoga kunjungan Ibu Puan dapat memberikan semangat kepada para petani di Sendangmulyo. Karena sebagian besar petani sekarang sudah tua. “Mudah-mudahan kalau ibu datang, ada generasi muda petani yang menjadi penerus kita,” jelas Tuseeran.

Bagaimana panduan harga gabah, karena banyak petani yang belum tahu. Kami juga berharap jalan pertanian diperbaiki karena jalan rusak saat musim hujan dan sepeda motor. atau Pengangkutan gabah dengan mobil sering terpeleset,” imbuhnya.

Bibit Impor Vs Lokal, Begini Upaya Kemandirian Petani Benih

Petani juga berharap adanya saluran induk air karena limpasan air di sawah tidak mudah mengalir saat musim kemarau. Puan bertanya kepada Wakil Bupati apakah harapan para petani bisa segera terwujud.

Puan juga bertanya kepada Kepala Desa Sendangmulyo, Budi Susanto, apakah dana desa digunakan untuk membangun infrastruktur pertanian. Kepala desa, Budi, mengatakan dana desa saat ini belum bisa digunakan untuk mendukung pembangunan pertanian karena anggarannya difokuskan untuk bantuan langsung Covid-19 kepada masyarakat.

Puan kemudian bertanya kepada para petani milenial yang hadir, termasuk Lingarsari Ayu, apa yang diinginkannya. Wanita bernama Ayu itu mengungkapkan, dirinya memilih menjadi petani karena ingin membantu orang tuanya yang sudah lanjut usia.

“Saya berharap kedepannya akan ada generasi muda petani yang menggarap lahan pertanian orang tuanya agar lahan pertaniannya tidak dijual atau ditanami beton di rumah,” kata Ayu.

Baca Juga  Hormon Yang Dihasilkan Oleh Kelenjar Endokrin Diedarkan Keseluruh Tubuh Oleh

Benarkah Air Hujan Bikin Tanaman Lebih Subur? Begini Penjelasannya Menurut Sains

Puan juga mendukung munculnya banyak petani milenial. Ia menegaskan, Indonesia tidak bisa mencapai kedaulatan pangan tanpa petani. Oleh karena itu, DPR RI terus mementingkan upaya peningkatan kesejahteraan petani.

“Sebab tangan-Nyalah yang memberi makan kita semua. Kita perlu bekerja sama untuk menemukan solusi komprehensif terhadap berbagai permasalahan klasik pertanian. Misalnya pertanyaan tentang mahalnya harga pupuk, harga jual dan beli, perkiraan gagal panen, dan lain-lain, kata Puan.

Mantan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan ini juga angkat bicara mengenai pertanian digital yang perlu digali dan dikembangkan karena dapat membantu petani.

Untuk itu, Puan mengapresiasi adanya aplikasi berbasis website sebagai pasar kecil produk pertanian yang diluncurkan Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Kabupaten Slayman. Aplikasi ini merupakan wadah dimana petani dan calon pembeli dapat bertemu secara online.

Petani Purworejo Bisa 3 Kali Panen Berkat Pompa Air Tenaga Surya

“Situs web ini adalah contoh yang baik dalam menggunakan teknologi untuk mendukung petani. Ia perlu memperluas jangkauannya dan memenuhi fungsinya. “Petani memang harus teknis,” kata Puan.

Diakhir kegiatan, Puan memberikan dukungan kepada kelompok tani Sendangmulyo. Mulai dari 20 traktor tangan, 20 pompa air, 1.000 bibit, dan 100 paket sembako untuk petani setempat. Cucu penerbit Bung Karno ini juga kerap diminta berfoto bersama warga sembari menyapa.

Dalam kunjungannya, Puan didampingi Ketua DPR RI Bangar Said Abdullah dan Wakil Ketua Komisi X DPR RI Agustina Wilujeng Pramestuti, Wakil Ketua Komisi.

Ia didampingi Bupati Slayman Kustini Puan, Karik Sendangmulyo Wawan Gunawan dan Panevu (Bupati) Minggir, Rasid Ratnadi Sosiawan serta pejabat Forkopimda lainnya. (RO/OL-09)

Julnadi Inderapura: Sawah Tadah Hujan Dibantu 34 Unit Mesin Pompa Air

Berkaca pada Kasus Ade Armando dan Pentingnya Etiket dalam Berpolitik 👤 Abdillah M. Marzuki 🕔 Selasa, 5 Desember 2023, 22.32. WIB

Lihat rekam jejaknya, Ganjar-Mahfoud dinilai mampu membalas budi hukum 👤 Abdillah M. Marzuki 🕔 Selasa, 05 Desember 2023 pukul 22.20 WIB

Sekretaris Jenderal Kepresidenan RI Furman Tandri menilai komitmen calon presiden Ganjar Pranowo dan calon wakil presiden Mahfud MD dalam menyelesaikan persoalan hukum…

Gibran ikut konsolidasi DPD di Golkar

Musim Hujan Mundur, Petani Diminta Tidak Ngawu Awu